Anda di halaman 1dari 25

GAYA HIDUP DAN PERILAKU

Poin Penting

 Konstruksi sosial pada perilaku yang beresiko dan persepsi risiko


 Menangani Gaya Hidup dan Perilaku
 Merokok
 Diet/pola makan
 Olahraga dan aktifitas fisik
 Konsumsi alkohol dan penggunaan narkoba
 Kesehatan seksual

Gambaran

Pergeseran pola penyakit di negara maju, mulai dari penyakit menular menjadi penyakit kronis, telah
menyoroti betapa pentingnya gaya hidup dan perilaku sebagai penyumbang potensial penyakit atau
kesehatan. Banyak praktisi melihat peran keduanya sebagai pemberi informasi dan nasehat tentang
gaya hidup sehat kepada klien mereka. Pilihan gaya hidup perilaku, seperti pola makan, olahraga dan
penggunaan narkoba merupakan faktor utama dalam menentukan status kesehatan. Perilaku gaya
hidup, seperti pola makan, dapat memengaruhi kemungkinan mengembangkan berbagai kondisi,
termasuk penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, sistem pencernaan, kondisi kronis yang parah
seperti diabetes, dan banyak lagi kondisi kecil seperti sindrom iritasi usus besar dan kerusakan gigi.
Karenanya, ini telah menjadi strategi umum dalam kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan untuk
menargetkan perilaku. Pendekatan ini bertujuan membujuk masyarakat untuk mengubah perilaku tidak
sehat dan mengadopsi perilaku yang mempromosikan kesehatan. Bab 4 menunjukkan bagaimana
kebijakan neoliberal di banyak negara maju mengutamakan pendekatan individual dan lebih menyukai
program kesehatan masyarakat yang menargetkan gaya hidup sehat daripada faktor penentu sosial dari
kesehatan. Bab ini membahas pendekatan terhadap perubahan perilaku dan popularitasnya, kemudian
membahas lebih mendalam pada lima bidang utama di mana perilaku berdampak signifikan terhadap
kesehatan orang, seperti merokok, pola makan, olahraga, penggunaan narkoba dan alkohol, serta
perilaku seksual.

Pendahuluan

Beberapa perilaku telah dilabel sebagai ‘perilaku yang beresiko’ yang behubungan dengan hasil
kesehatan negatif. Perilaku tersebut termasuk merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan obat-obatan
ketergantungan lainnya, seks yang tidak aman, pola makan yang buruk (konsumsi tinggi lemak dan tinggi
gula) dan gaya hidup yang tidak banyak menggunakan aktifitas fisik. Ini semua telah menjadi subjek dari
strategi kesehatan nasional Inggris. Perilaku berisiko sering kali dikaitkan dengan berbagai penyakit dan
kondisi. Misalnya, merokok dikaitkan dengan kanker paru-paru, penyakit jantung koroner, penyakit paru
obstruktif kronik, dan asma. Perilaku berisiko gaya hidup telah dikaitkan dengan sebagian besar penyakit
kronis umum di negara maju. Kondisi ini (misalnya diabetes, penyakit jantung koroner, dan kanker)
merupakan beban penyakit yang signifikan dan sangat mahal untuk ditangani dan diobati. The Coronary
Heart Disease National Service Framework (NSF) (DH 2000a) menyoroti pentingnya menangani perilaku
gaya hidup sebagai cara untuk mengurangi kejadian penyakit jantung koroner. Pendanaan untuk
kelompok berhenti merokok, olahraga utuk warga (LEAPS) di daerah tertinggal, larangan iklan
tembakau, dan buah gratis untuk anak-anak sekolah dasar semuanya diperkenalkan untuk mendukung
pencegahan penyakit jantung koroner NSF.

Seperti yang dibahas di bab 10, kebanyakan penelitian mengenai pencegahan faktor risiko penyakit
telah difokuskan pada intervensi 'hilir' yang bertujuan untuk mempengaruhi gaya hidup dan perilaku
individu, daripada intervensi 'hulu' seperti kebijakan yang berusaha mempengaruhi penentu kesehatan
yang lebih luas. Hal ini telah menghasilkan bukti yang lebih besar untuk intervensi yang berfokus pada
individu daripada intervensi kebijakan sosial. Karenanya menargetkan gaya hidup telah dipandang
sebagai strategi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kesehatan. Penargetan Gaya hidup
memiliki sejarah panjang: 'Cara orang hidup dan gaya hidup yang mereka terapkan dapat memiliki efek
yang sangat besar pada kesehatan selanjutnya. Inisiatif pendidikan kesehatan harus terus memastikan
bahwa individu dapat menggunakan pilihan informasi ketika memilih gaya hidup yang mereka adopsi
'(DH 1992, p. 11). Pendekatan gaya hidup populer karena berfokus pada individu dan oleh karena itu
dapat diintegrasikan ke dalam kontak satu-ke-satu antara praktisi dan klien mereka. Ini juga
memperkuat konsep populer tentang kebebasan dan otonomi individu dalam pilihan gaya hidup.
Namun, ini juga dikritik karena mengeluarkan perilaku dari konteks sosial mereka dan mengabaikan
pengaruh kendala struktural (seperti pendapatan) dan konteks peraturan (misalnya melarang merokok
di tempat umum) pada pilihan perilaku. Pendekatan gaya hidup juga mengasumsikan bahwa orang
membuat pilihan rasional berdasarkan pertimbangan pro dan kontra dari mengadopsi perilaku tertentu,
dan ini juga telah dikritik karena gagal memperhitungkan kebiasaan,, identitas, dan makna perilaku
dalam kehidupan masyarakat. Model perubahan perilaku, seperti model Tahapan Perubahan, yang
mengasumsikan otonomi dan pilihan individu telah dianggap tidak realistis. Kritik terhadap pendekatan
perubahan perilaku ini dibahas secara lebih rinci di Bab II dari Yayasan untuk promosi kesehatan, edisi 3
(Naidoo dan Wills 2009). Strategi pemberdayaan yang mendidik dan memungkinkan orang untuk
mengontrol kesehatan mereka dibahas dalam Bab 8 buku ini.

Tetapi, konstruksi perilaku tertentu yang berisiko menimbulkan masalah. Khususnya, ada kesenjangan
antara persepsi epidemiologis dan persepsi awam tentang risiko. Risiko epidemiologis dihitung secara
ilmiah dan disajikan sebagai probabilitas statistik. Namun, orang menafsirkan risiko epidemiologis dalam
lanskap perilaku mereka sendiri, menurut keadaan dan prioritas mereka sendiri (Lupton 1999).
Misalnya, seseorang mungkin melakukan hubungan seks yang tidak aman dan meremehkan risikonya,
karena mereka ingin seks dilakukan secara spontan dan tidak dinegosiasikan, dan karena itu merupakan
norma di antara teman-teman seusianya.

Lupton (1995, hal 9) berpendapat bahwa risiko telah menggantikan pengertian tentang dosa.
Mengambil risiko dikaitkan dengan kurangnya kemauan dan kelemahan moral dan akibatnya orang tidak
mencari nasihat karena mereka takut akan disuruh pergi. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku
berisiko kesehatan tidak boleh dianggap sebagai pilihan gaya hidup yang 'salah', tetapi sebagai strategi
menanggulangi yang rasional yang diadopsi dalam konteks tuntutan kepedulian dan kendala kemiskinan
(Graham 2003). Orang-orang memiliki konstanta risiko yang sangat berbeda, dan 'lanskap risiko' pribadi
orang-orang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan status sosial mereka. Misalnya, merokok adalah
perilaku berisiko tinggi tetapi risikonya dapat diremehkan dan diimbangi dengan peran positifnya,
misalnya sebagai manajemen stres dan alat untuk mengatasi stres, dalam kehidupan masyarakat.
Dengan cara ini, faktor risiko epidemiologis seperti merokok atau pola makan yang buruk dapat
digantikan oleh risiko yang lebih mendesak dan masalah yang lebih mendesak. Kaitan antara gaya hidup
tidak sehat dan kemiskinan telah diakui dalam dokumen resmi pemerintah:

Faktor risiko utama karena gaya hidup, yang juga disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan stroke,
adalah merokok, gizi buruk, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan tekanan darah tinggi. Asupan
alkohol yang berlebihan merupakan faktor risiko tambahan yang penting penyebab stroke. Banyak dari
faktor risiko ini tersebar secara tidak merata di seluruh masyarakat, dengan orang yang lebih miskin
sering kali terkena risiko tertinggi.
DH (1999, hal 74)

Box 11.1 Aktifitas

Apakah anda melakukan perilaku yang mungkin dianggap membawa risiko? (Jika ya) Bagaimana anda
membenarkan untuk melanjutkan perilaku ini?

Persepsi risiko juga dipengaruhi oleh model peran. 'Kandidat' untuk kematian dini yang sebenarnya
hidup sampai usia lanjut (misalnya 'kakek merokok 40 hari dan hidup sampai 93') dan 'korban' yang
hidup sehat tetapi meninggal sebelum waktunya (misalnya 'bibi saya tidak pernah merokok, makan
sehat semua hidupnya, dan kemudian meninggal karena kanker payudara pada usia 48') disebut sebagai
alasan untuk mengobati penilaian risiko epidemiologis secara skeptis (Davison et al 1992). Dalam buku
pendamping kami, Foundations for health promotion, model perilaku sosiopsikologis yang menjelaskan
pengambilan keputusan terkait kesehatan dibahas secara mendalam (Naidoo dan Wills 2009). Persepsi
awam tentang risiko juga dipengaruhi oleh norma sosial dan budaya. Jika, misalnya, kelompok sebaya
menghargai perilaku berisiko, misalnya pesta minuman keras di antara wanita muda, risikonya
kemungkinan akan diremehkan atau diimbangi dengan manfaat langsung lainnya, seperti kepemilikan
dan persetujuan teman sebaya. Perilaku ilegal juga cenderung dinilai jauh lebih berisiko daripada
perilaku legal. Misalnya, penggunaan ekstasi obat-obatan terlarang umumnya dipandang lebih berisiko
daripada penggunaan alkohol, meskipun alkohol menunjukkan risiko kesehatan yang jauh lebih
signifikan. Panduan terbaru dari National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) menyatakan
bahwa intervensi untuk mengubah perilaku dapat dibagi menjadi empat kategori utama:
 kebijakan - seperti undang-undang, kebijakan tempat kerja atau perjanjian sukarela/voluntary
agreement dengan industri
 pendidikan atau komunikasi - seperti nasihat dari individu ke individu, pengajaran kelompok atau
kampanye media
 teknologi - seperti penggunaan sabuk pengaman, alat pernafasan atau wadah yang tidak bisa
dijangkau anak/childproof container untuk produk beracun
 sumber daya - seperti akses masuk gratis ke pusat rekreasi, kondom gratis atau terapi penggantian
nikotin gratis (NRT).

Box 11.2 Poin Diskusi

Banyak praktisi akan menyarankan pendidikan sebagai strategi untuk meningkatkan kesehatan.
Mengapa intervensi pendidikan begitu populer?

Intervensi pendidikan dihargai dan populer di kalangan praktisi karena:


 memberdayakan orang, memungkinkan mereka membuat perubahan yang diinginkan dan
meningkatkan kendali mereka atas kesehatan mereka
 melibatkan mereka untuk bekerja secara langsung dengan orang-orang lain, memungkinkan
komunikasi dan feedback, yang nantikan dapat digunakan untuk menyempurnakan intervensi dan
meningkatkan efektivitasnya.

Pendekatan perubahan pendidikan dan perilaku dikritik karena


 gagal untuk memperhitungkan konteks sosial dan lingkungan di mana pilihan perilaku dibuat
 memperkuat ketidaksetaraan kesehatan karena pesan pendidikan dan motivasi lebih mungkin
untuk ditindaklanjuti oleh mereka yang memiliki sumber daya/resource/kekayaan paling banyak,
yang sudah menikmati kesehatan yang lebih baik karena keadaan mereka yang lebih diuntungkan
 Menjadi 'menyalahkan korban' yakni meminta pertanggungjawaban orang atas gaya hidup mereka
ketika perubahan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai telah dipandang sebagai hal yang
tidak etis karena menyalahkan orang atas keadaan di luar kendali mereka
 dengan asumsi hubungan langsung antara pengetahuan, sikap dan perilaku
 mendorong intervensi negara dan campur tangan dalam kehidupan pribadi masyarakat.

Pendekatan edukasi dibahas lebih detail di Bab 8.

Praktisi sering kali perlu mendiskusikan perubahan gaya hidup perilaku dengan pasien atau klien
mereka. Mungkin dalam bentuk informasi, nasihat, atau pemeriksaan peluang perubahan yang lebih
terstruktur dan fokus pada klien. Orang mungkin menolak pendidikan atau nasihat karena bertentangan
dengan pemahaman intuitif mereka, pengalaman hidup mereka, atau contoh orang penting lainnya.
Namun, meskipun pesan dipahami dan diterima, pesan itu mungkin masih belum ditindaklanjuti.
Terekspos pada pesan perubahan perilaku yang diterima tetapi tidak mungkin dicapai cenderung
menyebabkan hilangnya harga diri dan perasaan tidak mampu. Alternatifnya yakni menolak pesan
semacam itu.

Box 11.3 Aktifitas

Pikirkan pasien atau klien yang anda anggap 'sulit' karena mereka menolak atau tidak mengikuti saran
anda. Bisakah anda mengidentifikasi mengapa mereka seperti itu?
Kritik lain dari pendekatan gaya hidup adalah bahwa hal itu mengganggu kehidupan pribadi masyarakat.
Argumen ini menyatakan bahwa orang dengan bebas memilih gaya hidup dan perilaku mereka, dan
bahwa kecuali hal ini berdampak negatif pada kualitas hidup orang lain, hal itu tidak menyangkut siapa
pun kecuali diri mereka sendiri. Ini adalah contoh individualisme, konsep yang sangat dihargai di negara
maju modern, yang menekankan pada otonomi dan kebebasan individu.

Box 11.4 Poin Diskusi

Haruskah praktisi mendorong klien untuk merubah gaya hidup mereka?

Sejauh mana pengaruh gaya hidup individu pada orang lain sulit untuk ditentukan, Bisa diperdebatkan
apakah gaya hidup adalah masalah pilihan. Selain kendala pilihan yang dipaksakan oleh konteks sosial
ekonomi, beberapa perilaku, misalnya merokok dan penggunaan alkohol berlebihan, dapat
menimbulkan kecanduan. Orang mungkin tidak memiliki semua fakta yang relevan saat membuat
pilihan perilaku, dan akses ke lebih banyak informasi dapat mengubah pilihan mereka. Perilaku orang
lain berpengaruh pada gaya hidup, dan periklanan serta pemasaran juga merupakan faktor penting yang
menentukan pilihan perilaku individu. Pengakuan akan efek persuasif dari teknik media massa telah
menyebabkan promotor kesehatan dan praktisi kesehatan masyarakat mengadopsi teknik seperti
pemasaran sosial untuk mencoba mencapai perubahan gaya hidup sehat (lihat Bab 8 untuk pembahasan
lebih lanjut tentang topik ini). Pendekatan pendidikan dan persuasif yang berfokus pada individu telah
digunakan untuk mencoba mengubah banyak perilaku. Selain itu, banyak pendekatan lain telah
digunakan, termasuk legislasi dan regulasi, pembentukan dan implementasi kebijakan (dibahas lebih
rinci dalam Bab 4), dan pengembangan masyarakat. Bagian berikut membahas berbagai strategi yang
menangani merokok, diet, olahraga, penggunaan alkohol dan narkoba, dan kesehatan seksual. Dalam
setiap bagian, kontribusi perilaku ini terhadap kesehatan yang buruk pertama-tama diuraikan, kemudian
berdiskusi tentang pendekatan yang digunakan dalam praktik dan bukti mengenai keefektifannya.

Merokok

Meskipun efek merugikan dari merokok pada kesehatan telah diketahui selama setengah abad, merokok
tetap menjadi kebiasaan umum yang secara signifikan mempengaruhi kesehatan penduduk, baik di
Inggris maupun di seluruh dunia.

Box 11.5 Prevalansi Merokok

Pada tahun 2006, 22% orang dewasa berusia 16 tahun ke atas di Inggris Raya (23% pria dan 21% wanita)
merupakan perokok aktif (http://www.ic.nhs.uk/pubs/ smoking08).
 Merokok menjadi yang paling umum di antara kelompok usia yang lebih muda (32% dari usia 20-24
tahun dan 31% dari mereka yang berusia 25-34 adalah perokok aktif) dan paling tidak mungkin di
antara mereka yang berusia 60 ke atas (14% adalah perokok aktif).
 Meskipun jumlah perokok menurun, kuatnya tingkat sosial dalam merokok tetap. Di Inggris, pada
tahun 2008, 27% grup manual adalah perokok, sedangkan grup non manual terdapat 16%
(Robinson dan Bugles, 2010).

Merokok sudah dikenal sebagai penyebab terbesar masalah kesehatan baik bagi yang kaya maupun
yang miskin. Karena harganya yg mahal, merokok mempunyai pengaruh yang besar terhadap isu
keuangan bagi kalangan menengah ke bawah, dan uang yang dihabiskan untuk rokok menghabiskan
jatah untuk sandang dan pangan.

Bukti pengaruh buruk terhadap kesehatan sudah didokumentasikan selama lebih dari setengah abad
sejak karya dari Doll dan Hill (1950), diterbitkan di British Medical Journal yang menunjukkan hubungan
antara merokok dan kanker paru-paru. 1963 Report dari Royal College of Physicians, yang mendirikan
grup ASH (Action on Smoking and Health) dan Frogratt Report yang membahas perokok pasif yang
diterbitkan pada taun 1988, merangkum bukti dan mengambil kasus mengenai kendali yang lebih kuat
pada merokok di tempat umum serta iklan dan promosi tembakau. Pemerintah akhirnya bertindak
berdasarkan bukti tersebut dan pada tahun 1998 menerbitkan White Paper Smoking Kills (DH 1998).

Kotak 11.6 Merokok dan Kesehatan

 Rokok tembakau merupakan penyebab utama masalah kesehatan dan kematian dini.
 Sekitar 82.800 jiwa di Inggris meninggal karena merokok setiap tahunnya.
 Hampir satu per tiga (29%) dari kematian penyebab semua jenis kanker disebabkan oleh merokok
 Delapan puluh delapan persen kematian akibat kanker paru-paru, 17% kematian akibat penyakit
hati, dan 30% akibat penyakit pernafasan disebabkan oleh merokok.
 Satu dari dua perokok lama mengalami kematian dini akibat kebiasaan merokok.
 Antara tahun 1950 dan 2000, 6 juta jiwa di Britania Raya dan 60 juta jiwa di seluruh dunia meninggal
akibat penyakit yang disebabkan oleh tembakau.
 Merokok menyebabkan banyak penyakit dan menurunkan kualitas hidup. Dari setiap kematian yang
disebabkan oleh merokok, 20 perokok menderita penyakit yang berhubungan dengan merokok.
 Pada tahun 2006/2007, sekitar 445.100 orang dewasa usia lebih dari 35 tahun dilarikan ke Rumah
Sakit NHS di Inggris disebabkan oleh merokok.
 Paparan asap rokok akan berakibat pada non-perokok termasuk anak-anak.
 Anak-anak yang merupakan perokok pasif akibat dari orang tuanya yang merokok beresiko terkena
penyakit pernafasan, asma, radang telinga tengah, dan sindrom kematian mendadak pada bayi.
 Tempat tertutup yang dipenuhi asap rokok menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit hati pada
perokok pasif dewasa.
 Merokok memakan biaya kira-kira 7 milyar pound sterling setiap tahunnya.

Merokok adalah masalah kesehatan global yang terjadi di semua negara. Studi penyakit dari divisi
tanggungan global WHO (Ezzati dkk, 2002) menemukan bahwa di negara-negara maju, tembakau
merupakan penyebab utama DALY (Disability Adjusted-Life Year), satuan yang mengukur beban penyakit
yang dinyatakan dalam bentuk tahun kehidupan yang hilang karena kematian atau cacat, dan tembakau
tetap menjadi penyebab signifikan disabilitas serta resiko kesehatan mayor di negara-negara
berkembang. WHO mengakui pengaruh global yang disebabkan oleh tembakau sehingga mengadakan
Konvensi Kerangka Kerja mengenai Kendali Tembakau (WHO 2003), yang merupakan perjanjian
kesehatan pertama. Konvensi Kerangka Kerja merupakan instrumen legal berbasis bukti yang bertujuan
untuk dijadikan badan hukum dan diimplementasikan di berbagai negara.

Kotak 11.7 Konvensi Kerangka Kerja WHO mengenai Kendali Tembakau

1. Langkah-langkah untuk mengurangi permintaan tembakau:


 Tetapkan harga dan pajak
 Proteksi lingkungan dari paparan asap rokok
 Peraturan dan penyingkapan kandungan produk tembakau
 Pengemasan dan pelabelan
 Pendidikan, komunikasi, pelatihan, dan peningkatan kesadaran masyarakat
 Aturan dan pembatasan pada iklan tembakau, promosi, dan sponsor
 Aturan ketergantungan dan penghentian tembakau
2. Langkah-langkah untuk mengurangi pasokan tembakau:
 Pengurangan penjualan produk tembakau illegal
 Penarikan penjualan bagi anak di bawah umur
 Dukungan alternatif ekonomi yang layak bagi para petani tembakau

Beberapa tahun terakhir terlihat penurunan dalam jumlah yang cukup besar setelah pengesahan
undang-undang bebas asap rokok di Britania Raya:
 2003 Iklan tembakau dilarang kecuali iklan yang dibatasi
 2003 Perusahaan tembakau yang mensponsori acara-acara lokal dilarang
 2005 Perusahaan tembakau yang mensponsori acara internasional dilarang
 2007 Penjualan produk tembakau bagi anak usia di bawah 18 tahun dilarang
 2007 Merokok di tempat umum dan tempat kerja yang tertutup dilarang
 2008 Peringatan tertulis dan bergambar pada semua produk tembakau

Uni Eropa melarang semua iklan dan sponsor tembakau pada tahun 2008. Undang-undang bebas asap
rokok ini didukung oleh persentase yang meningkat – 81% di taun 2008, 51% di tahun 2004
(http://ash.org.uk/files/documents/ASH__119.pdf).

Kotak 11.8 Bagian Diskusi

Manakah aturan di Kotak 11.7 yang kamu pikir paling berpengaruh pada penurunan jumlah perokok?

WHO melaporkan bahwa pilihan paling hemat biaya di semua negara adalah pemungutan pajak bagi
produk tembakau, lalu diikuti oleh larangan menyeluruh pada iklan tembakau. Dua aturan ini
diperkirakan dapat mengurangi beban global tembakau sebanyak 60%. Di negara-negara seperti Britania
Raya, di mana dua aturan ini sudah diterapkan, aturan tambahan seperti pendidikan dan intervensi
penghentian merokok menjadi hemat biaya.

Kotak 11.9 Contoh

Bukti penghentian merokok yang efektif

Metode-metode efektif dalam penghentian merokok meliputi anjuran dokter, intervensi terstruktur
termasuk intervensi singkat (lihat Kotak 11.12) yang dilakukan oleh perawat, individu, dan kelompok
konseling baik tatap muka maupun melalui telepon, standar dan sesuai permintaan, dan farmakoterapis
(NRT). Panduan terkini dari NICE (2008) menyajikan ulasan bukti yang berhubungan dengan setiap
intervensi dan pertimbangan yang terlibat pada ketentuannya. NRT meningkatkan jumlah orang yang
berhenti merokok sekitar 50-70%, terlepas dari keadaannya (Stead dkk 2008). Efektivitas NRT dianggap
sebagai dukungan tambahan mandiri, walaupun NRT bersamaan dengan dukungan penghentian
tersebut cukup efektif dalam peningkatan jumlah orang yang berhenti merokok pada orang-orang yang
merasa tidak bisa atau tidak ingin berhenti merokko dengan cepat (Wang dkk 2008).

Penggunaan tembakau termasuk unik di mana pengaruhnya benar-benar negatif, baik bagi pengguna
langsung maupun yang terpapar asap rokokya. Strategi untuk mengurangi penggunaan tembakau sudah
cukup tepat dan beragam, termasuk peraturan untuk melarang iklan tembakau dan mempromosikan
pengganti nikotin pada resep obat. Kampanye pemasaran pemuda Amerika ‘Truth’, dengan pesannya
‘tembakau mengontrolmu’, menyatakan adanya pengaruh industri tembakau dan sifat candunya.
Konvensi Kerangka Kerja WHO mengungkapkan kemungkinan strategi global untuk mencegah kebiasaan
buruk merokok ini. Sejumlah strategi cukup penting untuk dirumuskan karena tembakau memiliki sifat
candu yang berati pedidikan dan anjuran tidaklah cukup. Meski begitu, penggunaan strategi pada
tingkat yang berbeda-beda (individu, komunitas, nasional, global) sudah terlihat efektif dalam
menurunkan penggunaan tembakau.

Diet

Diet merupakan faktor penting yang berkontribusi pada kesehatan. Malnutrisi dan kurang berat badan
merupakan masalah umum yang terjadi di negara berkembang, dan Tujuan Perkembangan Milenium
adalah untuk mengurangi 50% jumlah orang yang menderita kelaparan. Sembilan ratus dan 47 juta jiwa
di negara berkembang mengalami kekurangan gizi, yang menyebabkan gagal tumbuh kembang dan
mengalami peningkatan resiko terkena penyakit dan kematian dini (Bread for the World 2009). Pada
tahun 2006, sekitar 9,7 juta anak meninggal sebelum memasuki umur 5 tahun. Empat per lima kematian
terjadi di sub Sahara Afrika dan Asia Selatan, dua daerah yang di mana penduduknya paling menderita
kelaparan dan malnutrisi (UNICEF 2008).

Kotak 11.10 Obesitas di Britania Raya


 Obesitas telah meningkat tiga kali lipat di Britania Raya sejak 1980 dan hingga saat ini terus
meningkat.
 Pada tahun 2006, 24% penduduk dewasa usia 16 atau lebih dan 16% anak-anak usia 2-15 tahun di
Inggris dikategorikan obesitas.
 Obesitas merupakan kerugian sosial dan kemiskinan, dengan kelebihan berat badan sebagai jumlah
yang lebih tinggi, serta obesitas terjadi pada kelompok orang Asia, kelas menengah ke bawah, dan
penduduk yang tinggal di Wales dan Skotlandia.
 Obesitas mengambil 2-8% biaya kesehatan dan penyebab 10-13% kematian di Eropa.
 Pada tahun 2004, lebih dari 30 juta pound sterling dihabiskan untuk obat-obatan yang mengatasi
obesitas. Mengobati kondisi yang berhubungan dengan obesitas (penyakit hati iskemik, stroke,
diabetes milletus, dan beberapa jenis kanker) menghabiskan 3 milyar pound sterling setiap
tahunnya di Inggris.

Di banyak negara, terdapat peningkatan epidemis pada kasus obesitas. Di negara maju bagian barat, diet
telah berubah dengan cepat bersamaan dengan perubahan pada pertanian, kebiasaan memasak,
pengolahan, dan ketersediaan makanan siap saji. Diet yang tidak sehat, ditandai dengan tinggi lemak,
tinggi gula, dan tinggi kalori, akan berdampak pada peningkatan obesitas, yang mana bersangkutan
dengan penyakit lainnya meliputi diabetes, penyakit hati koroner, dan beberapa jenis kanker.

Meskipun obesitas merupakan masalah yang terjadi di negara maju bukan di negara berkembang,
kemungkinan besar masyarakat miskin lah yang mengalami obesitas serta menderita penyakit dan
kematian dini. Bukti kuat yang menunjukkan bagaimana kemiskinan mempengaruhi pilihan konsumsi
makanan:
 Banyak penduduk menengah ke bawah di Amerika dan Kanada menjadi kelompok ‘gurun makanan’
(istilah untuk menyebutkan masyarakat yang kurang memiliki akses untuk mendapatkan makanan
bernutrisi), karena hilangnya pengecer makanan yang menyediakan makanan sehat terjangkau
(Cummins dan Macintyre 2006).
 Tahun 2006, hanya 28% laki-laki dewasa, 32% perempuan dewasa, 19% anak laki-laki, dan 22% anak
perempuan usia 5-15 tahun mengkonsumsi 5 atau lebih porsi buah dan sayur setiap harinya, dengan
proporsi yang semakin meningkat seiring bertambahnya umur dan pedapatan (Pusat Informasi NHS
2008).
 Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil sulit mendapatkan akses kendaraan, dan toko-toko lokal
menjual makanan pokok lebih mahal dari supermarket termasuk buah dan sayur (Lang 2005).

Kotak 11.11 Bagian Diskusi

‘Sehari 5’ adalah pesan untuk mengkonsumsi 5 porsi buah dan sayur sehari. Apakah hal tersebut relevan
dan realistis bagi keluarga kelas menengah ke bawah?

Bagi masyarakat menengah ke bawah yang pendapatannya hanya mencukupi kebutuhan makanan
pokok, membeli buah dan sayur yang tidak familiar mungkin bukan pilihan yang tepat. Untuk membuat
program ‘sehari 5’ menjadi pilihan yang tepat bagi semua keluarga, yang perlu diperhatikan adalah
ketersediaan hariannya pada makan siang di sekolah mungkin akan lebih efektif daripada anjuran
edukasi mengenai keuntungan nutrisi dari buah-buahan meskipun intervesi konseling sudah terbukti
efektif.

Kotak 11.12 Contoh

Program buah dan sayur bagi orang dewasa kalangan menengah ke bawah

Teknik promosi kesehatan yang paling umum (menyediakan informasi dan menfasilitasi tujuan) mungkin
cukup membantu bagi kalangan menengah ke bawah. Informasi yang tepat, dikombinasikan dengan
konsultasi profesional dapat meningkatkan pengetahuan dan ingatan. Penduduk yang termarjinalkan
merasa lebih diuntungkan daripada kelompok lain, kemungkinan karena wawasannya yang kurang
sehingga mereka banyak menyerap informasi kesehatan tersebut (King’s Fund 2008). Misalnya,
intervensi konseling dari perawat terlihat efektif dalam peningkatan konsumsi buah dan sayur pada
orang dewasa dasri kelas menengah ke bawah. Intervensi tersebut berisi kosultasi kebiasaan dan
konsultasi nutrisi selama 15 menit dalam dua minggu, mereka juga diberikan informasi tertulis.
Percobaan acak menunjukkan bahwa intervensi paling efektif adalah dengan konsultasi kebiasaan
berdasarkan teori pembelajaran sosial dan model Tingkat Perubahan, walaupun konsultasi nutrisi juga
efektif.

Gambar 11.1 menunjukkan bagaimana diet ditentukan oleh beberapa faktor. Meningkatkan
pengetahuan tentang makanan saja tidak cukup untuk mengubah pola konsumsi makanan. Makanan-
makanan sehat perlu dipermudah akses dan ketersediaannya dan masyrakat perlu memiliki
keterampilan mengolah makanan ini. Pemerintah Britania Raya menemukan pengaruh negatif makanan
cepat saji pada pola diet, dan strategi terkini menetapkan bahwa pemerintah lokal bisa dan sebaiknya
menggunakan perencanaan yang sudah ada untuk mengontrol jumlah dan lokasi rumah makan cepat
saji di area lokal mereka, khususnya di dekat tempat-tempat parkir dan sekolah (Pemerintah M 2008).

Lingkungan di mana orang bekerja dan tinggal dapat menunjang atau mencegah kebiasaan yang sehat.
(Untuk pembahasan yang lebih detail mengenai konteks kebijakannya lihat Bab 4 dan bagian bab
tambahan, Foundations for health promotion [Naidoo dan Wills 2009].) Program sehari 5 sudah
diperhitungkan. Yang dimasukkan ke dalam program adalah skema buah dan sayur bagi sekolah nasional
yang mana mendapatkan evaluasi positif dari perintis skema. Saat ini sudah dilakukan di seluruh sekolah
di Inggris. Skema ini memberikan buah-buahan atau sayur-sayuran gratis kepada semua siswa usia 4-6
tahun di sekolah. Hampir 2 juta anak-anak di lebih dari 16.000 sekolah saat ini mengikuti skema
tersebut. Bagian standar nutrisi untuk makan siang di sekolah tahun 2006 menyatakan buah-buahan
segar dan sayuran harus tersedia setiap hari sebagai bagian dari komponen makan siang. Toko katering
juga perlu diatur, karena 10% konsumsi makanan saat ini dilakukan di luar rumah.
AKSES:
• Harga makanan
• Biaya relatif makanan sehat
• Uang untuk makanan
• Kapasitas belanja: waktu,
Keamanan
• Transportasi,
Makanan
• Kemampuan fisik, perawatan anak
Rumah Tangga
• Kapasitas penyimpanan domestik
KEBIJAKAN
LEVEL MAKRO MAKANAN YANG
Pertanian, KETERSEDIAAN DAPAT DIBELI
Ekonomi, OLEH RUMAH
• Stok makanan di toko
Perumahan, TANGGA
(jangkauan, kualitas)
Pekerjaan, • Penempatan di toko (Shop siting)
Transport,
Ritel,
Kesehatan,
INFORMASI
Perencanaan Kota dll.
• Pelabelan makanan
• Periklanan dan Pemasaran
• Pendidikan gizi; leaflet, kontak dengan MAKANAN YANG DIPILIH
tenaga kesehatan, pendidikan formal OLEH RUMAH TANGGA &
INDIVIDU UNTUK DIBELI

PILIHAN Keamanan
• Rasa, preferensi Nutrisi
• Akseptabilitas keluarga POLA MAKAN &
• Norma
Gambar sosial / budaya
: Penentu MAKANAN
konsumsi makanan dan nutrisi. Sumber: Dh (1996, hlm. 4). MAKANAN YANG
• Pengetahuan nutrisi
DIKONSUMSI OLEH
• Motivasi untuk memperhatikan kesehatan
INDIVIDU
Box• 11.13
PengaruhCONTOH
promosi

PEMASARAN SOSIAL UNTUK


PRAKTEK PENYIAPAN MENGATASI OBESITAS
MAKANAN:
• Keterampilan memasak DISTRIBUSI INTRA RUMAH
• Kemampuan dan kepercayaan diri untuk menyiapkan TANGGA
Romp dan Chomp adalah yang menginisiasi Situs Sentinel untuk Pencegahan Obesitas,
Hirarki makanan keluarga sebuah
pusat
makanan yang lebih sehat
kerjasama
• FasilitasWHO di Deakin University. Proyek Romp dan Chomp,
memasak yang berbasis di Geelong, Australia,
adalah intervensi berbasis komunitas yang menangani obesitas. Sekitar 20% anak Australia mengalami
obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik serta kebiasaan makan yang buruk pada balita menjadi pola
kehidupan selanjutnya yang sulit untuk diperbaiki. Staff yang mengasuh anak usia dini kurang memiliki
pengetahuan, kepercayaan diri dan keterampilan untuk memulai program aktivitas fisik. Romp dan
Chomp menggunakan teknik pemasaran sosial untuk mempromosikan gaya hidup aktif yang sehat
kepada keluarga dengan anak-anak berusia hingga 5 tahun. Keluarga Romp dan Chomp memberikan
teladan untuk mendorong aktivitas fisik harian dan makan sehat. Setiap keluarga mengidentifikasi diri
dengan keluarga Romp dan Chomp, dengan memberikan pesan dukungan (misalnya bagaimana
meningkatkan kesempatan bermain aktif untuk anak di bawah 5 tahun) yang dapat disampaikan. Romp
dan Chomp bekerja dengan berbagai mitra termasuk fasilitas penitipan anak, keluarga, dan penyedia
aktivitas fisik.
Sumber: Riethmuller et al 2009;
http://www.deakin.edu.au/hmnbs/who-obesity/about-us/publications/flyers/romp-chomp-brochure-
dec-2005.pdf

Munculnya makanan cepat saji, makanan yang dibawa pulang, dan hilangnya keterampilan menyiapkan
makanan praktis dalam kurikulum sekolah telah menyebabkan fokus pada penyediaan keterampilan
memasak. Program keterampilan memasak berusaha mendorong orang untuk mempraktikkan
penyiapan makanan di lingkungan yang aman dan merangsang masakan rumah menggunakan makanan
segar.

Box 11.14 CONTOH

KELAS MEMASAK UNTUK TUNAWISMA

Centrepoint, asosiasi amal dan perumahan terdaftar untuk kaum muda tunawisma di London Raya, telah
meluncurkan proyek komprehensif untuk meningkatkan pola makan kaum muda yang bekerja
dengannya. Proyek ini dimulai setelah penelitian pada tahun 2002 yang menandai masalah kemiskinan
pangan dan pola makan yang buruk di antara kliennya. Selain meningkatkan kualitas nutrisi dan variasi
makanan yang disediakan dan memastikan bahwa dapur dan fasilitas makannya berstandar tinggi,
Centrepoint telah memulai program gratis yang mencakup workshop memasak yang dijalankan oleh
seorang koki yang berfokus pada cara memasak makanan bergizi. menggunakan bahan-bahan murah
yang tersedia. Workshop dilaksanakan setiap minggu dan kaum muda dapat hadir sesering yang mereka
suka. Workshop tentang 'penganggaran untuk makanan', yang mendukung kaum muda untuk
menggunakan uang mereka yang terbatas secara efektif saat berbelanja makanan, dan sesi kebersihan
makanan juga telah dimulai. Kehadiran di workshop “memasak dan berbelanja” sangat tinggi dan
tanggapan dari kaum muda sangat positif.

Sumber:http://www.foodvision.gov.uk/pages/cookery-courses-for-the-homeless diakses 8/7/09

Program terpadu yang mengadopsi berbagai strategi termasuk pendidikan dan persuasi berbasis
individu dan program struktural berbasis komunitas yang berfokus pada akses dan ketersediaan adalah
yang paling efektif. Intervensi juga dapat menargetkan penyedia lebih jauh dalam rantai makanan,
misalnya mencari sumber produk lokal yang dijual di pasar petani, atau pelabelan makanan untuk
memastikan bahwa konsumen dapat dengan mudah membandingkan kandungan lemak dan gula dari
makanan olahan. Praktisi dapat memainkan peran penting dalam mendukung dan memperkuat program
semacam itu melalui pemberian pendidikan dan nasihat tentang makanan. Selain itu, praktisi dapat
memimpin dalam menerapkan intervensi yang sesuai dalam pengaturan layanan kesehatan dan merujuk
klien ke program lokal.

AKTIVITAS FISIK
Aktivitas fisik dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang positif serta mengurangi risiko penyakit jantung
koroner: Pentingnya aktivitas fisik bagi kesehatan masyarakat itu sangat jelas, karena orang dewasa
yang aktif secara fisik memiliki 20-30% penurunan risiko kematian dini, dan hingga 50 % penurunan
risiko pengembangan penyakit kronis utama seperti penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, dan
kanker. CMO (2004, hlm.1)

The British Heart Foundation (2003) memperkirakan bahwa 37% kematian akibat penyakit jantung
koroner dapat dikaitkan dengan ketidakaktifan. Derajat risiko ketidakaktifan sebanding dengan risiko
relatif yang terkait dengan tiga faktor risiko utama penyakit jantung koroner, yaitu merokok, tekanan
darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Ketidakaktifan adalah faktor risiko terbesar bagi populasi secara
keseluruhan dan memiliki salah satu potensi perbaikan terbesar. Secara umum dengan perdebatan
tentang rekomendasi diet mengenai jumlah buah dan sayuran harian yang diinginkan, rekomendasi yang
berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik bervariasi. Saran saat ini adalah olahraga sedang minimal 30
menit yang disarankan lima kali seminggu, tetapi ada fleksibilitas dalam cara melakukannya. Misalnya,
memasukkan olahraga ke dalam kehidupan sehari-hari dalam blok 10 menit bisa sama efektifnya. Anak-
anak dan remaja harus melakukan berbagai aktivitas sedang hingga berat setidaknya 60 menit setiap
hari. Setidaknya dua kali seminggu ini harus mencakup aktivitas menahan beban yang menghasilkan
stres fisik yang tinggi untuk meningkatkan kesehatan tulang, kekuatan dan fleksibilitas otot (NICE 2009).
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mayoritas penduduk tidak melakukan olahraga yang memadai.

Box 11.15 CONTOH

TINGKAT AKTIVITAS FISIK DI INGGRIS PADA TAHUN 2006

Survei Orang Aktif dilakukan oleh Sport England, dengan survei pertama dilakukan pada tahun
2005/2006.
• 21% orang dewasa mengambil bagian dalam setidaknya tiga sesi olahraga dan aktivitas fisik
intensitas sedang selama 30 menit setiap minggu
• Berjalan adalah aktivitas rekreasi paling populer bagi orang-orang di Inggris. Lebih dari 8 juta orang
dewasa berusia 16 tahun ke atas (20%) telah berjalan selama setidaknya 30 menit selama 4 minggu
sebelumnya
• 5,6 juta orang (13,8%) berenang setidaknya sebulan sekali
• 4,2 juta orang (10,5%) pergi ke gym
• Lebih banyak laki-laki (23,7%) yang rutin berolahraga daripada perempuan (18,5%)
• Lebih dari 2,7 juta orang menggunakan waktu sukarela untuk berolahraga - dengan perkiraan 1,8
juta jam tunjangan tidak dibayar setiap minggu sepanjang tahun. Ini setara dengan lebih dari
54.000 pekerjaan setara penuh waktu
• 4,7% dari populasi orang dewasa (1,9 juta) berkontribusi setidaknya 1 jam seminggu menjadi
sukarelawan untuk olahraga

Sumber: http://www.sportengland.org/research/active_people_survey/
Box 11.16 CONTOH

PENDEKATAN UNTUK MEMPROMOSIKAN AKTIVITAS FISIK DI ANTARA ORANG DEWASA

Promosi aktivitas fisik di antara orang dewasa melalui perawatan primer telah mencakup akses
bersubsidi ke fasilitas rekreasi, penggunaan pedometer dan skema berjalan atau bersepeda, serta
dukungan dan saran berkelanjutan kepada orang-orang yang tidak aktif dari praktisi.

'Latihan berdasarkan resep' atau skema rujukan latihan telah ditetapkan secara luas. Namun, tidak ada
bukti yang ditemukan dalam tinjauan dari NICE (2007a) yang menunjukkan bahwa skema rujukan
olahraga efektif dalam meningkatkan tingkat aktivitas fisik dalam jangka panjang (lebih dari 12 minggu)
atau dalam jangka waktu yang sangat lama (lebih dari 1 tahun). Panduan mereka menyarankan bahwa
skema rujukan latihan baru tidak boleh dibuat selain sebagai bagian dari program evaluasi atau studi
evaluatif lain yang relevan.

Namun, intervensi singkat dari praktisi perawatan primer telah terbukti efektif (NICE 2007a). Lawton et
al (2008) menemukan bahwa intervensi singkat oleh perawat praktik dengan kunjungan tindak lanjut 6
bulan dan dukungan telepon bulanan selama 9 bulan efektif dalam meningkatkan aktivitas fisik dan
kualitas hidup wanita berusia 40-74 selama 2 tahun. periode -tahun (meskipun ada juga lebih banyak
jatuh dan cedera). Sebuah uji coba cluster acak dari intervensi perawatan primer yang melibatkan
dokter yang memberikan nasihat dan meresepkan aktivitas fisik selama janji tambahan menemukan
intervensi ini efektif (Grandes et al 2009). Meskipun efek klinis keseluruhan kecil, namun akan
berdampak signifikan jika diterapkan di seluruh populasi.

Meskipun Survei Kesehatan untuk Inggris (Pusat Informasi NHS 2008) dan Survei Orang Aktif
(http://www.sportengland.org) telah menemukan bahwa proporsi pria dan wanita yang mencapai
tingkat olahraga yang direkomendasikan terus meningkat, hanya 6% pria dan 9% wanita mengetahui
level yang direkomendasikan, dengan sekitar seperempatnya berpikir bahwa level tersebut lebih tinggi
daripada level sebenarnya dan kebanyakan orang tidak mengetahui rekomendasi tersebut dan berpikir
levelnya kurang dari itu. Hambatan yang paling sering dikutip untuk melakukan lebih banyak aktivitas
fisik adalah komitmen kerja (dikutip oleh 45% pria), kurangnya waktu luang (dikutip oleh 37% wanita),
dan merawat anak-anak atau orang tua (dikutip oleh 25% wanita). Sekitar 15% orang menyatakan
kekurangan uang, dan sekitar 12% mengatakan kesehatan yang buruk, sebagai hambatan.

Anak-anak adalah kelompok sasaran khusus untuk peningkatan aktivitas fisik. Meningkatnya hobi pasif
dan kegiatan rekreasi, seperti menggunakan komputer atau menonton TV, bersama dengan ketakutan
tentang keselamatan di jalan raya dan hilangnya kegiatan olahraga di sekolah (sebagian didorong oleh
tuntutan kurikulum nasional) semuanya digabungkan untuk mengurangi pola aktivitas fisik dari seluruh
generasi. Pola perilaku yang dibentuk di masa kanak-kanak memberikan pengaruh pada perilaku orang
dewasa di kemudian hari dan faktor risiko kardiovaskular berasal dari masa kanak-kanak. Perubahan
positif dalam lingkungan sekolah dikaitkan dengan karakteristik berikut (HDA 2001; Canadian Cancer
Society 2008; NICE 2009):
• Dirancang dengan tepat, disampaikan dan didukung kurikulum aktivitas fisik
• akses ke fasilitas yang sesuai dan dapat diakses serta peluang untuk aktivitas fisik
• keterlibatan kaum muda dalam perencanaan program
• program manajemen diri
• kurikulum kelas pelengkap yang berfokus pada aktivitas fisik
• program keterlibatan keluarga.

Box 11.17 CONTOH

BERJALAN KE SEKOLAH

Berjalan ke sekolah tidak hanya memberikan latihan yang berharga tetapi juga kesempatan untuk
kontak sosial dan ikatan antara anak-anak dan orang tua serta kelompok sebaya mereka. Metode
pengangkutan yang lebih aktif juga baik untuk lingkungan. Selama minggu berjalan-ke-sekolah nasional,
jumlah siswa yang berjalan ke sekolah meningkat sekitar sepertiga. Lebih dari 6.380 sekolah, yang
melibatkan 1.719.558 siswa, saat ini mengambil bagian dalam skema berjalan-ke-sekolah, yang
dipromosikan oleh 2 dari 3 instansi lokal.

Berjalan ke sekolah satu hari dalam seminggu (Walk to school on One day a Week : WoW), pertama kali
diluncurkan di Gloucestershire pada tahun 1999 dan kemudian diadopsi oleh enam wilayah London
pada tahun 2004, bertujuan untuk mencapai perubahan permanen dalam pola perjalanan. WoW
didukung oleh berbagai mitra termasuk Departemen transportasi, Transportasi untuk London, Jalan
Hidup, dan berbagai mitra lokal. http://www.livingstreets.org.uk/

Ada bukti bahwa bus berjalan (kelompok berjalan sukarela yang didukung oleh orang tua dan guru
ditambah keterlibatan dari jalan raya setempat atau otoritas transportasi) menyebabkan peningkatan
laporan berjalan kaki antara anak usia 5–11 tahun, dan pengurangan penggunaan mobil untuk
perjalanan anak-anak ke dan dari sekolah. Namun, penyediaan bus berjalan sendiri mungkin tidak cukup
untuk membendung penurunan yang lebih umum dalam berjalan kaki ke dan dari sekolah.
Mempertahankan sukarelawan untuk bertindak sebagai koordinator untuk skema ini tampaknya
menjadi faktor kunci dalam keberlanjutan bus berjalan (NICE 2009).

Intervensi promosi kesehatan dan kesehatan masyarakat telah difokuskan pada intervensi yang
ditargetkan yang mengurangi hambatan untuk berolahraga daripada mempromosikan aktivitas fisik.
Namun, pendekatan yang lebih terintegrasi yang berjenjang dan mencakup rencana perjalanan lokal dan
penggunaan ruang terbuka sedang diusulkan. Lebih sering pendekatan pengaturan digunakan, seperti
dalam pengaturan sekolah pada contoh di atas, dan semakin banyak fokus yang ditargetkan pada
kelompok tertentu (misalnya wanita muda) dalam pengaturan tertentu diadopsi.

AlKOHOL DAN NARKOBA


Alkohol dan penggunaan narkoba dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan dan sosial termasuk
kekerasan, perampokan, bahaya mengemudi dan gangguan masyarakat selain masalah kesehatan fisik
dan mental. Apabila dihubungkan dengan peradilan pidana cenderung menerima profil yang lebih tinggi
daripada masalah kesehatan. Hal ini diilustrasikan oleh fokus masyarakat pada narkoba, khususnya obat-
obatan terlarang, bukan alkohol, meskipun alcohol menimbulkan risiko yang lebih serius bagi kesehatan
masyarakat.

Box 11.18 Konsumsi alkohol di Inggris

 Rekomendasi saat ini adalah laki-laki sebaiknya tidak minum lebih dari 3–4 unit secara rutin per
hari dan wanita seharusnya tidak minum lebih dari 2-3 unit per hari secara rutin. Satu unit alkohol
setara dengan setengah liter bir, segelas anggur atau takaran minuman beralkohol.
 Survei Rumah Tangga Umum menunjukkan bahwa pada tahun 2007, 37% melebihi tingkat
rekomendasi dan 20% orang dewasa mengkonsumsi lebih dari dua kali lipat tingkat rekomendasi
setidaknya sekali selama minggu sebelumnya.
 Pria minum lebih banyak daripada wanita (41% pria melebihi batas harian setidaknya sekali
selama minggu sebelumnya dibandingkan dengan 34% wanita).
 Orang-orang dalam rumah tangga 'manajerial dan profesional' lebih mungkin dibandingkan dalam
rumah tangga 'rutin dan manual' untuk melebihi batas harian konsumsi alkohol setidaknya sekali
selama minggu sebelumnya (43% dan 31%, masing-masing).
 Orang-orang kemungkinan besar akan minum saat di rumah pada hari dimana mereka paling
banyak minum.
 Lebih dari empat perlima penduduk (86%) pernah mendengar unit alkohol tetapi hanya sekitar
dua perlima penduduk mengetahui dengan benar rekomendasi maksimum harian untuk pria dan
wanita (38% laki-laki dan 44% perempuan).
(Source: http://www.statistics.gov.uk/StatBase/ Product.asp?vink=5756)

Box 11.19 Bahan Diskusi

Pada tahun 2009, Kepala Petugas Medis meminta sebuah kebijakan harga minimum untuk alkohol 50
pence per unit alkohol. Apa yang mungkin menjadi keberatan untuk kebijakan seperti itu?

Ada ambivalensi yang cukup besar di Inggris tentang menangani alkohol. Di satu sisi, ada bukti
penyalahgunaan alkohol dan anjuran pengurangan konsumsi adalah tujuan kebijakan yang sah. Di sisi
lain, industri alkohol Inggris mempekerjakan lebih dari satu juta orang dan merupakan produsen alkohol
terbesar keempat dan produsen bir terbesar keenam di dunia. Alkohol menyumbang lebih dari 3% dari
total pendapatan pajak. Promosi kesehatan yang berkaitan dengan alkohol mungkin ambigu dan
membingungkan karena pembatasan asupan alkoholnya dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit
jantung koroner. Namun, penggunaan alkohol yang berlebihan juga terkait untuk berbagai masalah
kesehatan dan sosial. Bangkitnya masalah kesehatan dan sosial yang berhubungan dengan alcohol
didorong oleh peningkatan konsumsi alkohol, terutama di kalangan anak muda dan wanita.
Box 11.20 Bahan Diskusi

Apa manfaat dan kerugian konsumsi alcohol bagi:


a. masyarakat luas
b. komunitas
c. perdagangan dan industri
d. layanan kesehatan dan perawatan sosial
e. individu dan keluarga

Box 11.21 Alkohol dan Kesehatan

Pada tahun 2006, di Inggris terjadi lebih dari 6500 kematian yang terkait langsung dengan alkohol,
dimana dua pertiganya adalah laki-laki. Pada tahun 2006/2007 terdapat 207.788 penerimaan kasus di
rumah sakit dengan diagnosis primer atau sekunder terkait dengan alkohol, dengan 9% di antaranya
melibatkan pasien di bawah 18 tahun.

Penggunaan alkohol yang berlebihan terkait dengan banyak masalah kesehatan termasuk tekanan darah
tinggi, jenis kanker tertentu, stroke, masalah kesuburan, gastritis, pankreatitis, penyakit hati, masalah
kesehatan mental, kecelakaan dan bunuh diri.

Penggunaan alkohol yang berlebihan juga terkait dengan masalah sosial seperti kekerasan dan
kejahatan. Pada 2006/2007, lebih dari setengah pelaku kekerasan diyakini berada di bawah pengaruh
alcohol pada saat penyerangan.

Pada tahun 2004, penyalahgunaan alkohol diperkirakan merugikan layanan kesehatan antara £ 1,4 dan £
1,7 miliar per tahun. Perkiraan terbaru menyebutkan total biaya terkait alcohol merugikan sekitar £ 20
miliar per tahun.

NHS Information Centre for Health and Social Care 2008, Cabinet Office 2004.

Box 11.22 Pendapat Praktisi

Sungguh menyedihkan berada pada shift malam akhir pekan di rumah sakit dan setiap minggu melihat
cedera, kecelakaan dan kematian yang sama yang seharusnya dapat dihindari, semua disebabkan oleh
alkohol. Minggu lalu merupakan minggu penyegaran di universitas dan bahkan lebih buruk dari
biasanya. Kami bekerja keras tanpa batas, dan puncaknya masuk anak muda yang mabuk yang
menyebabkan gangguan di rumah sakit dan menyinggung orang yang mencoba membantu mereka. Jika
mereka cukup pintar untuk belajar di universitas, tentunya mereka cukup cerdas untuk tahu tentang
batas alkohol yang masuk akal? Meskipun banyak yang bergantung pada pemasaran yang tidak
bertanggung jawab dan promosi oleh industri minuman. Seluruh di sekitar kota dan universitas, ada
pemberitahuan menawarkan minuman murah dan promosi happy hour, dan para siswa ini
menganggapnya hebat.

Komentar

Riset dan kebijakan saat ini mendukung pendekatan multipartner dan multi-faktorial terhadap
penyalahgunaan alcohol dan bahayanya. Pendekatan saat ini berusaha untuk menjaga kebebasan dan
pilihan individu sambil mempromosikan regulasi individu. Beberapa negara fokus pada membatasi
perilaku mabuk dan kriminalisasi beberapa peminum (mis. peminum di tempat umum). Permintaan
pengurangan diantisipasi dengan mengikuti program pendidikan kesehatan tentang tingkat konsumsi
alcohol yang diperbolehkan. Ada kesenjangan kredibilitas yang terus-menerus antara pesan seperti
'aman, masuk akal dan sosial' dan sikap kontemporer terkait alkohol dan perilaku. Terkait dengan suplai,
pemerintah mencari pendekatan yang lebih bertanggung jawab terhadap pemasaran dan promosi oleh
industri minuman, terlepas dari liberalisasi aturan perizinan. Alkohol berdampak pada komunitas lokal,
kejahatan dan ketidakteraturan, serta kesehatan dan kepedulian sosial, jadi mengatasi penyalahgunaan
alkohol dan efeknya membutuhkan kemitraan yang erat berbagai lembaga dan layanan promosi
ekonomi yang aman melalui promosi dan penegakan ritel yang bertanggung jawab dan peningkatan
tindakan perlindungan umum. Ada sebuah aturan untuk berbagai strategi termasuk kebijakan,
kampanye media massa, tindakan komunitas dan pendidikan individu dan nasihat. Ini diilustrasikan
sebagai contoh strategi pengurangan bahaya alkohol di Inggris.

Strategi pengurangan bahaya alkohol nasional di Inggris, diumumkan pada tahun 2004, mengidentifikasi
pendekatan berikut (ibid):
 Pendidikan dan komunikasi yang lebih baik, misalnya kampanye 'Tahu batas aman konsumsi
alkohol' pada pesta minuman keras dan kampanye 'Gunakan akal mu' apabila mengemudi sambil
minum.
 Layanan kesehatan dan pengobatan.
 Memerangi kejahatan dan gangguan terkait alcohol melalui penggunaan kekuatan penegakan baru
pada Undang-Undang Perizinan 2003 dan penurunan tindak kejahatan dengan kekerasan 2006
bekerja sama dengan industri alkohol untuk mempromosikan tingkat aman konsumsi alkohol dan
mmebatasi periklanan dan pemasaran alkohol yang tidak bertanggung jawab.

Pada tahun 2007, strategi ini direview oleh beberapa departemen pemerintah (DH, Home Office, DES
dan DCMS 2007), yang mengumumkan langkah-langkah selanjutnya pada strategi alkohol nasional:
 Penajaman peradilan pidana untuk tingkah laku mabuk.
 Tinjauan tentang pembelian alkohol NHS.
 Lebih banyak membantu orang yang ingin mengurangi minuman.
 Penegakan yang lebih ketat atas penjualan alcohol di bawah umur.
 Bimbingan bagi orang tua dan remaja.
 Kampanye informasi umum untuk mempromosikan budaya baru 'minum dengan jumlah yang
masuk akal'.
 Konsultasi umum tentang harga dan promosi alkohol.
 Strategi alkohol lokal.

Box 11.23 Bahan Diskusi

Menurut Anda, apakah kebijakan saat ini menggunakan campuran efektif dari undang-undang, media
advokasi dan pendidikan?

BMA (2008) menyimpulkan bahwa pendidikan dan promosi kesehatan hanya berpengaruh terbatas
perilaku minum, dan malah lebih menganjurkan penekanan pada intervensi dan pengobatan dini
penyalahgunaan alkohol dalam pengaturan perawatan primer dan rumah sakit. Saat ini, belum ada
screening rutin untuk penyalahgunaan alkohol, meskipun kuesioner tentang penyalahgunaan alcohol
adalah cara yang efisien dan hemat biaya untuk mendeteksi penyalahgunaan alkohol. Intervensi
singkat disampaikan pada pengaturan perawatan kesehatan efektif untuk orang yang tidak bergantung
pada alkohol. Untuk orang yang bergantung pada alkohol, layanan perawatan khusus kecanduan
alcohol sangat penting dan perlu disediakan dan didanai secara memadai di seluruh Inggris (BMA
2008).

NICE (2007b) memandu intervensi berbasis sekolah tentang alkohol menyimpulkan bahwa pendekatan
seluruh sekolah yang melibatkan berbagai mitra lokal harus diadopsi. Intervensi harus mencakup
penanganan alkohol dalam kurikulum pendidikan, kebijakan pengembangan dan lingkungan sekolah,
dan pelatihan pegawai. Anak-anak dan remaja dianggap berisiko menyalahgunakan alkohol dan harus
ditawarkan saran secara pribadi atau dirujuk ke layanan eksternal yang sesuai. Undang-undang
menjadi salah satu dari strategi paling efektif dalam memerangi penyalahgunaan alkohol. Kombinasi
pajak alkohol, pembatasan dalam penyeediaan, dan tindakan pencegahan mengemudi dalam keadaan
mabuk efektif dalam mengurangi penyalahgunaan alkohol dan efeknya (Room et al 2005).

NARKOBA

Jumlah pengguna narkoba bermasalah memang sulit memperkirakan tetapi berada di wilayah 200.000
di Inggris dan Wales. Penggunaan narkoba bermasalah mempunyai prevalensi rendah perilaku berisiko
namun berkaitan dengan banyak masalah kesehatan dan sosial serta tingkat kematian tinggi. Misalnya,
angka kematian standar rasio pengguna narkoba Skotlandia 12 kali lebih tinggi untuk populasi umum
dan prevalensi pengguna narkoba bermasalah di Skotlandia lebih tinggi dibandingkan dengan Inggris
yang menyumbang sepertiga lebih kematian di Skotlandia di atas Inggris (Bloor et al 2008). Strategi
Penanganan Narkoba Nasional yang baru (COI 2008) berfokus pada enam area utama:
1. menargetkan pelaku penyalahgunaan narkoba yang merupakan sumber kejahatan di masyarakat
dan merampas hasil kejahatannya.
2. fokus pada pimpinan jaringan peyediaan narkoba
3. memastikan bahwa polisi mendengarkan dan menanggapi keprihatinan masyarakat
4. menawarkan lebih banyak dukungan kepada keluarga, khususnya dimana ada orang tua yang
menyalahgunakan narkoba
5. memberikan informasi yang lebih baik kepada orang tua dan remaja, dengan pendidikan wajib
terkait narkoba di sekolah dan kampanye informasi local.
6. memberikan layanan rehabilitasi pengguna narkoba yang lebih baik untuk membantu pengguna
bebas dari narkoba dan kembali ke dalam masyarakat.

Box 11.24 Contoh

Terjebak di antara histeria media, penyangkalan orang dewasa, dan cerita anekdot dari teman sebaya,
kaum muda bisa jadi sulit mendapat informasi tentang narkoba. Pada 2008/2009, 6,6 juta euro
dialokasikan untuk Kampanye Frank, menggunakan TV, radio dan iklan online untuk menjangkau kaum
muda. Kampanye pemasaran sosial dikembangkan dari konsep risiko kaum muda untuk
mengembangkan informasi yang jelas. Situs web ini menawarkan informasi dan nasihat gratis dan tidak
memihak tentang narkoba, dan pertanyaan individu dapat dikirim melalui email. Sejumlah sumber
bantuan ditandai dari situs web ini. Kampanye yang jujur didanai bersama oleh kantor pusat dan
departemen kesehatan, bekerja erat dengan departemen pendidikan dan keterampilan. Kampanye
terang-terangan tentang ganja dan kokain baru-baru ini dipuji sebagai keberhasilan, dengan kampanye
kokain yang menampilkan pablo, seekor anjing yang biasa memperdagangkan narkoba, dilihat lebih dari
700.000 kali di situs youtube. Penelitian menunjukkan bahwa 89% orang muda mengakui kampanye
tersebut dan lebih dari setengah jumlah orang yang diwawancarai (53%) akan terus terang untuk
mendapatkan inform909asi tentang narkoba.

Box 11.25 Aktifitas

Seberapa mudah dan etis bagi praktisi untuk mengadopsi pendekatan pengurangan dampak buruk?

Komunitas lokal menanggung beban kejahatan dan kekacauan terkait narkoba. Tindakan terkoordinasi
antara masyarakat dan badan-badan lokal serta polisi setempat dapat menimbulkan efek dramatis pada
ketersediaan galian setempat dan masalah terkait. Skema rujukan penangkapan narkoba, di mana
pengguna ditawari intervensi dan dukungan dini melalui kantor polisi setempat, rujukan mandiri, dan
pengadilan, telah diadopsi secara luas. Pengurangan operasi menargetkan perdagangan narkoba dan
bertujuan untuk mengurangi permintaan dengan membawa pengguna narkoba ke dalam perawatan.
kampanye tersebut berhasil, dengan hampir 500 penangkapan dan hampir 300 orang dirujuk ke layanan
perawatan narkoba. daerah tersebut menjadi lebih aman dan lingkungan yang lebih menyenangkan (HM
Goverment, p.8)
Pengobatan adalah bagian penting dari keseluruhan strategi. pengobatan efektif dan hemat biaya -
untuk setiap € 1 yang dibelanjakan, diperkirakan € 3 dihemat hanya untuk biaya peradilan pidana
(kantor pusat 2002). badan perawatan nasional mengawasi layanan perawatan yang dikoordinasikan
secara lokal dan disediakan oleh tim aksi narkoba. berbagai layanan mulai dari detoksifikasi rawat inap
dan resep hingga konseling terstruktur dan rehabilitasi tempat tinggal. tujuannya adalah untuk
memberikan jalan keluar yang positif dari kecanduan dan kejahatan bagi pengguna narkoba.

Pengurangan dampak buruk adalah aspek penting dari strategi. Ada banyak definisi dan pendekatan
yang merugikan pengurangan tetapi pada dasarnya ini adalah paket tindakan dan pendekatan yang
memungkinkan orang untuk mengurangi risiko mereka. Beberapa praktisi mungkin menemukan
pendekatan seperti itu sulit karena mengakui hak masyarakat untuk membuat keputusan yang tidak
sehat atau ilegal. bagi sebagian orang, ini mungkin sikap yang tidak etis dan tidak dapat mereka dukung.
bagi yang lain, menggunakan pendekatan semacam itu dapat memberikan cara yang berguna untuk
berkontribusi secara efektif dalam mengurangi risiko tanpa harus mengadopsi pendekatan 'semua atau
tidak sama sekali' yang tidak realistis.

Box 11.26 Bahan Diskusi

Menurut Anda mengapa ada strategi nasional yang terpisah untuk alkohol, tembakau dan obat-obatan?

Alkohol dan obat2an menggunakan hukum yang ada dan tantangan yg ada sebagai masalah kesehatan.
Pendekatan yang sangat efektif adalah dengan mengkombinasikan beberapa strategi yang berbeda
yang menargetkan beberapa aspek permasalahan. Penggunaan undang2, peraturan, dan peradilan /
hukum pidana sangat penting sebagai tambahan dalam melakukan screening, edukasi, pendampingan
serta pengobatan yang disediakan oleh praktisi.

Bukti menunjukan bahwa mengintervensi target secara spesifik oleh para praktisioner sangat efektif dan
berkontribusi dalam mengurangi beban penyakit yang disebabkan oleh alkohol dan obat2 terlarang.

KESEHATAN SEKSUAL

Kesehatan seksual Istilah kesehatan seksual memiliki banyak pengertian yang contrast atau sebaliknya
yang dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap konsep seperti kesehatan dan sex. Definisinya dapat
mencakup dari penyebab kliniks yang disebabkan oleh kesehatan yang buruk , seperti infeksi ,dan
kepuasan kesenangan.

Box 11.27 Aktifitas

Bagaimana anda mendefinisikan Kesehatan Seksual? Apakah defenisi tersebut sama pada laki-laki dan
perempuan? Pada orang-orang heteroseksual dan homoseksual?
Seringnya fokus hanya pada ketentuan pelayanan pada kesehatan yang buruk dan penyakit, kebanyakan
definisi hanya mengarah pada seluruh konsep positif dari kesehatan seksual. Sebagai contoh WHO
mengacu pada Integrasi dari fisik, emosi, intelektual , dan askpek sosial dari perilaku seksual dengan cara
yang memperkaya dan yang meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta. Dasar dari konsep ini
adalah hak untuk informasi seksual dan hak untuk bahagia (WHO 1975). Departemen kesehatan
memperkuat konsep holistik kesehatan seksual sambil mengakui kebutuhan untuk menghindari
konsekuensi yang tidak diinginkan dari aktivitas seksual termasuk penyakit.

Kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan fisik dan mental. Ini adalah kunci dari identitas
manusia sebagai manusia bersama dengan hak asasi manusia atas privasi, kehidupan keluarga dan
hidup bebas dari diskriminasi. Elemen penting dari kesehatan seksual goog adalah hubungan yang adil
dan pemenuhan seksual dengan akses ke informasi dan layanan untuk menghindari risiko kehamilan,
penyakit, atau penyakit yang tidak diinginkan. DH (2001B, P.7)

Jenis kelamin merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesehatan seksual. perbedaan kekuatan
laki-laki dan perempuan terbukti dalam sebagian besar hubungan seksual seperti dalam konteks yang
lebih luas dari realitas laki-laki-perempuan (Doyal, 1995, p.62), kapasitas perempuan untuk menikmati
dan mengekspresikan seksualitas mereka dibatasi oleh hubungan yang secara fundamental tidak setara
antara pria dan wanita. perempuan mungkin harus merundingkan kekhawatiran mereka tentang
kesuburan dan seks yang lebih aman dan mungkin diancam dengan kekerasan, pelecehan atau
pelecehan dari pasangan mereka. Sebuah survei terhadap sikap seksual wanita muda menyimpulkan
bahwa bagi wanita muda untuk bersikeras menggunakan kondom untuk keselamatannya sendiri
memerlukan penolakan terhadap batasan dan menentang konstruksi intercouse sebagai kesenangan
alami pria dan tugas alami wanita. Homoseksualitas tetap kurang dihargai secara sosial dan lebih
didiskriminasi terhadap identitas seksual dibandingkan dengan heteroseksualitas. Kegiatan yang
diterima begitu saja oleh heteroseksual, seperti pengakuan publik dan penerimaan pasangan seksual
mereka, dapat menjadi masalah bagi hemoseksual. hak-hak homoseksual ditentukan oleh undang-
undang, misalnya usia persetujuan untuk homoseksual adalah 18 dibandingkan dengan 16 untuk
heteroseksual.

Unsur kesehatan seksual yang didefinisikan sebagai bebas dari Infeksi Menular Seksual (IMS) telah
menurun dalam beberapa tahun terakhir. semua IMS mengalami peningkatan dalam dekade terakhir
(1998-2007), terutama gonore (peningkatan 42%), klamidia (peningkatan 150%) dan sifilis (meningkat
dengan faktor 19). kejadian IMS terkait dengan etnis (pada tahun 2005 carribeans hitam menyumbang
18% diagnosis gonore) dan homoseksualitas (pada tahun 2007 55% kasus sifilis didapat melalui
hubungan seks antar laki-laki). kejadian HIV / AIDS juga meningkat secara signifikan; untuk detail lebih
lanjut lihat bab 10.

Inggris memiliki tingkat kehamilan remaja tertinggi di Eropa. Kehamilan remaja terkait dengan
kemiskinan dan ketidakberuntungan, dan lebih sering terjadi pada keluarga sosial ekonomi rendah yang
tinggal di daerah tertinggal. ini juga lebih umum di antara beberapa kelompok tiga (misalnya wanita
muda Karibia, Pakistan dan Bangladesh), orang muda dengan prestasi pendidikan di bawah rata-rata,
orang muda yang pernah dalam perawatan, tidak bersekolah secara sosial, atau terlibat dalam
kejahatan, dan anak-anak remaja ibu. Kehamilan remaja dikaitkan dengan sejumlah hasil negatif
(masalah kesehatan bayi, rendahnya tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu, menjadi orang tua tunggal
dan isolasi sosial), dan merupakan salah satu mekanisme yang melanggengkan siklus deprivasi dari
generasi ke generasi.

Inggris meluncurkan strategi kehamilan remaja pada tahun 1999 dengan target amnisi untuk
mengurangi separuh kehamilan remaja pada tahun 2010. Sejak tahun 1989 telah terjadi penurunan
13,3% dalam konsepsi di antara usia di bawah 18 tahun, dengan pengurangan di lebih dari 120
pemerintah daerah. lebih dari 20% pemerintah daerah mengalami penurunan setidaknya 25% pada
tingkat kehamilan remaja. Sebuah strategi baru "strategi kehamilan remaja) tinjauan bukti menemukan
intervensi berikut efektif:
1. pendidikan seks di sekolah, terutama bila dikaitkan dengan layanan kontrasepsi
2. pendidikan berbasis komunitas, pengembangan dan layanan kontrasepsi
3. Program pengembangan remaja yang berfokus pada pengembangan personla dan kejuruan serta
pendidikan
4. Jangkauan keluarga yang melibatkan orang tua dari kaum muda.

Layanan lokal responsif yang dapat diakses dan dikelola oleh staf yang terlatih dan berkomitmen juga
penting. pendidikan sebaya, memastikan intervensi yang sesuai dengan usia yang disesuaikan dengan
kaum muda dengan pesan yang jelas dan kemitraan yang berfungsi, semua faktor ditandai sebagai
kontribusi untuk intervensi yang efektif. Intervensi berbasis pantangan (yang menganjurkan tidak ada
aktivitas seksual sebelum menikah) telah didukung secara luas di AS tetapi terbukti tidak efektif, dan
juga telah dikritik karena mengadopsi sikap moralistik dan memperlakukan kaum muda sebagai orang
yang belum dewasa dan kurang otonomi. Program pendidikan seks di Inggris mendukung kaum muda
untuk menunda aktivitas seksual.

Tinjauan terhadap 10 tahun strategi kesehatan seksual pemerintah, yang diluncurkan pada tahun 2021,
menunjukkan lima bidang strategis utama di mana tindakan prioritas diperlukan (MedFASH 2008)
1. Memprioritaskan kesehatan seksual sebagai masalah kesehatan masyarakat utama dan
mempertahankan kepemimpinan tingkat tinggi di tingkat lokal, regional dan nasional
2. membangun kemitraan strategis dengan layanan kesehatan, otoritas lokal dan sektor ketiga (sektor
sukarela)
3. commisioning untuk meningkatkan kesehatan seksual
4. Investasi lebih banyak dalam pencegahan melalui komisi dan sumber daya pendidikan kesehatan
seksual di sekolah sesuai undang-undang, dan meningkatkan penyebaran intervensi yang efektif.
5. menyampaikan layanan kesehatan seksual modern.

Box 11.28 Aktifitas

Mengapa layanan kesehatan seksual tetap menjadi cinderella di NHS - kekurangan dana, kekurangan
staf dan relatif tidak terlihat?
Promosi kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mengubah perilaku
seksual menghadapi tantangan khusus karena sifat sensitif dari objek dan kekuatan gender dan orientasi
seksual dalam membentuk persepsi dan sikap masyarakat. kesehatan seksual juga merupakan bidang
yang kompleks dan mencakup kesuburan dan IMS. Fokus dari strategi nasional adalah pada peningkatan
akses, ketersediaan dan penerimaan layanan kesehatan seksual NHS. Ini mungkin melibatkan praktisi
yang mengembangkan pendekatan yang lebih berpusat pada klien dan fleksibel untuk pemberian
layanan. prioritas tetap ada, namun, lebih difokuskan pada kesehatan seksual yang buruk - untuk
mengurangi IMS dan HIV, dan juga untuk mengurangi angka kehamilan remaja.

KESIMPULAN

Gaya hidup dan pilihan perilaku individu memiliki sejarah panjang menjadi sasaran perubahan oleh
promotor kesehatan. pentingnya perilaku seperti diet, olahraga, merokok, penggunaan alkohol dan
narkoba, dan aktivitas seksual dalam memengaruhi atau bahkan menentukan hasil kesehatan diterima
secara luas. apa yang diperdebatkan adalah keefektifan berbagai jenis pendekatan untuk mengubah
gaya hidup dan apakah pendekatan tersebut dapat dipertahankan secara etis. Gaya hidup umumnya
dipandang sebagai pilihan individu yang harus dihormati kecuali mereka secara langsung melanggar
kebebasan orang lain untuk memilih. dampaknya pada orang lain umumnya lebih mudah untuk
dipahami jika melibatkan aspek-aspek seperti keamanan dan kejahatan (terkait dengan alkohol dan
penggunaan narkoba) daripada aspek-aspek seperti kesehatan (terkait dengan merokok). Namun, kasus
balasan dapat dibuat - bahwa pemerintah memiliki tugas untuk melindungi orang dari risiko kesehatan
yang diketahui, terutama bila hal ini berpola sosial dan terkait dengan ketidaksetaraan sosial-ekonomi.
ketika perilaku berdampak langsung pada orang lain, jauh lebih mudah untuk mendapatkan dukungan
dari legislasi dan regulasi untuk mengendalikan perilaku tersebut. ketika efeknya lebih menyebar, kasus
untuk legislasi dan regulasi juga menjadi lebih sulit. Hal ini dapat dibuktikan dengan membandingkan
keberadaan undang-undang yang mengatur tentang mabuk di tempat umum dan sementara
bertanggung jawab atas kendaraan dengan perjuangan panjang untuk melarang iklan dan promosi
produk tembakau. Meskipun merokok menyebabkan kesehatan yang buruk dan kesusahan bagi perokok
pasif maupun perokok, hal ini tidak terkait dengan perilaku anti-sosial yang terlihat. Oleh karena itu,
kampanye untuk melarang iklan tembakau membutuhkan waktu lama untuk membangun bukti dan
mendapatkan dukungan, dan larangan merokok di hampir semua tempat umum dan tempat kerja baru
diperkenalkan pada tahun 2007.

Sementara undang-undang dan peraturan mungkin merupakan cara yang paling efektif untuk mengubah
gaya hidup, dalam banyak kasus mereka dipandang tidak tepat karena ketatnya kebebasan dan
kebebasan individu. dalam kasus ini, pendidikan dan persuasi melalui penggunaan kampanye media
massa dapat menjadi strategi yang tepat. Praktisi kesehatan memiliki peran penting dalam
menggunakan strategi pendidikan dan motivasi dengan klien individu, dan juga dengan kelompok dan
komunitas lokal jika ada kesempatan. teknik ini berusaha mengubah orang perilaku sukarela sebagai
hasil dari pendidikan, informasi, dukungan dan nasihat. Dasar bukti teknik yang efektif untuk digunakan
dalam intervensi pendidikan dan motivasi sedang tumbuh. Kombinasi berbagai strategi yang mencakup
undang-undang dan regulasi adalah cara paling efektif untuk mencapai perubahan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai