Anda di halaman 1dari 10

21/09/2021

Apa yang dipelajari?


Konsep dasar dalam statistik
1)Variabel (independen, dependen, extraneous atau
Konsep Dasar dalam confounding, moderator, mediator)
2)Survei dan sensus
Statistik 3)Populasi dan sampel
4)Statistik dan parameter
5)Statistik deskriptif dan inferensial
6)Teknik sampling

1 2

Definisi Statistika Kegunaan Statistika


•Statistika : ● Informasi tentang karakteristik populasi
Cabang matematika terapan yang berkenaan ○ Berapa angka mortalitas di populasi X?
dengan proses pengumpulan, analisis dan ○ Berapa angka BOR di RS A?
interpretasi data dan penggunaan teori ○ Berapa prevalensi TB di daerah Z?
probabilitas untuk menaksir parameter. ○ Berapa proporsi gizi buruk di kecamatan C?
•Biostatistika : ● Hubungan/ pengaruh variabel pada populasi
Metode statistika yang diterapkan pada ilmu- ○ Apakah kondisi sosial ekonomi mempengaruhi peningkatan
ilmu terkait kesehatan, seperti kedokteran dan angka gizi buruk ?
kesehatan masyarakat untuk membantu ○ Apakah program mencuci tangan dengan cairan antiseptik
memahami tentang karakteristik populasi dan menurunkan angka nosocomial di RS?
hubungan/ pengaruh variabel pada populasi

3 4

Variabel
Variabel Variabel
(independen, dependen, extraneous atau ● Karakteristik subjek yang memiliki variasi atribut atau nilai
confounding, moderator, mediator) ● ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki seseorang atau sesuatu
yang dapat menjadi pembeda atau penciri antara yang satu
dengan yang lainnya.
● Contoh:
◦ Jenis kelamin : laki-laki, perempuan
◦ Tekanan darah : 110, 112, 115, 120, 145 mmHg
◦ Umur, Berat badan, Pendidikan, Pengetahuan dan lain– lain

5 6

1
21/09/2021

Data dan Informasi Jenis Variabel


● Data 1. Jenis Variabel Menurut Sifatnya
○ Kumpulan angka kuantitatif hasil pengukuran variabel a. variabel kategorik (kualitatif)
● merupakan variabel hasil dari pengkategorian atau pengklasifikasian data.
○ Subjek A : seks=laki-laki, TB=165cm, BB=50kg, TDS=150mmHg ● Cirinya yaitu data dalam bentuk kata-kata.
○ Subjek B: seks=perempuan, TB=145cm, BB=40kg, TDS = 110mmHg ● biasanya berisi variabel yang memiliki skala nominal dan ordinal
● Contohnya seperti variabel agama, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan dan
● Informasi lain-lain
○ Hasil analisis data sampai menjadi informasi yang bermakna b. variabel numerik (kuantitatif)
○ Rata-rata TDS kelompok PJK=160mmHg, Rata-rata TDS kelompok ● hasil pengukuran secara langsung atau penghitungan
● Cirinya yaitu data dalam bentuk angka
non-PJK=145mmHg ● Biasanya berisi variabel yang memiliki skala interval dan rasio
○ Rasio L:P di Indonesia=0,95. di India=1,05 ● Contohnya seperti variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain.

7 8

2. Jenis Variabel Menurut Skala Pengukurannya 3. Jenis Variabel Menurut Hubungan antara Variabel

● Skala pengukuran digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan a. Variabel Independent = Variabel bebas
dan analisis data. ■ karakteristik yang mempengaruhi, atau diperkirakan mempengaruhi hasil
● peneliti harus memahami tentang pengklasifikasian dalam skala atau variabel dependent, atau kondisi yang mendahului
pengukuran agar dapat melakukan pengumpulan, pengolahan dan ■ apabila variabel independen berubah maka dapat menyebabkan
analisis data dengan tepat. variabel lain berubah.
● Skala pengukuran terdiri dari 4 (empat) macam yaitu:
○ Skala Nominal ■ Variabel bebas kadang-kadang disebut faktor, perlakuan atau variabel
○ Skala Ordinal yang dimanipulasi, prediktor, risiko, determinan, kausa.
○ Skala Interval ■ Contoh: Hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja petugas P-
○ Skala Rasio Care di puskesmas, maka gaya kepemimpinan merupakan variabel
independen dan kinerja merupakan variabel dependen karena
kepemimpinan mempengaruhi kinerja petugas.

