Anda di halaman 1dari 13

SURYANI, SKM,M.

Kes(Epid)

STIKESTMS JURUSAN KEBIDANAN


MEI 2015
Frekwensi masalah kesehatan ialah keterangan tentang banyaknya
suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok
manusia yang dinyatakan dengan angka mutlak, rate dan ratio.
a. Angka mutlak
Contoh penyajian angka mutlak : dari hasil pengukuran panyakit TBC di suatu
daerah ditemukan jumlah penderita TBC sebanyak 1000 orang. Dari data
yang ada, keterangan yang diperoleh terbatas sekali.
b. Rate
Rate ialah perbandingan suatu peristiwa (event) dengan jumlah penduduk
yang mungkin terkena peristiwa yang dimaksud (population at risk) dalam
waktu yang sama yang dinyatakan dalam persen atau permil. Contoh
penyajian : dari hasil pengukuran penyakit TBC ditemukan penderita TBC
sebanyak 20‰. Keterangan yang diperoleh lebih lengkap karena dapat
menggambarkan besarnya masalah TBC di daerah pengukuran.
c. Ratio
Ratio ialah perbandingan suatu peristiwa (event) dengan peristiwa (event)
lainnya yang tidak berhubungan. Contoh penyajian data ratio : dari
pengukuran terhadap penyakit TBC di suatu daerah ditemukan perbandingan
penderita penyakit TBC pria dan wanita adalah 0,33.
Ukuran Frekuensi Penyakit

Mortalitas (Angka Kematian) : Morbiditas (Angka Kesakitan) :


 Crude Death Rate  Incidence :
 Age Specific Death Rate a. Incidence Rate
 Cause Specific Death Rate b. Attack Rate
 Case Fatality Rate c. Secondary Attack Rate
 Proportional Mortality Rate  Prevalence :
 Infant Mortality Rate  Point Prevalence Rate
 Neonatal Mortality Rate  Period/Interval Prevalence Rate
 Post Neonatal Mortality Rate
 Perinatal Mortality Rate
 Still Birth Rate
 Maternal Mortality Rate
1. INSIDEN
Insiden ialah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat.
Untuk melakukan perhitungan angka insiden perlu dilakukan 2 kali
penelitian yakni :
a. Penelitian tentang jumlah penderita baru
b. Penelitian tentang jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit.
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit (population at risk )
ialah jumlah seluruh penduduk dikurangi dengan jumlah penduduk
yang kebal penyakit (jika tersedia datanya).

Secara umum insiden dibedakan atas 3 macam yaitu :


c. Incidence rate
d. Attack rate
e. Secondary attack rate
INCIDENCE RATE
Incidence rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (population
at risk ) pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen
atau permil.
Incidence rate = Jumlah penderita baru x 100% (1000‰)
Population at risk pada pertengahan
Contoh :
Jumlah penduduk suatu daerah per 1 Juli 2009 sebanyak 100.000 jiwa yang
semuanya rentan terhadap penyakit Y. Dilaporkan penderita baru penyakit
Y
sbb : Januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10
orang
dan Desember 90 orang.
IR = (50 + 100 + 150 + 10 + 90) x 1000‰ = 4 ‰
ATTACK RATE
Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil.
Attack rate = Jumlah penderita baru satu saat x 100% (1000‰)
Population at risk pada saat itu
Contoh :
Dari 200 orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 20 orang diantara-nya
tiba-tiba muntah berak setelah makan gado-gado di kantin sekolah.
AR = 20 x 100% (1000‰) = 10%
(100‰) 200
Nilai attack rate dapat dimanfaatkan dalam memperkirakan derajat serangan
atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai attack rate, makin tinggi
derajat serangan dan atau penularan penyakit tersebut.
SECONDARY ATTACK RATE
Secondary attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk
dikurangi yang telah terkena pada serangan pertama dalam persen atau
permil. Secondary attack rate biasanya dihitung untuk suatu penyakit menular
serta untuk suatu populasi penduduk yang kecil, misalnya satu keluarga.

Secondary attack rate =


Jumlah penderita baru pada serangan kedua x 100% (1000‰)
Jumlah penduduk – penduduk yang
terkena pada serangan pertama
Contoh :
Berkaitan dengan contoh soal b. Jika 3 hari kemudian 40 orang siswa lainnya
Terkena muntah berak, maka angka serangan sekundernya adalah :

Secondary attack rate = 40 x 100 % = 22,22 %


200 - 20
2. PREVALEN
Prevalen ialah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan
baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di
kelom- pok masyarakat tertentu.
Pada perhitungan nilai prevalen, kelompok orang kebal
terhadap suatu penyakit tidak dipersoalkan. Artinya pada
perhitungan Digunkan jumlah seluruh penduduk.

Secara umum prevalen dibedakan atas 2 macam yakni :


a. Period prevalence rate
b. Point prevalence rate.
PERIOD PREVALENCE RATE
Period prevalence adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk
pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen atau
permil. Period prevalence rate = Jumlah penderita
lama & baru x 100% (1000‰)
jumlah penduduk pertengahan
Contoh :
Jumlah penduduk suatu daerah per 1 Juli 2009 sebanyak 100.000 jiwa.
Dilaporkan keadaan penyakit A sbb : Januari 50 kasus lama dan 100 kasus
baru, Maret 75 kasus lama dan 75 kasus baru, Juli 25 kasus lama dan 75
kasus baru, September 50 kasus lama dan 50 kasus baru, Desember 200
kasus lama
dan 200 kasus baru.
Period prevalence rate =
(50 + 100) + (75 + 75) + (25 + 75) + (50 + 50) + (200 + 200) x 1000‰ =
POINT PREVALENCE RATE
Point prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru pada satu
saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam persen atau
permil.
Point prevalence rate Jumlah penderita lama & baru
= pada satu saat x 100% (1000‰)

jumlah penduduk saat itu


Contoh :
Sebuah sekolah dengan murid sebanyak 100 siswa, kemarin 5 orang menderita
penyakit campak, dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit yang sama.
Point prevalence rate = 5 + 5 x 100% (1000‰) = 10% (100‰)
100
Point prevalence rate dapat dimanfaatkan untuk mengetahui mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan. Apabila di suatu daerah telah disediakan
pelayanan kesehatan untuk penyakit X, tetapi nilai prevalence rate penyakit X
tetap tinggi, ini menunjukkan mutu pelayanan yang disediakan tidak baik.
Contoh : Pada suatu wilayah X ditemukan pola perjalanan penyakit Y bulan Januari s.d Juni
adalah sbb :

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI


A
B
C
D
E
F
G
H
I

Berapakah angka insiden dan prevalen penyakit Y untuk periode Februari s.d Mei ??
1. Insiden
A+D+E+F+G= 5

2. Prevalen
A+B+D+E+F+G+H= 7
Litelatur : Dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai