Anda di halaman 1dari 31

FREKUENSI DAN KEKERAPAN

KEJADIAN PENYAKIT
PUTRI AZZAHRA
2320332016

PRODI MAGISTER KEBIDANAN UNIVERSITAS


ANDALAS
UKURAN EPIDEMIOLOGI

1. Ukuran frekuensi penyakit

2. Ukuran asosiasi

3. Ukuran dampak potensial


UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Berapa sering suatu penyakit atau peristiwa-peristiwa
di bidang kesehatan terjadi di dalam suatu masyarakat

Mengukur kejadian penyakit, cacat ataupun


kematian pada populasi

Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan


menggunakan prevalens dan incidens
Ukuran Asosiasi
Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor
tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga
merupakan akibat pemaparan tersebut

Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur


dengan menggunakan Relative Risk dan Odds Ratio
Ukuran Dampak Potensial
Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap
kejadian suatu penyakit dalam populiasi tertentu

Ukuran yang digunakan adalah Attributable Risk Percent dan


Population Attributable Risk

Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness


suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

• Berapa sering suatu penyakit atau peristiwa-


peristiwa di bidang kesehatan terjadi di dalam
1 suatu masyarakat

• Mengukur kejadian penyakit, cacat ataupun


kematian pada populasi
2
• Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan
menggunakan prevalens dan incidens
3
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

PROPOSI

 Bentuk pecahan yang pembilangnya


merupakan bagian dari penyebut (Ukuran
PROPOSI yang membandingkan kuantitas (A) sebagai
numerator dan kuantitas lainnya sebagai
RATIO denomunator yang mengandung kuantitas
numerator (A+B)
RATE  Dinyatakan dalam persen (%)
 Tidak mempunyai satuan
 Nilainya antara 0-1
RUMUS PROPORSI
CONTOH PROPORSI

Pada populasi yang terdiri dari


o Proporsi kematian fetus dari 600 orang, terdapat 30 orang

jumlah kelahiran keseluruhan menderita penyakit DBD. Berapa


Proporsi penderita DBD?

o Proporsi penderita DBD pada suatu 𝟑𝟎


Proporsi DBD = × 𝟏𝟎𝟎% =
𝟔𝟎𝟎
populasi 𝟓%
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

 Pecahan yang pembilangnya bukan


merupakan bagian dari penyebutnya (Ukuran
PROPOSI yang membandingkan kuantitas (A)
numerator dan kuantitas (B) denominator
RATIO  Mempunyai Ukuran dan Tidak mempunyai
ukuran
RATE  Rentang dari 0-tak terhingga
JENIS RATIO

Ratio yang mempunyai Ratio yang tidak mempunyai satuan


satuan, misalnya: oleh karena pembilng dan
penyebutnya mempunyai satuan yang
sama
Jumlah dokter per
100.000 penduduk
Ratio antara satu
proporsi dengan
proporsi lain

Ratio antara satu rate dengan


rate lain, contohnya Relative
Risk dan Odds Ratio
RUMUS RATIO

𝐴
Ratio =
𝐵
CONTOH RATIO

1. Rasio penderita dibanding


bukan penderita

2. Jumlah lahir mati per


seribu kelahiran hidup

3. Rasio jumlah tempat tidur


RS per 100.000 penduduk -LANJUT
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
 Ukuran proporsi yang memasukkan unsur
periode waktu pengamatan dalam
denominatornya
 Rate = Laju, yaitu ukuran yang menunjukkan
PROPOSI
kecepatan kejadian
 Kemampuan berubah suatu kuantitas bila
RATIO
terjadi perubahan pada kuantitas lain.
Kuantitas lain yang digunakan sebagai
RATE
patokan ini biasanya adalah kuantitas waktu
 Mempunyai satuan pengukuran
 Rentang antara 0 – Tak terhingga
CONTOH RATE
RUMUS RATE ● Kecepatan mobil pada satu saat
tertentu bentuknya adalah suatu
rate
● Kecepatan sebuah mobil yang
sedang berjalan dapat berubah
setai saat, maka yang diukur
adalah kecepatan rata-rata dari
mobil tersebut
● Kecepatan (speed) diukur dengan
membagi jarak tempuh mobil
tersebut dengan waktu yang
digunakan untuk mencapainya
CONTOH RATE
● Misalnya : Jakarta-Bogor yang
jaraknya 60 Km ditempuh dengan
waktu 1 jam,

Maka kecepatan mobilnya = 60 km per jam


KOMPONEN UKURAN FREKUENSI
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 (𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟)
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 (𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟)
Pembilang
Pembilang  Jumlah kasus yang diamati  Jumlah populasi at-risk
 populasi terikat : sejak
awal pengamatan tidak berubah
Kasus adalah subjek pengamatan yang  Populasi dinamis : sejak
periode pengamatan berubah
mengalami kejadian (akibat yang tidak
diingini), spt : penyakit kecacatan,
kegagalan, ketidakpatuhan, kematian,
dll)
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
● Prevalens (kasus baru dan
lama)
 Menggambarkan jumlah kasus
● Insiden (kasus baru)
yang ada pada satu saat
= Menggambarkan jumlah kasus
tertentu
baru yang terjadi dlm satu  Tidak mempermasalahkan
adanya perubahan status
periode tertentu
 Yang sudah sembuh atau
mati tidak dihitung
RISET ETIOLOGI (Mencari faktor penyebab penyakit) 
Menggunakan DATA INSIDEN

RISET PROGNOSIS (Mempelajari faktor yang mempengaruhi


akibat lanjut penyakit)  Menggunakan DATA PREVALENSI
INSIDENS

Insidens Insidens
Rate/Insidens Risk/Cumulative
Density Insidens
INSIDENS RATE/INSIDENS
DENSITY (ID)
RUMUS

Perubahan atau potensi untuk

berubah status suatu penyakit

atau masalah kesehatan tertentu 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑩𝒂𝒓𝒖


ID =
𝑷𝒆𝒓𝒔𝒐𝒏 𝑻𝒊𝒎𝒆
di dalam suatu populasi per

satuan unit waktu


PERSON TIME
Jumlah orang dalam risiko dikalikan lamanya
masing-masing orang dalam risiko
Satuan :
orang-hari (person day)
Orang-minggu (person week)
Orang jam (person hours)
Ciri Insidens Rate
atau
Insidens Density

•Tidak mempunyai interpretasi individu


1
•Tidak perlu pernyataan tentang periode
pengamatan
2
•Mempunyai satuan dalam unit per waktu. Tanpa
satuan ini insidens density kehilangan
3 maknanya

•Nilainya 0 – tak terhingga


4
INSIDENS RISK/INSIDENS CUMULATIVE
(IC)
 Peluang seorang anggota populasi untuk mengalami suatu penyakit atau
masalah kesehatan di dalam suatu periode tertentu

 Berkenaan dengan kejadian penyakit yang pertama kali

 Nilainya antara 0-1

 Tidak mempunyai satuan ukuran

 Peluang seorang anggota populasi untuk mengalami suatu penyakit atau


masalah kesehatan di dalam suatu periode tertentu

 Proporsi kasus baru selama pengamatan

 Populasi subjek yang bebas penyakit pada awal


RUMUS CI
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒏𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒅𝒍𝒎 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒕𝒕𝒕
CI =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒅𝒍𝒎 𝒓𝒆𝒔𝒊𝒌𝒐 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒅𝒍𝒎 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒕𝒕𝒕
PREVALENS

Prevalensi
Prevalensi
Titik/Point
Periodik
Prevalence
Prevalensi Titik/Point
Prevalens

Proporsi dari individu 𝑲𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑷𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕 𝑷𝒂𝒅𝒂 𝑺𝒖𝒂𝒕𝒖 𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖


P =
𝑷𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
dalam populasi yang
terjangkit penyakit pada
suatu titik waktu
Prevalensi Periodik

 Probabilitas individu dari

populasi yang terkena penyakit

pada saat dimulainya pengamatan

atau selama jangka waktu

pengamatan (t0,t)
Faktor yang mempengaruhi
prevalensi

Prevalensi meningkat jika


Kasus-kasus
Durasi penyakit
1 yang lebih lama 4 migrasi ke
dalam populasi

Migrasi keluar
2 Pemanjangan usia
pasien tanpa 5 dari orang yang
sehat
pengobatan

Peningkatan Peningkatan
3 insidensi 6 sara diagnostik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREVALENSI
Prevalensi menurun jika
Durasi penyakit yang
lebih pendek Migrasi kedalam dari
orang yang sehat

Meningkatnya Migrasi keluar dari


fatalistas kasus kasus

Peningkatan tingkat
Menurun insidensi
kesembuhan
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai