Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annas Nuraini Br Ginting

NIM : P07520219044
Prodi/Kelas : Sarjana Terapan Keperawatan/3B
Mata Kuliah : Pemberdayaan Masyarakat
Dosen : Tinah Rangkuti, SKM, M.Kes

Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang Kesehatan

1. Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) adalah koalisi masyarakat sipil Indonesia yang
anggotanya terdiri dari organisasi dan individu yang memiliki kesamaan tujuan dalam
memperjuangkan peningkatan status kesehatan ibu, anak dan remaja di Indonesia, dan tunduk
pada konvensi hak azasi manusia, konvensi penghapusan kekerasan terhadap perempuan, dan
konvensi hak anak.

GKIA diluncurkan pada bulan Juni 2010 oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
(Menkokesra) Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya masyarakat sipil untuk ikut
berkontribusi dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yang saat ini dilanjutkan
dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

GKIA berupaya mensinergiskan upaya pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, pakar


kesehatan anak, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan media massa, dalam
komitmen bersama untuk peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan remaja sehingga ibu dan
anak terselamatkan dan hidup sehat. GKIA juga berupaya mengintegrasikan suara anak dan
remaja Indonesia dari berbagai provinsi untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan
kesehatan ibu, bayi dan balita.

2. Yayasan Pelita Ilmu (YPI)

Yayasan Pelita Ilmu (YPI) adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan. Membentuk kemandirian masyarakat khususnya
peran aktif remaja untuk berperilaku hidup sehat, melalui upaya kegiatan pendidikan dan
layanan kesehatan yang menjunjung tinggi pemenuhan hak asasi manusia dengan prinsip
keadilan, kemitraan, kesetaraan, transparansi dan akuntabilitas.

3. Yayasan Insan Sembada (YIS)

YIS sebagai salah satu LSM yang bergerak dalam bidang kesehatan pada awal berdirinya
dan tetap berkecimpung dalam bidang kesehatan hingga saat ini berupaya mengembangkan
berbagai program dan gagasan untuk sedikit berperan dalam mengupayakan kesehatan
masyarakat yang tidak memiliki akses di bidang kesehatan. Upaya-upaya ini dilakukan untuk
melengkapi dan memperkuat program pemerintah dengan menekankan pada kemandirian dan
keberlanjutan kesehatan di tingkat masyarakat.

Ada beberapa program yang telah diterapkan di tingkat nasional, yaitu : pemakaian KMS
untuk Balita, Program Oralit, Posyandu dan Mawas Diri.

4. Yayasan KNCV Indonesia (YKI)

Yayasan KNCV Indonesia (YKI) merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang
kesehatan, khususnya Tuberkulosis (TBC). Aktivitas YKI dilakukan sesuai dengan amandemen
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan termasuk
LSM/Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

5. Pita Putih Indonesia

Pita Putih Indonesia bukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang konvensional, namun
sebuah lembaga yang mempunyai semangat dan komitmen tinggi untuk mendorong  dan
menggerakkan masyarakat untuk peduli dan memahami tentang kondisi dimasa ibu hamil,
melahirkan, nifas dan bayi baru lahir, di mana kehamilan dan persalinan harus aman dan sehat
seutuhnya. Semua kehamilan diinginkan, semua kelahiran selamat , semua Bayi dan Anak
sehat.

Untuk mencapai tujuan mulia tersebut Pita Putih sebagai lembaga masyarakat  tidak
mengenal status quo dan pasif,  namun selalu bergerak positif, inovatif,  kreatif dengan tetap
tidak bernuansa politis didalam melaksanakan misinya, bahkan berpegang pada keselarasan
nilai nilai kehidupan, situasi sosial ekonomi dalam masyarakat sasaran saat ini. Dimana
tujuannya adalah  meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan  semua anggota
masyarakat agar mampu menjalani kehidupan yang sehat.
Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang Pertanian

1. Rikolto di Indonesia

Memberdayakan kelompok-kelompok tani untuk menjadi mitra bisnis yang solid dan
menerapkan praktik-praktik berkelanjutan di masa depan. Mendukung petani sehingga produk
petani memenuhi standar kualitas. Menghubungkan petani dengan para inovator dalam industri
makanan untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam berbisnis.

2.
Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang Lingkungan .

1. LESARI Indonesia

Organisasi LESTARI merupakan proyek pengelolaan hutan secara berkesinambungan


untuk membantu pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca dan
turut melestarikan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan dan bakau. LESTARI
Indonesia adalah perpanjangan tangan dari proyek USAID IFACS yang menerapkan
pendekatan kerangka kerja manajemen tata guna lahan terintegrasi dan bersinergi dari
berbagai lintas sektor untuk tujuan konservasi.

Fokus geografis program-program LESTARI ditujukan untuk wilayah hutan primer utuh,


cadangan karbon tinggi, dan kekayaan keanekaragaman hayati, seperti di Aceh (Lanskap
Leuser), Kalimantan Tengah (Lanskap Katingan-Kahayan), dan Papua (Lanskap Lorentz,
Mappi-Bouven Digoel, Sarmi dan Cyclops).

2. Pusat Informasi Lingkungan Indonesia  

PILI merupakan lembaga swadaya masyarakat yang program dan kegiatan berorientasi
pada konservasi alam dan lingkungan. Jaringan kelembagaannya berfokus pada pengumpulan
dan pertukaran informasi tentang keanekaragaman hayati dan perlingdungan sumber daya
alam serta isu-isu lingkungan. Sebelumnya dikenal sebagai PILI-NGO Movement. 

Awalnya, PILI terbangun oleh sekelompok orang yang terlibat dalam kegiatan dan
organisasi lokal yang berkaitan dengan lingkungan dan berfungsi sebagai penyedia layanan
untuk organisasi lain, menyediakan buku-buku dan publikasi, media promosi dan informasi,
kampanya, dukungan untuk survei, dan fasilitasi berbagai kegiatan konservasi

3. Rumah YAPEKA

Rumah YAPEKA atau Rumah Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam


(Rumah YAPEKA) merupakan organisasi yang menaungi 3 sub organisasi lain, yakni Yayasan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam (Yayasan
YAPEKA), Perkumpulan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam
(Perkumpulan YAPEKA) dan PT. Jelajah Bumi Semesta. 

Lembaga ini menjadi wadah bagi anggotanya untuk mengembangkan diri dan mencapai
profesionalisme kerja melalui program-program yang mengedepankan pembangunan
masyarakat dan konservasi alam. 

Hingga kini, Rumah YAPEKA melalui 3 sub-organisasi yang dinaunginya telah bermitra baik
dengan pemerintah, sektor swasta, Universitas, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga
Internasional.

4. Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM)


FKKM adalah salah satu organisasi non pemerintah yang menjadi pelopor berbagai
kegiatan berkaitan dengan kehutanan masyarakat di Indonesia. Berbagai permasalahan
kehutanan banyak mendapat perhatian dari lembaga ini. Selain menjadi penyeimbang, FKKM
juga menjadi pemantau kebijakan pemerintah Indonesia terkait kehutanan.

5. Yayasan Konservasi Alam Nusantara

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah lembaga yang berafiliasi dengan The


Nature Conservancy (TNC) dan telah mendapatkan lisensi untuk menggunakan merek dan logo
TNC di Indonesia. TNC telah bekerja dalam kemitraan konservasi dengan pemerintah,
masyarakat dan sektor swasta selama lebih dari 25 tahun di Indonesia. Yayasan ini bergerak
untuk menyajikan solusi perlindungan hayati, pengelolaan sumberdaya alam dan perubahan
iklim untuk kepentingan masyarakat dan alam.

Pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan berbasis sains dan memberikan jawaban
akan penyusunan kebijakan dan mendorong tata kerja dan kelola yang berakibat pada
pertambahan konservasi darat dan laut di Indonesia secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai