Anda di halaman 1dari 47

DOKUMEN RENCANA

KEBUTUHAN TAHUNAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM


KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA “X”
TAHUN 2024

DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA


“X”
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,
“Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di kabupaten/kota
…….tahun 2024” dapat selesai disusun. dokumen ini berisikan gambaran keadaan,
sebaran/distribusi, kebutuhan, kekurangan dan rencana pemenuhan tenaga kesehatan di
dinas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit.

Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan, baik


secara preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. oleh karena itu perencanaan
pendayagunaan tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor utama guna menjamin
ketersediaan, pendistribusian, dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di pelayanan
Kesehatan. Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di
kabupaten/kota …….tahun 2024 harus ditindaklanjuti oleh para pihak untuk pengadaan
pemenuhan dan distribusi tenaga Kesehatan. Keberhasilan perencanaan dan
pendayagunaan tenaga kesehatan tergantung komitmen dan kerjasama dari semua
stakeholder yang terkait pada proses pengadaan maupun distibusi tenaga kesehatan untuk
mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan di kabupaten/kota ……….

Kami menyadari bahwa Dokumen Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga


Kesehatan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan sarandari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan dokumen rencana kebutuhan tenaga Kesehatan ini,

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Dokumen


Rencana Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di kabupaten/kota …….tahun
2024 ini. kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Kami berharap dokumen ini dapat
dimanfaatkan dengan baik bagi semua pihak yang membutuhkan dan menjadi dasar dalam
pengelolaan manajemen kepegawaian bidang kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota …….

……………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, sumberdaya
manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang ditandai oleh peningkatan
pengawasan dan pemberdayaan masyarakat serta manajemen kesehatan.
Pada undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamatkan
bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan
yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Hal ini
sejalan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa
kesehatan merupakan pelayanan dasar yang menjadi urusan pemerintah konkuren yang
bersifat wajib, artinya bahwa kesehatan menjadi urusan pemerintahan yang dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Dengan demikian akan
tercipta sinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota baik dari segi urusan,
kelembagaan dan personil untuk mencapai target daerah yang sinergik dengan target
nasional.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya dibidang kesehatan yang sangat
strategis. Kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan
dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal menjadi isu
dalam pengelolaan SDM Kesehatan. Dengan demikian tantangan SDMKesehatan saat ini
dan masa depan adalah persebaran penempatan, peningkatan kualitas SDM Kesehatan,
termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga
kesehatan, pengembangan sistem insentif tenaga kesehatan, serta meningkatkan
sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan.
Berdasarkan data dari Direktorat Tenaga Kesehatan data per 1 april 2022, dari
10.372 puskesmas masih terdapat 616 (5,94%) puskesmas yang tidak ada dokter, ketidak
beradaan dokter gigi di puskemas sebanyak 5.325 (51,3%), puskesmas yang tidak ada
perawat sebanyak 21 puskesmas (0,20%), tidak ada bidan 64 puskemas (0,62%), tidak ada
tenaga kefarmasian 1.187 puskesmas (11,44%).
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan. Sistem ini diatur melalui Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional terdapat Subsistem
SDM bertujuan agar tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu, dalam jumlah dan jenis
yang mencukupi, terdistribusi secar adil dan didayagunakan secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Ada 4 unsur Subsistem Sumber Daya manusia kesehatan adalah
pengelolaan upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan,
yang meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan
pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan
distribusi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
kesehatan. Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan
serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan. Pembinaan dan Pengawasan Mutu
SDM kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta
mengawasi pengembangan dan pemberdayaan mutu SDM kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan yang mengawali aspek manjemen SDM Kesehatan
secara keseluruhan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan pengadaan yang
meliputi pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan, pendayagunaan SDM Kesehatan dan
pembinaan serta pengawasan mutu SDM Kesehatan belum terlaksana dengan baik. Dalam
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa
perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi,
sampai dengan pemerintah secara nasional berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan.
Pada tahun 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 33, tentang
pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, sebagai acuan dalam
menghitung, menganalisa serta menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan di tingkat institusi, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing, sehingga diperoleh dokumen perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan yang dibuat secara berjenjang dengan pendekatan “perencanaan dari bawah”
(bottom up planning) dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan wilayah masing-
masing.
Metode perencanaan SDM Kesehatan dalam Permenkes No. 33 tahun 2015
dikelompokkan sebagai berikut: 1. Metode berdasarkan Institusi, yang digunakan adalah: a.
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes)untuk menghitung kebutuhan SDMKesehatan di
fasilitas kesehatan di wilayah pemerintah daerah kabupaten/kota; b. Standar Ketenagaan
Minimal, untuk menetapkan kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (rumah sakit dan
puskesmas) yang izin pendirian baru atau peningkatan klasifikasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. 2. Metode berdasarkan Wilayah, Metode yang digunakan adalah Metode “Ratio
Penduduk” yakni Rasio Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk di suatu wilayah.
SDM Kesehatan harus tersedia dan terdistribusi secara merata dalam jumlah, jenis,
dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah daerah, belum merata baik dalam jumlah, jenis dan mutunya. Oleh karena itu
salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersenut yakni tahun 2014, telah
diterbitkan Peraturan Bersama Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara&Reformasi Birokrasi) Nomor. 61 Tahun 2014,
Nomor. 68 Tahun 2014, Nomor 08/SKB/Menpan-RB/2014 Tentang Perencanaan dan
Pemerataan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Daerah.
1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum


Tujuan umum penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan (SDMK) yakni memberikan gambaran situasi kecukupan SDM Kesehatan
ditinjau dari ketersediaan dan distribusi SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Menggambarkan keadaan, kekurangan dan kelebihan SDM Kesehatan di
puskesmas
2. Menggambarkan keadaan, kekurangan dan kelebihan SDM Kesehatan di RS
3. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui Pegawai Negeri
Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan
penugasan khusus (penempatan dokter pascainternsip, residen senior,
pascapendidikanspesialis denganikatan dinas, dan tenaga kesehatan lainnya.)
4. Acuan dalam meningkatkan pemerataan tenaga Kesehatan.

1.3. METODE YANG DIGUNAKAN

Dalam dokumen ini rencana kebutuhan SDM Kesehatan disusun menggunakan


metode standar atau rasio terhadap nilai tertentu. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan
didasarkan atas standar sebagai berikut:
1. Standar Ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK No.43 Tahun 2014 tentang
Puskesmas.
2. Standar Ketenagaan di RS umum berdasarkan PMK No.30 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi dan Perijinan RS.
3. Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 1 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
BAB II
KEADAAN SDM KESEHATAN DI KAB/KOTA …

TAHUN 2023

2.1 DINAS KESEHATAN

Tugas pokok Dinas Kesehatan yakni membantu kepala daerah melaksanakan


urusan pemerintah di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada daerah berdasarkan asas otonomi daerah. Jumlah unit
kerja di Dinas Kesehatan berdasarkan kriteria tipologi (variable jumlah penduduk, luas
wilayah dan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). (Permenkes Nomor 49
tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan
Kabupaten/Kota)
Gambaran SDM Kesehatan yang aktif bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
………. tahun 2023 terlihat pada table di baswah ini:

Table 2.1
Sebaran SDM Kesehatan berdasarkan Status Kepegawaian
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota …..
Tahun 2023

ASN Non ASN


N0 Bidang / Unit
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Sekretariat
Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan
TOTAL
Sumber :
Pada table 2.1 di atas jumlah SDM Kesehatan yang bekerja di Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota ...... tahun 2023 sebanyak ……… Jumlah ASN sebanyak …… (….%) dan
Non ASN sebanyak …… (….%). SDM Kesehatan yang terbanyak yang didayagunakan di
Dinas Kesehatan kab/kota ….. yakni laki-laki/perempuan ….%.
Gambaran keadaan SDM Kesehatan per bidang/unit di Dinas Kesehatan kabupaten
….. pada table 2.2 di bawah ini:
Table 2.2
Sebaran SDM Kesehatan Per unit Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota …..
Tahun 2023

Keadaan
Bidang / Unit Jenis Jabatan
ASN Non ASN

Sekretariat Dinas Kesehatan      


Subbagian Program,
  Perencana (JF)    
informasi dan humas
    Pranata Komputer (JF)    

    Pranata Humas (JF)    

    Statitisi (JF)    

    Analis Data dan Informasi (JP)    


Analisis Hubungan Kelembagaan
       
(JP)
Penyiapan Bahan Publikasi dan
       
Sosialisasi (JP)
Subbagian Keuangan
Analisis Keuangan Pusat dan
  dan pengelolaan    
Daearah (JF)
asset
Pengelola Pengadaan Barang /
       
jasa Pertama (JF)
    Analis Data dan Informasi (JP)    

    Bendaharan (JP)    

    Analisis Kuangan (JP)    

    Pengadministrasian Keuangan (JP)    

    Analisis BMN (JP)    

    Pengelola BMN (JP)    


Subbagian Hukum,
Perancang Peraturan Perundang-
  Kepegawaian dan    
undangan (JF)
Umum
    Analis Kepegawaian (JF)    

    Arsiparis (JF)    
Analis Manajemen Kepegawaian
       
(JP)
Pengadministrasi Kepegawaian
       
(JP)
    Pengemudi (JP)    

    Sekretaris (JP)    

    Petugas Keamanan (JP)    

Bidang Kesehatan Masyarakat      


Seksi Kesehatan
  Administrator Kesehatan    
Keluarga dan Gizi
    Nutrisionis    
Seksi Promosi dan
Penyuluh Kesehatan masyarakat
  Pemberdayaan    
(JF)
Masyarakat
  Sanitarian    
Seksi Kesehatan
  Lingkungan, Entomolog Kesehatan    
Kesehatan Kerja dan
  Olah raga Epidemiolog Kesehatan    
 
  Pembimbing Kesehatan Kerja    
Bidang Pencegahan dan
     
Pengendalian Penyakit
Seksi Surveilans dan
  Administrator Kesehatan    
imunisasi
    Epedimiologi Kesehatan    

    Sanitarian    
Seksi Pencegahan
  dan Pengendalian Administrator Kesehatan    
Menular
    Epedimiologi Kesehatan    

    Sanitarian    
Seksi pencegahan
dan pengendalian
  Administrator Kesehatan    
tidak menular dan
Kesehatan jiwa
    Epedimiologi Kesehatan    

    Sanitarian    

Bidang Pelayanan Kesehatan      


Seksi Pelayanan
  Administrator Kesehatan    
kesehatan primer
Seksi Pelayanan
  Administrator Kesehatan    
Kesehatan rujukan
Seksi Pelayanan
  Kesehatan Administrator Kesehatan    
Tradisional
Bidang Sumber Daya      
Kesehatan
  Seksi Kefarmasian Administrator Kesehatan    
  Seksi Alat Kesehatan Administrator Kesehatan    
Seksi SDM
  Administrator Kesehatan    
Kesehatan
TOTAL

Pada table 2.2 di atas tergambar bahwa jumlah SDM Kesehatan yang di
dayagunakan di Dinas Kesehatan Kab/kota …… sebanyak …… yang terdiri dari ASN ……
orang (…..%), tenaga Kesehatan non ASN ….. orang (…..%).

2.2 PUSKESMAS

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menetapkan bahwa penyelenggaraan pelayanan


kesehatan primer menjadi tanggung jawab dinas kesehatan (dinkes) kabupaten/kota. Upaya
kesehatan yang ada di puskesmas mencakup upaya kuratif, rehabilitatif, preventif dan
promotif. Pada perkembangannya, puskesmas lebih dominan menjalankan fungsi pelayanan
Kesehatan lebih dominan upaya kuratif dibandingkan promotif dan preventif. Puskesmas
saat ini lebih dominan memberikan pelayanan untuk orang sakit.

2.2.1 Keadaan Umum Puskesmas


Pada Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
dinyatakan bahwa puskesmas dikategorikan berdasarkan karateristik wilayah kerja dan
kemampuan pelayanan. Berdasarkan karakteristik wilayah kerja Puskesmas dikategorikan
menjadi Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan perdesaan, Puskesmas
kawasan terpencil dan Puskesmas kawasan sangat terpencil.
Berdasarkan data dari SI SDMK per 31 Januari 2023, jumlah puskesmas berdasarkan
karatristik wilayah terlihat pada table 2.3 dibawah ini:

Tabel 2.3
Karakteristik Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten
Tahun 2023
Karateristik Wilayah Jumlah
Nama puskesmas Pedesan Perkotaan Sangat Terpencil
Terpencil
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Karateristik Wilayah Jumlah
Nama puskesmas Pedesan Perkotaan Sangat Terpencil
Terpencil
Puskesmas
Puskesmas

TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. 2023

Jumlah puskesmas di kabupaten/kota ………. Berdasarkan Table 2.3 di atas


sebanyak…..… puskesmas. Puskesmas dengan kriteria wilayah …… terbanyak …….
(…….%), kemudian wilayah …….. puskesmas (……).
Berdasarkan kemampuan pelayanan, puskesmas dikategorikan menjadi puskesmas
rawat inap dan puskesmas nonrawat inap. Puskesmas nonrawat inap merupakan
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, perawatan di rumah (home
care), dan pelayanan gawat darurat. Sedangakan puskesmas rawat inap merupakan
Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya sesuai pertimbangan kebutuhan
pelayanan untuk menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan persalinan normal dan
pelayanan rawat inap pelayanan kesehatan lainnya. Jumlah puskesmas rawat inap dan
nonrawat inap tergambar pada tabel 2.4 di bawah ini:

Tabel 2.4
Jumlah Puskesmas Berdasarkan Kemampuan Pelayanan
Di Kabupaten/kota …….
Tahun 2023

Kemampuan Pelayanan
Nama puskesmas
Non Rawat Inap Rawat Inap
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023
Pada table 2.4 di atas dari …… puskesmas, jumlah puskesmas rawat inap sebanyak
……(….%) dan puskesmas non rawat inap sebanyak…. (……..%).

Gambaran keadaan tenaga Kesehatan (9 jenis tenaga) yang didayagunakan di


puskesmas pada kabupaten/kota ……. Tergambar pada table di bawah ini:

Tabel 2.5
Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan (Dokter, Dokter Gigi, Perawat)
di Puskesmas Kab/kota ….. Tahun 2023

DOKTER DOKTER GIGI PERAWAT


NAMA
PUSKESMAS
ASN NON ASN ASN NON ASN ASN NON ASN

Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
TOTAL            
Sumber :

Tabel 2.5 di atas tergambar jumlah dokter yang didayagunakan di puskesmas


sebanyak …….. orang. Berdasarkan status kepegawaian ASN sebanyak ……..orang (…….
%), Non ASN sebanyak ……… orang (……..%).

Jumlah dokter gigi di puskesmas sebanyak …….. orang. Berdasarkan status


kepegawaian dokter gigi berstatus ASN sebanyak ……..orang (…….%), Non ASN sebanyak
……… orang (……..%).

Jumlah perawat di puskesmas sebanyak …….. orang. Berdasarkan status


kepegawaian perawat berstatus ASN sebanyak ……..orang (…….%), Non ASN sebanyak
……… orang (……..%).

Tabel 2.6 tergambar keadaan tenaga Kesehatan di puskesmas khususnya untuk


tenaga bidan, farmasi dan tenaga promosi Kesehatan (promkes) berdasarkan status
kepegawaian.

Tabel 2.6

Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan (Bidan, Tenaga Farmasi, dan Tenaga Promkes)
di Puskesmas Kab/kota ….. Tahun 2023

BIDAN TENAGA FARMASI PROMKES


NAMA
PUSKESMAS
ASN NON ASN ASN NON ASN ASN NON ASN
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
TOTAL            
Sumber :

Tabel 2.6 di atas tergambar jumlah bidan yang didayagunakan di puskesmas


sebanyak …….. orang. Berdasarkan status kepegawaian ASN sebanyak ……..orang (…….
%), Non ASN sebanyak ……… orang (……..%).

Jumlah tenaga farmasi di puskesmas sebanyak …….. orang. Berdasarkan status


kepegawaian tenaga farmasi berstatus ASN sebanyak ……..orang (…….%), Non ASN
sebanyak ……… orang (……..%).

Jumlah tenaga promosi Kesehatan di puskesmas sebanyak …….. orang.


Berdasarkan status kepegawaian tenaga promkes berstatus ASN sebanyak ……..orang
(…….%), Non ASN sebanyak ……… orang (……..%).

Tabel 2.7 tergambar keadaan tenaga Kesehatan di puskesmas khususnya untuk


tenaga sanitarian, tenaga gizi dan tenaga ATLM berdasarkan status kepegawaian.

Tabel 2.7

Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan (Sanitarian, Tenaga Gizi, ATLM))


di Puskesmas Kab/kota ….. Tahun 2023

NAMA SANITARIAN TENAGA GIZI ATLM


PUSKESMAS
ASN NON ASN ASN NON ASN ASN NON ASN
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
Puskesamas            
TOTAL            
Sumber :

Tabel 2.7 di atas tergambar jumlah tenaga sanitarian yang didayagunakan di


puskesmas sebanyak …….. orang. Berdasarkan status kepegawaian ASN sebanyak
……..orang (…….%), Non ASN sebanyak ……… orang (……..%).
Jumlah tenaga gizi di puskesmas sebanyak …….. orang. Berdasarkan status kepegawaian
tenaga farmasi berstatus ASN sebanyak ……..orang (…….%), Non ASN sebanyak ………
orang (……..%).

Jumlah tenaga ATLM Kesehatan di puskesmas sebanyak …….. orang. Berdasarkan


status kepegawaian tenaga ATLM berstatus ASN sebanyak ……..orang (…….%), Non ASN
sebanyak ……… orang (……..%).

2.3 RUMAH SAKIT

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,


pengelolaan rumah sakit dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu rumah sakit publik dan rumah
sakit privat. Rumah sakit publik dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan
hukum yang bersifat nirlaba, sedangkan rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum
dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Dan


Perizinan Rumah Sakit bahwa kategori rumah sakit (RS) berdasarkan jenis pelayanan dibagi
menjadi Rumah Sakit umum dan Rumah Sakit khusus. Sumber daya manusia pada Rumah
Sakit umum berupa tenaga tetap meliput tenaga medis; b. tenaga psikologi klinis; c. tenaga
keperawatan; d. tenaga kebidanan; e. tenaga kefarmasian; f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan; h. tenaga gizi; i. tenaga keterapian fisik; j. tenaga
keteknisian medis; k. tenaga teknik biomedika; l. tenaga kesehatan lain; dan m. tenaga
nonkesehatan.

Kabupaten/kota …….. terdapat satu atau ……… RS milik pemerintah yang terdiri
dari RS Umum …….. unit dan RS Khusus…….unit. Adapun gambaran tenaga Kesehatan
yang di dayagunakan di RS …………….tergambar pada table di bawah ini. Table 2.8
menggambarkan keadaan dokter spesialis empat dasar (Spesialis Anak, Obgyn, Penyakit
Dalam, Bedah) Spesialis Penunjang lainnya (Spesialis Anastesi, Radiologi, Patologi Klinik)

Tabel 2.8

Gambar Keadaan Dokter Spesialis Empat Dasar dan Penunjang


Spesialis Anastesi, Radiologi dan Patologi Klinik
di RS ……….. Kab/kota …..
Tahun 2023

Jenis Kepegawaian
Jenis Dokter Spesialis Jumlah
PNS BLU/BLUD Kontrak
Dokter Sp Anak
Dokter Sp Obgyn
Dokter Sp Peny Dalam
Dokter Sp Bedah
Dokter Sp Anastesi
Dokter Sp Radiologi
Dokter Patologi Klinik
TOTAL
Sumber :

Tabel 2.8 di atas tergambar jumlah dokter spesialis anak yang didayagunakan di RS
…… sebanyak ……..orang. Spesilais Obgyn sebanyak ……. Orang, Spesialis Penyakit
Dalam…….. dan spesialis Bedah. Sedangkan dokter spesialis lainnya yakni dokter spesialis
anastesi …….. orang, spesialis radilogi ……orang dan spesialis patologi klnik ……. Orang.

Keadaan tenaga Kesehatan lainnya yang di dayagunakan di RS ………… tergambar


pada table 2.9 di bawah ini:

Tabel 2.9

Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan


di RS ……….. Kab/kota …..
Tahun 2023

Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian Jumlah


PN BLU/BLUD Kontrak
S
Dokter
Dokter Gigi
Perawat
Bidan
Apoteker
Tenaga Teknis
Farmasi
Tenaga Gizi
Sanitarian
ATLM
Dan Nakes Seterus
nya…
TOTAL
Sumber :

Table 2.9 di atas jumlah dokter yang di dayagunakan di RS …….sebanyak ……. Orang,
doker gigi ……… orang, perawat ……….. orang, bidan …… orang, apoteker ……. Orang,
……… tenaga teknis kefarmasian ………. Tenaga gizi ……… orang, sanitarian ……. Orang
dan ATLM …… orang.

Tabel 2.10

Gambar Keadaan Tenaga NON Kesehatan


di RS ……….. Kab/kota …..
Tahun 2023

Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian Jumlah


PNS BLU/BLUD Kontrak
Pranata Komputer
Analis SDM Aparatur
Pranata Perencana
Arsiparis
Dan Non Nakes
Seterusnya…
Dan Nakes Seterus
nya…
TOTAL
Sumber :

Table 2.10 di atas jumlah Pranata Komputer yang di dayagunakan di RS …….sebanyak


……. Orang, Analis SDM Aparatur ……… orang, Pranata perencana ……….. orang,
Arsiparis …… orang, ……….
BAB III
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI KABUPATEN

3.1 DINAS KESEHATAN

Keadaan dan kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan disesuaikan dengan


tipologi dinas Kesehatan. Pada Permenkes Nomor 49 tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota tergambar pada table di
bawah ini:
Table 3.1
Kebutuhan SDM Kesehatan per Bidang/Unit di Dinas Kesehatan
Tahun 2023

Keadaan
Bidang / Unit Jenis Jabatan Kebutuhan
ASN Non ASN

Sekretariat Dinas Kesehatan

Subbagian Program, Perencana (JF)


informasi dan humas
Pranata Komputer (JF)
Pranata Humas (JF)
Statitisi (JF)
Analis Data dan Informasi
(JP)
Analisis Hubungan
Kelembagaan (JP)
Penyiapan Bahan Publikasi
dan Sosialisasi (JP)
Subbagian Keuangan dan Analisis Keuangan Pusat
pengelolaan asset dan Daearah (JF)
Pengelola Pengadaan
Barang / jasa Pertama
(JF)
Analis Data dan Informasi
(JP)
Bendaharan (JP)
Analisis Kuangan (JP)
Pengadministrasian
Keuangan (JP)
Analisis BMN (JP)
Pengelola BMN (JP)
Subbagian Hukum, Perancang Peraturan
Kepegawaian dan Umum Perundang-undangan (JF)
Analis Kepegawaian (JF)
Arsiparis (JF)
Analis Manajemen
Kepegawaian (JP)
Pengadministrasi
Kepegawaian (JP)
Pengemudi (JP)
Sekretaris (JP)
Petugas Keamanan (JP)
Bidang Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Keluarga Administrator Kesehatan
dan Gizi
Nutrisionis
Seksi Promosi dan Penyuluh Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat masyarakat (JF)
Seksi Kesehatan Sanitarian
Lingkungan, Kesehatan
Kerja dan Olah raga
Entomolog Kesehatan
Epidemiolog Kesehatan
Pembimbing Kesehatan
Kerja
Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Seksi Surveilans dan Administrator Kesehatan
imunisasi
Epedimiologi Kesehatan
Sanitarian
Seksi Pencegahan dan Administrator Kesehatan
Pengendalian Menular
Epedimiologi Kesehatan
Sanitarian
Seksi pencegahan dan Administrator Kesehatan
pengendalian tidak menular
dan Kesehatan jiwa
Epedimiologi Kesehatan
Sanitarian
Bidang Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan kesehatan Administrator Kesehatan
primer
Seksi Pelayanan Kesehatan Administrator Kesehatan
rujukan
Seksi Pelayanan Kesehatan Administrator Kesehatan
Tradisional
Bidang Sumber Daya
Kesehatan
Seksi Kefarmasian Administrator Kesehatan
Seksi Alat Kesehatan Administrator Kesehatan
Seksi SDM Kesehatan Administrator Kesehatan
Pada table 2.2 di atas kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan yakni tenaga
Administrator Kesehatan sebanyak …………, tenaga sanitarian sebanyak ……. masing-
masing bidang/ unit.

