Anda di halaman 1dari 26

Epidemiologi Klinik

ASTI MARIAN SARI


2120332019

Dosen Mata kuliah : Dr. dr. Edison, MPH


Frekuensi dan Kekerapan Kejadian
Penyakit

2
UKURAN EPIDEMIOLOGI

Ukuran Frekuensi Ukuran Asosiasi


Penyakit

Ukuran Dampak
Potensial
UKURAN UKURAN DAMPAK
UKURAN FREKUENSI ASOSIASI POTENSIAL
PENYAKIT
Memperkirakan
Berapa sering suatu Keeratan kontribusi suatu
penyakit atau hubungan statistik faktor terhadap
peristiwa-peristiwa antara suatu faktor terjadinya atau
di bidang kesehatan dengan suatu tercegahnya
terjadi di dalam penyakit atau penyakit/ masalah
suatu masyarakat masalah kesehatan kesehatan
tertentu

4
Ukuran Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan
frekuensi
penyakit menggunakan prevalens dan incidens

Hubungan antara pemaparan dan akibatnya


Ukuran diukur dengan menggunakan Relative Risk
asosiasi dan Odds Ratio

Ukuran yang digunakan adalah


Ukuran
dampak potensial Attributable Risk Percent dan
5
Population Attributable Risk
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

1. Proporsi

2. Ratio

3. Rate
1.Proporsi
✘ Bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan
bagian dari penyebut (Ukuran yang
membandingkan kuantitas (A) sebagai
numerator dan kuantitas lainnya sebagai
denomunator yang mengandung kuantitas
numerator (A+B)
✘ Dinyatakan dalam persen (%)
✘ Tidak mempunyai satuan
✘ Nilainya antara 0-1
✘ MISAL : PROPORSI PASIEN HEPATITIS YG
DIRAWAT DI BANGSAL PENYAKIT
DALAM.
-> JUMLAH SEMUA PASIEN HEPATITIS
DIBAGI DGN JUMLAh SELURUH PASIEN DI
BANGSAL PENYAKIT DALAM. 8
2.Rasio
✘ Pecahan yang pembilangnya bukan
merupakan bagian dari penyebutnya
(Ukuran yang membandingkan
kuantitas (A) numerator dan kuantitas
(B) denominator
✘ Mempunyai Ukuran dan Tidak
mempunyai ukuran
✘ Rentang dari 0-tak terhingga
✘ CONTOH:
✘ RASIO JUMLAH TEMPAT TIDUR RS
PER 100.000 PENDUDUK.

10
3. RATE
✘ Rate = Laju, yaitu ukuran yang menunjukkan kecepatan kejadian
✘ Kemampuan berubah suatu kuantitas bila terjadi perubahan pada kuantitas
lain. Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah
kuantitas waktu
✘ Mempunyai satuan pengukuran
✘ Rentang antara 0 – Tak terhingga
✘ Biasanya perubahan kwantitas yang kedua adalah waktu

11
Rumus Rate

 a =  suatu peristiwa
 b =  penduduk yang mungkin terkena peristiwa tersebut
 k = konstanta  100 (%), 1.000 (‰), 10.000, 100.000
 5,6 ‰  (5,6 per 1000 penduduk berisiko terjadinya kasus
atau masalah kesehatan)
Contoh Rate
• Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatu rate
• Kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setai saat, maka
yang diukur adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut
• Kecepatan (speed) diukur dengan membagi jarak tempuh mobil tersebut dengan
waktu yang digunakan untuk mencapainya
• Misalnya : Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km ditempuh dengan waktu 1 jam,
Maka kecepatan mobilnya = 60 km per jam
Contoh Rate

𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛𝑏𝑎𝑦𝑖𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚1𝑡𝑎h𝑢𝑛
•  

×1000
𝑘𝑒𝑙𝑎h𝑖𝑟𝑎𝑛h𝑖𝑑𝑢𝑝𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑡𝑎h𝑢𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎𝑚𝑎
KOMPONEN UKURAN FREKUENSI

15
Insidens
Rate/Insidens
Density
INSIDENS
Insidens
Risk/Cumulative
Ukuran Frekuesi Insidens
Penyakit Prevalensi
Titik/Point
Prevalence
PREVALENS
Prevalensi 16

Periodik
1. Insidens
(Kasus baru)

17
Menggambarkan jumlah
kasus baru yang terjadi dlm
satu periode tertentu RISET ETIOLOGI
(Mencari faktor penyebab
penyakit)  Menggunakan
DATA INSIDEN

Insidens Insidens
Rate/Insides Risk/Cumulative
Density Insidens
18
Insidens Rate/Insidens Density (ID)
 Perubahan atau potensi untuk berubah status suatu
penyakit atau masalah kesehatan tertentu di dalam suatu
populasi per satuan unit waktu.
Ciri- ciri :
o Tidak mempunyai interpretasi individu.
o Tidak perlu pernyataan tentang periode pengamatan.
o Mempunyai satuan dalam unit per waktu.
o Nilainya 0 – tak terhingga

19
Insidens Risk/Insidens Cumulative (IC)

✘ Peluang seorang anggota populasi untuk mengalami suatu penyakit atau


masalah kesehatan di dalam suatu periode tertentu
✘ Berkenaan dengan kejadian penyakit
yang pertama kali
✘ Nilainya antara 0-1
✘ Tidak mempunyai satuan ukuran
✘ Ada periode pengamatan : ditentukan secara bebas, bervariasi setiap
individu
✘ Proporsi kasus baru selama pengamatan
✘ Populasi subjek yang bebas penyakit pada awal

20
Faktor yang Mempengaruhi Insidensi

• Menurunkan
• Meningkatkan

• Perubahan dalam riwayat alamiah


• Peningkatan risiko penyakit

(jumlah orang terpapar (misalnya perubahan


patogenesitas)
bertambah)
• Keberhasilan program pencegahan
• Kegagalan program penyakit
pencegahan penyakit • Jumlah orang terpapar berkurang)
2. Prevalens
(Kasus baru dan lama)

22
 Menggambarkan jumlah RISET PROGNOSIS
kasus yang ada pada satu (Mempelajari faktor yang
saat tertentu mempengaruhi akibat lanjut
 Tidak mempermasalahkan penyakit)  Menggunakan
adanya perubahan status
 Yang sudah sembuh atau DATA PREVALENSI
mati tidak dihitung

Prevalensi Prevalensi Periodik


Titik/Point
Prevalence
23
24
Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi

• Meningkatkan • Menurunkan

• Imigrasi kasus sakit • Imigrasi orang sehat


• Emigrasi orang sehat • Emigrasi kasus sakit
• Durasi makin panjang karena pengobatan/ • Perbaikan angka penyembuhan (penurunan
penyembuhan durasi)

• Peningkatan insidensi • Peningkatan angka kematian


• Penurunan insidensi
TERIMAKASIH

26

Anda mungkin juga menyukai