Pendahuluan
2.Uraian Definisi
3. Pengukuran Masalah Kesehatan
4. Sumber Kesalahan Pada Pengukuran
Salah satu aspek kajian epidemiologi deskriptif
adalah mempelajari frekuensi masalah
kesehatan yang ada di masyarakat
Pengukuran frekuensi masalah kesehatan dapat
dilakukan dari hasil penemuan masalah
kesehatan yang dikumpulkan dalam
masyarakat, dimana ketepatannya sangat
dipengaruhi oleh kelengkapan data itu
Untuk mengukur frekuensi masalah kesehatan
digunakan angka mutlak maupun angka relatif.
Frekuensi masalah kesehatan adalah
keterangan tentang banyaknya suatu
masalah kesehatan yang ditemukan dalam
sekelompok manusia yang dinyatakan dalam
bentuk angka mutlak, maupun angka relatif
Angka mutlak adalah angka yang
menunjukkan nilai sebenarnya
Angka relatif adalah angka yang tidak
menunjukkan nilai sebanarnya, baik berupa
rate, ratio, maupun proporsi.
Mengupayakan agar masalah kesehatan yang
diukur hanya masalah yang dimaksudkan saja
Mengupayakan agar semua masalah
kesehatan yang dimaksudkan, dapat masuk
dalam pengukuran
Mengupayakan agar penyajian hasil
pengukuran adalah dalam bentuk yang dapat
memberikan keterangan optimal, baik
dengan angka mutlak, maupun angka relatif
berupa rate, ratio, dan proporsi.
Rate adalah perbandingan suatu peristiwa
(event) dibagi dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena peristiwa yang dimaksud
(population at risk) dalam jangka waktu yang
sama yang dinyatakan dalam persen atau
permil
Rumusnya:
Rate = (x/y) x K
Peristiwa (event) sebagai pembilang
Populasi berisiko sebagai penyebut
Pembilang dapat merupakan bagian dari penyebut,
dapat juga bukan bagian dari penyebut, tergantung
dari sifat penyakit sebagai event/pembilang
Peristiwa dan populasi berisiko ada dalam suatu
jangka waktu pengamatan yang sama
Konstanta adalah sutau ketetapan yang disesuaikan,
sehingga rate terkecil yang dipakai dalam
perhitungan paling kurang mempunyai satu decimal
(contoh : 4,2/100 bukan 0,42/1000, dan seterusnya).
Population at Risk adalah semua anggota
populasi yang mungkin terkena penyakit
tersebut, yang dikembalikan berdasarkan
karakteristik penyakit yang dimaksudkan
Karena karakteristik penyakit berbeda-beda,
maka populasi berisiko dari suatu penyakit
berbeda-beda menurut sifatnya masing-
masing.
Ratio adalah perbandingan suatu peristiwa
(event) dengan peristiwa (event) lainnya
yang tidak berhubungan.
Rumusnya:
Ratio = (event x/event y) x K, dimana K=1
Sehingga, Ratio = event x/event y
Event x, sebagai pembilang
Event y, sebagai penyebut
Pembilang bukan bagian dari penyeebut
Event x dan y terjadi dalam lingkup jangka
waktu pengamatan yang sama
Umumnya, kedua nilai x dan y dibagi oleh baik
nilai x maupun nilai y, sehingga salah satu nilai
(X maupunY) dalam ratio menjadi sama dengan
1.
Akibatnya, Konstanta sebagai suatu ketetapan
selalu sama dengan 1.
Proporsi adalah perbandingan dua nilai,
dimana nilai pembilangnya merupakan
bagian dari penyebut
Rumusnya:
Proporsi = {x/(x + y)} x K, dimana K=100.
Event x, sebagai pembilang, merupakan bagian
dari penyebut
Penyebutnya adalah (x + y)
Event x dan (x + y) terjadi dalam lingkup jangka
waktu pengamatan yang sama
Konstanta sebagai suatu ketetapan selalu sama
dengan 100
Akibatnya, persentase berbagai kategori dari
keseluruhan data dapat dijumlahkan (sebaiknya
dijumlahkan) dan jumlahnya harus sama dengan
100%.
Indeks kesehatan masyarakat merupakan
ukuran yang dapat dipergunakan (sebagai
indikator) untuk mengetahui keadaan atau
status kesehatan masyarakat baik sebelum
maupun sesudah dilakukan upaya – upaya atau
program – program kesehatan masyarakat.
Umumnya, indeks ini diturunkan/dikembangkan
dari prinsip Rate, Ratio, dan Proporsi.
Indeks yang sering digunakan dalam surveilans
adalah indeksi morbiditas dan mortalitas.
Morbiditas adalah peristiwa kesakitan
Indeks morbiditas adalah indeks kesehatan
masyarakat yang menggambarkan status
kesakitan dalam populasi dalam periode waktu
tertentu
Mortalitas adalah peristiwa kematian
Indeks mortalitas adalah indeks kesehatan
masyarakat yang menggambarkan status
kematian dalam populasi dalam periode waktu
tertentu
Indeks Morbiditas Indeks Mortalitas
Insidence : Crude Death Rate
Incidence Rate Abortus Rate
Attack Rate Late Abortus Rate
Secondary Attack Rate Perinatal Mortality Rate
Still Death Rate
Prevalence : Neonatal Mortality Rate
Period Prevalence Rate Post Neonatal Mortality Rate
Point Prevalence Rate Infant Mortality Rate
Under Five Mortality Rate
Maternal Mortality Rate
Age Spesific Mortality Rate
Cause Spesific Mortality Rate
Case Fatality Rate
Insidensi penyakit adalah gambaran tentang
frekwensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat.
Untuk menghitungnya diperlukan dua angka:
Jumlah penderita baru (event)
Jumlah penduduk yang mungkin terkena/beresiko
menderita penyakit baru tersebut (population at
risk).
Harus ditetapkan periode pengamatan untuk
penderita baru
Harus diketahui kapan pasien mulai didiagnosa
sakit (baik untuk penyakit infeksi maupun non-
infeksi)
Harus dibedakan dengan jelas antara jumlah
kasus dan jumlah orang yang menderita kasus,
serta bagaimana kesepakatan tentangnya
Harus mengidentifikasi kelompok berisiko
(dengan memperhatikan karakteristik risiko
penyakit).
Insidence Rate adalah jumlah penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun)
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut
(population at risk) pada pertengahan jangka
waktu yang bersangkutan dalam persen atau
permil
IR = Jumlah Penderita Baru x K
Jumlah Penduduk yang beresiko
pada pertengahan
Attack Rate adalah jumlah penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada satu
saat dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama dalam persen atau
permil.
AR = Jumlah Penderita Baru Satu Saat x K
Jumlah Penduduk yang beresiko
pada saat itu
Secondary Attack Rate ialah jumlah
penderita baru suatu penyakit yang terjangkit
pada serangan kedua dibandingkan dengan
jumlah penduduk dikurangi yang telah
pernah terkena pada serangan pertama
dalam persen atau permil.