Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH COVID-19 & PEMERIKSAAN PENUNJANG SERTA SOP (STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR) PADA PASIEN COVID-19


Disusun untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar II
Dosen Pengampu : Ellen Pusrba, S.Kep., Ns., M.kep

Oleh :
Yohanes Paulus G. Koibur
Nim: PO7120119040

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena oleh kasih
karunia serta rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“COVID-19 & PEMERIKSAAN PENUNJANG SERTA SOP (STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR) PADA PASIEN COVID-19” ini tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Ibu Ellen Purba selaku dosen pengajar
pada mata kuliah Keperawatan Dasar II yang telah memberikan tugas makalah ini, sehingga
makalah ini dapat menjadi referensi serta acuhan belajar bagi para mahasiswa & mahasiswi
Jurusan Keperawatan Politeknik kesehatan Kemenkes Jayapura.
Saya menyadari bahwa dalam penuyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat membutuhkan saran serta kritik dari para pembaca yang
bersifat membangun dalam hal mendukung penyempurnaan pada makalah ini.
Daftar isi

Judul .................................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Covid-19 (Corona Virus) ................................................................2
2.2 Patofisiologi covid-19....................................................................................... 2
2.3 Gejala Covid-19................................................................................................ 3
2.4 Cara Meminimalisir Serta Mencegah Trjadinya Infeksi Covid-19.................. 3
2.5 Pemeriksaan Penunjang Serta SOP (Standar Operasional Praktik)
Pada Pasien Yang Terinfeksi Covid-19........................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kata Penutup .................................................................................................. 11
3.2 Daftar Pustaka ................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Belakangan ini, tersebar berbagai informasi terkait dengan sebuah virus yang
dianggap sangat fatal bila mana seseorang tertular maka virus ini akan menyerang sistem
pernafasan dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga beresiko menimbulkan kematian.
Virus ini disebut sebagai covid-19 virus ini tak pandang bulu. Mulai dari kalangan balita,
remaja, dewasa hingga lansia menjadi sasaran/target penularan serta tertular virus Corona ini.
Untuk itu, banyak tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
meminimalisir serta mencegah perkembangan serta penularan virus Corona ini.
Sejauh ini Corona atau Covid-19 masih menjadi perbincangan di sejumlah negara
lantaran kasusnya yang kian meningkat hingga World Health Organization (WHO)
menetapkan virus tersebut menjadi pandemi.
Sementara di Indonesia, pada Selasa sore, 17 Maret 2020, angka kasus virus Corona
atau Covid-19 ini telah mencapai 172 orang, di antaranya 9 orang dinyatakan sembuh dan 5
orang meninggal dunia.
Dalam hal ini, bidang kesehatan memiliki peranan yang sangat besar untuk
mendukung usaha pemerintah dalam melawan ancaman virus Corona ini, sehingga peran
dokter, perawat dan tenaga-tenaga medis lainnya sangat dibutuhkan dan salah satunya peran
tim kesehatan adalah menentukan bagaimana caranya untuk mengetahui adanya infeksi pada
seseorang. Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan? Bagaimana standar operasional
prosedur nya?, hal ini menjadi salah satu tanggung jawab tim pelayanan kesehatan guna
menentukan suatu diagnosa penyakit, serta melakukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dan melakukan terapi yang sesuai dengan jenis penyakitnya (covid-19/Corona virus).
Akibat dari virus Corona ini yakni berbagai macam aktifitas masyarakat dihentikan
sementara dan dianjurkan untuk tidak beraktifitas diluar rumah selama kurang lebih 14 hari
yang bermanfaat untuk meningkatkan kadar imun dalam tubuh manusia.

TUJUAN PENULISAN
1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang covid-19 (Corona virus).
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang proses perjalanan virus Corona pada
tubuh manusia.
3. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang gejala yang timbul pada tubuh manusia
akibat terinfeksi virus Corona.
4. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui cara meminimalisir serta mencegah terinfeksinya
virus Corona.
5. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui SOP (Standar Operasional Praktik) serta
pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan pada pasien yang terinfeksi virus Corona.
.

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Covid-19 (Corona virus)


WHO menjelaskan Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang
lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan
penyakit COVID-19.
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum
mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

1.2 Proses Perjalanan Covid-19 Pada Tubuh Manusia


Pada awalnya seseorang berdekatan/berhubungan secara langsung atau bersentuhan
dengan seorang lainnya yang telah terinfeksi Covid-19, maka Covid-19 bertransformasi
melalui udara dan udara tersebut dihirup oleh seorang lainnya. Covid-19 masuk ke saluran
pernapasan yaitu:
Udara yang telah bercampur covid-19 (virus) ini dihirup melalui hidung melewati
faring, laring, trakea, bronkus, bronkeolus (pada paru-paru dekstra & sinistra) kemudian
menuju elveoli dan terjadi proses difusi dimana CO2 (karbon dioksida) berdifusi dengan O2
(oksigen) yeng bercampur dengan covid-19 ini bercampur dengan aliran darah pada
pembuluh darah arteri, lalu dipompakan oleh jantung ke seluruh tubuh. Darah telah
bercampur covid-19 dan secara langsung orang tersebut telah terinfeksi/tertular virus Corona,
sehingga sistem Imun/antibodi berusaha melawan covid-19 ini namun akibat covid-19 yang
lebih kuat sehingga kekebalan tubuh orang tersebut menurun lalu nyawapun terancam
(beresiko Kematian) apabila tidak tertolong/diberikan tindakan medis secepat mungkin.
1.3 Gejala-Gejala Yang Timbul Pada Tubuh Manusia Yang Terinfeksi Virus Corona
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam (suhu >38°C), rasa lelah,
dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung
tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala
apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil
pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19
menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-
orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih
serius.
Mereka Mereka yang mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas sebaiknya
mencari pertolongan medis.

1.3 Cara Meminimalisir Serta Mencegah Trjadinya Infeksi Covid-19

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah
penyebaran virus 2019-nCoV.

2. Menggunakan masker

Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona,
yaitu masker bedah dan masker N95.

3. Menjaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk
menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan
sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging
tanpa lemak. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit


Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke beberapa
negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa.

5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus

Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari kelelawar dan disebarkan oleh beberapa
hewan mamalia dan reptil. Oleh karena itu, hindarilah kontak dengan hewan-hewan tersebut

6. Tidak kontak langsung dengan orang lain


7. Tidak menyentuh bagian bagian wajah

1.5 Pemeriksaan Penunjang Serta SOP (Standar Operasional Praktik)


Pada Penanganan Pasien Yang Terinfeksi Covid-19
Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik adalah pemeriksaan yang
dilakukan dokter untuk menentukan diagnosis penyakit pada pasien serta tingkat
keparahannya.

Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan saat pasien berkonsultasi ke dokter karena


adanya keluhan atau gejala tertentu, atau saat pasien menjalani pemeriksaan kesehatan rutin
(medical check-up). Adapula pasien diperiksa dengan paksaan atau untuk kepentingan
dirinya dan orang lain, seperti pada pasien yang diduga terinfeksi oleh Covid-19 (Corona
virus).
Selain untuk mendiagnosis penyakit, pemeriksaan penunjang juga dilakukan untuk
menentukan langkah penanganan yang tepat serta memantau keberhasilan terapi pada pasien.
Dibawah ini ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang terhadap pasien yang diduga telah
terinfeksi covid-19 (Corona virus) ini, yaitu:
A. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
a. Pengertian
Adalah suatu metode pemeriksaan yang menggunakan sampel DNA dari cairan di
kerongkongan
b. Tujuan
Pemeriksaan suatu virus
Bahan Suhu
Jenis Spesimen Penyimpanan Keterangan
Pengambilan Pengiriman
Usap Swab Dacron 4oC ≤5 hari: 4 °C Kedua Swab WAJIB
Nasopharing atau atau Flocked >5 hari: -70 °C harus DIAMBIL
Orofaring Swab + Virus ditempatkan
Transport di tabung
Medium yang sama
(VTM) untuk
meningkatk
an viral
load.
Sputum Kontainer 4oC ≤48 jam: 4 °C Pastikan WAJIB
Steril >48 jam: –70 Sputum DIAMBIL
°C berasal dari
Saluran
Pernapasan
bawah
(BUKAN
Liur)
Bronchoalveolar Kontainer 4oC ≤48 jam: 4 °C
Lavage Steril + Virus >48 jam: –70
Transport °C
Medium
(VTM)
Tracheal Kontainer 4oC ≤48 jam: 4 °C
aspirate, Steril + Virus >48 jam: –70
nasopharyngeal Transport °C
aspirate atau Medium
nasal wash (VTM)
Jaringan biopsi Kontainer 4oC ≤24 jam: 4 °C
atau autopsi Steril + Saline >24 jam: –70
termasuk dari °C
paru-paru.
Serum (2 sampel Serum 4oC ≤5 hari: 4 °C Pengambila WAJIB
yaitu akut dan separator tubes >5 hari: -70 °C n 2 Sampel DIAMBIL
konvalesen) (Dewasa 3-5 :
UNTUK ml whole •
SEROLOGI Blood) Akutminggu
pertama saat
sakit

Konvalesen-
2 s.d. 3
minggu
setelahnya

Pengambilan Spesimen
Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus memperhatikan
universal precaution atau kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit dari pasien ke paramedis maupun lingkungan sekitar. Hal tersebut meliputi:
1. Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun/desinfektan SEBELUM dan
SESUDAH tindakan.
2. Menggunakan APD
Melihat situasi saat ini, mekanisme penularan masih dalam investigasi maka APD
yang digunakan untuk pengambilan spesimen adalah APD lengkap dengan
menggunakan masker minimal N95.

Bahan Pengambilan spesimen


1. Form Pengambilan Spesimen (lampiran 6)
Dapat ditambah daftar nama pasien (supaya saat pengambilan tidak terjadi kesalahan)
jika pasien lebih dari satu.

2. Spesimen Saluran Pernapasan Bawah (Lower Respiratory Tract)


a. Virus Transport Media (VTM)
b. Dapat digunakan dengan beberapa merk komersil yang sudah siap pakai atau
dengan mencampur beberapa bahan (Hanks BBS; Antifungal dan
Antibiotik dengan komposisi tertentu) untuk disatukan dalam 1 wadah steril.
c. Swab Dacron atau Flocked Swab
d. Tongue Spatel
e. Kontainer Steril untuk Sputum
f. Parafilm
g. Plastik Klip
h. Marker atau Label

3. Spesimen Darah/Serum :
a. Spuit disposable 3ml atau 5 ml atau Sistem Vacutainer
b. Wing needle (jika diperlukan)
c. Kapas alkohol 70%
d. Kapas Kering
e. Vial 1,8 ml atau tabung tutup ulir (wadah Spesimen Serum)
f. Marker atau Label

4. Bahan Pengepakan/Pengiriman Spesimen :


a. Ice pack dan Cold Box (diutamakan sudah menggunakan Sistem tiga lapis)
b. Label Alamat
c. akban/Perekat

Tata Cara Pengambilan Spesimen Nasofaring


1. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (Hanks BSS
+ Antibiotika), dapat juga digunakan VTM komersil yang siap pakai
(pabrikan).
2. Berikan label yang berisi Nama Pasien dan Kode Nomer Spesimen. Jika
label bernomer tidak tersedia maka Penamaan menggunakan
Marker/Pulpen pada bagian berwarna putih di dinding cryotube. (Jangan
gunakan Medium Hanks Bila telah berubah warna menjadi Kuning).
3. Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai
plastik atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium Alginat
atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin mengandung
substansi yang dapat menghambat menginaktifasi virus dan dapat
menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
4. Pastikan tidak ada Obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
5. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi swab
pada septum bawah hidung.
6. Masukkan swab secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.

Sumber: New England Journal of Medicine


Gambar 5.1 Lokasi Pengambilan Nasopharing
7. Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan.
8. Kemudian masukkan sesegera mungkin ke dalam cryotube yang berisi
VTM
9. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube dapat
ditutup dengan rapat.

Sumber: dokumentasi Litbang

Gambar 5.2 Pemasukkan Swab ke dalam VTM


10. Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di
formulir/Kuesioner.
11. Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip.
Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk
menghindari kontaminasi silang.

Sumber: dokumentasi Litbang

Gambar 5.3 Pengemasan spesimen


12. Simpan dalam suhu 4-80C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam Freezer.

Tata Cara Pengambilan Spesimen Sputum


Pasien berkumur terlebih dahulu dengan air, kemudian pasien diminta mengeluarkan
dahaknya dengan cara batuk yang dalam. Sputum ditampung pada wadah steril yang anti
bocor. Pengambilan sampel sputum dengan cara induksi dapat menimbulkan risiko infeksi
tambahan bagi petugas kesehatan.
Tata Cara Pengambilan Spesimen Serum
Sampel serum berpasangan diperlukan untuk konfirmasi, dengan serum awal
dikumpulkan di minggu pertama penyakit dan serum yang kedua idealnya dikumpulkan 2-3
minggu kemudian. Jika hanya serum tunggal yang dapat dikumpulkan, ini harus diambil
setidaknya 14 hari setelah onset gejala untuk penentuan kemungkinan kasus. 3
Anak-anak dan dewasa: dibutuhkan darah whole blood (-5 mL) dan disentrifus untuk
mendapatkan serum sebanyak 1,5-3 mL. Sedangkan untuk bayi: Minimal 1 ml whole blood
diperlukan untuk pemeriksaan pasien bayi. Jika memungkinkan, mengumpulkan 1 ml serum.

B. Pemeriksaan Darah Leukosit


Pengertian
Sel darah putih/ leukosit (white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk
darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Kadar leukosit pada tubuh manusia akan tinggi/ melampaui batas normal (4.000-
11.000/ mm3) apabila seseorang tersebut telah mengalami infeksi dari kuman, bakteri
maupun virus. Dan menurut saya, salah satu penyebab kenaikan leukosit ini adalah oleh
karena adanya proses infeksi dari covid-19 (Corona virus) ini, Sehingga kita dapat melakukan
pemeriksaan leukosit untuk menunjang serta mendukung suatu pemeriksaan terhadap pasien
yang diduga telah terinfeksi covid-19 (Corona virus).

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENGAMBILAN DARAH:


Pengertian:
Suatu cara pengambilan darah tepi yang diambil dari kapiler ujung jari untuk mendapatkan
sempel darah yang baik dan representative dalam jumlah sedikit.
Tujuan:
untuk mendapatkan sempel darah yang baik dan memenuhi syarat pemeriksaan terhadap
pasien yang diduga telah terinfeksi covid-19 (Corona virus).
Kebijakan:
Pengambilan darah kapiler Hanya diperoleh/dilakukan oleh/bagi tim medis, petugas
Laboratorium bagi kepentingan pasien/keperluan tertentu.
Pelaksanaan:
1. Melakukan penjelasan kepada pasien (tentang apa yang dilakukan terhadap penderita,
kerjasama penderita, sensasi yang dirasakan penderita, dsb).
2. Mempersiapkan alat dan bahan seperti autoclick beserta lancetnya, kapas, dan alcohol
70%).
3. •Memilih jari yang akan diambil darahnya, hindari ibu jari dan jari kelingking, karena
faktor infeksius besar, apabila terjadi infeksi maka akan menjalar. Sebaiknya
menggunakan jari manis, tengah dan telunjuk karena ketiga jari tersebut merupakan
jalur limfa tertutup, resiko infeksius sedikit.
•Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki
atau ibu jari kaki.
4. Melakukan penusukan tetapi jangan terlalu pinggir karena terdapat syaraf dan akan lebih
terasa sakit. Jangan pada area tengah jari pula, tetapi lakukan tidak ditengah dan tidak
terlalu dipinggir
5. Memijat telapak tangan dan jari yang akan dilakukan penusukan.
6. Membasahi jari yang akan dilakukan penusukan dengan bola kapas dibasahi dengan
alcohol 70%/kassa alcohol dengan cara memutar dari dalam/tengah ke luar area
penusukan. Biarkan mengering. Gagal kontak dengan alcohol dapat menyebabkan resiko
kontaminasi dan jangan menyentuh daerah yang sudah bersih, jika tersentuh lakukan
desinfeksi kembali.
7. Menunggu hingga benar-benar kering dari alkohol.
8. Menusukan jarum dengan sedikit menekan jari.
9. Mengusapkan dengan kapas kering saat sudah mengeluarkan darah.

Pemeriksaan leukosit

Prinsip :Darah diencerkan dan di cat dengan larutan turk, lalu dihitung jumlah Leukosit
dalam volume tertentu.

Alat dan Bahan :

a. Pipet leukosit
b. Kamar hitung (Improved Neubauer)
c. Mikroskop
d. Reagen: Larutan Turk

Cara Kerja :

1. Hisap darah EDTA dng pipet lekosit → sampai tanda 0,5


2. Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
3. Hisap lar. Turk sampai tanda 11
4. Kocok darah dan larutan ± 2 – 3 menit
5. Buang lar 3 – 4 tetes → masukan kedalam kamar hitung
6. Hitung leukosit dengan mikroscop → lap 1,3,7,9 → hasil x 50
7. Nilai Normal: 4.000 – 11.000 / mm3
BAB III
PENUTUP

Kata Penutup

Terimakasih banyak Ibu atas tugas yang ibu berikan pada saya, Terimakasih juga
karena ibu telah memeriksa serta mengoreksi hasil kerja saya. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan tugas ini masih sangat banyak kekurangan, Namum tidak melepas sukacita saya.
Kurang dan lebihnya saya mohon maaf Ibu.

Jayapura, 27 April 2020

Yohanes Paulus G. Koibur


Nim: PO7120119040.

Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/document/348945440/SOP-pengambilan-darah-kapiler-doc

https://www.google.com/search?
q=pengertian+leukosit&oq=pengertian+leukosit&aqs=chrome..69i57j0l3.9476j0j7&client=ms
-android-a1-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=pengertian+leukosit&oq=pengertian+leukosit&aqs=chrome..69i57j0l3.9476j0j7&client=m
s-android-a1-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
q=sistem+pernapasan&oq=sistem+per&aqs=chrome.2.69i57j35i39j0l2.7556j0j4&client=ms-
android-a1-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-
8#imgdii=7NRv9VBYpKR23M:&imgrc=tZDbzdVAZHfeaM:

https://www.tagar.id/pengertian-corona-vs-covid19/amp/

Anda mungkin juga menyukai