3.2 PUSKESMAS

3.2.2. Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas


Salah satu metode menghitung kebutuhan tenaga Kesehatan di puskesmas yakni
Standar ketenagaan minimal dengan mengacu pada Permenkes Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pada permenkes ini terdapat standar
kebutuhan tenaga Kesehatan berdasarkan kemampuan pelayanan dan kriteria wilayah
puskesmas. Berdasarkan standar kebutuhan tenaga kesehatan ini dapat disusun peta
kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas. Pemetaan ini disusun untuk membandingkan
antara kebutuhan dengan persediaan tenaga kesehatan yang dimiliki oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis
tenaga kesehatan pada setiap fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian dapat
diperkirakan kebutuhan SDM Kesehatan dan selanjutnya dapat disusun rencana pengadaan
dan pemenuhan dengan berbagai inovasi.
Tabel 2.5 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan standar, kekurangan
dan kelebihan tenaga Kesehatan di puskesmas:
Table 3.2
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Dokter dan Dokter Gigi
Di Puskesmas Kabupaten/Kota …….
Tahun 2023
DOKTER UMUM DOKTER GIGI

KEKURANGA

KEKURANGA
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA
PUSKESMAS

N
Puskesamas
Puskesamas
Puskesamas
Puskesamas
Puskesamas
Puskesamas
Puskesamas
Puskesamas
TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023

Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total dokter yang
didayagunakan di puskesmas sebanyak ….. orang. Kebutuhan dokter di puskesmas
berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak…. orang. Berdasarkan perhitungan
kebutuhan dokter menggunakan standar ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan
dokter sebanyak ……. orang di sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan dokter
sebanyak …….orang di puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak dokter yang
belum terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ……… sehingga
menyebabkan banyak penumpukan dokter di beberapa puskesmas dan kekurangan dokter
di puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan tenaga dokter di puskesmas apabila dihitung
menggunakan metode standar ketenagaan minimal sebanyak ……. Orang.

Jumlah total dokter gigi yang didayagunakan di puskesmas adalah sebanyak ……..
orang. Kebutuhan dokter gigi di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal
sebanyak ……. orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan dokter gigi menggunakan
standar ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan dokter gigi sebanyak ……. orang
di sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan dokter gigi sebanyak ……… orang
di puskesmas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak dokter gigi yang belum
terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ………. sehingga menyebabkan
banyak penumpukan dokter gigi di beberapa puskesmas dan kekurangan dokter gigi di
puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan dokter gigi di puskesmas apabila dihitung
menggunakan standar ketenagaan minimal sebanyak …………… orang.

Table 3.3
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Perawat dan Bidan
Di Puskesmas Kabupaten/Kota …….
Tahun 2023
PERAWAT BIDAN

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA
PUSKESMAS

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023

Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total perawat yang
didayagunakan di puskesmas sebanyak ….. orang. Kebutuhan perawat di puskesmas
berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak…. orang. Berdasarkan perhitungan
kebutuhan dokter menggunakan standar ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan
perawat sebanyak ……. orang di sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan
perawat sebanyak …….orang di puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak
perawat yang belum terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ………
sehingga menyebabkan banyak penumpukan perawat di beberapa puskesmas dan
kekurangan perawat di puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan tenaga perawat di
puskesmas apabila dihitung menggunakan metode standar ketenagaan minimal sebanyak
……. Orang.

Jumlah total bidan yang didayagunakan di puskesmas adalah sebanyak ……..


orang. Kebutuhan bidan di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak
……. orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan bidan menggunakan standar ketenagaan
minimal menunjukkan ada kelebihan bidan sebanyak ……. orang di sebagian puskesmas,
namun masih ada kekurangan bidan sebanyak ……… orang di puskesmas lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak bidan yang belum terdistribusi secara merata di dalam
satu kabupaten/kota ………. sehingga menyebabkan banyak penumpukan bidan di
beberapa puskesmas dan kekurangan bidan di puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan
dokter gigi di puskesmas apabila dihitung menggunakan standar ketenagaan minimal
sebanyak …………… orang.

Tabel di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan


tenaga farmasi dan promosi kesehatan di puskesmas pada kabupaten/kota …….. tahun
2022.

Table 2.7
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Tenaga Farmasi dan Promosi Kesehatan
Di Puskesmas Kabupaten/Kota …….
Tahun 2023

TENAGA FARMASI PROMKES

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA
PUSKESMAS

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023

Berdasarkan tabel 2.7 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga farmasi yang
didayagunakan di puskesmas sebanyak ….. orang. Kebutuhan tenaga farmasi di
puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak…. orang. Berdasarkan
perhitungan kebutuhan tenaga farmasi menggunakan standar ketenagaan minimal
menunjukkan ada kelebihan tenaga farmasi sebanyak ……. orang di sebagian puskesmas,
namun masih ada kekurangan tenaga farmasi sebanyak …….orang di puskesmas. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak tenaga farmasi yang belum terdistribusi secara merata
di dalam satu kabupaten/kota ……… sehingga menyebabkan banyak penumpukan tenaga
farmasi di beberapa puskesmas dan kekurangan tenaga farmasi di puskesmas lainnya.
Jumlah total kelebihan tenaga farmasi di puskesmas apabila dihitung menggunakan metode
standar ketenagaan minimal sebanyak ……. Orang.

Jumlah total promkes yang didayagunakan di puskesmas adalah sebanyak ……..


orang. Kebutuhan promkes di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal
sebanyak ……. orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan promkes menggunakan standar
ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan promkes sebanyak ……. orang di
sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan promkes sebanyak ……… orang di
puskesmas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak promkes yang belum
terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ………. sehingga menyebabkan
banyak penumpukan promkes di beberapa puskesmas dan kekurangan promkes di
puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan promkes di puskesmas apabila dihitung
menggunakan standar ketenagaan minimal sebanyak …………… orang.

Tabel 2.8 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan


kelebihan tenaga sanitarian dan tenaga gizi di puskesmas pada kabupaten/kota …….. tahun
2022.

Table 2.8
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan Tenaga Sanitarian dan Tenaga Gizi
Di Puskesmas Kabupaten/Kota …….
Tahun 2023

SANITARIAN TENAGA GIZI

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA
PUSKESMAS

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTOL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023

Berdasarkan tabel 2.8 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga sanitarian yang
didayagunakan di puskesmas sebanyak ….. orang. Kebutuhan tenaga sanitarian di
puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak…. orang. Berdasarkan
perhitungan kebutuhan tenaga sanitarian menggunakan standar ketenagaan minimal
menunjukkan ada kelebihan tenaga sanitarian sebanyak ……. orang di sebagian
puskesmas, namun masih ada kekurangan tenaga sanitarian sebanyak …….orang di
puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak tenaga sanitarian yang belum
terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ……… sehingga menyebabkan
banyak penumpukan sanitarian di beberapa puskesmas dan kekurangan tenaga sanitarian
di puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan tenaga sanitarian di puskesmas apabila
dihitung menggunakan metode standar ketenagaan minimal sebanyak ……. Orang.

