Anda di halaman 1dari 5

2.5.

Teori Penetrasi

Teori penetrasi ini dikemukakan oleh Higbie. teori menyatakan mekanisme perpindahan
massa melalui kontak antara dua fasa, yaitu fasa gas dan fasa liquid. Dalam pernyataannya,
Higbie menekankan agar waktu kontak lebih lama. Higbie, untuk pertama kalinya menerapkan
teori ini untuk absorpsi gas dalam liquida yang menunjukkan bahwa molekul-molekul yang
berdifusi tidak akan mecapai sisi lapisan tipis yang lain jika waktu kontaknya pendek.
Model teori penetrasi yang mengatur model persamaan berdasarkan teori penetrasi Higbie
(1935) telah dikembangkan untuk menghitung tingkat penyerapan CO2 menjadi larutan MEA
berair. Semua reaksi diperlakukan sebagai reaksi reversibel.( Koteswara RaoPutta, 2016)

Teori Higbie ini menyebutkan bahwa turbulensi akan menaikkan difusivitas pusaran, hal ini
akan menentukan waktu kontak perpindahan massa yang terjadi untuk setiap keadaan massa.
Difuivitas pusaran ini terjadi dalam keadaan setimbang antara fase gas dan liquid.
Higbie menggunakan teori penetrasi untuk menganalisa fase cair. Dalam absorpsi gas
dimana cairan diasumsi aliran laminer atau stasioner. Higbie mempertimbangkan bahwa transfer
dalam cairan dengan transport molekul unsteady state. Konsep ini menghasilkan suatu
persamaan untuk flux massa pada titik pada permukaan cairan yang ditujukan untuk proses pada
absorpsi gas.
Konsep unsteady state ini digunakan oleh Danckwerte untuk absorpsi dalam suatu
cairan turbulen dengan menganggap random surface renewal Marcello, memperbaiki model film
penetrasi, koefisien transfer massa banyak digunakan, tetapi lebih sedikit kombinasi dua model
diatas pada Sc yang rendah model film steady state kelihatannya pada Sc yang tinggi. Sedangkan
model unsteady state renewal lebih menggambarkan situasi. Higbie mempertimbangkan bahwa
transfer dalam cair Suatu gelembung gas yang berada pada likuid yang bergerak ke luar dari
likuid.

Teori penetrasi digunakan oleh Higbie untuk menganalisa fase cair. Dalam absorbsi gas
dimana cairan diasumsikan sebagai aliran laminer atau stasioner. Higbie mempertimbangkan
bahwa transfer di dalam cairan dengan transport molekul unsteady state.
Konsep yang dikemukakan oleh Higbie ini menghasilkan suatu persamaan untuk fluks
masa pada titik yang berada pada permukan cairan yang diekspose untuk absorpsi gas. Berbeda
halnya dengan Danckwerte yang menggunakan konsep unsteady state ini untuk absorpsi di
dalam suatu cairan turbulen dengan mengangap random surface renewal. Kemudian Marcello,
yang melakukan perbaikan terhadap model film penetrasi. Yaitu dengan kombinasi dari dua
model di atas pada Sc yang rendah model film steady state kelihatanya pada Sc yang tinggi.
Sedangkan pada model unsteady state surface renewal lebih mengambarkan situasi yang
menguntungkan .

2.6. Aliran di Dalam Pipa

Korelasi untuk perpindahan massa pada dinding dalam haruslah mempunyai bentuk yang
sama dengan korelasi untuk perpindahan kalor, karena persamaan dasar untuk difusi dan
konduksi itu serupa. Persamaan ini merupakan persamaan yang paling sederhana yang cukup
cocok dengan data publikasi dalam jangkauan angka reynolds dan angka Schmidt yang cukup
luas. Bentuk alternatif dari bentuk korelasi itu didapat dengan membagi persamaan diatas dengan
NRe x NSc sehingga menghasilkan faktor jM yang sebagaimana ditunjukkan oleh Chilton dan
Colbum sama dengan jH dan juga f/2. Suku (µ/µw) 0,14 biasa 1,0 untuk perpindahan massa
karena itu ditinggalkan. Analogi untuk persamaan ini berlaku umum untuk perpindahan kalor
dan perpindahan massa dengan pelarutan yang sama.

Perluasan analogi ini sehingga menutupi rugi gesek yang dilakukan untuk pipa saja
karena semua rugi disini berasal dari gesek kulit saja. Analogi ini tidak berlaku untuk rugi gesek
dimana tidak terdapat seret bentuk dari pemisahan aliran, sebagaimana terdapat pada aliran
seputar benda. Korelasi yang telah disajikan untuk berbagai kisaran angka Schmidt. Data untuk
penguapan beberapa macam zat cair didalam menara didnding basah dikorelasi dengan eksponen
yang agak lebih tinggi baik untuk angka Reynold maupun untuk angka Schmidt. Angka Schmidt
berkisar antara 0,60 dan 0,25 dan dalam jangkau yang sempit. Perbedaan antara eksponen itu
mungkin mempunyai makna fundamental, karena perpindahan ke permukaan zat cair, yang
mungkin mempunyai riak dan kegombang mesti berbeda dari permukaan perpindahan padat
yang licin. Korelasi untuk perpindahan massa dan angka schmidt yang tinggi (antara 430 –
100.000) didapat dengan mengukur laju kelarutan didalam tabung asam benzoat didalam air dan
zat cair viscous. Perbedaan antara eksponen angka Schmidt dan nilai 1/3 yang biasa mungkin
tidak banyak, tapi eksponen angka Reynold jelas lebih besar dari 0,80.

Persamaan dasar untuk difusi dan konduksi itu serupa sehingga korelasi untuk
perpindahan massa pada dinding dalam haruslah mempunyai bentuk yang sama dengan korelasi
untuk perpindahan kalor . (Koichi Asano , 2006)

Persamaan ini merupakan persamaan yang paling sederhana yang cukup cocok dengan data
publikasi dalam jangkauan angka Reynolds dan angka Schmidt yang cukup luas. Bentuk
alternatif dari bentuk korelasi itu didapat dengan membagi persamaan diatas dengan NR e x NSc
sehingga menghasilkan faktor jM yang sebagaimana ditunjukkan Chilton dan Colbum sama
dengan jH dan juga f/2. Suku (µ/µw) 0,14 biasa 1,0 untuk perpindahan massa karena itu
ditinggalkan. Analogi persamaan ini berlaku umum untuk perpindahan kalor dan perpindahan
massa dengan pelarutan yang sama.
Perluasan analogi ini menutupi rugi gesek yang dilakukan untuk pipa saja karena semua
rugi disini berasal dari gesek kulit saja. Analogi ini tidak berlaku untuk rugi gesek dimana tidak
terdapat seret bentuk dari pemisahan aliran, sebagaimana terdapat pada aliran seputar benda.
Data untuk penguapan beberapa macam zat cair didalam menara dinding basah dikorelasi dengan
eksponen yang agak lebih tinggi baik untuk angka Reynold maupun untuk angka Schmidt. Angka
Schmidt berkisar antara 0,60 dan 0,25 dan dalam jangkau yang sempit. Perbedaan antara
eksponen itu mungkin mempunyai makna fundamental, karena perpindahan ke permukaan zat
cair, yang mungkin mempunyai riak dan gelombang mesti berbeda dari permukaan perpindahan
padat yang licin.
Korelasi untuk perpindahan massa dan angka Schmidt yang tinggi (antara 430-100.000)
didapat dengan mengukur laju kelarutan didalam tabung asam benzoat didalam air dan zat cair
viscous. Perbedaan antara eksponen angka Schmidt dan nilai 1/3 yang biasa mungkin tidak
banyak perbedaannya, tapi eksponen dalam angka Reynold jelas lebih besar 0,80 dari angka
Schmidt.
Teori penetrasi

Lab.tekim.undip.ac.id /Absorbsi-CO2-dengan-Larutan-NaOh (antony pratama 2014)

Journal :

CO2 absorption into loaded aqueous MEA solutions:


Kinetics assessment using penetration theory
Koteswara RaoPutta,DiegoD.D.Pinto,Hallvard F. Svendsen
4 agustus 2016

Aliran dalam pipa

Chapter 5. Heat and Mass Transfer in a Laminar Flow inside a Circular


Pipe

1. Koichi Asano

Published Online: 21 AUG 2006

Book Title

Mass Transfer: From Fundamentals to Modern Industrial Applications

Anda mungkin juga menyukai