Indikator Sub Kegiatan : Optimalnya Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Jiwa
(Aplikasi Simkeswa)
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Tehnis Pemenuhan Mutu
Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Masyarakat Akibat Bencana dan Konflik
g. Peraturan Daerah Nomor 9 / 2021 tanggal 16 Desember 2021 tentang APBD Kabupaten
h. Peraturan Bupati Nomor 105/2021 tanggal 17 Desember 2021 tentang Penjabaran APBD
Tahun Anggaran 2022
2. Gambaran Umum
Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontńbusi untuk
komunitasnya. Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan
di dunia, termasuk di Jawa Tengah. Terdapat berbagai masalah kesehatan jiwa dengan gejala
yang berbeda. Umumnya ditandai oleh kombinasi pemikiran abnormal, persepsi, emosi, perilaku
dan hubungan dengan orang Iain. Masalah kesehatan jiwa yang tidak terdeteksi sehingga tidak
tertangani akan dapat berlanjut menjadi gangguan jiwa. Beberapa gangguan jiwa yang dapat
terjadi yaitu depresi, gangguan afektif bipolar, skizofrenia dan psikosis lainnya, demensia, cacat
intelektual, dan gangguan perkembangan termasuk autisme. Masalah kesehatan jiwa ataupun
gangguan tersebut dapat dialami oleh orang dewasa lansia dan juga anak remaja. Hal ini dapat
menimbulkan beban masalah kesehatan jiwa yang berdampak terhadap kesehatan secara umum
Berdasar data yang dilaporkan pada tahun 2021, di Kabupaten Semarang orang dengan
Skizofrenia / Psikotik yang dilayani adalah sebanyak 1257 (83,19%). Untuk angka depresi sendiri
jumlah kasus depresi yang terlaporkan ditangani berjumlah 73, Kasus bunuh diri yang dilaporkan
sebanyak 4 kasus.
Meskipun upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa telah dilaksanakan
namun masih ada kasus masalah kesehatan jiwa seperti ditemukannya kasus pasung baru, kasus
bunuh diri. Beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan data adalah stigma dan diskriminasi
serta ketidaktahuan tentang gangguan jiwa sehingga orang—orang tidak berobat. Hal lain yang
menjadi faktor masalah ini adalah kemampuan ketajaman tenaga kesehatan dalam mendeteksi
gangguan jiwa yang memang tidak mudah dilakukan mengingat pasien yang juga tidak menyadari
bahwa ia mengalami masalah jiwa. Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian diperlukan agar
dapat mengantisipasi perkembangan gejala penyakit yang lebih berat yang akan mengakibatkan
Pandemi COVID-19 dan kondisi sesudah pandemi pun berdampak terhadap kesehatan jiwa
individu pada semua kelompok usia. Pandemi COVID-19 menimbulkan trauma psikososial pada
mulai dari anak sampai dengan lansia dan diperberat dengan adanya pembatasan aktivitas fısik
dan sosial, terîebih bagi individu yang harus menjalani karantina atau isolasi akibat COVID-19. Hal
ini dapat menyebabkan seseorang merasa ketakutan, cemas, kehilangan rasa aman, perasaan
tidak berdaya, bosan serta putus asa. yang bilamana tidak segera ditangani akan menimbulkan
masalah stress pasca trauma, gangguan jiwa atau masalah psikososial lainnya. Namun demikian
belum ada tatalaksana kesehatan jiwa di daerah rawan bencana terutama dalam melakukan
bantuan psikologis awal yang merupakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah
Sebagai salah satu upaya pencegahan dan pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa adalah
koordinasi dan evaluasi program perlu dilakukan, untuk itu pada tahun 2022 Dinas Kesehatan
1. Uraian Kegiatan
Kegiatan dalam bentuk pertemuan yang dihadiri semua pengelola program kesehatan jiwa
puskesmas di Kabupaten Semarang, dan dihadiri narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Tengah.
2. Batasan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pertemuan luring yang dilaksanakan 1 hari / 1 kali pertemuan.
1. Maksud Kegiatan
2. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Kesehatan jiwa
3. Mendapatkan umpan balik pelaksanaan program Kesehatan jiwa
D. Indikator Keluaran
Kesehatan Kabupaten
Semarang
Prop Jateng
Tindak Lanjut
F. Penerima Manfaat :
Dinas Kesehatan Kab.Semarang, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Puskesmas se Kabupaten
Semarang
H. Sumber Pembiayaan