Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting, karena ada beberapa pemeriksaan yang
tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat-alat dalam pemeriksaan penunjang, dan
pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam menentukan jenis penyakit maupun
mengontrol perkembangan proses penyembuhan.
Perawat dalam hal ini , terlibat secara aktif dalam penyusunan protocol uji laboratorium
pada klien. Dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan dan pendidik, perawat
berkomunikasi dengan pasien, dokter, dan petugas laboratorium. Untuk memperoleh
informasi yangf mungkin akan mempengaruhi hasil uji laboratorium (kee, 2008).
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses
penyembuhan pasien. Merupakan bagian dari data objectif dalam pengkajian keperawatan.
Penting untuk pasien dalam penegakan dini diagnosa awal.
Bahan Suhu
Jenis Spesimen Penyimpanan Keterangan
Pengambilan Pengiriman
Usap Nasopharing Swab Dacron 4oC ≤5 hari: 4 °C Kedua Swab WAJIB
atau Orofaring atau Flocked >5 hari: -70 °C harus DIAMBIL
Swab + Virus ditempatkan
Transport di tabung
Medium yang sama
(VTM) untuk
meningkatk
an viral load.
3. Spesimen Darah/Serum :
a. Spuit disposable 3ml atau 5 ml atau Sistem Vacutainer
b. Wing needle (jika diperlukan)
c. Kapas alkohol 70%
d. Kapas Kering
e. Vial 1,8 ml atau tabung tutup ulir (wadah Spesimen Serum)
f. Marker atau Label
Anak-anak dan dewasa: dibutuhkan darah whole blood (3-5 mL) dan disentrifus untuk mendapatkan
serum sebanyak 1,5-3 mL. Sedangkan untuk bayi: Minimal 1 ml whole blood diperlukan untuk
pemeriksaan pasien bayi. Jika memungkinkan, mengumpulkan 1 ml serum.