Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah : Etika Keperawatan dan dasar Hukum

Keperawatan
Nama Dosen : Nurmah Rachman S.Kep., Ns., M.,Med.Ed

Nama Mahasiswa : Yohanes Paulus G. Koibur


Jurusan/prodi : Keperawatan Ners (Reguler)

Semester :2

Nim : PO7120119040

1.Manfaat modul belajar:


 Saya dapat menyadari pentingnya menanamkan nilai moral dalam
dalam kehidupan sehari-hari serta dalam pekerjaan Keperawatan
 Saya dapat pentingnya mengetahui serta patuh pada hukum yang
berlaku dalam memberikan pelayanan kesehatan
 Saya dapat mengetahui pentingnya bekerja dengan jujur, tidak
curang dan menjadi perawat yang profesional dalam menjalankan
tugas serta menjadi teladan yang baik tanpa korupsi
 Saya dapat mengetahui Kepedulian 5 C dari keperawatan Sister
Simone Roach (2002) – Komitmen (Commitment), Hati Nurani
(Conscience), Kompetensi (Competence), Belas Kasih
(Compassion), dan Kepercayaan diri (Confidence) sangat berlaku
untuk profesi keperawatan.
 Namun saya belum bisa mencapai kata sempurna dalam
melakukan tindakan kepedulian. Saya memohon Ibu/bapak dosen
agar membantu/membina kami para yunior perawat agar lebih
mengedepankan sikap kepedulian. Mungkin dengan cara-cara
maupun masukan dari bapak/ibu dosen pada kami, sehingga
nantinya kami dapat menanamkan sikap kepedulian.
2. Civil Malpractice
Civil Practice merupakan pelanggaran terhadap kode etik profesi. Seorang
tenaga jasa akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak
melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana
yang telah disepakati (ingkar janji). Tindakan tenaga jasa yang dapat
dikategorikan civil malpractice antara lain :
Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi
terlambat melakukannya.
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak
sempurna.
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.
Pertanggungjawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasi
dan dapat pula dialihkan pihak lain berdasarkan principle ofvicarius liability.
Dengan prinsip ini maka badan yang menyediakan sarana jasa dapat
bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya selama orang
tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya.

Ilustrasi saya:

Perawat P tidak melakukan suatu tindakan perawatan yang bertujuan baik bagi
kesehatan pasien x, sesuai dengan poin no 1 di atas.

Kasus: Perawat P tidak mau memberikan tindakan keperawatan karena


memiliki dendam lama dengan pasien x.

Pasien X memerlukan obat antipiretik untuk merendahkan rasa nyeri pada luka
bekas insisi (pembedahan) di bagian perutnya. Namun perawat x secara
disengaja tidak mau memberikan tindakan pemberian obat sesuai anjuran
dokter dikarenakan ada dendam lama antara perawat P dengan pasien X.
Sehingga pasien X Sangat menderita kesakitan/nyeri pada bekas luka
bedahnya.

Indentifikasi kepribadian Pasien X.


Pasien X masuk RS dengan keluhan nyeri bagian abdomen (usus buntu).
Setelah dilakukan pengkajian Tim medis mengetahui keluhannya serta
memberikan keputusan untuk melakukan tindakan pembedahan abdomen
(apendikstomi) guna untuk membantu mengatasi masalah klien X.
Klien X merupakan pribadi yang baik, sangai kooperatif dengan Tim perawat,
dokter dan Tim medis lainnya. Dapat dikatakan, pasien X merupakan pasien
berpribadi baik yang sehat walaupun keadaan biologisnya sedang terganggu
karena nyeri abdomen bekas operasi (apendikstomi) tersebut.

Identifikasi Kepribadian Perawat P.


Perawat P merupakan seorang yang telah lulus pendidikan formal
keperawatan dan telah diberikan wewenang sesuai dengan pendidikannya.
Namun dapat dibilang Kepribadian Perawat P tidak sehat karena Perawat P
telah melakukan kasus Cicil Malpraktik. Dikarenakan dendam lama yang masi
di simpan terhadap pasien X. Dapat ditarik kesimpulan bahwa perawat P
merupakan pribadi yang tidak sehat atau dapat dikatakan perawat P tidak
memiliki nilai moral serta etika yang baik dalam memberikan pelayanan
asuhan keperawatan.

Berdasarkan Kajian Hukum

UU RI NO.23 TAHUN1992 BAB III HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 4


Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
Dalam hal ini, pasien X memiliki hak serta kewajiban untuk memperoleh
kesehatan/pelayanan kesehatan yang optimal. Namun tidak terpenuhi akibat
ulah dari perawat P yang tidak bertanggung jawab.
Kode Etik Keperawatan Indonesia
Perawat dan Klien
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur, jeniskelamin, aliran politik dan
agama yang dianutserta kedudukan sosial.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama klien.
Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Dalam hal ini, perawat P telah melanggar kode etik keperawatan. Sehingga
perawat P patut di kenakan sanksi yang setimpal dengan perbuatannya.

Terimakasih banyak ibu telah memeriksa serta mengoreksi hasil kerja saya.
Tuhan Memberkati.

Anda mungkin juga menyukai