9 10

b. Variabel Dependent = Variabel terikat c. Variabel Confounding/ variabel perancu :

◦ karakteristik yang bergantung pada, atau dianggap dipengaruhi oleh variabel ◦ variabel yang berhubungan dengan variabel independen dan variabel
bebas
◦ artinya variabel dependen berubah karena disebabkan oleh perubahan pada
dependen, tapi bukan merupakan variabel antara.
variabel independen ◦ Keberadaan variabel penelitian ini dapat mempengaruhi validitas
◦ Contoh: penelitian karena dapat menyebabkan bias pada hasil penelitian.
◦ Hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi, maka perilaku merokok ◦ Untuk meminimalisir bias maka variabel perancu ini harus diidentifikasi.
merupakan variabel independen dan hipertensi merupakan variabel dependen
karena perilaku merokok berpengaruh terhadap kejadian hipertensi ◦ Identifikasi variabel perancu ini sangat penting agar kesimpulan hasil
◦ Satu jenis variabel dapat berubah fungsi menjadi variabel independen atau menjadi penelitian yang diperoleh tidak salah, misalnya hasil penelitian ditemukan
variabel dependen, tergantung dari konteks penelitiannya. terdapat hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel
◦ Misalnya variabel hipertensi merupakan variabel dependen dari variabel perilaku dependen padahal sebenarnya hubungan tersebut tidak ada, atau
merokok.Namun dapat berbeda fungsi bila konteksnya dalam penelitian hubungan
hipertensi dengan kejadian stroke. sebaliknya.

11 12

2
21/09/2021

● Dampak dari pengaruh variabel perancu sangat besar karena dapat


menyebabkan hasil penelitian menjadi bias
● Melihat begitu besarnya dampak dari pengaruh variabel perancu tersebut, maka
diperlukan upaya-upaya untuk meminimalisir atau menanggulangi terhadap
dampak yang ditimbulkannya
1. Mengidentifikasi Variabel Perancu : Peneliti harus menguasai substansi
penelitian
2. Meminimalkan efek variabel Perancu dalam tahap analisis data penelitian,
● Kebiasaan merokok memenuhi syarat sebagai variabel perancu, karena mempunyai misalnya : menggunakan ANACOVA (Analisis of Covarians), Mantel Haenszel
hubungan dengan kebiasaan minum kopi (variabel independen) dan berhubungan Test
dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner/ PJK (variabel dependen) 3. Restriksi : menghilangkan perancu dari setiap subyek penelitian pada tahap
● Bila kebiasaan merokok ini tidak diidentifikasi, mungkin akan ditemukan hubungan desain penelitian.
positif antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian PJK yaitu diperoleh data yang
gemar minum kopi lebih banyak menderita PJK dibandingkan dengan yang tidak suka Misalnya pada penelitian observasional tentang hubungan kebiasaan
minum kopi minum kopi dengan kejadian PJK. Variabel perancunya yaitu kebiasaan
● Hal ini mungkin benar tapi mungkin juga tidak
● Bisa jadi yang sebenarnya terjadi adalah tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok. Maka pada pemilihan subyek penelitian harus menghilangkan
minum kopi dengan kejadian PJK, namun ada hubungan antara kebiasaan merokok variabel perancunya tersebut dengan memilih subyek penelitian yang
dengan kejadian PJK dimana biasanya perokok kebanyakan suka minum kopi jadi seolah tidak merokok, sehingga betul-betul hubungan antar variabel ini bebas
- olah kebiasaan minum kopi berhubungan dengan kejadian PJK. dari peran kebiasaan merokok

13 14

d. Variabel Mediator/Intervening:
4. Matching yaitu proses menyamakan variabel perancu pada kedua kelompok
agar sebanding.
◦ menjelaskan hubungan tetapi tidak diamati secara langsung dalam
penelitian
penelitian desain case control tentang faktor risiko gizi buruk pada bayi di
bawah dua tahun (baduta), maka untuk meminimalisir bias dilakukan
◦ disimpulkan dari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
matching melalui pemilihan subyek yang sebanding dalam hal jenis kelamin ◦ Seringkali, variabel mediasi muncul ke permukaan saat peneliti
dan umur. menafsirkan temuan dan muncul sebagai saran untuk penelitian masa
5. Randomisasi : penentuan subyek penelitian secara acak terbagi rata depan.
seimbang diantara kelompok, sehingga variabel perancu terbagi rata ke
semua kelompok
e. Variable Moderator :
Supaya proses randomisasi dapat membagi secara seimbang variabel-
variabel perancu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol, maka ◦ memoderasi atau mengubah arah dan/atau kekuatan
syaratnya adalah: hubungan antara dua variabel lainnya
a. Jumlah subyek penelitian harus banyak, misalnya lebih dari 100 per kelompok
b. Randomisasi dilakukan dengan benar

15 16

Contoh Variabel

17 18

3
21/09/2021

Socio economic status Body Mass Index (BMI)

Dietary Habit (food

Survei dan Sensus


consumption)
Knowledge and
Glycemix Index Diabetes
Awareness

Physical Activity

Sensitivitas Rec Insulin


Attitude
di Otot

19 20

Sensus Penduduk Sensus Penduduk


Pengertian: Sensus minimal harus memuat: Ciri Sensus
◦ Geografi dan migrasi penduduk,
Merupakan keseluruhan dari proses pengumpulan ◦ Rumah tangga, ◈ Semua orang : orang atau
(collecting), pengolahan, penilaian, penganalisaan, ◦ Karakteristik sosial demografi, penduduk
penyajian, dan penerbitan data kependudukan yang ◦ Kelahiran dan kematian,
Waktu tertentu: serentak
antara lain meliputi ciri-ciri demografi, sosial, ◦ Karakteristik pendidikan,

ekonomi, kesehatan, dan lingkungan hidup. ◦ Karakteristik ekonomi, ◈ Wilayah tertentu: batas
◦ kesehatan dan lingkungan hidup. wilayah jelas

21 22

Cara Pelaksanaan Sensus Survei


•De jure: Pengertian:
pendataan penduduk menurut tempat tinggal Adalah proses pencatatan data kependudukan berdasarkan kekhususan
penduduk yang bersangkutan. bidang kajian, serta ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara
lebih terperinci dan mendalam tentang aspek-aspek tertentu berkaitan
•De facto: dengan perilaku penduduk.
pendataan penduduk menurut tempat penduduk Survei penduduk dilakukan karena Sensus dan Registrasi Penduduk
yang bersangkutan ditemui oleh petugas pada saat memiliki kelemahan dan keterbatasan
sensus dilaksanakan Survei mempunyai cakupan lebih terbatas, dengan pengambilan
sampel, informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Contoh:
SUPAS, SDKI, SAKERNAS, SUSENAS

23 24

4
21/09/2021

Contoh Survei-survei besar di Indonesia: Contoh Variabel dalam Sensus


Contoh Kuesioner Sensus Penduduk Tahun 2020
•Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
•Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
•Survei Sosial Ekonomi Indonesia (SUSENAS).
•Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

25 26

Contoh Variabel dalam Survey


Contoh Kuesioner Survei Demografi Kesehatan Indonesia
Populasi dan sampel

27 28

Populasi dan Sampel


Contoh
Ada dua jenis kumpulan data saat mempelajari statistik.
Siswa SD di sebuah sekolah berjumlah 350 siswa melakukan
Kumpulan data ini disebut populasi dan sampel.
kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah dalam pengawasan
Populasi guru wali kelas. Diantara siswa SD tersebut terdapat siswa
Pengumpulan semua outcome, tanggapan, pengukuran, berbaju rompi hijau yang merupakan siswa kader lingkungan
atau jumlah di sekolah tersebut yang membantu guru dalam pelaksanaan
kegiatan.
Sampel
Dalam contoh diatas, manakah yang populasi dan manakah
Merupakan himpunan bagian dari populasi
sampel?

29 30

5
21/09/2021

Parameter
• Merupakan deskripsi numerik karakteristik populasi
• sulit diperoleh, diperlukan waktu dan biaya yang cukup besar
untuk memperolehnya
Statistik dan Parameter Statistik
• Merupakan deskripsi numerik karakteristik sampel
• dapat diperoleh dengan waktu dan biaya yang relatif lebih kecil.
Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang tepat
dan benar (mengikuti kaidah yang ilmiah), maka diharapkan
sampel yang diambil dapat mewakili (representatif) populasi
yang ada.

31 32

Contoh
Putuskan apakah nilai numerik menggambarkan parameter
populasi atau statistik sampel ? Statistik Deskriptif dan Inferensial
● Sebuah survei terbaru dari sampel Sarjana melaporkan
bahwa gaji awal rata-rata untuk Sarjana kurang dari 3
juta
● Gaji awal untuk 667 lulusan sarjana dari universitas
Airlangga meningkat 8,5% dari tahun sebelumnya.

33 34

Konsep Pembagian Dalam


Statistika Statistika Deskriptif
Statistics
Metode statistika deskriptif, yang berkaitan dengan
kegiatan pengumpulan data, pengolahan,
penyederhanaan, penyajian dan analisis data secara
Descriptive Inferential deskriptif.
● Ukuran Pemusatan (mean, median, modus)
Estimation
Hypothesis ● Ukuran Keragaman/penyebaran (Range, Varian,
testing
Standar Deviasi, Quartil Deviasi, Mean Deviasi)
● Ukuran posisi (Quartil, Persentil)
Point Interval Parametric Nonparametic ● Penyajian data secara deskriptif

35

35 36

6
21/09/2021

CONTOH: STATISTIKA DESKRIPTIF DAN


Statistika Inferensial INFERENSIAL
• Suatu proses yang digunakan untuk mendapatkan Data kepolisian melaporkan bahwa anak jalanan yang
informasi tentang populasi berdasarkan sampel 🡪 mengalami kecelakaan di Kota Jakarta adalah 1 orang
generalisasi setiap jam
● Statistika deskriptif : menggambarkan pernyataan 1 orang
• Generalisasi : Proses penarikan kesimpulan dari suatu per jam
hasil analisis dari yang jumlah elemennya sedikit ● Statistika inferensia : mengestimasi angka kecelakaan di
(sampel) ke yang jumlah elemennya banyak Kota Jakarta (populasi) yaitu 1 orang per jam yang perlu
mendapat penanganan akibat kecelakaan di Kota Jakarta

37 38

CONTOH: STATISTIKA DESKRIPTIF DAN CONTOH: STATISTIKA DESKRIPTIF DAN


INFERENSIAL INFERENSIAL
Dinas Kesehatan Kota Surabaya melaporkan bahwa rata-rata Survei gizi murid SD di Kabupaten Banyuwangi yaitu 30% murid
anak yang dilahirkan oleh wanita usia 20-30 tahun adalah SD dengan gizi baik, 16% dengan gizi kurang dan 54% dengan
3,3 anak gizi buruk
● Statistika deskriptif : menggambarkan pernyataan rata
● Statistik deskriptif : mengambarkan angka persentase
rata anak yang lahir dari wanita usia 20-30 tahun
30% gizi baik, 16% gizi kurang dan 54% gizi buruk
adalah 3,3 anak
● Statistik inferensial : mengestimasi persentase
● Statistika inferensia : mengestimasi rata-rata jumlah
anak yang pernah dilahirkan wanita usia 20-30 tahun siswa SD kurang gizi di Kabupaten Banyuwangi
adalah 3,3 anak di Kota Surabaya (populasi) (populasi)

39 40

Contoh Lain
Sekelompok wanita (Kel A) ingin menurunkan berat badannya dengan
melakukan senam. Sekelompok wanita yang lain (Kel B) menurunkan
berat badannya dengan mengurangi konsumsi karbohidrat. Setelah 3
bulan dilakukan kelompok A rata-rata berat badannya turun sebesar
3 kg. Dan kelompok B rata-rata berat badannya turun sebesar 6kg.
● Statistika deskriptif : menggambarkan terdapat penurunan
berat badan di kelompok B yang lebih besar daripada kelompok
A
● Statistika inferensia : ingin melakukan estimasi apakah semua
wanita (populasi wanita) yang melakukan sebagaimana yang
dilakukan Kel A dan Kel akan mengalami hal sama yaitu lebih
menurun banyak di Kel B

41 42

7
21/09/2021

Mengapa perlu sample ?


● Populasi yang besar
● Pertimbangan keterbatasan peneliti, seperti biaya,
Teknik sampling waktu, tenaga
● Perlu sampel yang representatif (benar bisa mewakili
populasi); sehingga hasil di sampel bisa
digeneralisasikan untuk populasi.
● Perlu teknik sampling (pengambilan sampel)

43 44

Non Probability Sampling Probability Sampling


Teknik Sampling Non-Probability
Sampling Aksidental (Accidental Sampling)
1. Besar sampel, tanpa rumus 1. Besar sampel, dengan rumus
▪ Pengambilan sampel yang sudah tersedia di hadapan peneliti
2. Gambaran populasi kasar 2. Gambaran populasi akurat
3. Tidak dimaksudkan untuk 3. Dimaksudkan untuk ▪ Jumlah sampel cukup menurut peneliti
Generalisasi Generalisasi Sampling Kuota (Quota Sampling)
4. Sampel tidak representatif 4. Sampel representatif ▪ Memperhitungkan proporsi karakteristik di populasi
5. Tanpa menggunakan konsep 5. Menggunakan konsep peluang ▪ Dasar stratifikasi : umur, sex, pendidikan, letak geografis, dll
peluang 6. Analisis, Inferensial (dg uji
Sampling Purposif (Purposive Sampling)
6. Analisis, deskriptif (tanpa uji statistika)
statistika) ▪ Berdasarkan asumsi dan strategi tertentu (memerlukan dasar yang
obyektif untuk membuat ketetapan)

45 46

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)


Teknik Sampling Probability
Macamnya : Simple Random
Sampling
1. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) ▪ Untuk populasi yang
relatif homogen
2. Sampling Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)
▪ Mudah dikerjakan
3. Sampling Acak Kelompok (Cluster Random Sampling) ▪ Harus ada daftar semua
unit
4. Sampling Acak Multi Tahap (Multistage Random Sampling) ▪ Jika sampel menyebar,
biaya besar

= Unit sample

47 48

8
21/09/2021

Simple random sampling Sampling Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)


Stratified Random Sampling
▪ Populasi relatif heterogen
▪ Membutuhkan data yang lebih
terinci tentang :
- Kriteria pembagian strata
- Informasi dasar dari strata
▪ Ciri-ciri populasi dapat terwakili
▪ Waktu dan biaya besar (sampel
mungkin menyebar)
= lapisan = unit sample

Antar lapisan heterogen, Dalam lapisan


homogen

49 50

Stratified Random Sampling Sampling Acak Kelompok (Cluster Random Sampling)

Cluster Random Sampling


• Untuk populasi yang
relatif heterogen
• Tidak perlu daftar semua
unit sampel
• Biaya lebih murah,
penyebaran unit populasi
dapat ditekan

= kelompok = unit sample

Antar kelompok homogen, Dalam kelompok


heterogen

51 52

Cluster Random Sampling Sampling Acak Multi Tahap (Multistage Random Sampling)
Section 1 Section 2

Multistage Random
Sampling
▪ Kombinasi dari
teknik pengambilan
sampel untuk
Section 3 Probability Sampling
= lapisan = unit sample

= cluster terpilih
Section 5
Karena dalam lapisan masih terlalu besar jumlah
Section 4 datanya, maka dibuat cluster

53 54

9
21/09/2021

Systematic sampling
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Systematic
Random Sampling 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
▪ Lebih efisien
dibanding simple
random sampling
▪ N populasi tidak
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
pasti (diperkirakan)
▪ Sampel tersebar
secara uniform

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 ……..

55 56

Terima Kasih

57 58

10

Anda mungkin juga menyukai