Anda di halaman 1dari 3

Parameter dan Distribusi Epidemiologi

Parameter epidemiologi adalah adalah ukuran-ukuran yang dipergunakan untuk mengukur masalah
kesehatan yang terjadi pada sekelompok penduduk.
1. Rasio
Rasio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya atau
perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung (ini yang membedakannya dari
proporsi). Rasio digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian.
Rumus:
A
Rasio =
B

Contoh:
Pada suatu kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 32 orang penderita dan 12
diantaranya adalah anak-anak. Maka rasio anak terhadap orang dewasa adalah?
A jumlah penderita anak −anak 12
Rasio =
B
= jumlah penderita dewasa
= 20 = 0,6

2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Proporsi
digunakan untuk melihat komposisi suatu variable dalam populasi. Bentuk ini sering
dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100%.
Rumus :
A
Proporsi = x 100%
A +B

Contoh:
A= orang dengan penyakit hipertensi (1,400)
B= orang yang tidak memiliki penyakit hipertensi (9,650)
A+B= total populasi (11,050)
Berapakah proporsi orang dengan penyakit hipertensi?
A 1,400
Proporsi = x 100% = x 100% = 12.67%
A +B 11,050
3. Rate
Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko
kejadian tersebut.
Rumus:
x
Rate =
y
x= jumlah orang atau individu yang mengalami peristiwa
y= jumlah populasi berisiko (jumlah total orang atau keseluruhan individu yang mungkin
mengalami peristiwa

Contoh:
Pada tahun 2004, ada 100 kasus deman berdarah disuatu kota yang berpenduduk 1.250.000
orang. Berapa rate kasus deman berdarah di kota itu?
x( kasus) 100 1
Rate = = =
y (populasi) 1.250.000 12500
Rate demam berdarah = 8 kasus per 100.000 orang

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit:

1. Prevalens
Proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada saat tertentu.
Rumus:
jumlah kasus −kasus penyakit yang ada( kasus baru +kasus lama)
Prevalens =
jumlah penduduk seluruhnya
Terdiri atas 2 yaitu:
1) Point prevalence, jika ditemukan hanya pada suatu titik tertentu, misalnya pada Juli
1993
2) Period prevalence, jika ditemukan selama suatu periode tertentu, misalnya pada 1
Januari 1993 – 31 Desember 1993.

2. Insiden
Kasus atau kejadian baru yang muncul (berkembang) di populasi dalam kurun(interval)
waktu tertentu. Ada 2 macam:
1) Cumulative Incidence (risk/mrngukur resiko untuk sakit)
Insiden kumulatif merupakan peluang seseorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit
selama periode tertentu, dengan syarat orang tsb tidak mati.
Rumus:
jumlah individu yang menjadi sakit pada periodetertentu
CI =
jumlah individu dalam populasi pada awal periode

Contoh:
Selama 3 bulan terjadi wabah kolera di Desa warna sari. Dari 3.800 penghuni desa
tsb, 162 diantaranya terserang kolera. Insiden kumulatif (CI) kolera yang terjadi pada
desa tsb adalah?
jumlah individu yang menjadi sakit pada periodetertentu 1 62
CI = = = 0,043 atau
jumlah individu dalam populasi pada awal periode 3800
4,3%

2) Incidence Density (rate/mengukur kecepatan untuk sakit)


Rate insiden adalah ukuran yang menunjukkan kecepatan kejadian (baru) penyakit
pada populasi.
Rumus:
Insiden rate =
jumlah kasus baru yang terjadi selama periode tertentu
jumlah orang−waktu seluruh individu yang diamati selama periode waktu tsb
Contoh:

Selama 7 pengamatan, 3 orang menderita penyakit yang diteliti. Jumlah time at risk
(ukuran resiko berbasis waktu) adalah 33 orang pertahun
3 orang
ID = = 0,091/tahun
33 orang−waktu
Artinya, dalam setahun itu rata-rata 0,091 individu terserang penyakit yang diteliti itu.
Bila tidak ada yang berubah, maka dalam 10 tahun akan terjadi 0,091 x 1000 = 9,1
kasus dalam seabad (100 tahun).

Referensi :
Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten,
Bandung, ITB

Anda mungkin juga menyukai