KELOMPOK 3
D I M A S D W I P R AY O G A ( 1 8 0 2 1 0 4 9 )
PUTRI YULINDA (18021044)
R I D H O A L F I S YA H R I N FA U Z A N ( 1 8 0 2 1 0 2 1 )
I S T I Q O M A H ( 1 8 0 2 11 0 2 )
DINA RUSTINA RAMADANI (18021097)
AFRIANSAH (18021019)
1. RASIO
Rasio merupakan tipe ukuran lainnya yang secara spesifik harus mencakup konsep waktu di dalam ukuran.
Rasio menggambarkan jumlah kasus yang terjadi dibagi dengan populasi berisiko (Magnus, 2007). Menurut
Ryadi dan Wijayanti (2014) Rasio (R) adalah jumlah orang (dengan sifat kualitatif tertentu) dibandingkan
dengan sejumlah orang lain (dengan sifat kualitatif lain pula).
Rumus :
R
Keterangan:
a. X = pembilang atau kasus yang terjadi
b. Y = penyebut atau populasi berisiko
2. RATE
Rate (Angka) merupakan ukuran yang umum digunakan untuk peristiwa yang akan diukur, biasanya untuk analisis
statistik di bidang kesehatan, sebagai hasilnya akan didapatkan ukuran yang objektif dengan mengetahui jumlah bilangan
atau angka mutlak suatu kasus atau kematian
adalah jumlah kasus baru penyakit tertentu yang terjadi di kalangan penduduk pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya satu
tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan tahun jangka
waktu yang bersangkutan dalam persen atau permil.
Rumus =
XK
B. Attack Rate (Angka Serangan)
Angka serangan adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang di temukan pada satu saat tertentu
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terkena penyakit pada saat yang sama dalam pesen atau
permil.
Rumus :
X K
Rumus:
X K
C. prevalence rate
Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada waktu jangka
tertentu disekelompok masyarakat tertentu.
Rumus :
x K
Rumus :
x K
D. Crude death rate
Rumus =
x K
Rumus :
x K
xK
3. PROPORSI
proporsi bisa diartikan sebagai jumlah atau frekuensi dari suatu sifat tertentu dibandingkan dengan seluruh
populasi dimana sifat tersebut didapatkan. ( Heru Subaris Kasjono,2009).
RUMUS :
x K
Keterangan :
X = Banyaknya kejadian atau orang, dll yang terjadi dalam kategori tertentu atau sub kelompok dari kelompok yang lebih besar.
Y = Banyaknya kejadian atau orang ,dll yang tidak terjadi atau tidak termasuk dalam kategori yang dimaksud dari kelompok data
tersebut.
K = 100 %
C. Hubungan Antara insidensi dan prevalensi
Perbedaan utama prevalensi dan insidensi adalah prevalensi menunjukan proporsi individu yang sakit dari populasi berisiko
pada waktu tertentu sedangkan insidensi menunjukan proporsi kasus baru pada populasi berisiko kasus pada periode waktu
tertentu.
Jadi hubungan nya adalah Prevelensi bergantung pada insidensi dan durasi penyakit.bila prevalensi rendah dan tidak ada
perubahan berarti dengan waktu, (Najmah ,2015 ).
maka dapat dirumuskan :
P=IxD
Keterangan :
P = Prevenlasi
I = Insidensi
D = Rata-rata durasi penyakit.
D. Pengukuran kematian/kesakitan
Angka morbiditas/kesakitan adalah derajat sakit, cedera, atau gangguan pada suatu populasi. mengacu pada
angka kesakitan yaitu : jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali
merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko .
Angka mortalitas/kematian adalah jumlah kematian ( umumnya, atau karena akibat yang spesifik ) pada suatu
populasi, skala besar suatu populasi.
Rumus :
x K
2. Angka kematian bayi
Adalah jumlah seluruh kematian bayi (dibawah 1 tahun) dalam jangka waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah seluruh
kelahiran hidup dalam persen/permil.
Rumus :
x K
5. Angka kematian ibu
Adalah jumlah seluruh kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan nifas dalam 1 tahun dibandingkan dengan
jumlah seluruh kelahiran hidup pada tahun yang sama dalam persen/permil.
Rumus :
x K
1. Definisi
Menurut Rothman (2002), standardisasi adalah sebuah metode dengan menggabungkan angka rata-rata
kategori sfesifik kedalam nilai kesimpulam tunggal dengan mengambil rata-rata yang telah ditakar.
Dengan kata lain, standardisasi merupakan proses penakaran dari angka rata-rata dari dua atau lebih
kategori dengan susunan spesifik dari populasi yang menjadi takaran atau perbandingan. Oleh karena
itu,hasil nya merupakan kumplan angka rata-rata yang terstandardisasi.
2. Bagian-bagian standardisasi dalam epidemiologi
A. Standardisasi langsung
Standarisasi langsung bisa digunakan untuk menghitung angka rata-rata yang terstandardisasi,seperti rata-rata
tekanan darah yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin pada kelompok perkerjaan yang berbeda. Pada
standardisasi langsung, angka rata-rata spesifik umur/jenis kelamin perkelompok populasi didalam studi
diaplikasikan kepopulasi standar
Standardisasi tidak langsung atau indirect standardization diukur denganmembandingkan jumlah kematian atau
kesakitan yang diamati ( observed number of mortality or mobidity) dan jumlah kematian atau kesakitan yang di
harapkan ,yang kenal dengan istilah ‘standardised mortality ratio ( SMR ). SMR digunakan ketika angka umur rata-
rata (the age - specific rates) untuk populasi studi diketahui. SMR juga digunakan ketika perhitungan rata-rata untuk
populasi kecil dimana kita tidak bisamenghasilkan angka umur rata-rata yang stabil.
TERIMA KASIH