Jumlah total promkes yang didayagunakan di puskesmas adalah sebanyak ……..


orang. Kebutuhan tenaga gizi di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal
sebanyak ……. orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga gizi menggunakan
standar ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan tenaga gizi sebanyak ……. orang
di sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan tenaga gizi sebanyak ……… orang
di puskesmas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak tenaga gizi yang belum
terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ………. sehingga menyebabkan
banyak penumpukan tenaga gizi di beberapa puskesmas dan kekurangan tenaga gizi
puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan tenaga gizi di puskesmas apabila dihitung
menggunakan standar ketenagaan minimal sebanyak …………… orang.

Tabel 2.9 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan


kelebihan tenaga sanitarian dan tenaga gizi di puskesmas pada kabupaten/kota …….. tahun
2022.

Table 2.9
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Di Puskesmas Kabupaten/Kota …….
Tahun 2023

AHLI TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIK (ATLM)

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KELEBIHAN
KEADAAN
NAMA PUSKESMAS

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023

Berdasarkan tabel 2.9 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga analis
teknologi laboratorium medik yang didayagunakan di puskesmas sebanyak ….. orang.
Kebutuhan tenaga tenaga analis teknologi laboratorium medik di puskesmas berdasarkan
standar ketenagaan minimal sebanyak…. orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan
tenaga tenaga analis teknologi laboratorium medik menggunakan standar ketenagaan
minimal menunjukkan ada kelebihan tenaga tenaga analis teknologi laboratorium medik
sebanyak ……. orang di sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan tenaga
tenaga analis teknologi laboratorium medik sebanyak …….orang di puskesmas. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak tenaga tenaga analis teknologi laboratorium medik yang
belum terdistribusi secara merata di dalam satu kabupaten/kota ……… sehingga
menyebabkan banyak penumpukan tenaga analis teknologi laboratorium medik di beberapa
puskesmas dan kekurangan tenaga tenaga analis teknologi laboratorium medik di
puskesmas lainnya. Jumlah total kelebihan tenaga tenaga analis teknologi laboratorium
medik di puskesmas apabila dihitung menggunakan metode standar ketenagaan minimal
sebanyak ……. Orang.

2.2.3. Kebutuhan Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas


Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dapat mengembangkan dan
meningkatkan sumber daya bidang kesehatan sesuai dengan pelayanan yang dibutuhkan
oleh masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
SDM Kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas selian tenaga Kesehatan, dibutuhkan juga
tenaga non Kesehatan. Dalam Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas
kebutuhan tenaga non Kesehatan untuk tenaga system informasi Kesehatan, Tenaga
administrasi keuangan, Tenaga ketatausahaan dan Pekarya disesuaikan dengan karateristik
wilayah dan kemampuan pelayanan.

Tabel di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan, kekurangan dan kelebihan


tenaga system informasi Kesehatan dan tenaga administrasi keuangan berdasarkan standar
ketenagaan minimal

Table 2.10
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga System Informasi Kesehatan Dan Tenaga Administrasi Keuangan
Di Puskesmas Kabupaten/Kota …….
Tahun 2023

TENAGA SYSTEM TENAGA ADMINISTRASI


INFORMASI KESEHATAN KEUANGAN

KEKURANGAN

KEKURANGAN
KEBUTUHAN

KEBUTUHAN
KELEBIHAN

KELEBIHAN
KEADAAN

KEADAAN
NAMA
PUSKESMAS

Puskesmas 1 1
Puskesmas 1 1
Puskesmas 1 1
Puskesmas 1 1
Puskesmas 1 1
Puskesmas 1 1
Puskesmas 1 1
TOTOL
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/kota ………. Januari 2023

Berdasarkan tabel 2.10 di atas dapat dilihat bahwa jumlah total tenaga system
informasi kesehatan yang didayagunakan di puskesmas sebanyak ….. orang. Kebutuhan
tenaga system informasi kesehatan di puskesmas berdasarkan standar ketenagaan minimal
sebanyak…. orang. Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga system informasi
kesehatan menggunakan standar ketenagaan minimal menunjukkan ada kelebihan tenaga
system informasi kesehatan sebanyak ……. orang di sebagian puskesmas, namun masih
ada kekurangan tenaga system informasi kesehatan sebanyak …….orang di puskesmas.

Jumlah total tenaga administrasi keuangan yang didayagunakan di puskesmas


adalah sebanyak …….. orang. Kebutuhan tenaga administrasi keuangan di puskesmas
berdasarkan standar ketenagaan minimal sebanyak ……. orang. Berdasarkan perhitungan
kebutuhan tenaga administrasi keuangan menggunakan standar ketenagaan minimal
menunjukkan ada kelebihan tenaga administrasi keuangan sebanyak ……. orang di
sebagian puskesmas, namun masih ada kekurangan tenaga administrasi keuangan
sebanyak ……… orang di puskesmas lainnya.
3.3 RUMAH SAKIT

Rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lainnya, tenaga non kesehatan, dan
tenaga manajemen rumah sakit. Jumlah dan jenis SDM Kesehatan harus sesuai dengan
jenis dan kelas rumah sakit. Jumlah RS yang ada di kabupaten/kota ………… sebanyak
………. RS. Rumah sakit …….. adalah rumah sakit umum milik pemerintah daerah
kabuapten ……. Atau kota …….. .

Klasifikasi rumah sakit umum dibagi menjadi berdasarkan fasilitas, kemampuan


pelayanan, Sumber Daya Manusia, peralatan, sarana dan prasarana, serta administrasi dan
manajemen. Berdasarkan akan hal ini, maka kelas RS …… adalah kelas ….. Di bawah ini
tergambar kebutuhan standar dokter spesialis di RS.

Table 2.11
Kebutuhan Standar Dokter Spesialis Empat Dasar dan
Spesialis Lainnya Di Rumah Sakit
Tahun 2023

KEBUTUHAN STANDAR
Jenis Spesialis Kelas D
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D
Pratama
Dokter Sp Anak 4 4 2 2 2
Dokter Sp Obgyn 4 4 2 2 2
Dokter Sp Peny Dalam 4 4 2 2 2
Dokter Sp Bedah 4 4 2 2 2
Dokter Sp Anastesi 5 3 1 1 1
Dokter Sp Radiologi 3 2 1 1 1
Dokter Patologi Klinik 3 2 1 1 1

Tabel 2.11 di atas merupakan kebutuhan standar minimal rumah sakit umum
berdasarkan kelas rumah sakit umum.
Gambaran kebutuhan minimal dokter spesialis di RS ……. Kabupaten/kota ……
pada table di bawah ini:

Table 2.12
Keadaan, Kebutuhan Standar, Kekurangan dan Kelebihan
Dokter Spesialis Empat Dasar dan Spesialis Lainnya
Di Rumah Sakit ………. Kab/kota ……
Tahun 2023

Keaada Kebutuha Kekuranga Kelebiha


Jenis Dokter Spesialis
n n Standar n n
Dokter Sp Anak
Dokter Sp Obgyn
Dokter Sp Peny Dalam
Dokter Sp Bedah
Dokter Sp Anastesi
Dokter Sp Radiologi
Dokter Patologi Klinik
Sumber :
RS …… adalah RS kelas …..sehingga kebutuhan standar minimal mengacu pada
table 12.11.
Berdasarkan tabel 2.12 di atas keadaan atau eksisting sdokter spesialis anak
sebanyak ….. orang dan kebutuhan standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan
kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Obgyn sebanyak ….. orang dan kebutuhan
standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Penyakit dalam sebanyak ….. orang dan
kebutuhan standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Bedah sebanyak ….. orang dan kebutuhan
standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Anastesi sebanyak ….. orang dan
kebutuhan standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis radiologi sebanyak ….. orang dan kebutuhan
standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Patologi Klinik sebanyak ….. orang dan
kebutuhan standar minimal …… orang kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.

Di bawah ini tergambar kebutuhan standar minimal tenaga Kesehatan lainnya yang
di dayagunakan di RS.

Table 2.13
Kebutuhan Standar Tenaga Kesehatan Lainnya Di Rumah Sakit
Tahun 2023

Kelas dokter dokter Apoteker TTK ATLM Kesmas Sanitarian Gizi


gigi
A 12 1 11 15 3 3 1 2
B 10 1 8 12 2 3 1 2
C 6 1 6 8 1 2 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
PRATAMA

Untuk kebutuhan perawat dan bidan mengacu pada perbandingan antara eksisting
dengan jumlah tempat tidur berdasarkan kelas RS.
Gambaran kebutuhan minimal tenaga Kesehatan di RS ……. Kabupaten/kota ……
pada table di bawah ini:
Table 2.14
Keadaan, Kebutuhan Standar, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Kesehatan Lainnya
Di Rumah Sakit ………. Kab/kota ……
Tahun 2023

Keaada Kebutuhan
Jenis Tenaga Kekurangan Kelebihan
n Standar
Dokter
Dokter Gigi
Perawat
Keaada Kebutuhan
Jenis Tenaga Kekurangan Kelebihan
n Standar
Bidan
Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
Kesmas
Tenaga Gizi
Sanitarian
ATLM
Dan nakes seterusnya ..
Sumber:

Berdasarkan tabel 2.14 di atas keadaan atau eksisting dokter sebanyak ….. orang
dan kebutuhan standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan……..
orang.
Berdasarkan tabel 2.14 di atas keadaan atau eksisting perawat sebanyak ….. orang
dan kebutuhan standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan……..
orang.
Berdasarkan tabel 2.14 di atas keadaan atau eksisting bidan sebanyak ….. orang
dan kebutuhan standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan……..
orang.
Berdasarkan tabel 2.14 di atas keadaan atau eksisting apoteker sebanyak ….. orang
dan kebutuhan standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan……..
orang.
Keadaan atau eksisting tenaga teknis kefarmasian sebanyak ….. orang dan
kebutuhan standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting tenaga kesmas sebanyak ….. orang dan kebutuhan standar
minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga gizi sebanyak ….. orang dan kebutuhan
standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga sanitarian sebanyak ….. orang dan
kebutuhan standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
Keadaan atau eksisting tenaga tenaga ATLM sebanyak ….. orang dan kebutuhan
standar minimal …… orang, kekurangan …..orang dan kelebihan…….. orang.
BAB IV
RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI KABUPATEN …..

Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang telah dihitung dapat digunakan


sebagai dasar dalam mendayagunakan SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk dalam pemenuhan SDM Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
(FKRTL) yang mempunyai peran penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Upaya
pemenuhan SDM Kesehatan dapat dilakukan melalui 2 (dua) mekanisme yaitu mekanisme
yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara (temporer).

Konsep pemenuhan yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yakni bahwa pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada Pasal 23 (1)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan
penempatan Tenaga Kesehatan setelah melalui proses seleksi. (2) Penempatan Tenaga
Kesehatan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan cara:

a. pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil;


b. pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja; atau
c. penugasan khusus.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai


Non Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Kerja Kementerian Kesehatan yang Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Layanan Umum bahwa BLU dapat melaksanakan pengadaan
pegawai Non PNS baik pegawai tetap dan pegawai kontrak berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021,
bahwa salah satu penggunaan dana BOK yakni Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian
Kerja. Tenaga Kesehatan meliputi: Penyediaan tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis, tenaga epidemiologi, ahli teknologi
labotorium medik, apoteker, dan tenaga administrasi keuangan di Puskesmas, maksimal 4
orang tenaga per Puskesmas dengan sistem perjanjian kerja. Penetapan maksimal 4 orang
tenaga tersebut berdasarkan prioritas kebutuhan tenaga dengan kualifikasi persyaratan
yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut mekanisme pemenuhan tenaga Kesehatan dapat melalui
permanen yakni ASN (PNS dan PPPK) serta tidak permanen penugasan khusus, tenaga
BLUD dan Tenaga BOK. Dalam pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan mekanisme ASN,
ada beberapa hal yang diperhatikan yakni: jumlah pegawai ASN, rasio anggaran belanja
pegawai dengan anggaran pendapatam dan belanja daerah (APBD) dan fiscal daearah.

4.1 DINAS KESEHATAN

Rencana pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota ……… tahun 2024 yakni tergambar pada table di bawah ini:
Table 4.1
Kebutuhan SDM Kesehatan per Bidang/Unit di Dinas Kesehatan
Tahun 2023

KEADAAN PEMENUHAN
KEBUTU
BIDANG / UNIT JENIS JABATAN NON CPNS PPPK KONTRAK
ASN HAN
ASN (10%) (25%) (65%)
SEKRETARIAT DINAS KESEHATAN      
  Subbagian Perencana (JF)      
Program,
informasi dan
humas
    Pranata Komputer      
(JF)
    Pranata Humas (JF)      
    Statitisi (JF)      
    Analis Data dan      
Informasi (JP)
    Analisis Hubungan      
Kelembagaan (JP)
KEADAAN PEMENUHAN
KEBUTU
BIDANG / UNIT JENIS JABATAN NON CPNS PPPK KONTRAK
ASN HAN
ASN (10%) (25%) (65%)
    Penyiapan Bahan      
Publikasi dan
Sosialisasi (JP)
  Subbagian Analisis Keuangan      
Keuangan dan Pusat dan Daearah
pengelolaan (JF)
asset
    Pengelola      
Pengadaan
Barang / jasa
Pertama (JF)
    Analis Data dan      
Informasi (JP)
    Bendaharan (JP)      
    Analisis Kuangan      
(JP)
    Pengadministrasian      
Keuangan (JP)
    Analisis BMN (JP)      
    Pengelola BMN (JP)      
  Subbagian Perancang      
Hukum, Peraturan
Kepegawaian Perundang-
dan Umum undangan (JF)
    Analis Kepegawaian      
(JF)
    Arsiparis (JF)      
    Analis Manajemen      
Kepegawaian (JP)
    Pengadministrasi      
Kepegawaian (JP)
    Pengemudi (JP)      
    Sekretaris (JP)      
    Petugas Keamanan      
(JP)
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT      
 
  Seksi Administrator      
Kesehatan Kesehatan
Keluarga dan
Gizi
    Nutrisionis      
  Seksi Promosi Penyuluh      
dan Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat (JF)
Masyarakat
  Seksi Sanitarian      
KEADAAN PEMENUHAN
KEBUTU
BIDANG / UNIT JENIS JABATAN NON CPNS PPPK KONTRAK
ASN HAN
ASN (10%) (25%) (65%)
Kesehatan
Lingkungan,
Kesehatan
Kerja dan Olah
raga
    Entomolog      
Kesehatan
    Epidemiolog      
Kesehatan
    Pembimbing      
Kesehatan Kerja
BIDANG PENCEGAHAN DAN      
PENGENDALIAN PENYAKIT
 
  Seksi Administrator      
Surveilans dan Kesehatan
imunisasi
    Epedimiologi      
Kesehatan
    Sanitarian      
  Seksi Administrator      
Pencegahan Kesehatan
dan
Pengendalian
Menular
    Epedimiologi      
Kesehatan
    Sanitarian      
  Seksi Administrator      
pencegahan Kesehatan
dan
pengendalian
tidak menular
dan Kesehatan
jiwa
    Epedimiologi      
Kesehatan
    Sanitarian      
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN      
 
  Seksi Administrator      
Pelayanan Kesehatan
kesehatan
primer
  Seksi Administrator      
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
rujukan
  Seksi Administrator      
KEADAAN PEMENUHAN
KEBUTU
BIDANG / UNIT JENIS JABATAN NON CPNS PPPK KONTRAK
ASN HAN
ASN (10%) (25%) (65%)
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Tradisional
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN      
 
  Seksi Administrator      
Kefarmasian Kesehatan
  Seksi Alat Administrator      
Kesehatan Kesehatan
  Seksi SDM Administrator      
Kesehatan Kesehatan
Sumber:

Kebutuhan tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab/kota ……. Berdasarkan


kebutuhan SDM Kesehatan sesuai dengan Permenkes Nomor 49 tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
Mekanisme rencana pemenuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan tahun 2023 yakni
dengan mekanisme CPNS 10% dari kebutuhan, PPPK 25%, kontrak pemda 65%.

4.2 PUSKESMAS

Puskesmas harus menghitung kebutuhan ideal yang meliputi jenis jabatan, jenjang
jabatan, dan jumlah dokter dan/atau dokter layanan primer, dokter gigi, dan tenaga
kesehatan lainnya serta tenaga non tenaga kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan Perhitungan kebutuhan riil SDM Kesehatan di puskesmas dapat
menggunakan metode ABK-Kes. Kebutuhan standar
Renacana pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan di puskesmas Kabupaten/Kota
……… tahun 2024 yakni tergambar pada table di bawah ini:
4.2.1. Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Pemenuhan tenaga Kesehatan di puskesmas berdasarkan kekurangan berdasarkan
standar minimal sesuai dengan Permenkes No, 49 tahun 2019 tentang puskesmas.
Pada Tabel 4.5 di bawah ini menggambarkan keadaan, kebutuhan standar,
kekurangan dan kelebihan tenaga Kesehatan di puskesmas:
Tabel 4.2

Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter di Puskesmas Tahun 2023


DOKTER ASUMSI PEMENUHAN
PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.2 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan dokter di puskesmas.
Kekurangan dokter di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan dokter di
puskesmas pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan mekanisme ASN
sebesar 15% dari total kekurangan jumlah dokter yaitu sebanyak …… orang. Sisanya dapat
dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan khusus (tugsus) sebesar
10% dari kekurangan jumlah dokter yaitu sebanyak…… orang, dengan mekanisme
perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah dokter gigi yaitu sebanyak
…….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar 25% dari
kekurangan jumlah dokter yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan tenaga
dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah dokter yaitu sebanyak …… orang.

Tabel 4.3

Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter Gigi di Puskesmas Tahun 2023

DOKTER GIGI ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.3 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan dokter gigi di
puskesmas. Kekurangan dokter gigi di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi
pemenuhan dokter di puskesmas pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan
menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah dokter gigi yaitu
sebanyak …… orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan
penugasan khusus (tugsus) sebesar 10% dari kekurangan jumlah dokter gigi yaitu
sebanyak…… orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari
kekurangan jumlah dokter gigi yaitu sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan
tenaga honorer pemda sebesar 25% dari kekurangan jumlah dokter gigi yaitu sebesar …….
dan melalui mekanisme perekrutan tenaga dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah
dokter gigi yaitu sebanyak …… orang.

Tabel 4.4

Asumsi Rencana Pemenuhan Perawat di Puskesmas Tahun 2023

PERAWAT ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.4 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan perawat di
puskesmas. Kekurangan perawat di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan
perawat di puskesmas pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan
mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah perawat yaitu sebanyak ……
orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan
khusus (tugsus) sebesar 10% dari kekurangan jumlah perawat yaitu sebanyak…… orang,
dengan mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah perawat
yaitu sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar
25% dari kekurangan jumlah perawat yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan
tenaga dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah perawat yaitu sebanyak …… orang.

Tabel 4.5

Asumsi Rencana Pemenuhan Bidan di Puskesmas Tahun 2023


BIDAN ASUMSI PEMENUHAN
PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.5 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan bidan di puskesmas.
Kekurangan bidan di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan bidan di
puskesmas pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan mekanisme ASN
sebesar 15% dari total kekurangan jumlah bidan yaitu sebanyak …… orang. Sisanya dapat
dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan khusus (tugsus) sebesar
10% dari kekurangan jumlah bidan yaitu sebanyak…… orang, dengan mekanisme
perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah bidan yaitu sebanyak ……..
orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar 25% dari kekurangan
jumlah bidan yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan tenaga dana BOK
sebesar 20% dari kekurangan jumlah bidan yaitu sebanyak …… orang.

Tabel 4.6

Asumsi Rencana Pemenuhan Apoteker di Puskesmas Tahun 2023

APOTEKER ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas 10
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.6 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Apoteker di
puskesmas. Kekurangan apoteker di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan
Apoteker di puskesmas pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan
mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah Apoteker yaitu sebanyak ……
orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan
khusus (tugsus) sebesar 10% dari kekurangan jumlah Apoteker yaitu sebanyak…… orang,
dengan mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah Apoteker
yaitu sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar
25% dari kekurangan jumlah Apoteker yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme
perekrutan tenaga dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah Apoteker yaitu sebanyak
…… orang.

Tabel 4.7

Asumsi Rencana Pemenuhan Tenag Teknis Kefarmasian di Puskesmas Tahun 2023

TENAGA
TEKNIS ASUMSI PEMENUHAN
KEFARMASIAN
PROVINSI
25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.7 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Tenaga Teknis
Kefarmasian di puskesmas. Kekurangan Tenaga Teknis Kefarmasian di puskesmas
sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan Tenaga Teknis Kefarmasian di puskesmas pada
kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari
total kekurangan jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian yaitu sebanyak …… orang. Sisanya
dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan khusus (tugsus)
sebesar 10% dari kekurangan jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian yaitu sebanyak…… orang,
dengan mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah Tenaga
Teknis Kefarmasian yaitu sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga
honorer pemda sebesar 25% dari kekurangan jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian yaitu
sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan tenaga dana BOK sebesar 20% dari
kekurangan jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian yaitu sebanyak …… orang.
Tabel 4.8

Asumsi Rencana Pemenuhan Kesmas di Puskesmas Tahun 2022

KESMAS ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.8 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Kesmas di
puskesmas. Kekurangan Kesmas di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan
Kesmas di puskesmas pada kabupaten/kota ……tahun 2022 dengan menggunakan
mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah Kesmas yaitu sebanyak ……
orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan
khusus (tugsus) sebesar 10% dari kekurangan jumlah Kesmas yaitu sebanyak…… orang,
dengan mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah Kesmas
yaitu sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar
25% dari kekurangan jumlah Kesmas yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan
tenaga dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah Kesmas yaitu sebanyak …… orang.

Tabel 4.9

Asumsi Rencana Pemenuhan Tenaga Gizi di Puskesmas Tahun 2023

TENAGA GIZI ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TENAGA GIZI ASUMSI PEMENUHAN
PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.9 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Tenaga gizi di
puskesmas. Kekurangan Tenaga gizi di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi
pemenuhan Tenaga gizi pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan
mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah Tenaga gizi yaitu sebanyak ……
orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan
khusus (tugsus) sebesar 10% dari kekurangan jumlah Tenaga gizi yaitu sebanyak…… orang,
dengan mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah Tenaga
gizi yaitu sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda
sebesar 25% dari kekurangan jumlah Tenaga gizi yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme
perekrutan tenaga dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah Tenaga gizi yaitu
sebanyak …… orang.

Tabel 4.10

Asumsi Rencana Pemenuhan Sanitarian di Puskesmas Tahun 2023

SANITARIAN ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.10 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan Sanitarian di
puskesmas. Kekurangan Sanitarian di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan
Sanitarian pada kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan mekanisme ASN
sebesar 15% dari total kekurangan jumlah Sanitarian yaitu sebanyak …… orang. Sisanya
dapat dipenuhi dengan mekanisme lain antara lain dengan penugasan khusus (tugsus)
sebesar 10% dari kekurangan jumlah Sanitarian yaitu sebanyak…… orang, dengan
mekanisme perekrutan tenaga BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah Sanitarian yaitu
sebanyak …….. orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar 25%
dari kekurangan jumlah Sanitarian yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan
tenaga dana BOK sebesar 20% dari kekurangan jumlah Sanitarian yaitu sebanyak ……
orang.

Tabel 4.11

Asumsi Rencana Pemenuhan ATLM di Puskesmas Tahun 2023

ATLM ASUMSI PEMENUHAN


PROVINSI 25%
15% 10% 30% 20%
KEKURANGAN (HONORER
(ASN) (TUGSUS) (BLUD) (BOK)
PEMDA)
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
TOTAL
Sumber:
Tabel 4.11 di atas menggambarkan asumsi rencana pemenuhan ATLM di puskesmas.
Kekurangan ATLM di puskesmas sebanyak …….. orang. Asumsi pemenuhan ATLM pada
kabupaten/kota ……tahun 2023 dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari
total kekurangan jumlah ATLM yaitu sebanyak …… orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan
mekanisme lain antara lain dengan penugasan khusus (tugsus) sebesar 10% dari
kekurangan jumlah ATLM yaitu sebanyak…… orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga
BLUD sebesar 30% dari kekurangan jumlah ATLM yaitu sebanyak …….. orang, dengan
mekanisme perekrutan tenaga honorer pemda sebesar 25% dari kekurangan jumlah ATLM
yaitu sebesar ……. dan melalui mekanisme perekrutan tenaga dana BOK sebesar 20% dari
kekurangan jumlah ATLM yaitu sebanyak …… orang.

4. 4 RUMAH SAKIT

Beberapa metode pemenuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit milik pemerintah


bersarkan kekurangan dari hasil perhitungan Standar Ketenagaan Minimal baik secara
permananen (PNS dan PPPK) serta temporer (BLU dan PTT daerah atau tenaga kontrak).
Pemenuhan berdasarkan kekurangan dari kebutuhan standar minimal tenaga Kesehatan di
RS……….. kab/kota ………… tergambar pada table di bawah ini

Tabel 5.1
Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter Spresialis Empat Dasar dan
Spesialis Anastesi, Radiologi dan Patologi Klinik
di Rumah Sakit ……… Kabupaten/kota ……..
Tahun 2023

JENIS KUKURANGAN ASN KONTRAK


BLUD
KETENAGAAN SKM (PNS/PPPK) DAERAH/
15% 60% 25%
Dokter Sp Anak        
Dokter Sp Obgyn        
Dokter Sp Penyakit        
Dalam
Dokter Sp Bedah        
Dokter Sp Anastesi        
Dokter Sp Radiologi        
Dokter Patologi Klinik        
Sumber:

Asumsi pemenuhan dokter spesialis di RS …………tahun 2023 berdasarkan SKM


dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari total kekurangan jumlah dokter
spesialis yaitu sebanyak ……. orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain
seperti dengan penugasan khusus (tugsus) seperti kontrak BLUD/BLU sebesar 60% dari
kekurangan jumlah dokter spesialis yaitu sebanyak …….orang, dengan mekanisme
perekrutan tenaga PTT daearah/kontrak daerah sebesar 25% dari kekurangan jumlah
dokter spesialis yaitu sebanyak …….. orang.

Pemenuhan tenaga Kesehatan lainnya berdasarkan kekurangan dari kebutuhan


standar minimal di RS ……. Tergambar pada table di bawah ini:

Tabel 5.2
Asumsi Rencana Pemenuhan Tenaga Kesehatan Lainnya
di Rumah Sakit ……… Kabupaten/kota ……..
Tahun 2023
KUKURANGAN ASN KONTRAK
JENIS KETENAGAAN BLUD
SKM (PNS/PPPK) DAERAH/
15% 60% 25%
Dokter        
Dokter Gigi        
Perawat        
Bidan        
Apoteker        
Tenaga Teknis Kefarmasian        
Kesehatan Masyarakat        
Tenaga Gizi
Sanitarian
ATLM
TOTAL
Sumber:

Asumsi pemenuhan tenaga Kesehatan lainnya di RS …………. tahun 2023


berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 15% dari total
kekurangan jumlah tenaaga kesehatan yaitu sebanyak …….. orang. Sisanya dapat dipenuhi
dengan mekanisme lain seperti dengan penugasan khusus (tugsus) seperti kontrak
BLUD/BLU sebesar 60% dari kekurangan jumlah tenaga Kesehatan lainnya yaitu sebanyak
3.884 orang, dengan mekanisme perekrutan tenaga PTT daearah/kontrak daerah sebesar
250% dari kekurangan jumlah tenaga Kesehatan lainnya yaitu sebanyak ………. orang.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
5.1.1. Dinas Kesehatan…

5.1.2. Puskesmas….

5.1.3. Rumah Sakit …

5.2 Rekomendasi

5.2.1. Dinas Kesehatan…

5.2.2. Puskesmas….

5.2.3. Rumah Sakit …

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Dinas Kesehatan

Kesenjangan Jumlah SDM Kesehatan berdasarkan ABK Jabatan Fungsional


(JFT) di Dinas Kesehatan.

Jumlah Keadaan
Jabatan Funsional
No tenaga saat Kebutuhan Kesenjangan Jumlah
(JFT)
ini (pns) Tenaga
1 2 3 4 5 6
1 Adminkes
Pertama 2 3 1 K
Muda 3 2 1 L
Madya 2 2 0 S
Jumlah 7 7 2

2 Penyuluh
Pertama 2 2 0 S
Muda 5 5 0 S
Madya 7 7 0 S
Jumlah 14 14 0

3 Kesling
Pertama 1 1 0 S
Muda 1 1 0 S
Madya 1 1 0 S
Jumlah 3 3 0

4 Dan Seterusnya .
TOTAL 24 24 2

- Dijelaskan secara narasi…


2. Puskesmas
REKAPAN Kesenjangan Jumlah SDM Kes berdasarkan ABK Jabatan
Fungsional (JFT / jab. Fungsional Kesehatan) di Kab/Kota ……..

Jumlah Keadaan
No Jenis SDMK tenaga saat Kebutuhan Kesenjangan Jumlah
ini (pns) Tenaga

1 Dokter Umum
Kehalian Pertama 1 2 1 K
Kehalian Muda 7 5 2 L
Kehalian Madya 7 7 0 S
Kehalian Utama - - - -
Jumlah 15 14 3

2 Dokter Gigi
Kehalian Pertama 5 5 0 S
Kehalian Muda 5 4 1 L
Kehalian Madya 7 3 4 K
Kehalian Utama 5 5 0 S
Jumlah 22 17 5

3 Bidan
Penyelia 2 3 1 K
Ahli Pertama 4 4 0 S
Ahli Muda 3 4 1 K
Ahli Madya 1 2 1 K
Pelaksana - - -
Pelaksana Pemula - - -
Jumlah 10 13 3

Dan seterusnya
termasuk tenaga
4
Non Kesehatan
Juga ….

TOTAL 47 44 11

- Dijelaskan secara narasi .…


3. Rumah Sakit

Rekapan Kesenjangan Jumlah SDM Kes berdasarkan ABK Jabatan


Fungsional (JFT/ jab. fungsional) di Rumah Sakit ……… Kab/Kota ……

Jumlah Keadaan
Jabatan
No tenaga saat Kebutuhan Kesenjangan Jumlah
Fungsional (JFT)
ini (pns) Tenaga
1 2 3 4 5 6
1 Dokter Gigi
Pertama 2 3 1 K
Muda 3 2 1 L
Madya 2 2 0 S
Utama - - - -
Jumlah 7 7 2

2 Perawat
Terampil 2 2 0 S
Mahir 5 5 0 S
penyelia 7 7 0 S
Pertama - - - -
Muda - - - -
Madya - - - -
Utama - - - -
Jumlah 14 14 0

3 Dan Seterusnya .
TOTAL 21 21 2

- Dijelaskan secara narasi…

Anda mungkin juga menyukai