Anda di halaman 1dari 30

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Putri Winda Lestari, S.KM., M.Kes (Epid)


Universitas Binawan
• Salah satu tujuan epidemiologi adalah mendeskripsikan
distribusi masalah kesehatan atau penyakit.

• Ukuran frekuensi penyakit: ukuran yang menunjukkan


banyak-sedikitnya kejadian penyakit dan akibat penyakit
pada populasi, baik morbiditas maupun mortalitas.
UKURAN FREKUENSI

Hitung

Proporsi

Rasio

Rates
Hitung (Count)

• Adalah jumlah (absolut) individu yang memenuhi kriteria


tertentu
• Misal: Total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini adalah
400.000 kasus.
• Atau jumlah kasus baru per hari di Indonesia yang
digambarkan dalam grafik berikut:
Manfaat Keterbatasan

• Mendeteksi kecenderungan • Tidak dapat digunakan untuk


penyakit (trends) membandingkan satu
• Merencanakan program populasi dengan populasi
kesehatan lainnya
• Membuat kebijakan
• Estimasi besarnya sumber
daya yang dibutuhkan utk
mengatasi masalah kesehatan
𝑨
Proporsi (Proportion) (𝑨 + 𝑩)

• Adalah fraksi (pecahan) jumlah individu dari populasi yang


memenuhi kriteria tertentu dibagi jumlah individu yang memenuhi
dan tidak memenuhi kriteria tersebut.
• Bisa digunakan dalam ukuran frekuensi penyakit atau paparan.

Misal:
• Jumlah populasi 1000 dengan jumlah kasus positif Covid-19
sebanyak 40 maka proporsinya 0,04 atau 4%. (ukuran frekuensi
penyakit)
• Jumlah laki-laki dalam populasi 500 dengan jumlah laki-laki perokok
sebanyak 300 maka proporsinya 0,6 atau 60%. (ukuran frekuensi
paparan)
𝑨
Rasio (Ratio) 𝑩

• Adalah jumlah individu dari populasi yang memenuhi kriteria


tertentu dibagi jumlah individu yang tidak memenuhi kriteria
tersebut.
• Bisa digunakan dalam ukuran frekuensi penyakit atau paparan.

• Contoh ukuran rasio:

 Laki-laki terhadap Perempuan

 Urban terhadap Rural

 Muda terhadap Tua


Misal:
• Jumlah perempuan dalam suatu populasi 600 orang dan jumlah
laki-laki sebanyak 300 orang, maka:
rasio perempuan: laki-laki = 2 atau
rasio laki-laki:perempuan = 0,5

• Jumlah kematian karena Covid-19 pada laki-laki 4.095 orang dan


pada perempuan 2.530 orang (New York Health, 14 April 2020).
Maka rasio laki-laki terhadap perempuan 4.095/2.540 = 1,61

• Pada suatu populasi, diketahui jumlah orang sakit penyakit X


adalah 60 orang, dan orang yang sehat adalah 240 orang.
Maka rasio sakit : sehat adalah = 30/240 = 0,25

• (Pembilang tidak merupakan bagian dari penyebut)


𝑨
Rate (𝑨+𝑩)
per interval waktu

• Adalah ukuran frekuensi terjadinya peristiwa pada suatu populasi


dalam waktu tertentu.
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒔𝒕𝒊𝒘𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑻𝟎 𝒅𝒂𝒏 𝑻𝟏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒑𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑻𝟎 𝒅𝒂𝒏 𝑻𝟏

orang - waktu

Misal:
• Terdapat 10 kematian per seribu orang dalam setahun
Perbedaan Ukuran Frekuensi Penyakit (University of Ottawa, 2017)

Pembilang merupakan penyebut

Tidak Ya

Ada dimensi waktu dalam penyebut

Tidak Ya

Rasio Proporsi Rate


Odds Laki-laki: Perempuan Prevalensi per 1000 orang Insidensi per 100 orang tahun
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒅 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒕𝒕𝒕
Prevalensi (Prevalence) 𝑷𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒕𝒕𝒕

• Bisa dinyatakan dalam proporsi, persentase atau jumlah


kasus per 10.000 orang per 100.000 orang, dsb.
• Sebagai indikator besarnya beban penyakit (burden of
disease), khususnya penyakit kronis yang waktunya panjang

• Ada 2 macam prevalensi:


 Prevalensi Titik
 Prevalensi Periode
Prevalensi Titik (Point Prevalence)
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
𝑷𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒂

Prevalensi Periode (Period Prevalence)


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝒊𝒕𝒖

• Periode waktu yang digunakan biasanya 12 bulan (1 tahun).


Cumulative Insidence
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑩𝑨𝑹𝑼 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑻𝟎 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝑻𝟏
𝑷𝒐𝒑𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊𝒌𝒐 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑻𝟎

• Disebut juga risiko, incidence proportion, attack rate.

• Menunjukkan risiko (probabilitas) terjadinya kasus penyakit pada


suatu populasi selama suatu periode waktu tertentu.
• Periode waktu yang digunakan biasanya 12 bulan (1 tahun).

• Misal: Populasi berisiko sakit stroke di awal tahun 1000 orang,


jumlah kasus baru stroke selama setahun pada populasi tsb
adalah 150 orang.
Maka cumulative insidence= 150/1000 = 0,15 atau 15%
Artinya: probabilitas terjadinya stroke pada populasi tsb selama
setahun adalah 15%.
• Jika cumulative incidence dilambangkan dengan R
• Makakomplemen R adalah 1-R, yaitu probabilitas
kumulatif kelangsungan hidup.

• Misal: cumulative incidence terjadinya kematian pada


periode waktu tertentu adalah 0,2. Maka probabilitas
kumulatif kelangsungan hidup pada periode tersebut adalah
1-0,2 = 0,8 atau 80%
Keterbatasan Cumulative Incidence

• Desain studi yang menghasilkan cumulative incidence


adalah cohort dan eksperimen.
• Setiap subjek harus diikuti selama periode waktu tsb karena
ada kemungkinan subjek meninggal karena sebab lain atau
lost of follow up.
• Beberapa penyakit terjadi lebih dari sekali (rekuren)
Perbedaan Point Prevalence, Period Prevalence, Cumulative Incidence
(Prof . Bhisma Murti, 2017)

Januari Februari Maret

Populasi 20 orang
Point Prevalence 28 Februari = 1/20 = 5%
Period Prevalence selama Februari = 6/20 = 30%
Cumulative Incidence selama Februari = 4/18 = 22,2%
Prevalensi = Insidensi X Durasi

REKURENSI
Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi

Meningkatkan Menurunkan

• Imigrasi kasus sakit • Imigrasi orang sehat


• Emigrasi orang sehat • Emigrasi kasus sakit
• Durasi makin panjang karena • Perbaikan angka
pengobatan/ penyembuhan penyembuhan (penurunan
• Peningkatan insidensi
durasi)
• Peningkatan angka kematian
• Penurunan insidensi
Faktor yang Mempengaruhi Insidensi

Meningkatkan Menurunkan

• Peningkatan risiko • Perubahan riwayat alamiah


(jumlah orang terpapar penyakit (misalnya
bertambah) perubahan patogenesitas)
• Kegagalan program • Keberhasilan program
pencegahan penyakit pencegahan penyakit
• Jumlah orang terpapar
berkurang)
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑩𝑨𝑹𝑼 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒐𝒎𝒑𝒐𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒂𝒑𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆
Attack Rate 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒐𝒎𝒑𝒐𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒂𝒑𝒂𝒓

• Istilah attack rate digunakan untuk mengukur frekuensi penyakit


dengan masa inkubasi pendek.

• Misal: Pada suatu pesta terjadi outbreak. Sebanyak 200 orang


datang dan mengkonsumsi makanan Z. Sampai 2 hari sejak pesta,
tercatat 40 orang mengalami muntah dan diare.
• Maka attack rate selama 2 hari adalah 40/200 = 0,2% = 20%

• Untuk menentukan apakah makanan Z adalah penyebab outbreak,


harus dihitung attack rate pada orang yang datang ke pesta
namun tidak mengkonsumsi makanan Z. Kemudian dibandingkan.
• Jenis Attack Rate

• Proporsi kelompok individu dengan


karakteristik tertentu yang mengalami penyakit
Specific Attack Rate di antara kelompok individu yang terpapar.
• Karakteristik: usia, jenis kelamin, pekerjaan, dsb.

Food Specific Attack • Specific attack rate jika paparannya adalah


Rate jenis makanan tertentu.

Secondary Attack • Jumlah kasus baru diantara kontak kasus


Rate primer dibagi jumlah kontak kasus primer.
Specific Attack Rate
• Misal: Di Kota A, kasus baru Covid-19 hari ini adalah 100
orang (60 laki-laki dan 40 perempuan). Populasi terpapar
1.000 orang.
• Berapa specific attack rate berdasarkan jenis kelamin?
• Maka specific attack rate Covid pada laki-laki 60/1000 =
0,06 atau 6%
• Specific attack rate Covid pada perempuan 40/1000 = 0,04
atau 4%
Food Specific Attack Rate
Maka Jumlah Terpapar Jumlah Tidak Terpapar
nan RD RR
Sakit Sehat Total AR Sakit Sehat Total AR
Gulai 55 a 15 b 70 a+b 0,79 2 c 10 d 12 c+d 0,17 0,62 4,71
Nasi 26 22 48 0,54 19 13 32 0,59 -0,05 0,91
Teh 18 17 35 0,51 17 15 32 0,53 -0,02 0,97
Orek 54 19 73 0,74 3 10 13 0,23 0,51 3,21

55/70 2/12

Risk Difference
= AR Terpapar- AR Tidak Terpapar
= 0,79-0,17
Maka makanan yang
𝑎/(𝑎+𝑏) menyebabkan muntah dan
Relative Risk = 𝑐/(𝑐+𝑑)
diare adalah gulai dan orek
Secondary Attack Rate
• Misal: Di Kota A dengan jumlah penduduk 1000 orang terjadi
kasus baru Covid-19 sebanyak 20 orang dari 15 rumah tangga.
Kasus covid yang pertama kali terjadi disebut kasus primer.
• Attack rate keseluruhan 20/1000 = 0,02 =2%

• Setelah satu masa inkubasi, 30 orang lainnya dari 15 rumah


tangga tersebut juga positif Covid. Apabila jumlah anggota dari 15
rumah tangga tsb 75 orang. MAKA
• Jumlah kontak kasus primer = 75-20 = 55

• Secondary attack rate = 30/55 =0,54 = 54%


𝒑 𝒓𝒊𝒔𝒊𝒌𝒐
Odds (𝟏 − 𝒑) (𝟏 − 𝒓𝒊𝒔𝒊𝒌𝒐)

• Merupakan perbandingan antara dua probabilitas peristiwa


yang berkebalikan (probabilitas terjadi vs tidak terjadi)
• Misal: Populasi berisiko stroke sebanyak 1000 orang. Jumlah
kasus stroke baru dalam setahun adalah 200 orang. Maka
risiko atau kemungkinan terjadi stroke adalah 200/1000 =
0,2 .
• Odds terjadinya kasus stroke adalah = 0,2/(1-0,2) = 0,2/0,8
= 0,25
Incidence Rate 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑩𝑨𝑹𝑼 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑻𝟎 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝑻𝟏
𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊𝒌𝒐 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑻𝟎 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝑻𝟏

• Adalah jumlah kasus baru dalam suatu periode dibagi


jumlah waktu orang berisiko dalam populasi.
• IR menunjukkan kecepatan terjadinya penyakit pada suatu
populasi dalam periode waktu tertentu.
• Perbedaan cumulative incidence dengan incidence rate
adalah pembilangnya, populasi vs orang waktu.
Menghitung IR

Subjek 1 2 3 4 5 6 Total

A x 3

B o 3

C 5

D z 4

E x 2

Total waktu berisiko 17


x = kasus, o= hilang waktu follow up, z = meninggal

IR = 2/17 = 0,1176/ orang tahun


Atau 117,64/ 1000 orang tahun
Perbedaan beberapa ukuran frekuensi penyakit
Ukuran Pembilang Penyebut Indikator Rentang
Cummulative Jumlah kasus baru Populasi pd awal Risiko 0 sampai 1
Incidence selama suatu periode periode waktu
(risiko, AR) waktu
Secondary Jumlah kasus baru Jumlah total kontak Risiko 0 sampai 1
attack rate diantara kontak primer penularan
primer
Incidence Rate Jumlah kasus baru Jumlah orang waktu Kecepatan 0 sampai ∞
selama suatu periode pengamatan atau
waktu rata-rata populasi
selama periode waktu
Point Jumlah kasus baru Populasi pada titik Beban 0 sampai 1
Prevalence dan lama pada suatu waktu yang sama penyakit
titik waktu
Periode Jumlah kasus baru Populasi rata-rata Beban 0 sampai 1
Prevalence dan lama pada suatu atau tengah periode penyakit
periode waktu waktu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai