FREKUENSI DAN

KEKERAPAN
PENYAKIT
YUNIARTY : 2320332004
UKURAN EPIDEMIOLOGI

UKURAN
UKURAN DAMPAK
FREKUENSI UKURAN ASOSIASI
POTENSIAL
PENYAKIT
 UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

• BERAPA SERING SUATU PENYAKIT ATAU PERISTIWA-PERISTIWA DIBIDANG

KESEHATAN TERJADI DIDALAM SUATU MASYARAKAT.

• MENGUKUR KEJADIAN PENYAKIT, CACAT ATAUPUN KEMATIAM PADA

POPULASI

• FREKUENSI KEJADIAN YANG DIAMATI, DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN

PREVALENS DAN INCIDENS
Ukuran asosiasi
• Keeratan hubungan statistic antara suatu factor dengan suatu
penyakit atau masalah Kesehatan tertentu

• Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan

menggunakan relative risk dan Odds Ratio

Ukuran dampak potensial

• Memperkirakan kontribusi suatu factor terhadap terjadinya atau
tercegahnya penyakit atau masalah Kesehatan

• Ukuran yang digunakan adalah attributable risk percent dan

population attributable risk
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

PROPORS
RATIO RATE
I
PROPORSI

 Bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian Dari

penyebut (ukuran yang membandingkan Kuantitas (A)
sebagai numerator dan Kuantitas lainnya sebagai
Denomunator yang mengandung Kuantitas numerator (A+B))

 Dinyatakan dalam persen (%)

 Tidak mempunyai satuan

 Nilainya antara 0-1

RUMUS PROPORSI

A
PROPORSI =
A+B
CONTOH PROPORSI :

• PROPORSI KEJADIAN DBD PADA SUATU POPULASI

• PADA POPULASI YANG TERDIRI DARI 800 0RANG, TERDAPAT 40 ORANG
MENDERITA PENYAKIT DBD, MAKA PROPORSINYA :

40
PROPORSI DBD = X 100%
800

=5%
RATIO

• Pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya (Ukuran yang
membandingkan kuantitas (A) numerator dan kuantitas (B) denominator
• Mempunyai Ukuran dan Tidak mempunyai ukuran
• Rentang dari 0 – tak terhingga
JENIS RATIO

• Ratio yang mempunyai satuan, misalnya :

- Jumlah dokter per 100.000 penduduk

• Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena pembilang dan penyebutnya mempunyai
satuan yang sama
- Rasio antara satu proporsi dengan proporsi yang lain
- Rasion antara satu rate dengan rate lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio
RUMUS RATIO

A
RATIO =
B
CONTOH RATIO :

• Rasio Penderita disbanding bukan penderita

• Jumlah lahir mati per 1.000 kelahiran hidup
• Rasio perawat antara laki-laki dengan Perempuan = 3:1
• Rasio jumlah tempat tidur RS per 100.000 penduduk
RATE

• Perubahan segera atau potensi untuk berubah suatu unit besaran (kuantitas) tertentu
terhadap perubahan unit kuantitas yang lain
• Biasanya perubahan kuantitas ygang kedua adalah waktu
• Mempunyai satuan pengukuran
• Rentangnya antara 0 – tak terhingga
RUMUS RATE

A
RATE =
(A+B) Waktu
CONTOH RATE :

∑ kematian bayi dalam satu tahun

X 1000
∑ kelahiran hidup dalam tahun yang sama
KOMPONEN UKURAN FREKUENSI

Pembilang (Numerator)
Penyebut (Denumerator)

Pembilang -> Jumlah kasus yang diamati

Kasus adalah subjek pengamatan yang mengalami kejadian (akibat yang tidak diingini)
seperti: penyakit kecacatan, kegagalan, ketidakpatuhan, kematian dan lain-lain

Pembilang
- Jumlah populasi at-risk
- Populasi terikat: sejak awal pengamatan tidak berubah
- Populasi dinamis: sejak periode pengamatan berubah
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

 Insiden (kasus baru)

• Menggambarkan jumlah kasus yang terjadi dalam satu periode tertentu

 Prevalen (kasus baru dan lama)

• Menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat tertentu
• Tidak mempermasalahkan adanya perubahan status
• Yang sudah sembuh atau mati tidak dihitung
JENIS UKURAN FREKUENSI

1. RISET ETIOLOGI (Mencari factor penyebab penyakit) -> Menggunakan DATA

INSIDEN
2. RISET PROGNOSIS (Mempelajari factor yang mempengaruhi akibat lajut penyakit) -
> Menggunakan DATA PREVALENSI
INSIDENS RISK (COMULATIVE INSIDENS)

PERUBAHAN ATAU POTENSI UNTUK BERUBAH STATUS SUATU PENYAKIT ATAU MASALAH KESEHATAN TERTENTU DIDALAM SUATU POPULASI PER SATUAN UNIT WAKTU.

JULAH KASUS BARU

RUMUS : ID =
PERSON TIME
PERSON TIME

JUMLAH ORANG DALAM RESIKO DIKALIKAN LAMANYA MASING-MASING ORANG DALAM RESIKO

SATUAN : @ ORANG – HARI (PERSON DAY)

@ ORANG – MINGGU (PERSON WEEK)
@ ORANG – JAM (PERSON HOURS)
CIRI INSIDENS RATE / INSIDENS DENSITY

@ TIDAK MEMPUNYAI INTERPRETASI INDIVIDU

@ TIDAK PERLU PERNYATAAN TENTANG PERIODE PENGAMATAN
@ MEMPUNYAI SATUAN DALAM UNIT PER WAKTU, TANPA SATUAN INI INSIDEN DENSITY
KEHILANGAN MAKNANYA
@ NILAINYA 0 – TAK TERHINGGA
INSIDENS RISK (INSIDENS COMULATIVE)

• PELUANG SEORANG ANGGOTA POPULASI UNTUK MENGALAMI SUATU PENYAKIT ATAU

MASLAH KESEHATAN DIDALAM SUATU PERIODE TERTENTU
• BERKENAAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT YANG PERTAMA KALI
• NILAINYA ANTARA 0 – 1
• TIDAK MEMPUNYAI SATUAN UKURAN
• ADA PERIODE PENGAMATAN : DITENTUKAN SECARA BEBAS, BERVARIASI SETIAP INDIVIDU
• PROPORSI KASUS BARU SELAMA PENGAMATAN
• POPULASI SUBJEK YANG BEBAS PENYAKIT PADA AWAL
RUMUS CI

JUMLAH ORANG YANG TERKENA PENYAKITDALAM JANGKA WAKTU TERTENTU

C1 =
JUMLAH SEMUA ORANG YANG DALAM RESIKO UNTUK DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU
PREVALENS

PREVALENSI TITIK / POINT

PREVALENSI PERIODIK
PREVALENCE
PREVALENSI TITIK / POINT PREVALENS

MERUPAKAN PROPORSI DARI INDIVIDU DALAM POPULASI YANG TERJANGKIT PENYAKIT PADA SUATU TITIK WAKTU

KASUS PENYAKIT PADA SUATU TITIK WAKTU

P=
POPULASI TOTAL
PREVALENSI PERIODIC

Probabilitas individu dari populasi yang terkena penyakit pada saat dimulainya pengamatan atau selama jangka waktu pengamatan (t0, t)

Prevalensi Periode (t0, t)

Jumlah kasus saat ini + jumlah kasus baru (t0, t)
Rata – rata populasi (t0, t)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREVALENSI

PREVALENSI MENINGKAT JIKA :

1. DURASI PENYAKIT YANG LEBIH LAMA
2. PEMANJANGAN USIA PASIEN TANPA PENGOBATAN
3. PENINGKATAN INSIDENSI
4. KASUS-KASUS MIGRASI KEDALAM POPULASI
5. MIGRASI KELUAR DARI ORANG YANG SEHAT
6. PENINGKATAN SARA DIAGNOSTIC

PREVALENSI MENURUN JIKA :

1. DURASI PENYAKIT YANG LEBIH PENDEK
2. MENINGKATNYA FATALISTAS KASUS
3. PENURUNAN INSIDENSI
4. MIGRASI KEDALAM DARI ORANG YANG SEHAT
5. MIGRASI KELUAR DARI KASUS
6. PENINGKATAN TINGKAT KESEMBUHAN
TERIMA KASIH