Anda di halaman 1dari 8

PERHITUNGAN

DASAR DALAM
EPIDEMIOLOGI
 Alvina Rasheeda Basri – 1911223010 – Prodi Gizi 
UKURAN EPIDEMIOLOGI
 Ukuran epidemiologi rata (angka, rasio, dan proporsi) adalah 3 serangkai bentuk dasar ukuran Epidem
iologi dan merupakan bentuk yang paling sering dipakai untuk mengukur serta menjelaskan peristiwa k
esakitan, kematian, dan nilai statistik vital (vital statistic). Misalnya, kesakitan bisa diukur dengan a
ngka insidensi dan angka serangan, dan angka kematian (mortality rate).

 Ukuran-ukuran Epidemiologi merupakan ukuran-ukuran frekuensi penyakit yang menggambarkan k


arakteristik kejadian (occurrence) suatu penyakit / masalah kesehatan di dalam populasi.
 Ukuran-ukuran statistik ini mempunyai rumus dasar yang sama:

Rate, Rasio, Proporsi


 Ket: X : Jumlah Kejadian pada Penduduk/ Masyarakat
Y : Jumlah Penduduk / Masyarakat
K : Konstanta (Angka Dasar)

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan


1. RATE
 Rate adalah perbandingan antara jumlah suatu kejadian (X) terhadap jumlah penduduk
yang mempunyai resiko (Y), pada kejadian tersebut menyangkut interval waktu. Rate unt
uk menyatakan dinamika atau kecepatan kejadian dalam suatu populasi masyarakat terte
ntu.
 Ciri dari Rate: mempunyai satuan ukuran, besarnya tidak terbatas (nilainya dari 0–tak hi
ngga). Contohnya penyakit campak beresiko pada balita dan penyakit kanker serviks ber
esiko pada wanita.
 Jenis Rate:
1. Crude, misalnya Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar) : Crude rate merupakan has
il perhitungan kasar yang pembaginya didasarkan pada jumlah penduduk secara keselur
uhan.
2. Specific, misalnya Age-specific Rate (Angka Khusus Menurut Umur) : nilai angka yang
didasarkan pembagiannya dengan suatu kelompok tertentu yang beresiko.
3. Adjusted, misalnya Adjusted Rate (Angka Disesuaikan) : nilai yang perhitungannya dise
suaikandengan suatu kelompok pembanding tertentu yang bertujuan untuk menghilangk
an suatu variabel tertentu yang sedang dibandingkan.
Rate = X / Yxwaktu

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan


2. RASIO
Rasio merupakan perbandingan antara dua kejadian atau dua hal antara numerator (pembila
ng) dan denominator (penyebut) tidak saling tergantung atau tidak ada sangkut pautnya. Rasi
o digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian & dapat juga dinyatakan sebagai suatu p
erbandingan. Nilai Rasio digunakan pada beberapa hal khusus seperti rasio jenis kelamin (se
x ratio), rasio mortalitas yang distandarisasi (SMR), dll.
Ratio = X/Y x K, K=1 atau X : Y

Contoh:
Laporan dari puskesmas Paroon menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang yang terdiri dari 40
orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita keracunan makanan setelah mengikuti aca
ra kenduri. Hitunglah rasio penderita keracunan makanan tersebut menurut jenis kelamin wa
nita dan laki-laki.
Ratio Wanita : laki-laki = wanita / laki-laki
Ratio Wanita : laki-laki = wanita / laki-laki x 1
Ratio Wanita : laki-laki = 10/40 x 1
Ratio Wanita : laki-laki = 1 : 4

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan


3. PROPORSI
 Proporsi merupakan perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penye
but. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi. Apa
bila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase.
 Ciri dari Proporsi: Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang d
an penyebutnya sama sehingga saling meniadakan.
Proporsi = X/X+Y x K, K=100

Contoh:
Laporan dari puskesmas Paroon menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang yang terdiri dari 4
0 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita keracunan makanan setelah mengikuti
acara kenduri. Hitunglah proporsi penderita keracunan makanan tersebut menurut jenis kel
amin wanita dan laki-laki.
Proporsi penderita laki-laki = 40 / 50 x 100% = 80%
Proporsi penderita wanita = 10 / 50 x 100% = 20%

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan


4. INSIDENSI
Insidensi (kasus baru) adalah berapa banyak kasus baru yang muncul pada populasi yang b
eresiko pada waktu tertentu. Prinsip-prinsip penggunaan Angka Insidensi:
 Angka insidensi digunakan untuk mengestimasi probabilitas atau resiko terkena penyakit
selama satu periode tertentu.
 Jika angka insidensi meningkat, probabilitas resiko terkena penyakit juga meningkat.
 Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi selama kurun waktu tertentu dalam set
ahun
 Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi di antara mereka yang tinggal di suatu
tempat tertentu, resiko seseorang terkena penyakit jika ia tinggal di tempat itu.
Ukuran insidensi penyakit terdiri dari angka insidensi (insidence rate), angka serangan (attac
k rate) dan angka serangan kedua (secondary attack rate).
1. Angka Serangan (attack rate) digunakan untuk mengamati kejadian penyakit di popula
si pada waktu yang terbatas (memperkirakan derajat serangan atau penularan penyakit),
contohnya selama terjadinya wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB).
Angka Serangan = Jumlah penderita baru pada satu saat / jumlah penduduk yang mun
gkin terkena penyakit tersebut pada saat itu x 100%

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan


2. Angka Serangan Kedua (secondary attack rate) adalah jumlah penderita baru suatu pe
nyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dik
urangi jumlah penduduk yang telah pernah terkena serangan pertama dalam persen.
Angka Serangan Kedua= Jumlah penderita baru pada serangan kedua / jumlah total p
enduduk – jumlah penduduk yang terkena serangan pertama x 100%

Contoh:
Pada KLB diare di atas, jika satu minggu kemudian, 5 orang lainnya terkena diare maka ang
ka serangan kedua adalah sebagai berikut. Diketahui jumlah penderita baru serangan kedua 5
orang, jumlah total penduduk 2154 orang, dan jumlah penduduk yang terkena serangan perta
ma dalah 11 orang.

Angka serangan kedua = 5 / 2154-11 x 100 %


Angka serangan kedua = 5 / 2143 x 100%
Angka serangan kedua = 0, 23 %

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan


5. PREVALENSI
 Prevalensi (Kasus lama+ Baru) adalah ukuran dari drekuensi kasus baru dan kasus la
ma suatu penyakit yang terjadi pada sekelompok penduduk atau masyarakat selama wa
ktu tertentu.
 Kegunaan Prevalensi:
1. Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu.
2. Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan ketenagaan.
 Prevalensi dibedakan menjadi 2 tipe:
1. Point Prevalence yang mengukur semua kasus yang terjadi pada waktu tertentu (titik
waktu) Misalnya 1 Januari, 1 Agustus, dsb.
2. Period Prevalence yang mengukur semua kasus yang terjadi pada periode waktu terte
ntu misalnya selama tahun 1999 dsb.
Angka Prevalensi Poin = Jumlah penderita lama dan baru pada satu saat / jumlah pendudu
k saat itu x 100%
Angka Prevalensi Periode = Jumlah penderita baru lama dan baru / jumlah penduduk pert
engahan tahun x 100%

Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi Fakultas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai