Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Agama dan
budaya ” dengan baik.
Makalah yang berjudul “Agama dan budaya” adalah merupakan salah satu
tugas Mata Kuliah Islam Budaya Lokal. Pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.H. Nurkidam. M.Hum dan Orang
tua yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KESIMPULAN………………………………………………………………...........
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dilihat dari segi Agama dan Budaya yang masing - masing memiliki keeratan
satu sama lain, sering kali banyak di salah artikan oleh orang - orang yang belum
memahami bagaimana menempatkan posisi Agama dan posisi Budaya pada suatu
kehidupan. Terkadang masih ada segelintir masyarakat yang mencampur adukkan
nilai - nilai Agama dengan nilai-nilai Budaya, padahal kedua hal tersebut tentu
saja tidak dapat seratus persen disamakan, bahkan mungkin berlawanan. Demi
terjaganya esistensi dan kesucian nilai - nilai agama sekaligus memberi
pengertian, disini penulis hendak mengulas mengenai Apa itu Agama dan Apa itu
Budaya,
B. RUMUSAN MASALAH
B II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
3
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama
berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau.
Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang atau
sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam
sekitarnya tidak kacau. Karena itu menurut Hinduisme, agama sebagai kata benda
berfungsi memelihara integritas dari seseorang atau sekelompok orang agar
hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam sekitarnya.
Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang
moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan diberlakukan.
Pengertian itu jugalah yag terdapat dalam kata religion (bahasa Inggris) yang
berasal dari kata religio (bahasa Latin), yang berakar pada kata religare yang
berarti mengikat. Dalam pengertian religio termuat peraturan tentang kebaktian
bagaimana manusia mengutuhkan hubungannya dengan realitas tertinggi
(vertikal) dalam penyembahan dan hubungan antar sesamanya (horizontal).
Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi
secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan. Dalam
pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah
untuk merespons.Dalam kaitan ini ada juga yang mengartikan religare dalam arti
melihat kembali kebelakang kepada hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan
tuhan yang harus diresponnya untuk menjadi pedoman dalam hidupnya.
B. Pengertian Budaya
Secara sederhana, kebudayaan merupakan hasil cipta serta akal budi manusia
untuk memperbaiki, mempermudah, serta meningkatkan kualitas hidup dan
kehidupannya. Atau, kebudayaan adalah keseluruhan kemampuan (pikiran, kata,
4
dan tindakan) manusia yang digunakan untuk memahami serta berinteraksi
dengan lingkungan dan sesuai situasi dan kondisinya.
Budaya menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
1. Bentuk Agama
5
manusia, Misalnya : Hutan yang lebat, pohon besar dan ber daun lebat, gua
yang gelap dll.
c. Pengertian Agama Monoteisme ialah Adanya pengakuan yang hakiki
bahwa Tuhan satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam semesta dan seluruh
isi kehidupan ini baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
2. Bentuk Kebudayaan
a. Kebudayaan Persia
a) Tabiat ketuhanan.
b) Tabiat kemanusiaan
c. Kebudayaan Islam
6
Sejalan dengan perkembangan dunia dan perubahan zaman, Ajaran – ajaran
Islam pun kian marak dijadikan sebuah Budaya, yang akhirnya masyarakat sendiri
sulit membandingkan antara Agama dengan Budaya.
Contohnya : Masalah busana muslim “Jilbab”, di zaman dahulu busana muslim
atau jilbab adalah pakaian yang menutup aurat, pakaian longgar dan panjang,
sedangkan zaman sekarang jilbab menjadi sebuah model atau gaya yang mana
tidak lagi melihat pada tuntunan Islam.
7
3. Agama dan kebudayaan terpisah.
4. Agama dan kebudayaan saling mengisi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan
gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak
kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang
atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam
sekitarnya tidak kacau
Budaya menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
Agama ada yang bersifat primitif dan ada pula yang dianut oleh
masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang
terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme, Animisme, Monoteisme dll
DAFTAR PUSTAKA
9
Sumardi, Mulyono. (1982). Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran.
Jakarta :
Yatim, Badri. (2006). Sejarah Peradaban islam. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Hamka. (1975). Sejarah Umat Islam IV. Jakarta : Bulan Bintang.
Geertz, Clifford. (1992). Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta : Kanisius
Azra, Azyumardi. (1999). Konteks Berteologi di Indonesia. Pengalaman
Islam. Jakarta : Paramadina
10