Anda di halaman 1dari 26

DEFINISI KB

Menurut WHO, Keluarga Untuk mengukur jumlah anak dalam keluarga


Berencana adalah tindakan
yg membantu Pasutri Menghindari kelahiran yang tidak di inginkan
Mendapatkan kelahiran yang di inginkan
Mengatur interval diantara kehamilan

TUJUAN PROGRAM KB
Menurut Sulistyawati Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi suatu keluarga
2018, tujuan program
KB yaitu:
Dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh
suatu keluarga yang bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya

Pengaturan kelahiran

Pendewasaan usia perkawinan

Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan


keluarga
RUANG LINGKUP PROGRAM KB
Ketahanan dan pemberdayaan
Menurut Sulistyawati
Ibu Suami keluarga
2018, ruang lingkup
program KB yaitu: Penguatan pelembagaan keluarga
Keluarga berencana kecil berkualitas

Keluarga berencana Seluruh keluarga

DEFINISI KONTRASEPSI KB SUNTIK

Menurut Hanafi 2012, kontrasepsi KB Suntik


adalah alat kontraspesi yang disuntikan
kedalam tubuh melalui IntraMuskular (Pada
Otot) dalam jangka waktu tertentu, kemudian
masuk kedalam pembuluh darah diserap
sedikit demi sedikit oleh tubuh yang bergunaa
untuk mencegah timbulnya kehamilan.
KLASIFIKASI KB SUNTIK

Dibagi 2, yaitu : 1. KB SUNTIK KOMBINASI (1 BULAN)


2. KB SUNTIK PROGENSTIN (3 BULAN)

• Merupakan metode suntikan yg pemberiannya tiap bulan


KB SUNTIK • Mengandung hormon progesteron & esterogen pada wanita usia
KOMBINASI subur
(1 BULAN) • Mempengaruhi Hipotalamus & Hipofisis tuk menurunkan kadar
FSH & LH sehingga tdk terjadi perkembangan & pematangan
folikel (menekan Ovulasi)
Suntikan Kombinasi ini berupa:
25 mg Depo Medroksi, Progesteron Asetat, 5 mg Esterogen Sipionat
(Cilofem), 50 mg Noretindron Enantat, 5 mg Esrodiol Valerat. Di
berikan setiap bulan 1x & penyuntikan secara INTRAMUSCULAR

Cara Kerjanya:
Menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga
penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometrium
(adtrofi) sehingga implantasi terganggu dan menghambat
transportasi.
Keuntungan Kontrasepsi KB Suntik 1 Bulan:
Risiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak
diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping sangat kecil,
mengurangi jumblah perdarahan, mengurangi nyeri saat haid, mencegah anemia,
khasiat pencegah terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium, mengurangi
penyakit payudara jinak dan kista ovarium, mencegah kehamilan ektopik, melinungi
klien dari jenis-jenis penyakit radang panggul dan pada keadaan tertentu dapat
diberikan pada perempuan usia perimenopause.

Kerugian Kontrasepsi 1 Bulan:


Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur perdarahan bercak/spoting atau
perdarahan selama sampai 10 hari, mual sakit kepala, nyeri payudara ringan, tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus,
atau infeksi HIV

Di Bolehkan kepada:
Wanita/ ibu Usia reproduksi, telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak,
ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi, menyusui ASI pasca
persalinan> 6 bulan, Pasca persalinan dengan tidak menyusui, anemia, nyeri haid
hebat, haid teratur, riwayat kehamilan ektopik dan sering lupa menggunakan pil
kontrasepsi
Tidak Diperbolehkan Pada :
Ibu Hamil atau diduga hamil, menyusui debawah umur 6 mgg pasca ersalinan, perdarahan
pervagina yang belum jelas penyebabnya, penyakit hati akut (virus hepatitis), usia 35
tahun yang merokok, riwayat penyakit jantung, stroke taua dengan tekanan darah tinggi
(>180/110 mmHg), riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun,
kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain dan keganasan
pada payudara.
Amenore adalah keadaan tidak datangnya haid selama 3
bulan berturut-turut. Terdapat 2 bentuk amenore yaitu
Definisi Amenore: amenore primer bila tidak datang bulan sejak bayi sampai
mencapai usia 18 tahun atau lebih dan amenore sekunder
bila penderita pernah mendapatkan haid tetapi berhenti
berturut-turut selama 3 bulan (Manuaba, 2014).

