Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

FOLLOW UP PASIEN JIWA

UPT PUSKESMAS SEDAN

PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG

UPT PUSKESMAS SEDAN

Alamat : Jl. Kedungdowo No .20 Kec.Sedan Kab.Rembang

Hp.085290507107 Kode Pos 59264

email : uptpuskesmas_sedan@yahoo.com
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
FOLLOW UP TATALAKSANA DAN PENCEGAHAN
GANGGUAN JIWA DI PUSKESMAS SEDAN
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku yang sehat yang meliputi kesadaran,kemauan dan
kemampuan hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam
lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. (Permenkes 75 Tahun 2014)
Gangguan mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi, maupun
perilaku. Bahkan, satu gangguan mental yang tidak diatasi bisa memicu gangguan mental lainnya.
Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang dapat menjadi ancaman, baik
terhadap keluarga, diri sendiri, maupun orang lain. Keluarga dan masyarakat di sekitar
lingkungannya cenderung melakukan tindakan paksa untuk mengurangi atau membatasi ancaman
tadi. Bentuk pemaksaan itu dapat berupa pemasungan, yaitu mengikat tangan dan/ atau kaki dengan
rantai atau seutas tali atau menguncinya pada sebuah batang kayu, atau mengurungnya dalam sebuah
ruangan yang sangat sempit. Pembatasan gerak ini atau pemasungan acapkali juga disertai dengan
penelantaran termasuk kebutuhan hidupnya yang sangat mendasar tidak diperhatikan. Kebutuhan
makan minum, buang air besar dan buang kecil, kebersihan diri dan berpakaian yang pantas menjadi
sangat sulit ia dapatkan.
II. LATAR BELAKANG
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran ,
perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku
yang bermakna serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia.
Pengobatan gangguan jiwa tergantung pada jenis gangguan yang dialami dan tingkat
keparahannya antara lain terapi perilaku kognitif, pemberian obat, dan menyarankan pasien
menjalani gaya hidup yang sehat.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu pasien ODGJ dan menjamin keteraturan minum obat dalam masa pengobatan
hungga sembuh
2. Tujuan Khusus
a. Memastikan Pasien menelan obat sesuai aturan
b. Mengingatkan pasien ODGJ untuk mengambil obat
c. Memberikan penyuluhan tentang keswa kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal
serumah.
d. Mendeskripsikan faktor Pengawas Minum Obat pasien kepada keluarga.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk ketuk pintu di rumah pasien OGDJ untuk mengevaluasi
perkembangan pengobatan/kepatuhan minum obat pasien OGDJ
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Persiapan
a. Tensi dan Stetoskop
2. Pelaksanaan
a. Petugas menyiapkan Surat Tugas dan SPPD
b. Petugas melapor ke Kepala Desa untuk menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan yaitu
melakukan Evaluasi pengobatan keswa.
c. Petugas melakukan pemeriksaan pada TTV pada penderita
d. Petugas melakukan follow up pada anggota keluarga
e. Petugas Memastikan Pasien menelan obat sesuai aturan
f. Membuat pencatatan dan pelaporan.
VI. SASARAN
Masyarakat yang telah terdeteksi dan dimasukkan ke dalam kategori pasien ODGJ.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal
Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Follow up
tatalaksana dan
V 1 Kali
pencegahan
gangguan jiwa
VIII. EVALUASI
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan
pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga
bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai