Anda di halaman 1dari 8

BAB 6 Hasil Kajian Teori Dependensi Klasik Dalam Bab ini akan dibahas tiga hasil kajian teori

dependensi klasik yaitu : 1. 2. !. Hasil penelitian Baran tentang klonialisme di India Landsberg tentang munculnya imperialism baru di Asia imur "ritua Ari# dan Adi "asono tentang ketergantungan dan keterbelakangan ekonomi Indonesia

$etiga karya ini dianggap cukup me%akili pemikiran & pemikiran teori dependensi klasik. Dengan kata lain karya studi ini dinggap representati'e untuk menggambarkan %ujud gagasan teori dependensi( karena di dalam hasil karya ini dapat terlihat jelas asumsi dasar( tesis utama( dan implikasi kebijaksanaan yang di ta%arkan oleh teori dependensi klasik. Baran : Kolonialisme di India $arya Baran tentang India telah menjadi salah satu karya yan memberikan penjelasan dasar tentang keadan dn akibat apa yang hendak dan bahkan harus terjadi di )egara Dunia $etiga setelah )egara itu mengalami penjajahan. a. Akibat Ekonomi Kolonialisme *enurut Baran India merupakan salah satu )egara maju di dunia abad ke+1,. $ondisi ekonomi India secara relati'e sudah maju( dan usaha perdagangan( industry dan cara berproduksinya tidak kalah dengan )egara lain( India juga mampu menghasilkan dan mengeksport kain yang indah dan barang & barang hasil produksi yang me%ah( mampu menghsilkan tenunan India yang cukup terkenal. -ada periode ini belum terjadi re'olusi Industri di Inggris. Di lain pihak( Inggris memiliki kekuatan militer yang cukup tangguh( sehinga mampu menaklukan banyak )egara Dunia $etiga menjadi )egara jajahannya. Apa yang terjadi setelah India menjadi daerah koloni Inggris. Inilah yang menjadi pertanyaan pokok Baran. Bagi Baran situasi keterbelakangan yang sekarang terjadi di India disebabkan oleh ekploitasi yang sistematis( kasar sekaligis cangih yang dilaksanakan oleh pemik modal Inggris yang telah dimulai sejak masa koloni Inggris. -roses ketebelakangan ini dimulai dengan perampasan kekayaan India. Inggris juga memberlakukan kebijaksanaan deindustrialisasi India( Inggris juga menghendaki agar India di jadikan )egara yang khusus untuk menanam dan menghasilkan katun yang dpat menjamin kelancaran kebutuhan bahan mentah yang diperlukan oleh pabrik & pabrik Inggris. "ector agraria juga merosot di sebabkan adanya -ajak anah oleh pemerintah jajahan Inggris. b. Akibat Politik dan Budaya *enurut perspekti# dependensi( pemerintahan colonial didirikan dengan tujuan untuk menjaga stabiltas )egara jajahan( dan untuk menjamin kelancaran pengambilan bahan

mentah yang diperlukan oleh )egara penjajah( serta untuk memberikan kemudahan pengiriman barang yang diproduksi oleh )egara penjajah ke )egara pingiran tersebut. Dalam rangka menjadikan )egara Dunia $etiga menjadi )egara pinggiran( pemerintah kolonial tidak segan & segan melakukan praktek kekerasan untuk membuat penduduk )egara jajahan tunduk( setelah itu pemerintah kolonial mulai melakukan rekayasa social untuk membuat masyarakat di )egara jajahan secar skarela membantu usaha pencapaiannya. "etelah mampu mengendalikan jajahannya pemerintah kolonial mulai sedikit demi sedikit menyerahkan sebagian kekuasaanya kepada penduduk local untuk menjalankan roda administrasi pemerintahan denga tetap mengabdi kepada kepentingan kolonial. Baran berpendapat bah%a pemerintah colonial Inggris mengorganisir dan mengendalikan system pendidikan di India dengan tujuan agar tiak berkembangnya budaya ilmiah dan sikap industrialis dikalangan mereka..

Landsberg : Tumbuhnya Imperialisme di Asia Timur Dalam mengamati pelaksanaan dan hasil kebijaksanaan industrialisasi dengan orientasi eksport /I012 di $orea( ai%an( "ingapura dan Hngkong( Landsberg mengajukan pertanyaan tunggal apakah negara & negara ini akan atau harus dijadikan model pembangunan )egara Dunia $etiga. Konteks Sejarah Bagi Lansdberg( dominasi asing di )egara & )egara Dunia $etiga tidak begitu saja berakhir setelah -erang Dunia II. Ada #actor & #actor yang mempengaruhi sehingga pembanginan di )egara & negara Dunia $etiga tetap memprihatinkan( yaitu : Pertama : karena lemahnya dasar & dasar pengembangan industri ( negara Dunia $etiga dipaksa untuk menggunakan sejumlah de'isa yang besar untuk mengimpor barang konsumsi. Kedua : karena membutuhkan de'isa tersebut( Dunia $etiga terpaksa mengandalakan pengumpulan dana yang di dapat dari eksport produk primer yang amat mudah terpengaruh oleh #luktuasi pasar internasional. Ketiga : kurangnya negara & negara Dunia $etiga untuk mengumpulkan de'isa menjadikannya terjebak dalam lilitan hutang luar negeri( yang pada gilirannya akan mempermudah terjadinya dominasi asing. 0leh karena #actor di atas( maka industrialisasi substitusi impor /I"I2 dirumuskan dengan harapan dapat membantu negara Dunia $etiga melepaskan diri dari ketergantungannya pada ekspor produk primer. Lansdberg berpendapat bah%a I"I tidak memberikan hasil yang positi#( kecuali justru memperlebar jurang pendapatan si kaya dan si miskin( antarsektor dan antardaerah( dan tumbuhnya industry yang tidak memadai( serta adanya dominasi asing dan besarnya de#isit serta hutang luar negeri.

Dari pengamatan Lansdberg ternyata antara tahun 1345 dan tahun 1346 terjadi peningkatan ekspor hasil produksi negara Dunia $etiga sebesar 17 8 dibandingkan negara maju dalam %aktu yang sama. Ini memberi gambaran yang cukup mengagumkan( sehingga Lansdberg mengajukan tiga pertanyaan pokok yakni : apa karakteristik gelombang I01( bagaimana proses lahirnya( dan apa akibat positi# dan negati# yang dialami oleh negara Dunia $etiga. a. Karakteristik IOE : Siapa mengeksport kepada Siapa Lansdberg menja%ab pertanyaan ini dengan menyebutkan bah%a hanya sedikit negara Dunia $etiga yang mampu menghasilkan sebagian besar barang & barang hasil industry yang di ekspor ke negara maju. Lansdberg membagi dalam dua kategori )egara pengekspor yaitu kategori A dan kategori B. )egara Dunia $etiga pengekspor dalam ketegori A meliputi Bra9illia( *eksiko( Argentina( dan India. *emiliki sumber daya alam yang besar( memiliki pasar potensial dalam negeri yang besar( memiliki prasarana dasar yang relati# cukup. )amun demikian barang & barang yang di ekspor ke negara maju masih tetap terkonsentrasi pada barang & barang hasil produksi tradisional( seperti tekstil( kulit( sepatu(+sandal( dan berbagai produk makanan. )egara Dunia $etiga pengeskpor dalam kategori B meliputi "ingapura( Hong $ong( $orea "elatan( dan ai%an. *emiliki karakteristik yang unik yang hamper sepenuhnya berbading terbalik dengan kategori A yaitu( hanya memiliki pasar domestik potensial yang kecil( sumber day alam hamper tidak ada( sekitar ytahu 1365+an secara ralati# tidak memiliki prasarana dasar yang cukup. )amun kategori ini memiliki spesialisasi untuk menghasilkan barang & barang hasil produksi tidak tradisional( seperti industry ringan( pakaian( mesin( barang & barang logam dan barang & barang elektroni. b. Lahirnya IOE Bagi Lansdberg munculnya stategi I01 terletak pada apa yang disebut dengan kebijaksanaan subkontark international yang dirumuskan oleh perusahaan & perusahaan transnasional. Alasan munculnya kebijaksanaan subkontark international menurut Lansdberg adalah sebagai berikut : Pertama : adanya perluasan pasar( dalm pengertian %ilayah dan daya beli barang & barang konsumsi di negara maju Kedua : adanya peningkatan biaya produkasi di negara maju Ketiga : penemuan & penemuan yang mengagumkan dalam bidang teknologi komunikasi dan trasportasi mem#asilitasi pertumbuhan usaha subkontrak internasional Keempat : usaha subkontrak internasional ternnyata mampu menghasilkan laba yang cukup tinggi( sebab dapat meningkatkan produkti'itas yang tinggi.

Terakhir : ternyata negara & negara yang tergabubg dalam kategori B merupakan negara yag tepat untuk usaha subkontrak. . Akibat IOE Lansdberg berpendapat bah%a I01 hanya sekedar salah satu bentuk baru dominasi modal internasioanal( dan oleh karena itu tidak dapat dijadikan sebagai model yang khas untuk pembangunan Dunia $etiga sebab : Pertama : produk industri yang telah di hasilkan oleh negara Dunia $etiga yang telah mengikuti strategi I01 di buat untuk kepentingan ekspor. Ini tidak berlebihan untuk dikatakan bah%a hasil industri negara Dunia $etigahampir tidak terkait sama sekali dengan kebutuhan pasar penduduk local( terutama kelas para pekerja dan para petani. Kedua : usaha subkontrak biasanya hanya membutuhkan dan menggunakan tenaga kerja dengan ketrampilan dan kecakapan rendah( yang diperlukan untuk terlibat dalam proses produksi yang sederhana( seperti pekerjaaan perakitan pada industry semi konduktor. Ketiga : dengan tanpa memperhatikan dan karena memang tidak berpengaruh( bentuk usaha yang dirumuskan dalam industry sub kontrak( mitra local biasanya tidak mampu untuk berdiri sendiri sebagai pihak pengendali( dan atau memiliki posisi ta%ar mena%ar yang tinggi. Dengan kata lain( perusahaan dari mitra local berada pada posisi tergantung pada perusahaan transnasional hampir dalam setiap tahapan produksi sampai pemasaran. Kekempat : dengan tidak mengabaikan usaha &usaha yang dilakukan negara & negara di Asia imur untuk melakukan perbaikan dan di'er#ikasi produk ekspornya untuk membangun dasar & dasar industry yang lebih dinamis( Lansdberg pesimis bah%a mereka akan berhasil. Bagi Lansdberg( strategi I01 hanya sekedar penundan untuk smentar %aktu bagi negara Dunia $etiga untuk tetap bahkan menjadi negara yang tergantung dan terbelakang( atau bahkan ia menyebut strategi I01 hanya akan memba%a situasi untuk lebih terbelakang setelah untuk sementara terlihat sedikit terbelakang. Terakhir : Lansdberg berpendapat bah%a ketidakstabilan dunia juga mempengaruhi dan menghambat pertumbuhan industry di negara kelompok B. Lansdberg menyimpulkan bah%a sekalipun I01 membantu tumbuhnya industri dan tersedianya lapangan kerja di Dunia $etiga( strategi I01 tidak akan mampu menumbuhkan terjadinya akumulasi modal dan pembangunan ekonomi yang mandiri dan tangguh. Sritua Arie dan Adi Sasono : Ketergantungan dan Keterbelakangan di Indonesia $arya "ritua Arie# dan Adi "asono dapa dikatakan sebagi generasi a%al( yang secara jelas menggunakan teori dependensi untuk menjelaskan persoalan pembangunan politik

ekonomi di Indonesia. Hamper seluruh proses kajian ini sejak dari pertanyaan penelitian yang dirumuskan( hipotesis yang diajukan( sampai pada kesimpulan yang disodorkan( tidak jauh berbeda dengan penelitian yang biasanya dita%arkan oleh teori dependensi klasik. $ajian dan analisa dimulai dari sejarah bangsa Indonesia pada 9aman kolonial :pemberlakuan sistem tanam paksa;( Arie# dan "asono berpendapat bah%a system tanam paksa merurpakan salah satu #actor terpenting yang bertanggungja%ab terhadap berkembang suburnya keterbelakangan dan kemiskinan di Indonesia. *ereka menyimpulkan bah%a selama masa tersebut telah terjadi pengalihan surplus ekonomi dari Indonesia ke Belanda. <uga tanam paksa telah menjadikan semakin kecilnya jumlah petani yang berkecukupan yang dengan kata lain telah membantu memperbanyak kaum :proletariat desa!. Lebih dari itu( Arie# dan "asono sercara tegas menunjuk betapa besarnya peranan pemerintah local dalam membantu :keberhasilan; system tanam paksa. "elanjutnya Arie# dan "asono mengamati pembangunan ekonomi Indonesiapada masa pemerintahan 0rde Baru dengan menggunakan lima tolok ukur yakni Pertama : mereka melihat bah%a pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai di Indonesia telah dibarengi dengan semakin lebarnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. -ada periode 1345+46 mereka berpendapat bah%a golongan miskin semakin bertambah miskin dapat dikatakan mereka tidak menikmati pertumbuhan ekonomi. Kedua : Indonesia memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi dan dengan percepatan yang tinggi pula. Dan disisi lain sector pertanian yang telah mengalami derasnya proses mekanisme tidak lagi menampung tenaga kerja sebesar yang pernah dimiliki pada masa sebelumnya. Ketiga : Arie# dan "asono melihat bah%a proses industrialisasi yang terjadi di Indonesia adalah proses industrialisasi yang oleh Amin disebut sebagai industry ekstra'ersi. Keempat : karena si#at pertumbuhan ekonomi yang dimilki dan karena model industrialisasi yang dipilih Indonesia( mau tidak mau( hanya memilki satu pilihan( yakni kebutuhan untuk selalu memperoleh modal asing. Terakhir : sekalipun sejak telah lama disadari betapa pentingnya( secara ekonomi dan politis( memiliki kemampuan s%asembada pangan( khususnya beras. =ntuk pertama kalinya di tahun 13,> Indonesia mencapai s%asembada beras. =ntuk yang ini Arie# dan "asono mengingatkan untuk tetap memperhatikan dan menjaga kemungkinan terjadinya kontradiksi ekonomis dan ekologis dan kebijaksanaan yang di pilih. Tentang Teori Dependensi Klasik iga hasil kajian telah di bahas sebelumnya /kolonialisme di India( imperialism di Asia imur dan ketergantungan dan keterbelakangan di Indonesia2 mencerminkan karakteristik yang khas teori dependensi dalam usahanya menguji persoalan pembangunan Dunia $etiga. )ampaknya ketiga hasil kajian tersebut memiliki asumsi yang sama( yakni :

a.

Ketergantungan dan "aktor Luar enaga inti yang dimiliki oleh teori dependensi klasik dapat diketahui dari kemampuanya untuk mengarahkan peneliti dan pengambilan keputusan untuk menguji sejauh mana dominasi asing telah secara signi#ikan mempengaruhi roda pembangunan negara Dunia $etiga.

b.

Ketergantungan Ekonomi Dengan merumuskan ketergantungan sebagai akibat dari adanya ketimpangan nilai tukar barang dalam transaksi ekonomi( teori dependensi klasik telah mampu mengarahkan pengikutnya untuk lebih memperhatikan dimensi ekonomi dari situsi ketergantungan.

Ketergantungan dan Pembangunan eori dependensi klasik hampir sempurna menguraikan akibat negati'e yang harus dialami negara Dunia $etiga sebagai akibat situasi ketergantungannya dan )egara Dunia $etiga akan mampu mencapai pembangunan ekonomiyang otonom.

Kritik terhadap Teori Dependensi Klasik "ejak tahun 1345+an( teori dependensi klasik telah demikian banyak menerima kritik. -ada dasarnya kritik yang diajukan berdasar pada ketidakpuasan terhadap metode( konsep( dan sekaligus implikasi kebijaksanaan. a. #etode Pengka$ian eori modernisasi mengritik bah%a teori dependensi hanya merupakan propaganda politik dan idiologi re'olusiner *ar?isme( bahkan lebih dari itu teori dependensi dianggap tidak mampu lagi dalam usahanya untuk berlomba dan bertarung dalam kajian ilmiah( dank arena itu mengalihkan perhatianya ke persoalan & persoalan yang lebih bersi#at retorika. 0lehnya itu teori dependensi dikatakan telah gagal memberikan penjelasan dan analisa ilmiah tentang persoalan Dunia $etiga. Disamping itu teori dependensi klasik juga sering dituduh sebagai teori yang abstrak. $arena teori dependensi melihat situasi ketergantungan sebagi satu #enomena global maka hamper tidak menyediakan tempat untuk adanya 'ariasi di tingkat nasional. b. Kategori teoritis eori dependensi menyatakan( bah%a situasi ketergantungan yang terjadi di dunia $etiga lahir sebagai akibat desakan #actor eksternal. Disinilah pola pikir neo+*ar?isme mengarahkan kritiknya( menuduh teori dependensi hampir melupakan sama sekali dinamika internal( . Implikasi kebi$aksanaan eori dependensi dikritik bah%a rumusan kebijaksanaan yang diajukan tidak jelas. "ebab tidak menjelaskan secara mendetail dan jelas bagaimana Dunia $etiga harus bertindak

Berdasarkan semua kritik yang diberikan maka teori dependensi memberikan ja%aban atas semua kritikan yang sering disebut sebagai :teori dependensi baru; yang akan di bahas pada bab 4.

!LASA" # K$%&"TA' eori dependensi kla

Anda mungkin juga menyukai