( OBSERVASIONAL)
Cohort dan Case Control
YUNIARTY 2320332004
PASCASARJANA KEBIDANAN UNAND 2023
DESAIN PENELITIAN
1. Studi Kros-
ANALITIK sektional
2. Studi Kasus-
kontrol
3. Studi Kohort
OBSERVASIONAL
DESAIN
PENELITIAN DISKRIPTIF
EKSPERIMENTAL
PENGERTIAN PENELITIAN
OBSERVASIONAL
DESKRIPTIF ANALITIK
Penelitian dimulai
Apakah ada FR Retrospektif
di sini
a FR (+) Kasus
FAKTOR RISIKO
(Kelompk subyek
c FR (-) dng
penyakit)
FR (+) FAKTOR RISIKO Kontrol
b
(Kelompk subyek
FR (-) tanpa penyakit)
d
• Ukuran dilakukan dengan menggunakan tabel
silang
1. Observasional
2. Case Control
3. Ods Rasio (OR)
TB Paru Tidak TB paru Total
(Kasus) (kontrol)
4.
Buruk 40 (a) 20 (b) 60
Kualitas Rumah
Baik 10 (c) 30 (d) 40
Jumlah Sampel 50 50 100
OR = a.d/b.c
= 40.30/20.10
= 12000/200 = 6
Artinya orang yang tinggal dirumah dengan kualitas rumah buruk
berisiko 6x lebih besar menderita TB Paru jika dibandingkan dengan
orang yang tinggal di rumah dengan kualitas rumah baik
KELEBIHAN & KEKURANGAN CASE
CONTROL
KELEBIHAN KEKURANGAN
Sangat berguna untuk meneliti • Tdk dapat menentukan
msl kes yg jarang terjadi di
masy (peny langka) incidence rate atau prevalen dr
Sangat berguna untuk suatu peny
mempelajari karakteristik • Data Fr dpt dikumpulkan stl
berbagai FR yg potensial pd
masl kes yg diteliti terjadi peny dan sering tdk
Relatif murah dibandingkan lengkap dan terjadi
dng studi analitik yg lain penyimpangan
(kohort)
Dpt dilakukan dlm waktu • Kesulitan memilih kontrol yg
relatif singkat Tepat ( recall bias)
Memerlukan subyek
• Kadang2 sulit memastikan
penelitian
yang lebih sedikit hub temporal antara
paparan dan penyakit
Faktor-faktor yg perlu diperhatikan pada
studi kasus kontrol :
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Lebih praktis dan murah • Mudah terjadi bias akses
2. Pasien yg dirawat di RS / diagnostik
dtng ke klinik umumnya lbh
menyadari berbagai faktor
yg dialaminya, shg
mengurangi bias recall
3. Lebih kooperatif
Komunitas (Population - based)
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Menghindarkan faktor2 yg 1. Membutuhkan biaya dan
mempengaruhi pemilihan logistik yg lebih besar dr pd
subyek untuk menggunakan RS
fasilitas pelayanan medis ttt 2. Mancari & mewancarai
2. Dapat memberikan gambaran kontrol butuh banyak
populasi asal kasus secara waktu & biaya
langsung 3. Individu Yg sehat biasanya
3. Kontrol yg dipilih merupakan kurang perhatian thd
individu Pembanding yg paparan yg pernah dialami
memang sehat 4. Motivasi rendah
MEMILIH KONTROL
3 kriteria yg perlu diperhatikan dlm memilih kontrol
1. Karakteristik populasi sumber data
2. Keserupaan antara kasus dan kontrol
3. Pertimbangan praktis & ekonomis
Kontrol dpt diperoleh dari populasi sumber :
1. Rumah sakit
2. Populasi umum
3. Tetangga
4. Kerabat keluarga
CONTOH MENGHITUNG
OR
Hubungan antara ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada
balita
Kejadian ISPA
Ya (Kasus) Tidak (Kontrol)
ASI Eksklusif Tidak 30 10
Ya 20 40
50 50
Balita yang tidak diberi ASI Eksklusif berisiko 6 kali lebih tinggi mengalami ISPA
dibandingkan dengan balita yang diberi ASI eksklusif
STUDI KOHORT = STUDI INSIDEN
JENIS-JENIS STUDI KOHORT :
Studi kohort prospektif dengan kelompok
pembanding internal
Studi kohort prospektif dengan kelompok
pembanding eksternal (studi kohort ganda)
Studi kohort retrospektif (historical Kohort)
Nested case-control study
DEFINISI KOH0RT
Efek + a
Faktor Risiko (+)
Efek - b
Subyek tanpa FR
dan tanpa Efek
Efek + c
Efek - d
• Ukuran dilakukan dengan menggunakan tabel
silang
EFEK
ya Tidak Jumlah
Ya a b A+b
Faktor Risiko Tidak c d C+d
Jumlah A+c B+d A+b+c+d
RR = a/(a+b) : c/(c+d)
Sel a = subyek dng faktor risiko yang
mengalami efek
Sel b = subyek dng faktor risiko yang tidak
mengalami efek
Sel c = subyek tanpa faktor risiko yang
mengalami efek
Sel d = subyek tanpa faktor risiko yang tidak
mengalami efek
PREVALEN RASIO (PR), ODDS RASIO (OR), RISIKO
RELATIF (RR)
PENGERTIAN RUMUS MATEMATIS DESAIN
DM +
Peminum kopi -
Subyek Penelitian
DM -
Peminum kopi +
DM +
Peminum kopi -
PENELITIAN CASE CONTROL
• Seorang peneliti hendak meneliti hubungan antara minum
kopi dengan diabetes. Penelitia merekrut subyek yang
menderita DM dan tidak menderita DM. Pada kedua
kelompok ditanyakan perilaku minum kopi dalam 5 tahun
terakhir. Kemudian dari subyek yg mengalami DM, kita cata
berapa yang minum kopi dan berapa yg bukan peminum kopi.
Begitu juga pada subyek bukan DM.
Peminum kopi
Diabetes (+)
Bukan peminum kopi
Peminum kopi
Tidak Dabetes
Bukan peminum kopi (Diabetes -)
PENYAJIAN PENELITIAN MINUM KOPI DENGAN DIABETES
Diabetes
Ya Tidak
Ya a b
Minum Kopi Tidak c d
CONTOH PENELITIAN KOHORT
• Peneliti ingin mengetahui apakah paparan debu keramik
berhubungan dengan peningkatan insiden bronkitis di industri
/pabrik keramik, untuk ini peneliti mengamati para
pelamar sebuah industri keramik di wilayah semarang,
dimana sebagian dari karyawan akan ditempatkan di kantor
bagian administrasi dan sebagian ditempatkan di bagian
produksi.
Pengamatan dilakukan selama periode waktu ttt, dan
ditentukan berapa dari pekerja di bagian administrasi dan di
bagian produksi yang menderita bronkitis.
Bronkitis (+)
Karyawan di pabrik
(terpapar debu keramik)
Bronkitis (-)
Bronkitis (+)
Karyawan di kantor
(tidak terpapar debu
keramik)
Bronkitis (-)
PENYAJIAN PENELITIAN PAPARAN DEBU SEMEN
DENGAN BRONKITIS
Bronkitis
Ya Tidak
Ya a b
Paparan debu Tidak c d
semen
Bronkitis
Ya Tidak
Ya 20 20
Paparan Tidak 10 30
debu
semen