Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN KOMUNITAS

RESUME PERHITUNGAN DALAM EPIDEMIOLOGI


dalam memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas

OLEH:
ARI WIDHIATMOKO
NIM. 1920067

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2020
ISI

Ukuran dalam epidemiologi dibagi menjadi 3, yaitu :


1. Ukuran Frekuensi Penyakit
2. Ukuran Asosiasi
3. Ukuran Efek/Dampak

1.1. Ukuran Frekuensi Penyakit


Merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas) atau kematian karena penyakit
(mortalitas) dalam suatu populasi. Dimana untuk mengukur frekuensi penyakit dapat dilihat dari
dua hal, yaitu : insidensi dan prevalensi.

1.1.1 Angka Insidensi


Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Batasannya adalah proporsi kelompok individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah
atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang
pada proporsi tersebut adalah kasus baru.2,3
Rumusnya sebagai berikut.

p= ( dn ) ×k
P = estimasi angka insidensi
D = jumlah kasus baru
N = Jumlah individu yang awalnya tidak sakit
K = Konstanta

1.1.2 Angka Prevalensi


Untuk prevalensi terdapat dua ukuran, yaitu prevalensi sesaat (point prevalence) dan
prevalensi periode (periode prevalence)

Jumlah semua kasus yang dicatat


Point prevalence = pada saat tertentu
Jumlah penduduk
Jumlah semua kasus yang dicatat
Periode prevalence = selama satu periode
Jumlah penduduk

Secara skematis, insidensi, point prevalence, dan periode prevalence dapat digambarkan
sebagai berikut.
Pada contoh di bawah terdapat 9 kasus dengan rincian sebagai berikut.
1. Insidensi : Kasus 2, 3, 4, 8, 9
2. Prevalensi sesaat : 1 Januari : Kasus 1, 5, 7
31 Desember : Kasus 2, 5
3. Prevalensi periode : Kasus 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, dan 9

1.1.3 Manfaat Insidensi dan Prevalensi


Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka kejaidan penyakit. Perubahan
angka insidensi menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor penyebab penyakit, yaitu fluktuasi
alamiah dan program pencegahan.
Bila fluktuasi alamiah dapat diabaikan maka penurunan insidensi menunjukkan keberhasilan
program pencegahan. Manfaat lain dari pengukuran insidensi ialah :
1. Ukuran insidensi banyak digunakan dalam penelitian epidemiologi untuk mencari adanya
asosiasi sebab-akibat
2. Ukuran insidensi dapat pula digunakan untuk mengadakan perbandingan antara berbagai
populasi dengan pemaparan yang berbeda
3. Ukuran insidensi dapat digunakan untuk mengukur besarnya resiko yang ditimbulkan
oleh determinan tertentu 2
Ukuran prevalensi suatu penyakit dapat digunakan untuk :
1. Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan penyakit
2. Penyusun perencanaan pelayanan kesehatan, misalnya penyediaan sarana obat-obatan,
tenaga dan ruangan
3. Menyatakan banyaknya kasus yang dapat didiagnosis

1.1.4.Hubungan Antara Insidensi dan Prevalensi


Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit. Lamanya sakit
ialah periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh,
mati atau kronis. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam rumus :
P= I x D
P : Prevalensi
I : Insidensi
D : Lamanya sakit
Oleh karena itu, bila kita membandingkan prevalensi suatu penyakit antara beberapa
wilayah, harus diperhatikan ketiga faktor di atas agar tidak menimbulkan kesan yang salah.
Misalnya, bila kita membandingkan prevalensi suatu penyakit antara desa dengan kota tanpa
memperhatikan ketiga faktor tersebut maka kesimpulan yang ditarik akan bias.

1.2. Ukuran Asosiasi


Merefleksiakan kekuatan atau besar asosiasi antara suatu eksposur/faktor resiko dan
kejadian suatu penyakit. Dimana untuk mengukur asosiasi dapat dilihat dari ukuran rasio, yaitu :
Risk Ratio, Odds Ratio, Insidence Density Ratio, Prevalence Ratio 2,3

1.2.1 Risk Ratio (Rasio Resiko)


Risk Ratio adalah rasio dari dua resiko yang terpisah. Risk ration juga disebut sebagai
rasio insidensi kumulatif (cumulative incidence ratio) dan berkaitan erat dengan rate ratio.2
Probabilitas pajanan suatu penyakit
Risk ratio =
Probabilitas suatu penyakit tanpa pajanan
1.2.2 Odds Ratio
Odds ratio adalah ratio dari kemungkinan terkena penyakit di antara individu yang
terpapar dibagi dengan kemungkinan terkena penyakit di antara individu yang tidak terpapar.2
Odds pemajan untuk kasus
Odds ratio =
Odds pemajan untuk kontrol

a
c a xd
Odds ratio = =
b bxc
d
1.2.3 Insidence Density Ratio
Bila data didasarkan pada kasus-kasus insidens 2
Densitas insidens pada kelompok terpajan
RDI =
Densitas insidens pada kelompok tidak terpajan

1.2.4 Prevalence Ratio


Bila data didasarkan pada kasus-kasus prevalens 2
Prevalens pada kelompok terpajan
RP =
Prevalens pada kelompok tidak terpajan

1.3 Ukuran Efek/Dampak


Merefleksikan dampak suatu faktor pada frekuensi atau resiko dari suatu masalah.
Dimana untuk mengukur efek/dampak dapat dilihat dari : Attributable Risk, Population
Attributable Risk, Prevalence Fraction.1

1.3.1 Attributable Risk


Attributable Risk adalah angka penyakit pada orang yang terpajan yang dapat secara langsung
dihubungkan dengan pajanan dari penyakit tersebut. 1
Insidens(terpajan) − Insidens(tidak terpajan)
AR% = x 100 %
Insidens(terpajan)

1.3.2 Population Attributable Risk


Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili rate penyakit dalam
kelompok terpajan.1

PAR = Insidens(populasi) - Insidens(tidak terpajan)

1.3.3 Prevalence Fraction


Prevalence fraction adalah fraksi yang dicegah dalam populasi. Proporsi jumlah beban penyakit
dalam populasi yang telah dicegah oleh faktor eksposur1

Insidens(tidak terpajan) − Insidens(populasi)


PF =
Insidens(tidak terpajan)
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko dan Anggreni, Dewi. 2003. Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: EGC, 52-58
Wahyudin Rajab. 2009. Ukuran dalam Epidemiologi. Buku Ajar Epidemiology untuk
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC, 95-103
Dwiprahasto, Iwan. Epidemiologi : Dasar-Dasar Epidemiologi & Pengukuran Kejadian
Penyakit. Fakultas Kedokteran UGM. Jogjakarta
Timmreck, Thomas. 2005. Epidemiologi: Suatu Pengantar Edisi II. Jakarta: EGC, 127-140

Anda mungkin juga menyukai