Anda di halaman 1dari 23

INTERNATIONAL HEALTH REGULATION

(IHR) 2005

&

PUBLIC HEALTH EMERGENCY OF


INTERNATIONAL CONCERN (PHEIC)

dr H.Ziad Batubara MPH


LATAR BELAKANG

KEJADIAN PENYAKIT MENULAR DIDUNIA


BERDAMPAK PADA KESEHATAN MASYARAKAT,
SOSIAL DAN EKONOMI

LANGKAH ANTISIPASI SECARA BERSAMA.


ANCAMAN MASALAH KESEHATAN

NEW EMERGING DISEASE


RE-EMERGING DISEASE

ANCAMAN
DOUBLE
GLOBAL
BURDEN NUBIKA
MASALAH
DISEASE
KESEHATAN

ANCAMAN PANDEMI
DEFENISI
IHR adalah suatu instrumen internasional
yang secara resmi mengikat untuk
diberlakukan oleh seluruh negara anggota
WHO, maupun bukan negara anggota WHO
tetapi setuju untuk dipersamakan dengan
negara anggota WHO.
196 negara termasuk Indonesia
TUJUAN
 Untuk mencegah, melindungi, dan mengendalikan
terjadinya penyebaran penyakit secara internasional, serta
melaksanakan Public Health Response sesuai dengan
risiko kesehatan masyarakat,

 Menghindarkan hambatan yang tidak perlu terhadap


perjalanan dan perdagangan internasional.

 Menjabarkan secara terperinci fungsi dari sistim kesehatan


masyarakat bagaimana cara mendeteksi dan merespon
secara cepat terhadap KLB yang ada di lingkungan nya.
PRINSIP PELAKSANAAN IHR 2005

1. Menghormati sepenuhnya martabat, hak asasi, dan


kebebasan hakiki manusia.
2. Berpedoman pada piagam PBB dan Konstitusi
WHO.
3. Bersifat universal yakni untuk melindungi seluruh
umat manusia dari penyebaran penyakit lintas
negara.
4. Berdasarkan kebijakan kesehatan negara masing-
masing.
PERKEMBANGAN IHR
1. IHR berasal dari International Sanitary Regulation yang
diadaptasi dari konfrensi sanitari international di Paris 1851.

2. IHR 1969 yang hanya melakukan kontrol terhadap 3 penyakit


karantina, yaitu kolera, pes, dan yellow fever

3. Mei 2005 para anggota WHO yang tergabung dalam World


Health Assembly (WHA) melakukan revisi terhadap IHR (1969).

4. IHR 2005, 15 juni 2007 , 194 negara


SEJARAH IHR

1837-1847 : WABAH KOLERA DI EROPA


1851 : INTERNATIONAL SANITARY CONFERENCE
1951 : INTERNATIONAL SANITARY REGULATION
1969 : INTERNATIONAL HEALTH REGULATION 1969
2005 : INTERNATIONAL HEALTH REGULATION 2005
IHR 1969
 Cakupan penyakit yang terbatas (3 penyakit : Cholera, Pes
dan Yellow Fever )

 Pintu masuk wilayah / negara

 Tergantung pada negara pelaporan/ terjangkit

 Lemahnya mekanisme koordinasi internasional.


IHR 2005

 Pengendalian langsung di sumber kejadian

 Semua keadaan yang mengancam kesehatan


masyarakat

 Respon diadaptasi dari kejadian potensi risiko


kesehatan dan dilakukan segera di sumber kejadian
VAKSIN YANG DIPERLUKAN
 Vaksin Meningitis Meningokokus ACYW135
 Vaksin Polio
Bagi pelaku perjalanan yang datang dari negara / daerah
yang dilaporkan terjangkit wild polio.
 Vaksin Yellow Fever
Bagi pelaku perjalanan yang datang dari negara / daerah
yang berisiko transmisi Yellow Fever.
 Vaksin Seasonal Influenza
 Vaksin Pneumococal
Untuk usia >65 tahun atau karena kondisi medis yang
mendasari.
 Vaksin Hepatitis A
IHR – ALUR PEMBERITAHUAN DAN PENETAPAN
SUATU PERISTIWA PHEIC
Nasehat dari luar

Menetapkan apakah suatu peristiwa Komite


SEKJEN WHO Emergensi
merupakan PHEIC dan memberi WHO’s
rekomendasi penanggulangan Expert
Komite Roster
Review

Menerima, menilai dan memberi


respon pada peristiwa yang Kontak Point IHR Koordinasi
Organisasi –
dilaporkan WHO organisasi lain
yang kompeten
(IAEA etc.)