Penyebab amenore cukup banyak yang berkaitan dengan:


P 1. Keadaan fisiologis (sebelum menarce, hamil dan laktasi amenore,
E menopause)
N 2. Gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium
Y 3. Kelainan congenital
E 4. Gangguan sistem hormonal
B 5. Gangguan gizi
A 6. Gangguan metabolisme
B 7. Tumor alat kelamin
8. Pnyakit menahun
9. Perubahan hormonal karena pemakaian KB suntik 3 bulan Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA)
10. (Manuaba, 2014)
PATOFISIOLOGI
Terjadinya gangguan haid pada pemakaian kontrasepsi suntik belum jelas namun
berbagai penelitian tentang gangguan haid pada pemakaian progesterone saja
dapat disebabkan karena terjadinya lonjakan-lonjakan estrogen secara sporadik
dan turunnya atau rendahnya kadar estrogen secara persisten. Secara farmakologi
medroxyprogesteron acetat (MPA) akan langsung diikat oleh reseptor progesterone
di endometrium dan akan menghalangi pengaruh estrogen pada endometrium
sehingga di tingkat perifer, keseimbangan pengaruh estrogen dan progesterone
akan terganggu. Mekanisme yang pasti tentang terjadinya gangguan pola
menstruasi pada pemakaian kontrasepsi hormonal.

TANDA & GEJALA


Tanda utama amenore adalah tidak adanya periode menstruasi. Tergantung pada
penyebab amenore. Kemungkinan mengalami tanda-tanda atau gejala lain bersama
dengan tidak adanya periode, seperti:
1. Keluar cairan pada putting payudara
2. Rambut rontok
3. Sakit kepala
4. Gangguan penglihatan
5. Kelebihan rambut wajah
6. Nyeri panggul
7. Jerawat
PENATALAKSANAAN
1. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
a. Jelaskan sebab terjadinya amenore
b. Jelaskan bahwa gejala atau keluhan tersebut dalam rangka penyesuaian diri,
bersifat sementara dan individu
c. Motivasikan agar tetap memakai suntikan (Irianto, 2015)

2. Tindakan medis
Menurut Sulistyawati (2015), yaitu:
a. Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah tidak
terkumpul dalam rahim
b. Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan penyuntikan. Jelaskan
bahwa hormon progestin tidak menyebabkan kelainan pada janin
c. Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera
d. Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan, karena tidak
akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak terjadi perdarahan juga,
rujuk ke klinik
e. Bila klien tidak dapat menerima kelainan haid tersebut, suntikan jangan
dilanjutkan. Anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi yang lain.
Pengkajian
1. Identitas Pasien 3. Riwayat Menstruasi
Nama : Ny. M Menarche: ibu mengatakan menarche
Umur : 30 tahun pada usia 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam Siklus: ibu mengataan siklus haidnya 28
Pendidikan : SMA hari
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Padang Bulan Sosial Lama: ibu mengatakan lama menstru
Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2019 asi 5-6 hari
Nama suami : Tn. S
Umur : 32 tahun Banyaknya: ibu mengatakan 3 kali ganti
Pekerjaan : Wiraswasta pembalut perhari
Lama perkawinan : 10 Tahun
Sifat darah: ibu mengatakan encer
2. Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Hedam Teratur/tidak: ibu mengatakan teratur
Kecamatan Heram dengan keluhan haid
tidak teratur (tidak normal). Disminorhoe: ibu mengatakan kadang-
Klien mengatakan ia adalah akseptor KB kadang merasakan nyeri
Suntik 3 bulan, dan sebelum mengguna
kan KB suntik haid nya selalu teratur.
4. Riwayat Obstetri
No Tgl/ tahun Tempat Umur Jenis Penolong Anak Nifas Keadaan
partus partus kehamilan partus anak
JK BB PB Keadaan Laktasi
sekarang

1 1/12/2010 RSUD ABE 9 Bulan Normal Bidan Lk 2,9 48 Sehat ASI Hidup

2 3/10/2014 RSUD ABE 9 Bulan Normal Bidan Lk 3 50 Sehat ASI Hidup

3 10/6/2017 RSUD ABE 9 Bulan Normal Bidan Pr 3 49 Sehat ASI Hidup

5. Riwayat KB
Macam peserta : baru
Metode yang pernah dipakai : suntik 3 bulan, penggunaan 1 tahun
Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : haid tidak teratur (tidak normal)

6. Pola kebiasaan sehari-hari


Nutrisi
Makan : Ibu makan 3 kali sehari dengan MB (Makanan Biasa) dan lauk pauk.
Minum : Ibu minum air putih sebanyak 6-7 gelas/hari.

Istirahat tidur
Ibu tidur siang 2 jam, tidur malam selama 7-8 jam/hari dari pukul 21.00 wib – 05.00 WIT.
Eliminasi
BAK : Frekuensi BAK pasien 3-4 kali/ hari, warna kuning jernih volume urine 1200-1500
cc/hari, berbau khas.

BAB : Ibu BAB pasien 1 kali/hari, berwarna kuning, konsistensi lembek dengan bau yang
khas.

Personal Hygine
Klien mandi 2 kali/hari semua kegiatan personal hygiene dilakukan secara mandiri

7. Riwayat Psikologi
Ibu mengatakan merasa cemas karena haidnya tidak teratur, ibu selalu bertanya
mengapa haidnya tidak teratur dan Ibu tidak tahu bahwa amenore yang dialaminya
adalah efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi KB Suntik 3 bulan, ibu
mengatakan BB nya naik sejak memakai alat kontrasepsi KB Suntik 3 bulan.
8. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/80 mmHg
SB : 37,5 oC
N : 76 x/menit
RR : 20 x/menit
Tinggi badan : 157 cm
BB sebelum menggunakan KB Suntik : 57 kg
Berat badan saat di kaji : 63 kg

9. Pemeriksaan Head to Toe


Kepala:
Kulit kepala bersih, bentuk kepala oval dan tidak ada ditemukan luka pada bagian
kepala.

Rambut:
Rambut pasien hitam dan lurus, tampak bersih.

Mata
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, reaksi pupil terhadap cahaya baik
(+/+), mata isokor (+/+), fungsi penglihatan baik ditandai dengan pasien dapat
membaca dengan jelas. Tanpa mengguanakan alat bantu.
Palpasi: Nyeri tekan tidak ada
Hidung
Bentuk dan posisi simetris, tidak dijumpai adanya kelainan struktur. Perdarahan tidak
ada, fungsi penciuman baik, pasien dapat membedakan bau.
Palpasi: Nyeri tekan tidak ada

Telinga
Bentuk dan posisi simetris, tidak dijumpai adanya peradangan dan perdarahan, fungsi
pendengaran baik, ditandai dengan pasien biasa mendengar detik arloji, dan tidak
memakai alat bantu pendengaran.

Mulut
Bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut ada. Pasien dapat
mengucapkan kata-kata dengan baik, tidak ada pembengkakan atau peradangan,
pengecapan baik dan dapat membedakan rasa asam, asin, manis, dan pahit.
Inspeksi: bentuk dada simetris, frekuensi pernafasan 28x/i, klavikula dan scapula
simetris.

Gigi
Kebersihan gigi baik, tidak ada peradangan dan perdarahan pada gigi, jumlah gigi 28
buah, tidak terdapat caries
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis dan
tidak dijumpai adanya kaku kuduk.
Thorax/dada
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Stem fremitus kiri dan kanan
Perkusi : Sonur kiri dan kanan
Auskultasi: tidak ada ronchi, tidak ada wheezing

Jantung
Inspeksi : Frekuensi denyut jantung 76x/menit, Tidak ada pembesaran atau
pembengkakan
Palpasi : Batas jantung tidak teraba dengan jelas
Perkusi : Shifting dullness
Auskultasi : Bunyi jantung Lub-Dup

Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak nampak massa atau benjolan, turgor kulit baik, kembali dalam ± 2
detik.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
Perkusi : Tidak kembung
Auskultasi : Bising usus normal 30 kali/menit
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, tidak ada oedem, pergerakan baik, reflex, bisep kiri dan kanan
+/+, refreks trisep kiri dan kanan +/+.

Bawah : Akral hangat, tidak ada oedem, ROM kanan dan kiri aktif, reflex patela kiri
dan kanan +/+.
10. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Perubahan pola haid tidak Cemas
  - Ibu mengatakan merasa cemas karena teratur  
  haidnya tidak teratur    
  Data Objektif:  
  - TD : 120/80 mmHg
  - HR : 76 x/mnt
  - RR : 20 x/mnt
  - Ibu tampak bingung
  - Ibu selalu bertanya mengapa haidnya
  tidak teratur
 
 
 2. Data Subjektif: Kurangnya informasi Kurang
  - Ibu mengatakan tidak tahu penyebab   pengetahuan
  haidnya tidak teratur    
       
  Data Objektif:    
  - Ibu selalu bertanya mengapa haidnya    
  tidak lancar    
       
3. Data Subjektif: Keseimbangan progresteron Gangguan konsep
  - Ibu mengatakan BB nya naik sejak dan estrogen terganggu diri: Body Image
  memakai alat kontrasepsi KB Suntik 3
  bulan
  - Ibu mengatakan sebelum memakai
  alat kontrasepsi KB Suntik BB nya 57
Kg
Data Objektif:
BB saat dikaji: 63 Kg
11. Diagnosa Keperawatan

1. Cemas berhubungan dengan perubahan pola haid tidak teratur ditandai dengan
TD: 120/80 mmHg, HR: 76 x/mnt, RR: 20 x/mnt, ibu tampak bingung, ibu selalu
bertanya mengapa haidnya tidak teratur

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai


dengan ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak lancar

3. Gangguan konsep diri: Body image berhubungan dengan Keseimbangan


progresteron dan estrogen terganggu ditandai dengan BB ibu sebelum
menggunakan alat kontasepsi KB Suntik 57 kg dan BB saat dikaji naik menjadi
63 kg
12. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Cemas berhubungan Cemas dapat teratasi 1. Kaji tingkat kecemasan (ringan, 1. Mengetahui tingkat kecemasan
dengan perubahan pola Kriteria hasil: sedang, berat) klien dan tindakan yang akan
haid tidak teratur - Ibu tampak tenang   dilakukan
ditandai dengan TD: - Cemas berkurang 2. Berikan lingkungan yang nyaman  
120/80 mmHg, HR: 76 - Tidak 3. Berikan dorongan dan 2. Memberi ketenangan pada ibu
x/mnt, RR: 20 x/mnt, menunjukkan kesempatan pada ibu untuk 3. Membantu ibu mengungkapkan
ibu tampak bingung, ibu perilaku agresif mengungkapkan pikiran dan perasaan dan kecemasannya
selalu bertanya   perasaan untuk  
mengapa haidnya tidak mengeksternalisasikan  
teratur kecemasan 4. Mengalihkan perhatian ibu agar
4. Anjurkan melakukan aktivitas tidak tefokus pada penyakitnya
yang menyenangkan seperti  
menonton TV, mendengar radio
atau musik untuk mengurangi
kecemasan
 
2 Kurang pengetahuan Ibu mengerti 1. Kaji tingkat pengetahuan ibu 1. Belajar tergantung pada emosi
berhubungan dengan tentang masalah tentang masalah dan kesiapan fisik
kurangnya informasi kesehatannya saat kesehatannya 2. Memberi pengetahuan pada
ditandai dengan ibu ini 2. Berikan pendidikan kesehatan ibu tentang alat kontrasepsi
selalu bertanya Kriteria hasil: tentang KB suntik dan efek yang digunakan dan efek
mengapa haidnya - Ibu tampak samping dari penggunaan KB samping dari alat kontrasepsi
tidak lancer tenang suntik tersebut
- Ibu mengetahui 3. Jelaskan pada ibu tentang 3. Memberi pengetahuan pada
penyebab penyakit yang dialaminya ibu tentang penyakitnya
haidnya tidak    
lancar  
- Ibu mengetahui
efek samping KB
Suntik 3 bulan
3 Gangguan konsep diri: Ibu mampu 1. Lakukan pendekatan pada 1. Meningkatkan harga diri
Body image beradaptasi dengan klien dan identifikasi masalah sehingga ibu mampu
berhubungan dengan bentuk tubuh yang dihadapi mengungkapkan masalahnya
Keseimbangan Kriteria hasil: 2. Jelaskan pada ibu tentang 2. Ibu lebih kooperatif mengenai
progresteron dan - BB dalam penyebab dari peningkatan BB penjelasan dari petugas
estrogen terganggu batas normal dan cara mengatasinya  
ditandai dengan BB tidak boleh 3. Anjurkan untuk diet 3. Diet yang baik membantu
ibu sebelum lebih 5 kg mengurangi BB mengurangi BB
menggunakan alat dalam satu 4. Libatkan pasangan dalam 4. Dukungan suami akan
kontasepsi KB Suntik tahun pertama memberikan penjelasan meningkatkan harga diri
57 kg dan BB saat - Ibu tampak mengenai keadaan klien  
dikaji naik menjadi 63 lebih tenang 5. Lakukan aktivitas olahraga 5. Pembakaran lemak dapat
kg secara teratur dilakukan dengan olahraga
secara teratur
13. Implementasi Keperawatan

No Hari/Tanggal No Dx Jam Implementasi Evaluasi

1 Senin , 27 Mei I 09.00 1. Mengkaji tingkat kecemasan (tingkat S:


2019   kecemasan sedang) - Ibu mengatakan merasa tenang
09.10 2. Berikan lingkungan yang nyaman setelah mengungkapkan
09.15 3. Berikan dorongan dan kesempatan pada ibu kecemasannya kepada perawat
  untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan - Ibu mengatakan akan melakukan
  untuk mengeksternalisasikan kecemasan aktivitas yang menyenangkan seperti
09.30 4. Anjurkan melakukan aktivitas yang menonton TV dirumah
menyenangkan seperti menonton TV, O: Ibu tampak tenang
mendengar radio atau musik untuk A: Masalah teratasi
mengurangi kecemasan P: Intervensi dihentikan
No Hari/Tanggal No Dx Jam Implementasi Evaluasi

Senin , 27 II 08.35 1. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang S:


Mei 2019   masalah kesehatannya - Ibu mengatakan senang diberikan
08.40 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pendidikan kesehatan
  KB suntik dan efek samping dari penggunaan - Ibu mengatakan mengerti tentang
  KB suntik alat kontrasepsi KB Suntik dan efek
08.55 3. Menjelaskan pada ibu tentang penyakit yang samping KB suntik
dialaminya - Ibu mengatakan sudah mengerti
  penyebab haidnya tidak teratur
O:
- Ibu tampak tenang
- Ibu dapat menyebutkan kembali
pengertian KB Suntik, indikasi dan
kontra indikasi KB Suntik, dan efek
samping KB Suntik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
No Hari/Tanggal No Dx Jam Implementasi Evaluasi

Senin , 27 III 09.00 1. Melakukan pendekatan pada klien dan S:


Mei 2019   identifikasi masalah yang dihadapi - Ibu mengatakan mengerti penyebab
09.05 2. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab dari kenaikan BB nya
  peningkatan BB dan cara mengatasinya - Ibu mengatakan akan melakukan
09.10 3. Menganjurkan untuk diet mengurangi BB diet untuk mengurangi BB nya
09.15 4. Melibatkan pasangan dalam memberikan - Suami mengatakan akan selalu
  penjelasan mengenai keadaan klien memberi dukungan kepada istrinya
09.20 5. Menganjurkan klien melakukan aktivitas - Ibu mengatakan akan melakukan
olahraga secara teratur aktivitas olahraga secara teratur
O: Ibu tampak tenang
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai