Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN SOSIALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN SISKEWA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG

Sekretaris /Bidang : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Seksi : Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Program : Upaya Kesehatan Jiwa

Kegiatan : Pertemuan Sosialisasi

Sub Kegiatan : Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan Pengelolaan Kesehatan Jiwa

Indikator Sub Kegiatan : Optimalnya Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Jiwa

(Aplikasi Simkeswa)

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

a. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan

b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi

Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar

Pelayanan Minimal

d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Tehnis Pemenuhan Mutu

Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Pemasungan

Pada Orang dengan Gangguan Jiwa

f. Keputusan Menteri Kesehatan No 48 Tahun 2006 tentang Pedoman Penanggulangan Masalah

Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Masyarakat Akibat Bencana dan Konflik

g. Peraturan Daerah Nomor 9 / 2021 tanggal 16 Desember 2021 tentang APBD Kabupaten

Semarang Tahun Anggaran 2022

h. Peraturan Bupati Nomor 105/2021 tanggal 17 Desember 2021 tentang Penjabaran APBD
Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,

mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat

mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontńbusi untuk

komunitasnya. Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan

di dunia, termasuk di Jawa Tengah. Terdapat berbagai masalah kesehatan jiwa dengan gejala

yang berbeda. Umumnya ditandai oleh kombinasi pemikiran abnormal, persepsi, emosi, perilaku

dan hubungan dengan orang Iain. Masalah kesehatan jiwa yang tidak terdeteksi sehingga tidak

tertangani akan dapat berlanjut menjadi gangguan jiwa. Beberapa gangguan jiwa yang dapat

terjadi yaitu depresi, gangguan afektif bipolar, skizofrenia dan psikosis lainnya, demensia, cacat

intelektual, dan gangguan perkembangan termasuk autisme. Masalah kesehatan jiwa ataupun

gangguan tersebut dapat dialami oleh orang dewasa lansia dan juga anak remaja. Hal ini dapat

menimbulkan beban masalah kesehatan jiwa yang berdampak terhadap kesehatan secara umum

dan konsekuensi sosial, hak asasi manusia dan ekonomi.

Berdasar data yang dilaporkan pada tahun 2021, di Kabupaten Semarang orang dengan

Skizofrenia / Psikotik yang dilayani adalah sebanyak 1257 (83,19%). Untuk angka depresi sendiri

jumlah kasus depresi yang terlaporkan ditangani berjumlah 73, Kasus bunuh diri yang dilaporkan

sebanyak 4 kasus.

Meskipun upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa telah dilaksanakan

namun masih ada kasus masalah kesehatan jiwa seperti ditemukannya kasus pasung baru, kasus

bunuh diri. Beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan data adalah stigma dan diskriminasi

serta ketidaktahuan tentang gangguan jiwa sehingga orang—orang tidak berobat. Hal lain yang

menjadi faktor masalah ini adalah kemampuan ketajaman tenaga kesehatan dalam mendeteksi

gangguan jiwa yang memang tidak mudah dilakukan mengingat pasien yang juga tidak menyadari

bahwa ia mengalami masalah jiwa. Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian diperlukan agar

dapat mengantisipasi perkembangan gejala penyakit yang lebih berat yang akan mengakibatkan

adanya disabilitas mental yang akan menghambat seseorang untuk produktif.

Pandemi COVID-19 dan kondisi sesudah pandemi pun berdampak terhadap kesehatan jiwa

individu pada semua kelompok usia. Pandemi COVID-19 menimbulkan trauma psikososial pada
mulai dari anak sampai dengan lansia dan diperberat dengan adanya pembatasan aktivitas fısik

dan sosial, terîebih bagi individu yang harus menjalani karantina atau isolasi akibat COVID-19. Hal

ini dapat menyebabkan seseorang merasa ketakutan, cemas, kehilangan rasa aman, perasaan

tidak berdaya, bosan serta putus asa. yang bilamana tidak segera ditangani akan menimbulkan

masalah stress pasca trauma, gangguan jiwa atau masalah psikososial lainnya. Namun demikian

belum ada tatalaksana kesehatan jiwa di daerah rawan bencana terutama dalam melakukan

bantuan psikologis awal yang merupakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah

kesehatan jiwa akibat bencana.

Sebagai salah satu upaya pencegahan dan pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa adalah

koordinasi dan evaluasi program perlu dilakukan, untuk itu pada tahun 2022 Dinas Kesehatan

Kabupaten Semarang melaksanakan kegiatan Pertemuan Pencatatan dan Evaluasi Sistem

Kesehatan Jiwa ( Siskewa ).

B. Kegiatan yang dilaksanakan

1. Uraian Kegiatan

Kegiatan dalam bentuk pertemuan yang dihadiri semua pengelola program kesehatan jiwa

puskesmas di Kabupaten Semarang, dan dihadiri narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa

Tengah.

2. Batasan Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pertemuan luring yang dilaksanakan 1 hari / 1 kali pertemuan.

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Kegiatan

Terselenggaranya kegiatan Pertemuan Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan Siskewa

2. Tujuan Kegiatan

a. Tujuan Umum

Terlaksananya system pencatatan dan pelaporan yang optimal

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatnya pemahaman tentang pencatatan dan pelaporan pengelolaan Kesehatan jiwa

2. Memperoleh kesepakatan dalam pancatatan dan pelaporan pengelolaan program

Kesehatan jiwa
3. Mendapatkan umpan balik pelaksanaan program Kesehatan jiwa

D. Indikator Keluaran

Terselenggaranya pertemuan sosialisasi pencatatan dan pelaporan Siskewa

E. Strategi Pelaksanaan Kegiatan

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : Ruang Ki Hajar Dewantoro Lantai 2 Gedung PP PAUDNI DIKMAS

Jl. Diponegoro No.250 Genuk Ungaran Barat Kabupaten Semarang

Waktu : Rabu, 23 Maret 2022. Pukul. 08.30 s/d selesai

2. Peserta dan Narasumber

Peserta : Petugas pengelola Program Kesehatan Jiwa Puskesmas se Kabupaten Semarang

Narasumber : Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah ( Program Kesehatan Jiwa)

3. Materi : Petunjuk Simkeswa 2022

Kegiatan Napza 2022

RTL ( Rencana Tindak Lanjut )

4. Jadwal /Susunan Acara :

Jadwal / Susunan Acara pertemuan Sosialisasi Pencatatan Pelaporan Siskewa;

NO WAKTU KEGIATAN PENYAJI

1 08.30 – 09.00 Registrasi Tim P2 PTM

2 09.00 – 09.15 Pembukaan Pembawa Acara

3 09.15 – 09.45 Arahan dan Sambutan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten

Semarang

4 09.45 – 11.00 Materi Narasumber Dinkes

Prop Jateng

5 11.00 – 12.00 Diskusi Pembawa Acara

6 12.00 – 12.30 Istirahat

7 12.30 – 13.00 Kesepakatan dan Rencana Tim P2 PTM

Tindak Lanjut

8 13.00 Penutup Pembawa Acara


5. Metode Pelaksanaan :

Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab

F. Penerima Manfaat :

Dinas Kesehatan Kab.Semarang, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Puskesmas se Kabupaten

Semarang

G. Pelaksana dan Penanggung jawab kegiatan

Pelaksana : Sub Koordinator P2PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

Penanggung Jawab : Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

H. Sumber Pembiayaan

APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2022

Kepala Bidang P2P


Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

dr. Endah Indriati Wurjaningrum


NIP. 19691003 200212 2 008

Anda mungkin juga menyukai