Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fajar Bayu p

Kelas : K3 A
Nim : 031911012

Toksikologi

Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama.


Namun efek pestisida tidak hanya berpengaruh pada hama, tetapi juga
berbahaya bagi kesehatan manusia. Gangguan kesehatan yang disebabkan
paparan pestisida bisa berupa kerusakan saraf, iritasi kulit dan mata, hingga
kanker.
Pestisida menjadi senjata utama dalam membasmi hama yang menyerang pertanian
maupun hama penyebab penyakit. Selain digunakan di sawah atau ladang,
pestisida juga ada di rumah kita. Contohnya racun yang digunakan
untuk membasmi tikus, kecoa, nyamuk, atau kutu hewan peliharaan.
Efek Negatif Pestisida Bagi Kesehatan
Pestisida sering kali masih menempel di makanan yang kita konsumsi, contohnya
apel, pir, stroberi, kentang, anggur, seledri, bayam, selada, dan kangkung. Pestisida
yang masuk ke tubuh akan merusak sel tubuh dan mengganggu fungsi organ
tubuh. Iritasi mata, iritasi kulit, kesulitan bernapas, pusing, sakit kepala, mual, dan
muntah bisa langsung dirasakan oleh oleh mereka yang dalam aktivitasnya
bersentuhan langsung dengan pestisida. Paparan pestisida dalam dosis tinggi
bahkan dapat menyebabkan kematian.

 Kanker
Telah banyak penelitian yang mengaitkan pestisida dengan munculnya
tumor dan meningkatnya risiko terkena kanker. Kanker ginjal, kulit,
otak, limfoma, payudara, prostat, hati, paru-paru, dan leukimia, adalah
beberapa jenis kanker yang mungkin bisa diakibatkan oleh paparan pestisida
dalam jangka panjang. Para pekerja pertanian adalah yang paling rentan
terhadap risiko ini.

Kecacatan atau tetatogen


Pestisida dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi Paparan pestisida selama proses
kehamilan pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko keguguran spontan, selain itu
terdapat beberapa potensi gangguan kesehatan pada calon bayi diantaranya resiko
terkena leukimia, gangguan kecerdasan, spina bifida, bibir sumbing, kaki pengkor
dan sindrom down. Hal ini disebabkan oleh selama masa perkembangannya, janin
belum mampu mendetoksifikasi racun yang ada. Studi lain yang dilakukan di
Amerika, menunjukkan bahwa perempuan yang tinggal di daerah yang
penggunaan pestisidanya tinggi, mempunyai resiko 1,9 sampai 2 kali lebih tinggi
beresiko melahirkan bayi dalam keadaan cacat, dibandingkan perempuan yang
bertempat tinggal di daerah yang tidak menggunakan pestisida.

Mutasi gen
Mutagen  kimia  menyebabkan  mutasi  dengan  cara  mengubah  susunan  kimia
pada kromosom. 
Mutagen ini  umumnya  bersifat  racun  yang  tidak  dapat  larut  dalam  air, tetapi 
dapat  terikat  dengan  lemak  sehingga  menimbulkan  penimbunan  dalam tubuh.
Pestisida
Pestisida seperti DDT dapat memicu munculnya karsinoma, yaitu kanker pada sel-
sel epitel yang dapat menutupi organ-organ tubuh.
Sumber
https://www.alodokter.com/sedekat-inilah-pestisida-dengan-kita#:~:text=Telah%20banyak
%20penelitian%20yang%20mengaitkan,paparan%20pestisida%20dalam%20jangka%20panjang.
https://geograph88.blogspot.com/2019/11/mutasi-gen-mutagen-fisika-kimia-biologi.html
https://ipbtraining.com/blog/5-bahaya-pestisida-bagi-kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai