Anda di halaman 1dari 38

UKURAN DASAR EPIDEMIOLOGI

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT


Frekuensi Penyakit

 Besarnya masalah kesehatan (penyakit ) yang


ditemukan dalam sekelompok masyarakat
 Tiga Jenis Ukuran Frekuensi Penyakit
1. Rasio
2. Proporsi
3. Rate
TIGA JENIS UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
 Rasio
 Membandingkan kuantitas kasus (a)
sebagai numerator dan kuantitas
lainnya (b) sebagai denominator
(a/b).
 Misal: Sex ratio
 Perempuan / laki-laki
 Contoh:
– Dinas Kesehatan, secara rutin melakukan
pengumpulan data penyakit HIV AIDS di Kota X
berdasarkan jenis kelamin ditemukan sebanyak 86
terjadi pada laki-laki dan 29 terjadi perempuan.
Hitunglah, berapa rasio kejadian HIV AIDS antara
laki-laki dan perempuan di Kota X pada tahun 2009?
– a= jumlah kasus pada laki-laki
– b= jumlah kasus pada perempuan
Rasio HIV AIDS antara laki-laki : perempuan
adalah 86/29 = 2,9 : 1 = 3:1
- Berarti ditemukan 3 orang laki-laki
pengidap HIV AIDS pada setiap 1 orang
perempuan pengidap HIV AIDS atau dengan
kata lain rasio HIV AIDS antara laki-laki dan
perempuan adalah 3:1
TIGA JENIS UKURAN REKUENSI
PENYAKIT
 Proporsi
Membandingkan kuantitas
kasus (a) sebagai numerator
dan kuantitas total (a+b)
sebagai denominator 
a/(a+b).
Contoh:
 Dinas Kesehatan, secara rutin melakukan
pengumpulan data penyakit HIV AIDS di
Kota X berdasarkan jenis kelamin
ditemukan sebanyak 86 terjadi pada laki-
laki dan 29 terjadi perempuan. Hitunglah,
berapa proporsi kejadian HIV AIDS antara
pria dan wanita di Kota X pada tahun
2014?
Proporsi kasus yang berjenis
kelamin perempuan adalah:
29/115= 0,25= 1/4. Satu dari setiap
4 kasus HIV yang dilaporkan, 1
kasus berjenis kelamin
perempuan
TIGA JENIS UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
 Rate
 Disebut juga “Laju”
 Ukuran proporsi yang memasukkan unsur periode
waktu pengamatan dalam denominatornya 
a/(a+b)x(satuan waktu)
 Misal: IMR per-1000 lahir hidup per-tahun

 rasio, proporsi, dan rate, digunakan untuk


menggambarkan aspek kondisi manusia dalam indeks
kesehatan : morbidity/morbiditas (penyakit),
mortality/mortalitas (kematian) dan
natality/natalitas/fertility (kelahiran).
INDEKS PENYAKIT

Menurut riwayat alamiah


penyakit, kejadian penyakit
dibedakan menjadi 2:
 Prevalence
 Incidence
PREVALENCE

 Adalah gambaran tentang frekuensi


penderita lama dan baru yang ditentukan
pada jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu.
 Ukuran Prevalence Penyakit :
 1. Prevalensi Period ( Period Prevalence)
2. Prevalensi Poin ( Point Prevalensi )
PREVALENSI PERIODE

 Jumlah Penderita lama dan baru suatu


penyakit yang ditemukan pada jangka waktu
tertentu dibagi dengan penduduk dalam jangka
waktu yang bersangkutan dalam persen
 Contoh
Jumlah penduduk Kecamatan X pada tanggal
1 Juli 2014 adalah 100.000 orang.
Berdasarkan laporan dari Puskesmas
setempat , diperoleh data mengenai kejadian
Tuberkulosis paru selama 1 tahun adalah
kasus baru 84 orang, kasus lama 382 orang
PREVALENSI POIN

 Jumlah penderita lama dan baru pada suatu


saat, dibagi jumlah penduduk pada saat itu
dalam persen
 Contoh:
Berdasarkan data yang ada di dinas Kesehatan Kota X ,
penderita HIV AIDS pada tahun 2014 sebanyak 90
orang. Jumlah populasi yang berisiko terkena HIV AIDS
yang terdeteksi sebanyak 5000 orang. Dalam rangka
memperingati hari AIDS sedunia, pada tanggal 1
Desember 2014 dilakukan pemeriksaan sero survei pada
wanita penjaja sex dan pelanggannya. Dari pemeriksaan
didapatkan yang positif dinyatakan menderita HIV AIDS
sebanyak 15 orang. Hitung Prevalensi poin penyakit HIV
AIDS pada tanggal 1 Desember 2014 di Kota X
INCIDENCE

 Gambaran tentang frekuensi penderita baru


suatu penyakit yang ditemukan pada jangka
waktu tertentu pada sekelompok masyarakat

 Ukuran insidens penyakit:


1. Insiden Kumulatif
2. Insiden Rate
CUMULATIVE INCIDENCE
 Proporsi individu pada populasi awal yang
menjadi sakit dalam periode waktu tertentu
 Denominatornya adalah populasi yang beresiko
(tidak sakit pada awal waktu pengamatan)
 Angka berkisar dari 0-1 dan mensyaratkan
interval waktu

Jumlah kasus baru


Cumulative Incidence
Jumlah populasi beresiko pada awal pengamatan
INCIDENCE RATE (IR)

 Merupakan proporsi antara jumlah orang yang


menderita penyakit dan jumlah orang yang berisiko x
lamanya ia dalam risiko (follow-up/observasi).
 Incidence Rate bernilai mulai 0 sampai tak terhingga
 Disebut juga “incidence density” / laju insiden

jumlah kasus baru


Incidence rate 
Jumlah orang dalam resiko x lamanya masing masing dalam resiko
– Contoh:
Pada th 2004 incidence rate kasus kecelakaan kerja
sebesar 154 per 1,000 person-years
Denominator IR

 Untuk menghitung IR, pertama perlu hitung


denominatornya secara akurat, yaitu orang x
waktu berisiko (observasi) pada masing-
masing individu atau kelompok.
 Misalnya;
 Orang x bulan dalam risiko (orang bulan)
 Orang x tahun dalam risiko (orang tahun)
person-time (orang-waktu)?
Person-time (orang-waktu) adalah
estimasi waktu resiko dari seluruh
individu yang ikut dalam
studi/pengamatan.
Satuan berupa tahun, bulan, minggu
person-time (orang-waktu)?
Test yourself
4 individu diamati selama 1 bulan (30
hari). Semua sehat pada awal
pengamatan
– 1 individu tidak sakit
– 1 individu sakit pada hari ke 10
– 1 individu sakit pada hari ke 20
– 1 individu keluar dan tidak bisa diamati
lagi pada hari ke 15
Hitung person-time (orang-waktu) dan
Incidence rate
Test yourself
Person-time (orang-waktu)
– 1 individu = 30 hari
– 1 individu = 10 hari
– 1 individu = 20 hari
– 1 individu = 15 hari
– Total person-time = 75 hari
Incidence rate
– = 2/75= 0.02 kasus per hari
– 2 kasus per 100 orang-hari
– 20 kasus per 1000 orang-hari
Jan Jan Jan
1980 1989 1999

Subject 1 ------------------x

Subject 2 ------------------x

Subject 3 ------------------------------------

Hitung incident rate


Jan Jan Jan
1980 1989 1999

Subject 1 ------------------x 10 Person-Years (PY)

Subject 2 ------------------x 10 PY

Subject 3 ------------------------------------ 20 PY
40 PY

X = outcome/penyakit yang diamati incident rate adalah


2/40 PY
Hubungan antara prevalence and incidence

P = IR x D

Prevalence tergantung pada incidence dan durasi


penyakit

 Jika incidence rendah tapi durasi lama ->


prevalence relative tinggi
 Jika incidence tinggi tapi durasi pendek –>
prevalence relative rendah
Kegunaan Angka Prevalence dan
Incidence

 Prevalence: administrasi, perencanaan,


penelitian

 Incidence: riset etiologi, perencanaan


Review of Dimensions

 
Prevalence = people
people no dimension
 
Cumulative incidence = people
people no dimension
 
Incidence rate = people
people-time dimension is time
MEASURE OF MORTALITY

 Mortality Rate
– Crude Death Rate
– Age Specific Death Rate
– Infant Mortality Rate
– Maternal Mortality Rate

 Case-Fatality Rate

 Proportionate Mortality
Mortality Rate

Total no. of deaths in 1 year


Mortality Rate = x 1,000
No.of persons in the population at midyear

Total no. of deaths in 1 year


Mortality Rate = x 1,000
No. of persons time observation
Case-Fatality Rate

Jumlah orang meninggal pada periode waktu tertentu


setelah didiagnosis sakit tertentu
Case-Fatality Rate =
Jumlah individu yang terdiagnosis sakit tertentu

Example:
Assume a population of 50,000 people of whom 20 are sick with
disease X, and in one year, 18 of the 20 die from disease X.
-Mortality rate in the year? (18/50,000)=0.00036 or 0.036%

-The case-fatality rate? (18/20)=0.9 or 90%


Proportionate Mortality
Jumlah orang yang meninggal akibat suatu
penyakit pada periode waktu tertentu
Rumus =
Total kematian pada periode waktu tertentu

Comparison of Mortality Rate and Proportionate Mortality from Heart


Disease
Mortality Community A Community B

Mortality rate from all causes 20/1,000 15/1,000

Mortality rate from heart disease 6/1,000 3/1,000

Proportionate mortality from …?


30% …?
20%
heart disease

Anda mungkin juga menyukai