Anda di halaman 1dari 13

PERAN PENDEKATAN ILMU KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI

KASUS COVID-19 VARIAN OMICRON VIRUS

Disusun Oleh :

Ocha Pasha Pradinda


132111133055

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya yang telah di berikan kepada kita semua, sehingga saya Ocha Pasha Pradinda
dengan NIM 132111133055 dari Fakultas Keperawatan dan Prodi S-1 Keperawatan dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran Perawat Dalam Menghadapi Kasus
Covid-19 varian Omricon Virus ” dengan tepat waktu . Penyusunan makalah ini saya buat
untuk memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan .
Melalui makalah ini, saya berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru,
khususnya dalam bidang keperawatan.Mohon maaf jika terdapat kesalahan,terima kasih

III
Daftar isi
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------------- I
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------- II
BAB 1 PENDAHULUAN-------------------------------Error: Reference source not found
1.1 Latar Belakang----------------------------------Error: Reference source not found
1.2 Rumusan Masalah ---------------------------------------------------------------------2
1.3 Tujuan Penelitian----------------------------------------------------------------------- 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA---------------------------------------------------------------3
2.1 Pengertian Covid-19---------------------------Error: Reference source not found
2.2 Pengertian Omicrron Virus--------------------Error: Reference source not found
2.1 Pengertian Manusia ------------------------------------------------------------------- 4
2.1 Pengertian Sehat Sakit-----------------------------------------------------------------4
2.1 Pengertian Keperawatan-------------------------------------------------------------- 5
2.1 Pengertian Lingkungan---------------------------------------------------------------- 5
BAB III PEMBAHASAN-------------------------------Error: Reference source not found
BAB IV KESIMPULAN------------------------------------------------------------------------ 7
DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------------8

III
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Corona Virus atau Covid-19 sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2. Corona Virus sendiri merupakan salah satu penyakit yang sekarang menjadi
perbincangan di dunia karena penularan yang sangat cepat dan melalui apa saja dan juga
penaganannya yang masih belum ditemukan obat yang ampuh untuk mengobati. Gejala yang
ditimbulkan juga akan berbeda beda setiap orang, saat orang tersebut mempunyai penyakit
bawaan gejala yang ditimbulkan akan semakin parah tidak sama dengan orang yang tidak
memiliki penyakit bawaan. Tidak menjadi menurun, virus Corona ternyata menimbulkan
banyak jenis baru yang lebih berbahaya seperti varian Alpha,Beta,Delta sampai Omicron dan
masih banyak lainnya.Penyebaran yang sangat cepat dan juga tidak ada gejala yang spesifik,
gejala virus Omicron ini hampir sama dengan virus Delta yang menyebabkan peneliti masih
perlu pengkajian lebih lanjut terkait hal ini.

Pelonjakan pasien kasus Covid-19 ini membuat tenaga Kesehatan sangat kewalahan
karena mengikabtkan kurangnya tenaga Kesehatan, mengapa bisa kurang tenaga Kesehatan?
Tidak banyak juga perawat atau tenaga Kesehatan juga ikut terkena penyakit ini. Selain itu,
kasus ini menyebabkan kurangnya tempat tidur pasien bahkan menyebabkan IGD dan hampir
semua ruangan penuh, karena mengingat varian Covid Omicron ini sangat cepat
penularannya jadi orang pertama masih belum selesai atau sembuh total datang lagi pasien 2
dan 3 yang penyakitnya pun sama.

Mengapa Virus Omicron ini sampai separah ini ? Kurangngya kesadaran masyarakat di
dunia terhadap larangan pemerintah menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus ini.
Karena masih banyak orang yang tidak mematuhi protocol Kesehatan seperti memakai
masker maupun jangan bersentuhan tangan dan cuci tangan dan yang paling penting jangan
keluar rumah jika tidak mendesak, masa sekarang apalagi sudah memasuki new normal
masyrakat seaakan lupa terhadap protocol kesehatn , mereka terlalu menggapangkan penyakit
ini dikarena beranggapan bahwa sudah vaksin, padahal saat kita diberi vaksin belum tentu
kita terhindar dari penyakit covid 19 apalagi varian baru.

III
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pendekatan Ilmu Keperawatan dalam Kasus Penyelesaian Virus Omicron


yang memperhatikan segi Manusia,Sehat Sakit, Keperawatan dan Lingkungan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan penilitian kali ini yaitu :
1. Mengetahui pendekatan ilmu keperawatan dalam kasus penyelesaian virus Omicron
yang memperhatikan dari segi Manusia, Sehat Sakit, Keperawatan dan Lingkungan.

III
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Corona Virus

Penyakit virus corona 2019 (corona virus disease/COVID-19) sebuah nama baru yang
diberikan oleh Wolrd Health Organization (WHO) bagi pasien dengan infeksi virus novel
corona 2019 yang pertama kali dilaporkan dari kota Wuhan, Cina pada akhir 2019.
Penyebaran terjadi secara cepat dan membuat ancaman pandemi baru. Pada tanggal 10
Januari 2020, etiologi penyakit ini diketahui pasti yaitu termasuk dalam virus ribonucleid
acid (RNA) yaitu virus corona jenis baru, betacorona virus dan satu kelompok dengan virus
corona penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan middle east respiratory
syndrome (MERS CoV). Diagnosis ditegakkan dengan risiko perjalanan dari Wuhan atau
negara terjangkit dalam kurun waktu 14 hari disertai gejala infeksi saluran napas atas atau
bawah, disertai bukti laboratorium pemeriksaan real time polymerase chain reaction (RT-
PCR) COVID-19. Wolrd Health Organization membagi penyakit COVID-19 atas kasus
terduga (suspect), probable dan confirmed.

COVID-19 adalah penyakit akibat suatu coronavirus baru yang sebelumnya tidak
teridentifikasi pada manusia. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang ditemukan
padahewan dan manusia.

2.2 Omicron Virus

Omicron virus adalah varian baru dari Corona virus yang pertama kali di Benua
Afrika.Varian ini disebut salah satu yang sangat cepat dalam penularan virus.

World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali
dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Situasi epidemiologis di
Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang
terakhir didominasi varian Delta. Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa
di antaranya mengkhawatirkan. WHO menjelaskan bukti awal menunjukkan peningkatan
risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Variant of Concern (VOC)
lainnya. Oleh karena itu, WHO mengungkapkan tes ini dapat digunakan sebagai penanda
untuk varian Omicron sambil menunggu hasil dari sekuensing (metode untuk mengetahui
penyebaran mutasi virus SARS-Cov2).Karenanya, berdasarkan bukti-bukti yang
sudah ada, WHO menetapkan varian Omicron sebagai VOC. VOC diartikan sebagai varian
virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat

III
mempengaruhi efektivitas vaksin. Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha,
Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.

Dengan demikian, WHO meminta agar negara-negara untuk meningkatkan upaya


pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian SARS-CoV-2 yang beredar.

2.3 Manusia
 Manusia sebagai makhluk holistic

Disebut holistik karena manusia terdiri dari dimensi fisik, sosial, emosional, intelektual,
dan spiritual yang menjadi satu kesatuan utuh, dimana bila salah satu dimensi terganggu
maka akan berpengaruh kepada dimensi yang lain (Kozier dkk, 2010). Dalam konsep ini
setiap dimensi berperan penting dalam proses adaptasi individu khususnya dimensi spiritual
yang mengantarkan manusia mencapai tujuan dan makna hidupnya yang akan berdampak
pada individu lain, lingkungan, dan organisasi.

 Manusia sebagai sistem adaptif

Manusia sebagai sistem adaptif/terbuka memandang manusia sebagai sistem terbuka yang
dinamisyang memerlukan berbagai masukan dari subsistem maupun suprasistem. Subistem
terdiri atas komponen sel,organ, dan sistem organ.Suprasistem meliputi keluarga , komunitas,
masyarakat dan sosial budaya didalam mempertahankan suatu keadaan seimbang.

 Manusia sebagai makhluk Unik

Manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama lain,. Begitu pula dengan
responsnya terhadap stimulus.

2.4 Konsep Sehat Sakit

Konsep sehat sakit adalah konsep yang komplek dan multiinterpretasi. Banyak faktor yang
memengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Pengertian sehat-sakit juga beragam. Setiap
individu,keluarga masyarakat,maupun profesi kesehatan mengartikan sehat atau sakit secara
berbeda,bergantung pada paradigmanya.

III
2.5 Keperawatan

Bentuk layananan Kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kita keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan
bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan pada individu,keluarga,kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
(Lokakarya Keperawatan Nasional,1983).

2.6 Lingkungan

Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruhterhadap perkembangan menusia dan


mencakup antara lain lingkungan sosial, statusekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan
fisik, psikologi,sosial,budaya dan spiritual.

III
BAB III
STUDI KASUS

Berdasarkan laporan kemenkes tanggal 31 desember 2021 total kasus Konfirmasi


sebanyak 136 orang. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti
Nadia Tarmidzi mengungkapkan 68 Kasus baru berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri
dan 11 diantaranya merupakan WNA. “Semua kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar
Negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat
Arab, dan Amerika Serikat”. Dari 68 Kasus Konfirmasi Omicron tersebut, sebanyak 29 orang
tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit dengan gejala
sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan. Data WHO dari penghitungan prediksi
peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan
mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapat hasil bahwa
kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron. Akan
tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih
rendah dibandingkan dengan periode Delta. Artinya varian Omicron memiliki tingkat
penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu,
masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu
upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan. Dr.
Nadia menghimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan
transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi. Saudara sebagai calon perawat mengamati
kasus ini pastinya akan membuat pernyataan “Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk
tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi
seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerjasama
melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19”.
Data terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (NHS) menemukan risiko rawat inap
bagi orang yang terinfeksi Omicron adalah sekitar sepertiga dari yang ditimbulkan oleh
varian Delta," tulis laporan itu, dikutip dari CNBC International, Sabtu (1/1/2022). Tak hanya
itu, studi tersebut mengatakan vaksin Covid juga ikut mengurangi risiko rawat inap dari
Omicron di seluruh golongan usia. Kekebalan tubuh manusia dari varian ini juga semakin
menguat dengan adanya dosis booster.

III
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan kasus diatas dapat diperoleh pendekatan ilmu keperawatan yang harus
dilakukan yang dilihat dari beberapa segi yaitu Manusia,Konsep Sehat Sakit,Keperawatan
dan Lingkungan. Saat melihat dari segi manusia dari kasus diatas dapat dikatakan bahwa kita
sebagai perawat harus mengerti bahwa manusia ada 3 pengertian dari manusia sebagai
makhluk holistic yang harus kita perhatikan secara keseluruhan , manusia sebagai sistem
adaptif yang harus kita jaga kesehatanya, dan manusia sebagai makhluk yang unik, dalam
studi kasus diatas dijelaska bahwa ditemukan 136 orang dan 68 kasus baru berasal dari
pelaku perjalan luar negri dan 11 orang diantaranya WNA, maka disini dapat ditarik
kesimpulan bahwa orang tersebut tujuannya ingin berlibur untuk menenangkan fikiran atau
lainnya tetapi caranya yang salah, dan juga persepsi mereka dalam menanggapi pengertian
dan dampak Covid-19 berbeda beda maka dari itu kita sebagai perawat harus menjelaskan
atau mengedukasi persepsi yang baik, misal seperti menjelaskan secara pelan pelan
bagaimana kondisi Covid 19 saat ini dan sekarang adanya virus baru yaitu Omicron yang
penularannya sangat cepat dan membahayakan, jelaskan juga walupun kita sudah memasuki
era New Normal tapi kita juga tetepa harus memperhatikan protocol Kesehatan yang berlaku
dan menyarankan bahwa lebih baik dirumah saja ataupun setidaknya lebih baik berpergian di
negara yang sedang ditempati saat ini saja agar tidak menambah penularan virus ini atar
negara.

Sedangkan saat kita lihat dari segi sehat dan sakit diatas dijelaskan bahwa ada 29
Orang tidak memiliki gejala,29 Orang sakit dengan gejala ringan,1 orang sakit dengan gejala
sedang dan 9 orang lainnya tanpa keterangan. Disini dapat dilihat menurut konsep sehat sakit
orang dikatakan sehat apabila mengalami kondisi yang baik secara fisik,mental, dan sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. 29 Orang dijelaskan tidak memiliki
gejala,pasti beberapa orang akan bertanya atau protes mengapa dia bisa dikatakan terkena
virus omicron padahal dia tidak ada gejala. Maka disini tugas perawat harus memberikan
edukasi dan juga transparasi hasil agar pasien paham,mengapa dia dipositifkan sedangkan 1
orang dengan gejala sedang kita beri pemahaman juga, bukan berarti mereka akan kritis dan
parah sekali,jadi kita beri pengertian agar dia berolahraga makan makanan sehat dll agar
menunjang kesehatannya.

III
Diperhatikan dari segi keperawatan maka kita harus professional baik itu penyakit
yang menular atau tidak kita harus tetap digarda terdepan untuk mengedukasi memberi
pelayanan Kesehatan yang baik sesuai dengan SOP dan juga tetap berkolaorasi dengan tenaga
Kesehatan lainnya agar mendapatkan keputusan dan hasil yang baik jika ditemukan masalah,
disini kita juga harus cepat tanggap dalam menghadapi varian itu jangan lupa juga untuk
melakukan transparansi kepada pasien jika pasien kurang percaya, karena saat ramai
ramainya berita virus ini pasti nanti akan timbul beberapa hoaks yang menjadikan pasien
kurang percaya terhadap tenaga Kesehatan.

Dan yang terakhir diperhatikan dari segi lingkungan, pertama di analisis kasus diatas
dijelaskan bahwa adanya ICU dan IGD maupun rawat inap penuh, disini dapat kita simpulkan
bahwa pelonjakan kasus ini sangat tidak main main maka dari itu saat orang itu masih
mengalami gejala ringan mungkin dapat ditampung atau melakuka isolasi mandiri dirumah
karena nantinya di IGD kita khususkan yang benar benar dalam kondisi menurun dan drop
dan perlu perawatan intensif. Sedangkan untuk masyrakat yang tidak terjangkit saat berada
diluar rumah maka diharapkan mematuhi protocol Kesehatan agar mengurangi proses
penularan dan juga orang yang ditetapkan isolasi mandiri diharapkan benar benar patuh
terhadap peraturan peraturan agar tidak merugikan warga sekitar yang mengakibatkan
bertambah luasnya penyakit.

III
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan tentang studi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa agar
kasus virus Omicron ini menurun maka perlu adanya kolaborasi antara semua pihak, baik itu
tenaga medis, pemerintah, dan warga. Semua memegang peranan penting dan saling menjaga
satu sama lain. Sebagai tenaga medis khususnya perawat pastinya kita hanya bisa
mengedukasi dan juga memberi tindakan sesuai dengan batas kode etik keperawatan agar
menurunkan khasus virus Omicron, memberi edukasi dalam berbagai segi mulai dari segi
Manusia, Lingkungan,Konsep sehat sakit, dan keperawatan. Selalu dan terus menerus
memberitahukan semua masyarakat untuk mentaaiti protocol Kesehatan dan juga mulai
vaksinasi sebagai Langkah awal dan kunci utama agar kita terbebas dari virus Omicron
variasi dari Covid-19 virus ini.

III
DAFTAR PUSTAKA

1. Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, Heidy Agustin,
Penyakit Virus Corona 2019, Jurnal Respirologi Indonesia, Vol. 40 No. 2 April 2020,
Hlm. 119.
2. Materi Komunikasi Risiko COVID-19 Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan WHO, 2
Mei 2020, hlm. 8
3. Anisa,Eka Mardella ,Konsep dasar keperawatan ,Jakarta : EGC,2008.

III

Anda mungkin juga menyukai