Anda di halaman 1dari 21

Studi Kasus Kontrol

Riky Hamdani, S.K.M., M.Epid


Pendahuluan
Studi Kasus Kontrol (case control study) merupakan
salah satu rancangan penelitian observasional.
Rancangan studi kasus kontrol merupakan penelitian
analitik
Definisi (1)
The case control studi follow a paradigm that proceeds
from effect to cause. Individuals with a particular
condition or disease (the cases) are selected for
comparison with a series of individuals in whom the
condition or disease is absent (the controls)
(Schelsselman, 1982)
Definisi (2)
Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan
penyakit (outcome) dengan cara membandingkan
kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan
status paparannya (Murti, 1997)
Definisi (3)
Studi observasional yang menilai hubungan paparan
penyakit dengan cara menentukan sekelompok orang
yang berpenyakit (disebut kasus) dan sekelompok orang
tidak berpenyakit (disebut kontrol), lalu
membandingkan frekuensi paparan (kuantitatif, level
paparan) pada kedua kelompok (Last, 2001; Gordis,
2000; Moy, 1998 dalam Murti, 2003)
Contoh Studi Kasus Kontrol
Sir Richard Doll dan Bradford Hill th 1952:
Meneliti pengaruh merokok sigaret
terhadap kanker paru. Studi itu
membandingkan 1.357 laki2 berpenyakit
kanker paru dengan 1357 kontrol, yang
distratifikasi menurut kategori jumlah rokok
yang diisap per hari selama 10 tahun
terakhir sebelum timbulnya penyakit
Skema
Populasi Kasus Populasi Kontrol

Sampel Kasus Sampel Kontrol

Terpapar Tidak Terpapar Terpapar Tidak Terpapar


Contoh

Merokok
Kanker Mulut
Tidak Merokok

Merokok
Kanker Mulut
Tidak Merokok
Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
Penentuan Populasi dan sampel
berdasarkan pada status penyakit
(outcome), sehingga terdapat populasi
kasus dan populasi kontrol
Pemilihan Kasus

Kriteria yang perlu diperhatikan


1. Kriteria diagnosis / penentuan kasus
2. Populasi sumber kasus
3. Jenis data penyakit
Kriteria diagnosis / penentuan kasus
Kriteria diagnosis dan definsi kasus harus dibuat dulu
sejelas – jelasnya, supaya tidak menimbulkan bias
pengukuran
Populasi sumber kasus
1. Rumah Sakit (Hospital Base)
2. Komunitas (Population Base)
Jenis data penyakit
1. Insidensi
2. Prevalensi
Kriteria yang perlu diperhatikan
1. Karakteristik populasi sumber kasus
2. Keserupaan antara populasi kontrol dan populasi
kasus
3. Pertimbangan praktis dan ekonomis
Pemilihan Kontrol
Kontrol harus dipilih dari populasi individu2 yang memiliki
karakteristik serupa dengan populasi asal kasus. Populasi
sumber kontrol:
1. Rumah Sakit
2. Populasi Umum
3. Tetangga
4. Teman
5. Kerabat Keluarga
Besar Sampel

P1 = (OR).P2/ (OR).P2 + (1 – P2)

Keterangan : P2 = P1/ (OR).(1-P1) + P1


n          = Jumlah Sampel
P1       = Proporsi pemaparan pada kelompok kasus
P2       = Proporsi pemaparan pada kelompok kontrol
Zα        = Tingkat kemaknaan
Zβ        = Tingkat kuasa / kekuatan yang diinginkan
Besar Sampel
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara
pajanan rokok dengan kejadian kanker mulut. Penelitian ini menggunakan
desain kasus kontrol. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diketahui
bahwa proporsi yang terpajan rokok pada kelompok kontrol adalah 25%.
Pada penelitian ini ditetapkan bahwa Odds ratio yang bermakna adalah 2.
Peneliti menetapkan kesalahan tipe I sebesar 5% dan kesalahan tipe II
sebesar 20%. Dengan hipotesis dua arah, hitunglah besar sampel minimal
yang dibutuhkan?
Besar Sampel
•  

Diketahui : P2 : 0,25 OR : 2
Zα : 1,96 Zβ : 0,84

P1 = 2. 0,25/2.0,24 + (1-0,25) = 0,4


n = (1,96 √(2.0,25 (1-0,25) + 0,84 √0,4 (1 – 0,4) + 0,25 (1 – 0,25)

n = 137
Kekuatan
1. Relatif murah dan mudah dibandingkan penelitian analitik lainnya
2. Sesuai untuk penelitian yang mempunyai periode latent yang
panjang
3. Sesuai untuk meneliti penyakit yang langka (angka kejadiannya
kecil)
4. Dapat meneliti sejumlah paparan terhadap suatu penyakit
5. Sesuai untuk menguji hipotesis hubungan paparan dan penyakit
6. Tepat untuk mengeskplorasi kemungkinan sejumlah paparan dan
penyakit yang belum jelas hubungannya
Kelemahan
1. Alur metodologi Inf kausal yang bertentangan dengan logika eksperimen
klasik
2. Rawan terhadap berbagai bias (bias seleksi dan informasi)
3. Tidak efisien untuk mengevaluasi paparan yang jarang / langka
4. Tidak dapat menghitung IR penyakit secara langsung pada kelompok
terpapar dan tidak terpapar
5. Kadang kadang sulit memastikan hubungan temporal antara paparan
dan penyakit
6. Perdefinisi hanya meneliti sebuah penyakit
7. Kesulitan memilih kontrol yang tepat (jika diambil dari 2 pop terpisah)

Anda mungkin juga menyukai