EPIDEMIOLOGI
Yuliaji S.
1. Ratio
2. Rate
3. Proporsi
1. Ratio
Pecahan yang pembilangnya bukan merupakan
bagian dari penyebutnya.
Membandingkan frekuensi penyakit pada dua
kelompok individu / lebih
Dapat dinyatakan dalam a
b
a atau a
proporsi persentase x100%
ab ab
Ciri dari Proporsi
Tidak mempunyai satuan (dimensi),
karena satuan dari pembilang dan
penyebutnya sama, sehingga saling
meniadakan.
Nilainya antara 0 dan 1
Distribusi Frekuensi, Proporsi dan Persentase Responden
Menurut Tingkat Pendidikan
Keterangan :
= 10 0rang
= 10 penderita malaria
3. Rate
Besarnya peristiwa yang terjadi terhadap
jumlah keseluruhan penduduk dimana peristiwa
itu berlangsung dalam suatu batas waktu
tertentu
Memasukkan unsur waktu dalam perhitungan
rasio maupun proporsi
Ada hubungan antara pembilang & penyebut
serta elemen waktu
a
{(a b) waktu}
Ciri Rate
Mempunyai satuan ukuran, yaitu per
satuan waktu.
Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis
nilainya terbentang antara 0 sampai tak
terhingga.
Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi secara
umum dibedakan :
Mortalitas
Morbiditas • Crude Death Rate (CDR)
Insidensi • Perinatal Mortality Rate (PMR)
• Insidence Rate • Neonatal Mortality Rate (NMR)
• Attack Rate • Infant Mortality Rate (IMR)
• Secondary Attack Rate • Under Five Mortality Rate (UFMR)
Prevalensi • Post-neonatal Mortality Rate (PNMR)
• Period Prevalence Rate • Fetal Death Rate (FDR)
• Point Prevalence Rate • Maternal Mortality Rate (MMR)
• Age Specific Death Rate (ASDR)
• Cause Specific Mortality Rate (CSMR)
• Case Fatality Rate (CFR)
A. Angka Kesakitan / Morbiditas
Pengertian Morbiditas/Kesakitan :
Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan
pada suatu populasi
Merupakan suatu penyimpangan dari status
sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu
kondisi sakit
Mengacu pada angka kesakitan yaitu; jumlah
orang yg sakit dibandingkan dg populasi tertentu
(kelompok sehat atau kelompok yg berisiko)
Incidence / Insidensi
Gambaran frekuensi penderita baru suatu
penyakit yg ditemukan pd suatu waktu tertentu di
satu kelompok masyarakat
Hanya dapat dihitung pada penelitian longitudinal
Memerlukan dua angka pokok :
Jumlah penderita baru
Jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit baru
tsb (population at risk)
Incidence rate (IR)
X 100% (1000‰)
Incidence rate
Manfaat :
Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
yang dihadapi
Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan
X 100% (1000‰)
Incidence rate
Contoh :
Pada suatu daerah dg jumlah penduduk pd tgl 1 Juli
2008 sebanyak 100.000 orang yg semuanya rentan
thd penyakit, ditemukan laporan penderita baru sbb :
Januari 50 orang
Maret 100 orang
Juni 150 orang
September 10 orang
Desember 90 orang
Contoh :
Dari 500 orang murid yg tercatat pada SD X ternyata 100
orang di antaranya tiba2 menderita muntah berak setelah
makan bakso dari kantin sekolah
100
Attackrate 100 0 0 20 0 0
500
Secondary attack rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yg terjangkit
pd serangan kedua dibandingkan dg jumlah
penduduk dikurangi yg telah pernah terkena
serangan pertama dlm persen atau permil
Orang yg kebal
Keluarga A (6) Keluarga B (5) Keluarga C (3)
Orang yg sehat
222
Secondaryattackrate 1000 0 00 500 0 00
(6 1) (5 1) (3 0) X 1000
Beberapa catatan :
X 100% (1000‰)
Period prevelence rate
Contoh :
Suatu kantor dg jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20
orang diantaranya sejak 2 bulan yg lalu tidak masuk kantor
karena menderita penyakit A, selanjutnya pada hari ini 30
orang lainnya terpaksa pulang karena juga menderita
penyakit A.
20 30
Periodprev alencerate 1000 0 00 500 0 00
100
X 1000
Point prevalence rate (Prevalence rate)
X 100% (1000‰)
Point prevelence rate
Contoh :
Satu sekolah dg murid sebanyak 100 orang, kemarin
5 orang menderita penyakit campak, dan hari ini 5
orang lainnya menderita penyakit campak
10
Po int prevalence rate 1000 0 00 100 0 00
100
X 1000
Catatan :
1. Prevalence bergantung pada dua
faktor :
a. Jumlah orang yg telah sakit pada waktu
lalu
b. Lamanya mereka sakit.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
seluruh kematian
X 100% (1000‰)
penduduk pertengahan tahun
Perinatal mortality rate (angka kematian
perinatal)
Jumlah kematian janin yg dilahirkan pada usia
kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dg
jumlah kematian bayi yg berumur < 7 hari yg
dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pd tahun yg sama (WHO, 1981)
dx
X 100% (1000‰)
px
Keterangan :
• dx = jml kematian yg dicatat dalam 1 tahun pd penduduk gol. Umur tertentu (x)
• px = jml penduduk pertengahan tahun pd gol. Umur tersebut (x)
Contoh :
Age specific death rate pada golongan umur 20-30 tahun :
Kematian karena Tb
Hitunglah :
a. Insidens rate penyakit DBD
b. Crude Death Rate
c. Case Fatality Rate pada KLB DB
d. Attack rate pada kelompok umur 1 -4 th
e. Neonatal Mortality Rate
3. Dalam tahun 2010, Rumah Sakit X dikunjungi oleh
sejumlah penderita dengan penyakit kronis yang terdiri
atas 200 kasus tbc, 100 kasus kusta, 400 kasus kurang
gizi, 200 kasus diabetes mellitus, 400 kasus hipertensi
dan 20 kasus penyakit ayan. Diantara kasus tbc 10
orang meninggal, diantara kasus kusta 10 orang cacad
dan 5 orang meninggal, diantara kasus diabetes 10
orang meninggal, diantara kasus hipertensi 5 orang
meninggal. Jawablah pertanyaan berikut :
a. Diantara penyakit-penyakit kronis tersebut diatas,
hitunglah angka proporsi tbc, kusta, diabetes mellitus,
kurang gizi, hipertensi dan ayan.
b. Hitunglah case fatality rate dari tbc, kusta, diabetes
mellitus dan hipertensi
c. Hitunglah disability rate dari kusta