Saluran komunikasi: memberi


tahu WHO mengenai potensi Komunikasi
PHEIC, melakukan konsultasi Fokal Point
Kementerian /
dengan kementerian lain, umpan Nasional Sector –
balik dari WHO IHR sektor terlibat

Deteksi, verifikasi, lapor,


respon pada kejadian – Berbagai penyakit dan Sistem
kejadian yang tidak surveilen kejadian didalam
diharapkan negara
Laporan
INSTRUMEN PELAPORAN / KEPUTUSAN
Pelaporan wajib kepada WHO: Semua peristiwa kesehatan yang mungkin merupakan
PHEIC yang diketahui dari perangkat pengambilan keputusan (Lampiran 2, IHR 2005):
– Semua kasus – kasus :
Subtipe baru dari Influensa manusia, Virus Polio Liar, SARS, Cacar (smallpox)
– Kejadian – kejadian tertentu selain penyakit – penyakit ( menggunakan perangkat
pengambil keputusan)
(cholera, pneumonic plague, yellow fever, viral haemorragic fevers, West
Nile Fever, méningococcal disease)
– Semua kejadian – kejadian yang melibatkan paling tidak 2 dari 4 kriteria
pada instrumen pengambilan keputusan
1. Mempunyai potensi berdapak berat pada kesehatan masyarakat
2. Bersifat tidak lazim atau tidak diperkirakan
3. Mempunyai risiko penyebaran internasional
4. Mempunyai risiko membatasi perdagangan dan perjalanan internasional
INTERNATIONAL CERTIFICATES OF VACCINATION (ICV)

Surat Keterangan yang


berlaku untuk perjalanan
internasional dan
menerangkan bahwa
seseorang telah diberi
vaksinasi terhadap penyakit
tertentu (termasuk
perjalanan haji)

• KKP diberi kewenangan mengeluarkan


dan mengesahkan / melegalisasi ICV.
• Petugas yang menandatangani
ditetapkan oleh Dirjen P2P
PERAN “PETUGAS SURVEILENS KABUPATEN”
DALAM IMPLEMENTASI I H R (2005)

SKD-KLB / SURVEILENS ØPENGUMPULAN INFORMASI

ØDETEKSI SINYAL / TANDA ” POTENSI “KLB” dan


“PHEIC” ---- Sistem Kewaspadaan Dini

ØVERIFIKASI SINYAL YANG DILAPORKAN

ØMENINGKATKAN KEWASPADAAN DAN KESIAPSIAGAAN

ØKOORDINASI “TIM TGC KLB” DAN LAPOR PEJABAT


KESEHATAN KAB/KOTA
KESIMPULAN

• IHR adalah perangkat aturan yang mengikat secara internasional


• Maksud dari IHR adalah mencegah dan memberi respon atas
penyebaran internasional penyakit dengan cara menghindari
hambatan perjalanan dan perdagangan internasional.
• IHR, peluang dalam membangun kapasitas inti setiap negara.
• Membangun dan memelihara Sistem Kewaspadaan Dini
Nasional yang efektive adalah suatu kewajiban setiap negara
PHEIC

PUBLIC HEALTH EMERGENCY OF


INTERNATIONAL CONCERN (PHEIC)
Suatu kejadian luar biasa yang merupakan risiko Bagi kesehatan masyarakat yang bisa menyebar
keberbagai negara dan akibat yang ditimbulkannya bisa berdampak luas sehingga meresahkan
dunia.

KKMMD (KEDARURATAN KESEHATAN YANG MERESAHKAN MASYARAKAT DUNIA)

PHEIC adalah amanah IHR 2005 yang wajib dilaksanakan oleh semua negara anggota WHO
DEFINISI

Ciri-ciri :

1. Merupakan risiko kesehatan masyarakat bagi negara lain karena dapat


menyebar lintas negara

2. Berpotensi memerlukan respon internasional secara terkoordinasi.


Instrumen Menentukan PHEIC
Terdeteksi oleh Sistem Surveilans dan Pelaporan Lain

Smallpox, Polio Potensi Cholera; Pneumonic plague; Yellow fever;


Viral haemorrhagic fevers (Ebola; Lassa;
(VPL), Influenza PHEIC Marburg); West Nile fever; dan Prioritas
( baru) dan SARS lain nasional (dengue fever)

Dampak kesehatan masyarakat serius


?
KLB (unusual/unexpected event)

Berisiko penyebaran internasional ?

Pembatasan perjalanan dan perdagangan internasional


?

Informasi WHO (IHR)


WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai