Anda di halaman 1dari 25

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Kelompok 5:

1. Irene Tenriana Kenia 2006505713


2. Mai Debora Gultom 1906334940
3. Aan Edison 2006559470
4. Nur Fatimah 1906430610

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT – UI


UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Section Break
Insert the Sub Title of Your Presentation
Ukuran
Frekuensi
Tipe Ukuran yang
digunakan
Epidemiologi
Kejadian Penyakit Epidemiologi
Macam parameter 1.Ukuran Frekuensi
matematis Penyakit
menggambarkan 2.Ukuran Asosiasi
hubungan antara
3.Ukuran Dampak
jumlah kejadian
penyakit dan
besarnya
populasi

1.Enumerasi
2.Rasio
3.Proporsi
4.Rate
Parameter
Matematis
1. Hitungan (enumerasi): tipe kuantitas matematis sebagai
hitungan angka mutlak; Jumlah kasar atau frekuensi
penyakit; Contoh: 10 kasus, 1961 kasus
2. Rasio: nilai yang didapat dengan pembagian suatu
kuantitas dengan kuantitas yang lain; Contoh 85 tempat
tidur Per 1 dokter.
3. Proporsi: suatu fraksi atau tipe rasio yang unsur
numerator adalah bagian dari denominator. Bila
dikalikan dengan 100, disebut persentase.
4. Rate: Pernyataan numeris dari frekuensi suatu peristiwa
Tipe spesifik rasio mengkuantifikasi proses dinamik
seperti pertumbuhan dan kecepatan; Contoh 3 kasus per 100
orang per tahun kematian
a.Ukuran frekuensi
penyakit
• Merefleksikan besar kejadian penyakit
(morbiditas) atau kematian karena
penyakit (mortalitas) dalam suatu
populasi

• Biasanya diukur sebagai suatu rate


atau proporsi

Ukuran dari frekuensi penyakit secara garis besar dibagi


menjadi
1. Insidens (incidence)

2. Prevalens (prevalens)

3. Mortalitas (mortality)
b.Ukuran asosiasi
• Merefleksikan kekuatan atau besar
asosiasi antara suatu eksposur/faktor
risiko dan kejadian suatu penyakit

• Memasukkan suatu perbandingan


frekuensi penyakit antara dua atau
lebih kelompok dengan berbagai
derajat eksposur

• Beberapa ukuran assosiasi digunakan


untuk mengestimasi efek
c.Ukuran Dampak
• Merefleksikan dampak suatu faktor pada
frekuensi atau risiko dari suatu masalah
(outcome) kesehatan
• Merefleksikan kelebihan jumlah kasus
karena suatu faktor (attributable) atau
jumlah kasus yang dapat dicegah oleh
eksposur (pemajan)
Ukuran dari asosiasi penyakit yang digunakan
dibagi menjadi
1. Attributable Risk (AR) Number
2. Attributable Risk Percent (AR%) Percentage
3. Population Attributable Risk (PAR) Number
4. Population Attributable Risk Percent Percentage
(PAR%)
Insiden, Prevalen, dan
Mortalitas
1. Insiden

a.merefleksikan jumlah kasus baru


(insiden) yang berkembang dalam
suatu periode waktu di antara
populasi yang berisiko
i. Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari
sehat menjadi sakit

ii.Periode Waktu adalah jumlah waktu yang diamati


selama sehat hingga menjadi sakit
Insiden, Prevalen, dan
Mortalitas
2. Prevalens
a. Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus
lama maupun kasus baru) dalam populasi
dalam suatu waktu atau periode waktu tertentu

b.probabilitas bahwa seorang individu menjadi


kasus (atau menjadi sakit) dalam waktu atau
periode waktu tertentu
Insiden, Prevalen, dan
Mortalitas
3.Mortalitas
a. Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu
populasi

b. Macam-macam Ukuran mortalitas;


-Ratio kematian terhadap kasus (Death-to-case Ratio)
-Infant Mortality Rate (IMR)
-Neonatal mortality rate (NMR)
-Case Fatality Rate (CFR)
-Propotionate Mortality (PM)
-Postneonatal Mortality Rate (PNMR)
-Maternal Mortality Rate (MMR)
-Propotionate Mortality Ratio (PMR)
Populasi Tertutup
dan Populasi Terbuka
(dinamik)
Populasi tertutup- Subjek masuk pada waktu yang sama, populasi tertutup
dari faktor penambahan dan pengurangan dan hanya sangat sedikit yang
keluar/kekurang dan ditindaklanjutin

Populasi harus dianggap konstan selama waktu penelitian

Populasi terbuka- Subjek masuk kapan saja sehingga populasi bertambah dan
berkurang (faktor kelahiran dan kematian) dan ada banyak kekosongan yang
harus diestimasikan.
Populasi Tertutup
dan Populasi
Terbuka (dinamik)
Populasi tertutup juga disebut kohort, Sejumlah orang akan masuk populasi dan tetap tanpa arus masuk

Individu dari populasi akan diestimasi seiring waktu (beberapa akan “Expire" dan beberapa akan
bertahan ‘Survive”).

Populasi terbuka mengalami arus masuk dan keluar seperti contoh imigrasi dan kelahiran dan arus
keluar seperti emigrasi, kematian.
Populasi terbuka dalam “Steady-State" (ukuran konstan dan distribusi pesebaran usia) dikatakan
diam/stasioner
Insiden komulatif (Cumulative insidens)
 
• Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi
sakit selama periode waktu tertentu, dengan syarat
orang tersebut tidak mati oleh karena penyebab lain.
• Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan
penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut.
• Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko
serangan penyakit jantung pertama pada orang yang
belum pernah menderita penyakit jantung.

• Bebas dari penyakit pada permulaan pengamatan


• Menjadi sakit selama jangka waktu pengamatan

CI =
Insiden densitas (Incidence rates)
• Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi
 

perubahan status penyakit per satuan waktu, relative


terhadap besarnya populasi individu yang sehat pada
waktu itu.
• Suatu rate dimana kasus baru terjadi di suatu populasi
dalam jangka waktu tertentu.

IR =

Karakter IR:
• Bebas dari penyakit pada permulaan pengamatan
• Potensial untuk sakit
• Eligible untuk menjadi kasus
•  
attack rate
• Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama
dalam persen atau permil.
• Jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama
epidemik.

AR = x K

Dimana: K= konstanta (100%, 1000%)


Ukuran Asosiasi
Asosiasi (statistik): ketergantungan secara statistik
antara variabel pajanan (exposure) dan variabel
penyakit (disease), sedemikian hingga rate kejadian
penyakit pada populasi terpajan lebih tinggi atau
lebih rendah dari pada rate penyakit pada populasi
yang tidak terpajan. Dimana manfaatnya:
• untuk menggambarkan besarnya hubungan
statistik antara 2 variabel
• identifikasi faktor risiko dan/atau faktor
prognosis
JENIS UKURAN ASOSIASI:
• UKURAN RASIO
 perbandingan dari 2 ukuran frekuensi 
• UKURAN PERBEDAAN
 selisih dari 2 ukuran frekuensi
• KOEFISIEN MODEL
 slope pada model matematis 
• KOEFISIEN KORELASI
 kecocokan model matematis dengan data
(fitness)
Risiko Atribut
Risiko atribut atau Atributable Risk (AR) adalah selisih angka insidensi kelompok
terpajan dan angka insidensi kelompok tidak terpajan dan hasilnya dianggap
sebagai akibat pemaparan oleh faktor penyebab penyakit (atribut)

Risiko atribut bermanfaat untuk:


1. Memberi penerangan pada masyarakat tentang manfaat yang diperoleh bila faktor penyebab penyakit
dapat dihindarkan
2. Menyusun rencana pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengurangi atribut atau
faktor yang dianggap sebagai penyebab timbulnya penyakit

Rumus:

AR = Angka insidensi kelompok terpajan – Angka insidensi kelompok tidak terpajan


Contoh:

Hubungan antara rokok dengan karsinoma paru-paru

1. Dari 100 orang perokok berat ditemukan 5 orang yang menderita karsinoma
paru-paru. Maka besarnya risiko = 0,05
2. Dari 100 orang bukan perokok ditemukan 2 orang yang menderita
karsinoma paru-paru. Maka besarnya risiko = 0,02

Risiko atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03

Angka tersebut dapat dinyatakan bahwa 3% insidensi karsinoma


paru-paru disebabkan karena rokok
Risiko Atribut Populasi
Risiko atribut populasi / Population Atributable Risk (PAR) adalah insidens
yang terdapat pada seluruh populasi yang dikurangi dengan insidens pada
kelompok yang tidak terpajan dan hasilnya dibagi dengan insidens pada
seluruh populasi dikali 100%

Rumus:

(Insidens pada seluruh populasi) – (Insidens kelompok tidak terpajan)


PAR = x 100%
Insidens pada seluruh populasi
Contoh:
Tabel kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam suatu kohort

Kategori merokok Jumlah kasus stroke Orang/tahun observasi (lebih dari Tingkat insidens stroke (per
8 tahun) 100.000 orang/tahun)

Tidak pernah merokok 70 395.594 17,7


Mantan perokok 65 232.712 27,9
Perokok 139 280.141 49,6
Total 274 908.447 30,2

(Insidens pada seluruh populasi) – (Insidens kelompok tidak terpajan)


PAR = x 100 %
Insidens pada seluruh populasi

(30,2 – 17,7)
PAR = x 100 % = 41,4 %
30,2

Bahwa 41,4% kasus baru dapat dicegah jika semua individu tidak terpajan
Penilaian Terhadap Efektivitas Program Pengendalian Penyakit
Penilaian terhadap masukan Penilaian terhadap proses
01 Penilaian terhadap masukan (input) ini
adalah yang menyangkut pemanfaatan
02 Penilaian terhadap proses (process) lebih
dititikberatkan pada pelaksanaan program,
berbagai sumber daya, baik sumber apakah sesuai dengan rencana yang
dana, tenaga, dan sumber sarana telah ditetapkan atau tidak. Proses yang
dimaksudkan disini mencakup semua
tahap administrasi, mulai tahap
perencanaan, pengorganisasian, dan
pelaksanaan program

Penilaian terhadap keluaran Penilaian terhadap dampak


03 Penilaian terhadap keluaran (output)
04 Penilaian terhadap dampak (impact)
ialah penilaian terhadap hasil yang program mencakup pengaruh yang
dicapai dari dilaksanakannya suatu ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu
program program
Ukuran yang digunakan yaitu penilaian
Pada penyelidikan KLB (Kejadian terhadap dampak (impact). Karena untuk
Luar Biasa) diare akut. Ukuran menilai suatu sebab, penilaian terhadap
apa yang dipergunakan dampak (impact) mencakup pengaruh
untuk menilai sebab makanan yang ditimbulkan dari dilaksanakannya
suatu program
yang diduga menjadi
penyebab?
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai