DOSEN PEMBIMBING :
ULIL KHOLILI, A.Md.PK, SKM, M.Kes
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ALFARICHAN
(18021025)
KELAS 4 B
PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN
STIKes HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel
“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NAKES” untuk memenuhi
tugasmata kuliah Etika Profesi. Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh
dar ikesempurnaan dalam segi isi,penulisan maupun penyusunanya. Dalam hal ini
penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun,
demi kesempurnaan penyusunan laporan dimasa yang akan datang. Penulis
berharap artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga segala sesuatunya
menjadi lebih mudah dan memberikan berkah.
Dengan segala kerendahan hati penulis meminta kritikan, saran, serta
masukan dan komentar yang sifat nya membangun untuk perbaikan artikel ini
lebih lanjut. Semoga apa yang penulis berikan dan perbuat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
ISI ARTIKEL ............................................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA
ii
ISI ARTIKEL
A. UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga Kesehatan diatur
tersendiri dengan Undang-Undang yaitu Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
UU Tenaga Kesehatan adalah pelaksanaan dari ketentuan Pasal 21 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 17 Oktober 2014. UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298, dan Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067
oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta dan mulai diberlakukan pada
tanggal 17 Oktober 2014.
Pada saat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan mulai berlaku:
1
B. Penjelasan Umum UU Tenaga Kesehatan
2
dipergunakansebagai acuan dalam pengadaan/pendidikan tenaga
kesehatan, pendayagunaan tenaga kesehatan, serta pembinaan dan
pengawasan mutu tenaga kesehatan.
3
Sosialisasi dan penerapan peraturan perundang-perundangan di bidang
pengembangan tenaga kesehatan belum dilaksanakan secara memadai.
4
Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan adanya penguatan regulasi
untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan melalui
percepatan pelaksanaannya, peningkatan kerja sama lintas sector, dan peningkatan
pengelolaannya secara berjenjang di pusat dan daerah.
5
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta
sosial ekonomi dan budaya.
Selanjutnya, yang dimaksud tenaga kesehatan pada Pasal 11 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (“UU
36/2014”) dikelompokkan menjadi:
a. tenaga psikologi klinis;
b. tenaga keperawatan;
c. tenaga kebidanan;
d. tenaga kefarmasian;
e. tenaga kesehatan masyarakat;
f. tenaga kesehatan lingkungan;
g. tenaga gizi;
h. tenaga keterapian fisik;
i. tenaga keteknisian medis;
j. tenaga teknik biomedika;
k. tenaga kesehatan tradisional; dan
l. tenaga kesehatan lain.
6
C. Latar Belakang
7
perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan
pengawasan mutu tenaga kesehatan;
e. bahwa ketentuan mengenai tenaga kesehatan masih tersebar dalam
berbagai peraturan perundang- undangan dan belum menampung
kebutuhan hukum masyarakat sehingga perlu dibentuk undang-undang
tersendiri yang mengatur tenaga kesehatan secara komprehensif;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk Undang-Undang
tentang Tenaga Kesehatan;
D. Dasar Hukum
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-36-2014-tenaga-kesehatan
https://www.bastamanography.id/permasalahan-sumber-daya-manusia-kesehatan-di
indonesia-dan-global/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5e97e97edfbda/hak-hak-
pasien-tenaga-kesehatan-dan-dokter-di-tengah-wabah-covid-19/