Anda di halaman 1dari 7

INDIKATOR EPIDEMIOLOGI

A. Morbidity (angka kesakitan)


Morbidity merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera
atau suatu kondisi sakit. Morbiditas mengacu pada angka kesakitan yaitu
jumlah orang yang sakit di bandingkan dengan populasi yang sehat atau yang
berisiko. Secara umum terdapat dua jenis pengukuran morbidity:
1. Insidensi atau incidence
Kejadian atau kasus baru yang ditemukan pada suatu waktu di satu
kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu
penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang:
a. Data jumlah penderita baru
b. Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru

Insidensi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Incindence rate
Yaitu jumlah penderita suatu penyakit yang ditemukan pada jangka
waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut.
Rumus yang di gunakan:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢


𝐼𝑅 = 𝑥𝐾
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑑 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡ℎ𝑛

Contoh:
pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tanggal 1 juli 2005
sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit diare,
ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut: januari 50 orang,
maret 100 orang, juni 150 orang, September 10 orang dan desember 90
orang.
Jawab:
IR= (50+100+150+10+90)/100.000x100%= 0,4%

Manfaat IR adalah:
1. Mengetahui masalah kesehatan
2. Mengetahui risiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
3. Mengetahui beban tugas yang harus di selenggarakan oleh suatu
fasilitas pelayanan kesehatan

b. Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Rumus :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡


𝐴𝑅 = 𝑥𝐾
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑠𝑏 𝑝𝑑 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑦𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

Contoh :
Dari 500 orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 100 orang
tiba-tiba menderita muntaber setelah makan nasi bungkus di kantin
sekolah
Jawab :
AR = 100/500 X 100% = 20%

Manfaat attack rate adalah :


1. Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit
a) Semakin tinggi nilai AR maka semakin tinggi pula
kemampuan penularan penyakit tersebut.
c. Secondary Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan ke dua dibandingkan dengan jumlah penduduk di kurangi
orang per penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan
pertama.

Rumus :

𝐽𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑑𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑛𝑦𝑎


𝑆𝐴𝑅 = 𝑋𝐾
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 − 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎

Contoh :
Jumlah penduduk 1000 orang, dilaporkan sebagai berikut:
Bulan April 2005 terjangkit penyakit X sebanyak 150 penderita.
Bulan agustus 2005 terjadi serangan penyakit yang sama dengan
penderita 250 orang.
Jawab :
SAR = 250/1000-150 x 100% = 29,41%

Manfaat :
1. Digunakan menghitung suatu penyakit menular dan dalam
suatu populasi yang kecil (missal satu keluarga).

B. Prevalensi

Merupakan frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Prevalen dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Periode Prevalen Rate
Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Hanya
digunakan pada penyakit yang sulit diketahui

Rumus :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢


𝑃𝑃𝑅 = 𝑋𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛

Contoh :
Pada suatu daerah penduduk pada 1 Juli 2005 100.000 orang, dilaporkan
keadaan penyakit A sebagai berikut:
Januari 50 kasus lama, dan 100 kasus baru.
Maret 75 kasus lama dan 75 kasus baru, Juli 25 kasus lama dan 75 kasus
baru, September 50 kasus lama dan 50 kasus baru, dan Desember 200
kasus lama dan 200 kasus baru.
Jawab :
PPR = (50+100)+(75+75)+(25+75)+(50+50)+(200+200)/100.000 X
100% = 0,9%
b. Point Prevalen Rate
Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu
saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.

Rumus :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢
𝑃𝑃𝑅 = 𝑋𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢
Contoh :
Satu sekolah dengan murid 100 orang, kemarin 5 orang menderita
penyakit campak, dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit
campak.
Jawab :
PPR = 10/100 x 1000% = 100%

C. HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI :


Angka Prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit
atau durasi penyakit. Lamanya sakit atau durasi penyakit adalah periode mulai
didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh,
mati ataupun kronis.
Rumus :
P=IxD
• P = Prevalensi
• I = Insidensi
• D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi
2 syarat, yaitu :
a. Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak
menunjukkan perubahan yang mencolok.
b. Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak
menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok.
D. ANGKA KEMATIAN ATAU MORTALITAS
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk
Kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan
kematian, yaitu :
a. Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b. Status penyakit,
c. Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri, Kecelakaan,
Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)

E. JENIS ANGKA KEMATIAN (Mortality Rate/Mortality Ratio)


1. CRUDE DEATH RATE (ANGKA KEMATIAN KASAR)
Merupakan jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu
(umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan
waktu yang bersangkutan. Istilah Crude = Kasar digunakan karena setiap aspek
kematian tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variable lain.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛
𝐶𝐷𝑅 = 𝑋𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛

Contoh :
Pada tahun 2013, jumlah penduduk di Sleman adalah 200.000 jiwa. Dalam
periode 1 tahun telah terjadi kematian sebanyak 600 orang
Jawab :
CDR = (600/200.000) x 1000 = 3

2. PERINATAL MORTALITY RATE (ANGKA KEMATIAN


PERINATAL)
Yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28
minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur
kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. ( WHO, 1981 )
Rumus :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑖𝑛 𝑦𝑔 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑝𝑑 𝑢𝑠𝑖𝑎 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 28 𝑚𝑔𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 7ℎ𝑟
𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡ℎ𝑛
𝑃𝑀𝑅 = 𝑋𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

Manfaat PMR adalah untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat


terutama kesehatan ibu hamil dan bayi.

F. NEONATAL MORTALITY RATE (ANGKA KEMATIAN NEONATAL)


Merupakan jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat
selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Manfaat NMR adalah untuk mengetahui :
a. Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal
b. Program imunisasi
c. Pertolongan persalinan
d. Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas.
Rumus :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 28 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑁𝑀𝑅 = 𝑋𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

G. INFANT MORTALITY RATE (ANGKA KEMATIAN BAYI)


Merupakan jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun
yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Manfaatnya yaitu sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai