Anda di halaman 1dari 40

PEDOMAN PENYUSUNAN

DOKUMEN DESKRIPSI
PPSDMK
BIDANG REGULASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tanggal 9 September 2014
BAB I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Arah pembangunan kes …..> meningkatkan
kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang…..> MELALUI peningkatan
derajat hidup sehat.
Pembangunan kes :
peningkatan upaya kes,pembiayaan,SDM,Obat
dan perbekalan kes yg disertai
pengawasan,pemberdayaan masy dan
managemen kes.
lanjutan
UU Kes 36 tahun 2009 ttg Kesehatan pasal 167 ;
pengelolaan kes diselenggarakan oleh Pemerintah,
PEMDA, Masy….> pengelolaan Adm Kes.
Infokes,SDM,Upaya kes, pembiayaan, Peran serta
dan pemberdayaan masy, ilmu pengetahuan dan
teknologi Kes serta pengaturan hukum kes secara
terpadu dan saling mendukung.
Sistem Kesehatan Nasional terdiri dari 7 sub
sistem :
lanjutan
1. Sub sistem upaya kesehatan
2. Sub sistem penelitian dan pengembangan kes
3. Sub sistem pembiayaan kes
4. Sub sistem SDM
5. Sub sistem sediaan alat farmasi,kes dan makanan
6. Sub sistem manajemen, informasi dan regulasi
kes
7. Sub sistem pemberdayaan masyarakat
lanjutan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM perlu di
dukung ;
Data dan informasi secara lengkap, tepat waktu
Sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dari pusat sampai daerah
Informasi yang terkini dan akurat guna
mendukung pengembangan dan pemberdayaan
SDM
lanjutan
Out put dari SISTEM INFORMASI
KESEHATAN adalah berupa Dokumen
deskripsi Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM, yang merupakan
gambaran yang lengkap dan terkini
mengenai perencanaan, pengadaan dan
pembinaan dan pengawasan mutu SDM
Kesehatan.
TUJUAN
 Memberikan acuan atau panduan bagi berbagai
pihak yang terkait dengan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM baik Pusat maupun di
Daerah.
 Tersedianya kerangka kerja Penyusunan
Dokumen Deskripsi PPSDMK sehingga terjadi
koordinasi, integrasi dan sikronisasi Pusat dan
daerah
LANDASAN HUKUM

1. UU RI nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN


2. UU RI nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
3. UU Kes nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
4. PP 38 Tahun 2007 Tentang pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah
Daerah Prov dan pemerintah Kab /Kota
lanjutan

5. PP 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan


6. PP 56 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PP No 48 tahun 2005
Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS
7. PerMenkes no 114/MenKes/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan
tata Kerja kementerian kesehatan RI
8. KEMENKES no 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang pedoman
Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi,
Kab/Kota serta Rumah Sakit
9. PerMenkes RI nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit.
10. PerMenkes RI nomor 299/MENKES/PER/VI/2010 tentang
Penyelenggaraan Program Internsip dan Penempatan Dokter Pasca
intersip
11. Dll…
BAB II.
RUANG LINGKUP DAN SUMBER DATA
SISTEMATIKA
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Organisasi dan program
BAB III: Deskripsi Perencanaan SDMK
BAB IV: Deskripsi Pengadaan SDMK
BAB V : Deskripsi Pendayagunaan SDMK
BAB VI: Deskripsi Pembinaan dan Pengawasan
Mutu SDM
BAB VII: Penutup
Lampiran - Lampiran
Ruang Lingkup
 Informasi yg berkaitan dengan Perencanaan SDMK
 Informasi yg berkaitan dengan Pengadaan SDMK
 Informasi yg berkaitan dengan pendayagunaan SDMK
 Informasi yg berkaitan dengan Pembinaan SDMK
 Informasi yg berkaitan dengan Pembinaan dan
pengawasan Mutu SDMK
1.Pendahuluan
BAB I :
Memuat latar belakang, tujuan dan landasan
hukum penyusunan Dokumen Deskripsi.Perlu
diuraikan kesinambungan mulai Pembangunan
Kesehatan, sistem Kesehatan Nasional, serta
pengelolaan kesehatan hingga perlunya informasi
SDMK dalam mendukung Pembangunan Kesehatan
2.Gambaran Organisasi dan Program
BAB II :
Menguraikan gambaran mengenai Organisasi yang
memiliki TUPOKSI terkait pengembangan dan
pemberdayaan SDMK.
Menguraikan Program atau kegiatan yang terkait
dengan pengembangan SDM dan pemberdayaan
SDMK yang bersifat nasional maupunspesifik daerah
yang dilaksanakan pada tahun tersebut.
3.Deskripsi Perencanaan SDMK
Perencanaan SDM Kes adalah
upaya penetapan jenis, jumlah dan
kualifikasi sumber daya manusia
kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan
kesehatan.
4 Metode
Perencanaan kebutuhan SDM
1. Health Need Method ( kebutuhan epidemiologi
utama masyarakat )
2. Health Service Demand ( kebutuhan atas permintaan
akibat beban pelayanan kesehatan)
3. Health Service Target Method ( kebutuhan atas
sarana pelayanan kesehatan yg ditetapkan , mis PKM
/ RS )
4. Ratios Method ( kebutuhan yang didasarkan pada
standar/ratio terhadap nilai tertentu )
lanjutan
Dalam BAB perencanaan SDM ini digambarkan
kegiatan – kegiatab yang terkait dengan perencanaan
SDM Kesehatan yang dilaksanakan pada tahun
tersebut. Selain itu menggambarkan pula tentang
kebutuhan SDMK di Wilayah bersangkutan pada
tahun bersangkutan……..> mengacu pada
PERMENKES 81/MENKES/SK/I/2004 ttg Pedoman
penyusunan Perencanaan SDM
4. Deskripsi Pengadaan SDMK
Pengadaan tenaga kesehatan berdasarkan
UU No 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah daerah dan.atau masyaraakat
melalui pendidikan dan / atau pelatihan
( pasal 25 ).
Pengadaan tenaga kesehatan sesuai pada
sesuai kebutuhan daerahnya.
lanjutan

Pengadaan tenaga perlu memperhatikan jenis


pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masy,jml
sarana pelayanan kes,dan jumlah tenaga kesehatan
sesuai beban kerja pelayanan kesehatan yang
ada.sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No:
1199/MENKES/PER/X/2004 tentang Pedoman
pengadaan Tenaga Kesehatan dengan perjanjian kerja
di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah
5. DESKRIPSI PENDAYAGUNAAN SDM
KESEHATAN

Undang –Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang kesehatan bahwa Pemerintah
mengatur penempatan tenaga kesehatan
untuk pemerataan pelayanan kesehatan,
Pemerintah mendayagunaan tenaga
kesehatan sesuai kebutuhan daerahnya
dengan memperhatikan jenis pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan masyarakat,jml
sarana kes, jml tenaga sesuai beban kerja
pelayanan kesehatan yang ada.
MODEL PENDAYAGUNAAN
NAKES
 PERMANEN ; Penempatan berdasarkan
formasi PNS pada tahun tersebut.
 SEMI PERMANEN; Pengangkatan tenaga
kesehatan pegawai tidak tetap ( PTT )
seperti dokter, dokter gigi, dan bidan PTT
baik PTT pusat maupun daerah
 TEMPORER; penempatan tenaga kesehatan
melalui penugasan khusus tenaga kesehatan,
seperti penugasan D3 kesehatan di PKM, di
RS dan penugasan residen di RS
6.DESKRIPSI PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN MUTU SDM KESEHATAN
 Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas
SDMK diperlukan upaya pembinaan dan pengawasan
mutu sebagai bagian dari pengembangan dan
pemberdayaan SDMK.
 Tujuan utama Pembinaan dan Pengawasan mutu
SDMK adalah untuk meningkatkan kualitas SDM
sesuai kompetensi yang diharapkan dan mendukung
kebutuhan pembangunan kesehatan.
 Pembinaan dan pengawasan dilakukan dengan
melaksanakan standarisasi, sertifikasi dan lisensi
dengan meningkatkan kerjasama dengan pemangku
kepentingan lainnya seperti Organisasi profesi
kesehatan dan pemerintah daerah.
SUMBER DATA
 Data kegiatan perencanaan SDMK yang
dilaksanakan di Tingkat Provinsi dan
Kab/Kota
 Data kegiatan pengadaan/produksi nakes
yang dilaksanakan di Provinsi ,Kab/Kota
 Data kegiatan pendayagunaan SDM Kesehatan
yang dilaksanakan di Tingkat Provinsi dan
Kab/Kota
 Data kegiatan pembinaan dan pengawasan
mutu SDMK di Tingkat Provinsi dan Kab/Kota
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA SDM
1. Kode SDM Kesehatan
2. Kode Unit Kerja
3. Kode Pendidikan Berkelanjutan
4. Kode Unit Penyelenggara Pendidikan dan
Pelatihan
5. Kode Peserta Diklat
6. Kode pendamping Tenaga kesehatan
7. Kode negara asal
BAB.III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi SDM


Kesehatan di Wilayah Kabupaten/ Kota
dan Provinsi untuk penyusunan dokumen
deskripsi dilakukan baik dari lintas program
maupun lintas sektor.
1.Data dan informasi Lintas Program
Data dan informasi SDM Kesehatan yang
meliputi pengembangan dan pemberdayaan
SDMK melibatkan berbagai bagian/seksi
yang menangani perencanaan SDM
Kesehatan, pengadaan dan pengawasan mutu
SDMK contoh misalnya bagian Seksi yang
menangani Puskesmas, RSPU,RSUD,RS
Khusus, dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
2. Data dan Informasi Lintas sektor
Data yang diperoleh dari Lintas sektor di setiap
Wilayah, contoh Data dan Informasi terkait dengan
keberadaan SDMK di sarana pelayanan kesehatan
Swasta dan TNI/ POLRI serta sarana pelayanan milik
BUMN dan Kementerian lain.
Data dari institusi pendidikan dengan produksi
tenaga kesehatan oleh perguruan tinggi tinggi di
bidang kesehatan yg ada di wilayah Prov atau Kab /
Kota
B. Pengolahan dan Analisa Data
Menggambarkan mengenai
perkembangan perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan dan pembinaan serta
pengawasan mutu SDM Kesehatan di
setiap Wilayah dilakukan pengolahan
data sesuai dengan kebutuhan.
4.Cara menganalisis Data SDMK
1. Analisis Deskriptif ; upaya menggambarkan /menjelaskan
data yang terdapat dalam tabel sesuai karaktersitik data
yang ditampilkantermasuk angka absolut, angka minimum
dan maksimum,misalnya jumlah distribusi SDMK
2. Analisis Komparatif; upaya menjelaskan data dengan
membandingkan karakteristik data Wilayah yang satu
dengan yang Wilayah yang lainnya atau perbandingan data
antar waktu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur dan
Tingkat Pendidikan, misalnya perbandingan jumlah SDM
Kesehatan berdasarkan Wilayah Provinsi atau Kab / Kota.
lanjutan

3. Analisis Kecenderungan; upaya


menjelaskan data dengan membandingkan
data antar waktu dalam periode yang
relatif panjang, misalnya distribusi SDMK
di suatu Wilayah.
4. Analisis Hubungan ; upaya menjelaskan
hubungan/pengaruh antar variabel yang
satu dengan variabel yang lainnya.
BAB.IV.
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SDMK
Data dan Informasi Dokumen deskripsi
PPSDMK harus dapat disajikan secara
informatif sesuai dengan indikator-indikator
yang dikembangkan berdasarkan komponen
pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan, pengadaan SDM Kesehatan,
Pendayagunaan SDM Kesehatan dan
Pembinaan dan Pengawasan Mutu SDM
Kesehatan
A.Komponen Perencanaan SDMK
1. Jumlah ( proyeksi ) Total Kebutuhan SDMK
berdasarkan wilayah dan jenis SDM per periode
waktu tertentu.
2. Jumlah kebutuhan tenaga medis berdasarkan
Puskesmas dan Rumah Sakit yang ada di wilayahnya.
3. Jumlah kebutuhan tenaga non medis bedasarkan
Puskesmas dan RS yang ada di wilayahnya
4. Gambaran kebutuhan pelatihan bagi tenaga
kesehatan ( Aparatur maupun Non aparatur)
5. Gambaran kebutuhan tugas belajar berdasarkan
jenjang pendidikan dan jurusan/jenis pendidikan.
B.Komponen Pengadaan/Produksi
Tenaga Kesehatan
 Jumlah dan persebaran jurusan Institusi
Pendidikan tenaga Kesehatan
 Jumlah perguruan tinggi negeri dan swasta
yang menghasilkan tenaga kesehatan
 Jumlah persebaran Institusi berdasarkan
Status kepemilikan
 Rekapitulasi strata akreditasi
jurusan/program studi
 Rekapitulasi penyelenggara dan pemrakarsa
program khusus
lanjutan
 Jumlah peserta didik per jenis tenaga
kesehatan
 Jumlah lulusan per jenis tenaga
 Jumlah peserta didik program khusus
 Jumlah tenaga pengajar Diknakes

berdasarkan latar belakang pendidikan


 Jumlah pelatihan teknis kesehatan bagi kader

kesehatan berdasarkan jenis pelatihan,


jumlah peserta dan penyelenggaranya
lanjutan
 Jumlah tenaga pendidik/pengajar yang memiliki
sertifikasi dosen
 Jumlah tenaga kesehatan dan masyarakat yang

mengikuti pelatihan TOT teknis kesehatan dan


pelatihan yang berskala Nasional
 Jumlah dan persebaran program studi Poltekes

 Jumlah dan persebaran program studi Poltekes

 Jumlah dan persebaran program studi D.IV


kesehatan
 Rekapitulasi penyelenggara dan pemrakarsa
program khusus
lanjutan
 Jumlah peserta didik per jenis tenaga kesehatan
 Jumlah lulusan per jenis tenaga kesehatan
 Jumlah lulusan Poltekkes menurut jenjang

pendidikan dan gender


 Jumlah peserta didik program khusus
 Jumlah pelatihan berdasarkan jenis pelatihan

( penjenjangan,manajemen, teknis, dan


fungsional ) untuk SDM Kesehatan
 Jumlah peserta pelatihan berdasarkan jenis

pelatihan
C.Komponen pendayagunaan SDM
Kesehatan
 Jumlah calon TKKI ( Tenaga Kerja Kesehatan
Indonesia ) yang siap dikirim ke luar negeri
 Jumlah TKKI yang bekerja di luar negeri

berdasarkan negara pengguna


 Jumlah TKKWNA yang bekerja di Indonesia
 Distribusi Residen yang didayagunakan dan diberi

insentif
 Rekapitulasi SDM Kesehatan yang melaksanakan

Tubel, Ijin Belajar di Wilayah Daerah Terpencil


Perbatasan kepulauan ( DTPK ) dan Daerah
Bermasalah Kesehatan ( DBK )
lanjutan

 Distribusi SDM kesehatan berdasarkan sebaran


Geografis wilayah, meliputi ;
o Distribusi SDM Kesehatan berdasarkan karakteristik

wilayah daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.


o Tipe Puskesmas dan RS serta karakteristik wilayah.
o Jumlah desa yang memiliki Bidan Desa
o Rekap penempatan tenaga kesehatan di daerah

terpencil, perbatasan dan kepulauan


o Jumlah Puskesmas yang memiliki dokter

 Distribusi SDM Kesehatan berdasarkan fasilitas

kesehatan ( Rumah Sakit dan Puskesmas )


D.Komponen pembinaan dan
Pengawasan Mutu SDM Kesehatan
1. Data kegiatan pelatihan bagi SDM Kesehatan yang
dilaksanakan
2. Data Akreditasi pelatihan yang dilaksanakan sampai
dengan tahun 2014
3. Jumlah organisasi profesi yang sudah memiliki standar
profesi
4. Jumlah Tenaga kesehatan yang telah disertifikasi
5. Jumlah usulan dan realisasi beasiswa tugas belajar
6. Jumlah peserta PPDS/ PDGS berdasarkan spesialisasi dan
Institusi pelayanan
7. Jumlah dan jenis SDM Kesehatan yang bekerja di fasilitas
kesehatan yang mendapatkan peningkatan kemampuan
melalui tugas belajar dan ijin belajar diploma dan strata.
BAB.V
PENUTUP
Dokumen Deskripsi PPSDMK diharapkan dapat
menjadi produk informasi yang dapat
menggambarkan kondisi Sumber Daya
Manusia Kesehatan di berbagai wilayah di
seluruh Indonesia. Pedoman ini diharapkan
dapat menjadi acuan bagi pengelola SDM baik
di wilayah Provinsi maupun di Kabupaten/Kota
sehingga masing-masing dapat menyusun
gambaran Pengembangan dan Pemberdayaan
yang terkini di wilayahnya.
TERIMA KASIH
SELAMAT MELAKSANAKAN
PENGUMPULAN,
pENGOLAHAN,DAN ANALISA
DATA SDMK
DI MASING – MASING WILAYAH
KERJANYA

Anda mungkin juga menyukai