Anda di halaman 1dari 25

DOKUMEN RENCANA

KEBUTUHAN TAHUNAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM


KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN EMPAT LAWANG
TAHUN 2024

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN EMPAT LAWANG
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya, “Dokumen Rencana
Kebutuhan Dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2024” dapat selesai disusun. dokumen ini berisikan gambaran keadaan, sebaran/distribusi, kebutuhan,
kekurangan dan rencana pemenuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Lawang.

Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan, baik secara preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. oleh karena itu perencanaan pendayagunaan tenaga kesehatan menjadi salah
satu faktor utama guna menjamin ketersediaan, pendistribusian, dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di
pelayanan Kesehatan. Dokumen Rencana Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun 2024 harus ditindaklanjuti oleh para pihak untuk pengadaan
pemenuhan dan distribusi tenaga Kesehatan. Keberhasilan perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
tergantung komitmen dan kerjasama dari semua stakeholder yang terkait pada proses pengadaan maupun
distibusi tenaga kesehatan untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Empat Lawang.

Kami menyadari bahwa Dokumen Rencana Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan ini masih
banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan
dokumen rencana kebutuhan tenaga Kesehatan ini,

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Dokumen Rencana Kebutuhan dan
Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun 2024 ini kami
sampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Kami berharap dokumen ini dapat dimanfaatkan dengan baik bagi
semua pihak yang membutuhkan dan menjadi dasar dalam pengelolaan manajemen kepegawaian bidang
kesehatan.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Empat lawang

dr. Devy Andrianty, M.M


Pembina TK.I/IV.b
Nip. 198306012009042002
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan,
sumberdaya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang ditandai oleh peningkatan pengawasan dan
pemberdayaan masyarakat serta manajemen kesehatan.
Pada undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamatkan bahwa pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh
masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sumber daya yang dimaksud adalah
tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Hal
ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa kesehatan merupakan
pelayanan dasar yang menjadi urusan pemerintah konkuren yang bersifat wajib, artinya bahwa kesehatan
menjadi urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota. Dengan demikian akan tercipta sinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota baik dari segi
urusan, kelembagaan dan personil untuk mencapai target daerah yang sinergik dengan target nasional.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya dibidang kesehatan yang sangat strategis. Kurangnya
tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan
yang belum optimal menjadi isu dalam pengelolaan SDM Kesehatan. Dengan demikian tantangan SDM
Kesehatan saat ini dan masa depan adalah persebaran penempatan, peningkatan kualitas SDM Kesehatan,
termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan, pengembangan
sistem insentif tenaga kesehatan, serta meningkatkan sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Sistem ini diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional terdapat Subsistem SDM bertujuan agar tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu, dalam
jumlah dan jenis yang mencukupi, terdistribusi secar adil dan didayagunakan secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Ada 4 unsur Subsistem Sumber Daya manusia kesehatan adalah pengelolaan upaya
pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan, yang meliputi: upaya perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan untuk
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.

Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya yang
meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan kesehatan. Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan. Pembinaan dan Pengawasan Mutu SDM kesehatan adalah
upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan mutu
SDM kesehatan.
Perencanaan SDM Kesehatan yang mengawali aspek manajemen SDM Kesehatan secara keseluruhan
yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan pengadaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan SDM
Kesehatan, pendayagunaan SDM Kesehatan dan pembinaan serta pengawasan mutu SDM Kesehatan belum
terlaksana dengan baik. Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan
bahwa perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan pemerintah secara
nasional berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan. Pada tahun 2015, pemerintah menerbitkan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 33, tentang pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, sebagai
acuan dalam menghitung, menganalisa serta menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan di
tingkat institusi, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, sehingga
diperoleh dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang dibuat secara berjenjang dengan pendekatan
“perencanaan dari bawah” (bottom up planning) dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan wilayah
masing-masing.
Metode perencanaan SDM Kesehatan dalam Permenkes No. 33 tahun 2015 dikelompokkan sebagai
berikut: (1) Metode berdasarkan Institusi, yang digunakan adalah: a. Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK
Kes) untuk menghitung kebutuhan SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan di wilayah pemerintah daerah
kabupaten/kota; b. Standar Ketenagaan Minimal, untuk menetapkan kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(rumah sakit dan puskesmas) yang izin pendirian baru atau peningkatan klasifikasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. (2) Metode berdasarkan Wilayah, Metode yang digunakan adalah Metode “Ratio Penduduk” yakni
Rasio Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk di suatu wilayah.
SDM Kesehatan harus tersedia dan terdistribusi secara merata dalam jumlah, jenis, dan berkualitas
sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan
pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah, belum merata baik dalam jumlah, jenis dan
mutunya. Oleh karena itu salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi hal tersenut yakni tahun 2014, telah
diterbitkan Peraturan Bersama Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi) Nomor. 61 Tahun 2014, Nomor. 68 Tahun 2014, Nomor
08/SKB/Menpan-RB/2014 Tentang Perencanaan dan Pemerataan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Milik Pemerintah Daerah.

1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum


Tujuan umum penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan (SDMK)
yakni memberikan gambaran situasi kecukupan SDM Kesehatan ditinjau dari ketersediaan dan distribusi
SDM Kesehatan di fasilitas kesehatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Menggambarkan keadaan, kekurangan dan kelebihan SDM Kesehatan di Rumah Sakit
2. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan penugasan khusus (penempatan dokter pasca
internsip, residen senior, pasca pendidikan spesialis dengan ikatan dinas, dan tenaga kesehatan
lainnya.)
3. Acuan dalam meningkatkan pemerataan tenaga Kesehatan.

1.3. METODE YANG DIGUNAKAN

Dalam dokumen ini rencana kebutuhan SDM Kesehatan disusun menggunakan metode standar atau
rasio terhadap nilai tertentu. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan didasarkan atas standar sebagai berikut:
1. Standar Ketenagaan di Rumah Sakit umum berdasarkan PMK No.30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan
Perijinan Rumah Sakit.
2. Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
Nomor 33 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 1
Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
BAB II
KEADAAN SDM KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
TAHUN 2023

2.1 RUMAH SAKIT

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pengelolaan rumah
sakit dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit publik dikelola
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba, sedangkan rumah sakit privat
dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
bahwa kategori rumah sakit (RS) berdasarkan jenis pelayanan dibagi menjadi Rumah Sakit umum dan Rumah
Sakit khusus. Sumber daya manusia pada Rumah Sakit umum berupa tenaga tetap meliput ; a.tenaga medis; b.
tenaga psikologi klinis; c. tenaga keperawatan; d. tenaga kebidanan; e. tenaga kefarmasian; f. tenaga kesehatan
masyarakat; g. tenaga kesehatan lingkungan; h. tenaga gizi; i. tenaga keterapian fisik; j. tenaga keteknisian
medis; k. tenaga teknik biomedika; l. tenaga kesehatan lain; dan m. tenaga nonkesehatan.

Kabupaten/kota Empat Lawang terdapat Rumah Sakit milik pemerintah yang terdiri dari Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang. Adapun gambaran tenaga Kesehatan yang di dayagunakan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tergambar pada table di bawah ini. Table 2.1 menggambarkan
keadaan dokter spesialis empat dasar (Spesialis Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah) Spesialis Penunjang
lainnya (Spesialis Anastesi, Radiologi, Patologi Klinik)

Tabel 2.1

Gambar Keadaan Dokter Spesialis Empat Dasar


Spesialis Lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

Jenis Kepegawaian
Jumla
Jenis Dokter Spesialis BLU/ Kontra
PNS h
BLUD k
Dokter Sp Anak 1 - 2 3
Dokter Sp Obgyn 2 - 1 3
Dokter Sp Peny Dalam 2 - 1 3
Dokter Sp Bedah 1 - 1 2
Dokter Sp Anastesi 1 - - 1
Dokter Sp Radiologi - - 1 1
Dokter Patologi Klinik - - 1 1
Dokter Spesialis - - 1 1
Kedokteran Fisik Dan
Rehabilitas
Dokter Spesialis Mata 1 - - 1
Dokter Spesialis - - 1 1
Neurologi
Dokter Spesialis Telinga - - 1 1
Hidung Tenggorok -
Bedah Kepala Dan
Leher
Dokter Spesialis - - 1 1
Prostodonsia
Dokter Spesialis - - - -
Dermatologi Dan
Venereologi
Dokter Spesialis - - - -
Farmokologi Klinik
Dokter Spesial - - - -
Kedokteran Forensik
Dan Medikolegal
Dokter Spesialis Jantung - - - -
Dan Pembuluh Darah

Doker Speialis Gizi Dan - - - -


Klinik
Dokter Spesialis - - - -
Patologi Anatomi
Dokter Spesialis - - - -
Kedokteran Jiwa Atau
Psikiatri
TOTAL 8 - 11 19

Tabel 2.1 di atas tergambar jumlah dokter spesialis anak yang didayagunakan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Empat Lawang sebanyak 3 orang. Spesilais Obgyn sebanyak 3 Orang, Spesialis Penyakit
Dalam 3 Orang dan spesialis Bedah 2 Orang. Sedangkan Dokter Spesialis lainnya yakni Dokter Spesialis
Anastesi 1 orang, Spesialis Radiologi 1 orang, Spesialis Patologi Klnik 1 orang, Dokter Spesialis Kedokteran
Fisik Dan Rehabilitas 1 orang, Dokter Spesialis Mata 1 orang, Dokter Spesialis Neurologi 1 orang, Dokter
Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Dan Leher 1 orang, dan Dokter Spesialis Prostodonsia 1
orang, Dokter Spesialis Dermatologi Dan Venereologi 0 Orang, Dokter Spesialis Farmokologi Klinik 0 Orang,
Dokter Spesial Kedokteran Forensik Dan Medikolegal 0 Orang, Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah
0 Orang, Doker Speialis Gizi Dan Klinik 0 Orang, Dokter Spesialis Patologi Antonomi 0 Orang, Dokter
Spesialis Kedokteran Jiwa Atau Psikiatri0 Orang.

Keadaan tenaga Kesehatan lainnya yang di dayagunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Empat Lawang tergambar pada table 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2

Gambar Keadaan Tenaga Kesehatan


di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian Jumlah


PNS BLU/BLUD Kontrak
Dokter 6 - 6 12
Dokter Gigi 1 - 1 2
Perawat 47 - 60 107
Bidan 24 - 90 114
Apoteker 3 - 1 4
Asisten Apoteker 6 - 10 16
Tenaga Promosi 3 - 1 4
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku
Sanitarian - - 1 1
Nutrisionis 4 - 1 5
Psikologi Klinis - - - -
Tenaga Keteknisian Medis
Terapis Gigi dan Mulut 4 - - 4
Teknisi Gigi - - - -
Refraksionis 1 - 1 2
Optisien/Optometris
Perekam Medis 3 - - 3
Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian Jumlah
PNS BLU/BLUD Kontrak
Administrator Kesehatan - - 17 17
Penata Anestesi - - 1 1
Asisten Penata Anestesi - - - -
Teknisi Tranfusi Darah - - - -
Tenaga Keteknisian Biomedik
Radiografer 2 - 7 9
ATLM 5 - 7 12
Tenaga Keterapian Fisik
Fisioterapis 2 - - 2
TOTAL 111 - 204 315

Table 2.2 di atas jumlah dokter yang di dayagunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Lawang sebanyak 12 Orang, Doker Gigi 2 orang, Perawat 107 orang, Bidan 114 orang, Apoteker 4 orang ,
Asisten Apoteker 16 orang , Tenaga Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku 4 orang, Sanitarian 1 orang,
Nutrisionis 5 orang, Psikologis Klinis 0, Terapis Gigi dan Mulut sebanyak 4 orang, Teknisi Gigi 0 orang,
Refraksionis Optisien/Optometris 2 orang, Perekam Medis 3, Administrator Kesehatan 17 orang, Penata
Anestesi 1 orang, Asisten Anestesi 0 orang, Tenaga Tansfusi Darah sebanyak 0 orang, Radiografer 9 orang, dan
ATLM 12 orang, Fisioterapis 2 orang.

Keadaan tenaga NON Kesehatan yang di dayagunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Lawang tergambar pada table 2.3 di bawah ini:

Tabel 2.3

Gambar Keadaan Tenaga NON Kesehatan


di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Tahun 2023

Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian


PNS BLU/BLUD Kontra Jumlah
k
Arsiparis - - - -
Pengelola Pemberantas - - - -
Penyakit Menular Langsung
Analisi Sumber Daya - - - -
Manusia Aparatur
Analis Kepegawaian - - - -
Teknisi Elektromedik - - - -
Auditor - - 2 2
Pranata Komputer - - 4 4
Operator Telekomunikasi - - 1 1
Pengelola Barang Milik - -
1 1
Negara
Analis Keuangan - - 1 1
Pengadministrasian - -
7 7
Keuangan
Pengelola Akuntansi - - 2 2
Analisis Data Dan Informasi 1 - 1 2
Teknisi Mesin - - 5 5
Pengelola Instalasi Listrik - - 3 3
Pengelola Instalasi Air - - 3 3
Pramu Bakti - - 19 19
Pramu Kebersihan/Cleaning - -
33 33
Service
BINATU RUMAH SAKIT - -
15 15
(Laundry Dan Pramusaji)
Jenis Tenaga Jenis Kepegawaian
PNS BLU/BLUD Kontra Jumlah
k
Petugas Keamanan - - 19 19
Pengemudi Ambulan - - 7 7
TOTAL 1 - 123 124

Table 2.3 di atas jumlah Arsiparis yang di dayagunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Empat Lawang sebanyak 0 Orang, Pengelola Pemberantas Penyakit Menular Langsung 0 Orang, Analis Sumber
Daya Manusia Aparatur 0 Orang, Analis Kepegawaian 0 Orang, Teknisi Elektromedik 0 Orang, Teknisi
Transfusi Darah 0 Orang, Auditor 2 Orang, Pranata Komputer 4 Orang, Operator Telekomunikasi 1 Orang,
Pengelola Barang Milik Negara 1 Orang, Analis Keuangan 1 Orang, Pengadministrasian Keuangan 7 Orang,
Pengelola Akutansi 2 Orang, Analisi data dan Informasi 2 Orang, Teknisi Mesin 5 Orang, Pengelola Instalasi
Listrik 3 Orang, Pengelola Instalasi Air 3 Orang, Pramu Bakti 19 Orang, Pramu Kebersihan 33 Orang, Binatu
Rumah Sakit 15 Orang, Petugas Keamanan 19 Orang, Pengemudi Ambulan 7 Orang.
BAB III
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN EMPAT LAWANG

3.1 RUMAH SAKIT

Rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan lainnya, tenaga non kesehatan, dan tenaga manajemen rumah sakit. Jumlah dan jenis SDM
Kesehatan harus sesuai dengan jenis dan kelas rumah sakit. Kabupaten Empat Lawang memiliki Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang.

Klasifikasi rumah sakit umum dibagi menjadi berdasarkan fasilitas, kemampuan pelayanan, Sumber Daya
Manusia, peralatan, sarana dan prasarana, serta administrasi dan manajemen. Berdasarkan akan hal ini, maka
kelas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang adalah kelas C Di bawah ini tergambar kebutuhan
dokter spesialis di RS.

Table 3.1
Kebutuhan Dokter Spesialis Empat Dasar dan
Spesialis Lainnya Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

KEBUTUHAN
Jenis Spesialis Kelas D
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D
Pratama
Dokter Sp Anak 4 4 2 2 2
Dokter Sp Obgyn 4 4 2 2 2
Dokter Sp Peny Dalam 4 4 2 2 2
Dokter Sp Bedah 4 4 2 2 2
Dokter Sp Anastesi 5 3 1 1 1
Dokter Sp Radiologi 3 2 1 1 1
Dokter Patologi Klinik 3 2 1 1 1

Tabel 3.1 di atas merupakan kebutuhan rumah sakit umum berdasarkan kelas rumah sakit umum.
Gambaran kebutuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang pada
table di bawah ini:
Table 3.2
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Dokter Spesialis Empat Dasar dan Spesialis Lainnya
Di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

Jenis Dokter Spesialis Keadaan Kebutuhan Kekurangan Kelebihan


Dokter Sp Anak 3 5 4 -
Dokter Sp Obgyn 3 4 2 -
Dokter Sp Peny Dalam 3 3 1 -
Dokter Sp Bedah 2 5 4 -
Dokter Sp Anastesi 1 4 3 -
Dokter Sp Radiologi 1 2 2 -
Dokter Patologi Klinik 1 2 2 -
Dokter Spesialis 1 3 3 -
Kedokteran Fisik Dan
Rehabilitas
Dokter Spesialis Mata 1 2 1 -
Dokter Spesialis 1 3 3 -
Neurologi
Dokter Spesialis Telinga 1 2 2 -
Hidung Tenggorok -
Bedah Kepala Dan Leher
Dokter Spesialis 1 1 1 -
Prostodonsia
Dokter Spesialis - 2 2 -
Dermatologi Dan
Venereologi
Dokter Spesialis - 1 1 -
Farmokologi Klinik
Dokter Spesial - 1 1 -
Kedokteran Forensik Dan
Medikolegal
Dokter Spesialis Jantung - 2 2 -
Dan Pembuluh Darah
Doker Speialis Gizi Dan - 1 1 -
Klinik
Dokter Spesialis Patologi - 2 2 -
Anatomi
Dokter Spesialis - 1 1 -
Kedokteran Jiwa Atau
Psikiatri
TOTAL 19 46 38 -

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang adalah Rumah Sakit kelas C sehingga kebutuhan
mengacu pada table 3.2.
Berdasarkan tabel 3.2 di atas keadaan atau eksisting dokter spesialis anak sebanyak 3 orang dan
kebutuhan 5 orang kekurangan 4 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Obgyn sebanyak 3 orang dan kebutuhan 4 orang kekurangan 2
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Penyakit dalam sebanyak 3 orang dan kebutuhan 3 orang
kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Bedah sebanyak 2 orang dan kebutuhan 5 orang kekurangan 4
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Anastesi sebanyak 1 orang dan kebutuhan 4 orang kekurangan 3
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis radiologi sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2 orang kekurangan
2 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting dokter spesialis Patologi Klinik sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2 orang
kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Kedokteran Fisik Dan Rehabilitas sebanyak 1 orang dan
kebutuhan 3 orang kekurangan 3 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Mata sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2 orang kekurangan 1
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Neurologi sebanyak 1 orang dan kebutuhan 3 orang
kekurangan 3 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Dan Leher
sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2 orang kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Prostodonsia sebanyak 1 orang dan kebutuhan 1 orang
kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Dermatologi Dan Venereologi sebanyak 0 orang dan kebutuhan
2 orang kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.

Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Farmokologi Klinik sebanyak 0 orang dan kebutuhan 1 orang
kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.

Keadaan atau eksisting Dokter Spesial Kedokteran Forensik Dan Medikolegal sebanyak 0 orang dan
kebutuhan 1 orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.

Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah sebanyak 0 orang dan kebutuhan
2 orang kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.

Keadaan atau eksisting Doker Speialis Gizi Dan Klinik sebanyak 0 orang dan kebutuhan 1 orang
kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.

Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Patologi Anatomi sebanyak 0 orang dan kebutuhan 2 orang
kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.

Keadaan atau eksisting Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Atau Psikiatri sebanyak 0 orang dan
kebutuhan 1 orang kekurangan 1 orang dan kelebihan 0 orang.

Di bawah ini tergambar kebutuhan tenaga Kesehatan lainnya yang di dayagunakan di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang.

Table 3.3
Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lainnya Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

Kelas dokter dokter Apoteker TTK ATLM Kesmas Sanitarian Gizi


gigi
A 12 1 11 15 3 3 1 2
B 10 1 8 12 2 3 1 2
C 6 1 6 8 1 2 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
D 4 1 2 4 1 1 1 2
PRATAM
A

Untuk kebutuhan perawat dan bidan mengacu pada perbandingan antara eksisting dengan jumlah tempat
tidur berdasarkan kelas Rumah Sakit.
Gambaran kebutuhan tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang pada
table di bawah ini:
Table 3.4
Keadaan, Kebutuhan, Kekurangan dan Kelebihan
Tenaga Kesehatan Lainnya
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

Jenis Tenaga Keaadan Kebutuhan Kekurangan Kelebihan


Dokter 12 18 12 -
Dokter Gigi 2 5 4 -
Perawat 107 125 78 -
Bidan 114 75 51 -
Apoteker 4 7 4 -
Asisten Apoteker 14 17 11 -
Tenaga Promosi 4 6 3 -
Jenis Tenaga Keaadan Kebutuhan Kekurangan Kelebihan
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku
Sanitarian 1 3 3 -
Nutrisionis 5 11 7 -
Psikologi Klinis - 1 1 -
Tenaga Keteknisian Medis
Terapis Gigi dan Mulut 4 8 4 -
Teknisi Gigi - 3 3 -
Refraksionis 2 5 4 -
Optisien/Optometris
Perekam Medis 3 9 6 -
Administrator Kesehatan 17 7 7 -
Penata Anestesi 1 2 2 -
Asisten Penata Anestesi - 8 8 -
Teknisi Tranfusi Darah - 2 2 -
Tenaga Keteknisian Biomedik
Radiografer 9 11 9 -
ATLM 12 10 5 -
Tenaga Keterapian Fisik
Fisioterapis 2 10 8 -
TOTAL 313 343 232 -

Berdasarkan tabel 3.4 di atas keadaan atau eksisting dokter sebanyak 12 orang dan kebutuhan 18 orang,
kekurangan 12 orang dan kelebiha 0 orang.
Berdasarkan tabel 3.4 di atas keadaan atau eksisting dokter gigi sebanyak 2 orang dan kebutuhan 5
orang, kekurangan 4 orang dan kelebiha 0 orang.
Berdasarkan tabel 3.4 di atas keadaan atau eksisting perawat sebanyak 107 orang dan kebutuhan 125
orang, kekurangan 78 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 3.4 di atas keadaan atau eksisting bidan sebanyak 114 orang dan kebutuhan 75 orang,
kekurangan 51 orang dan kelebihan 0 orang.
Berdasarkan tabel 3.4 di atas keadaan atau eksisting apoteker sebanyak 4 orang dan kebutuhan 7 orang,
kekurangan 4 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Asisten Apoteker sebanyak 14 orang dan kebutuhan 17 orang,
kekurangan 11 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Promosi kesehatan dan ilmu perilaku sebanyak 4 orang dan kebutuhan 6
orang, kekurangan 3 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Sanitarian sebanyak 1 orang dan kebutuhan 3 orang, kekurangan 3 orang
dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Nutrisionis sebanyak 5 orang dan kebutuhan 11 orang, kekurangan 7
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Psikologi Klinis sebanyak 0 orang dan kebutuhan 1 orang, kekurangan 1
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Terapis Gigi dan Mulut sebanyak 4 orang dan kebutuhan 8 orang,
kekurangan 4 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Teknisi Gigi sebanyak 0 orang dan kebutuhan 3 orang, kekurangan 3
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Refraksionis Optisien/Optometris sebanyak 2 orang dan kebutuhan 5
orang, kekurangan 4 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Perekam Medis sebanyak 3 orang dan kebutuhan 9 orang, kekurangan 6
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Administrator Kesehatan sebanyak 17 orang dan kebutuhan 7 orang,
kekurangan 7 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Penata Anestesi sebanyak 1 orang dan kebutuhan 2 orang, kekurangan 2
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Asisten Penata Anestesi sebanyak 0 orang dan kebutuhan 8 orang,
kekurangan 8 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Teknisi Tranfusi Darah sebanyak 0 orang dan kebutuhan 2 orang,
kekurangan 2 orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Radiografer sebanyak 9 orang dan kebutuhan 11 orang, kekurangan 9
orang dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga ATLM sebanyak 12 orang dan kebutuhan 10 orang, kekurangan 5 orang
dan kelebihan 0 orang.
Keadaan atau eksisting tenaga Fisioterapis sebanyak 2 orang dan kebutuhan 10 orang, kekurangan 8
orang dan kelebihan 0 orang.

BAB IV
RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang telah dihitung dapat digunakan sebagai dasar dalam
mendayagunakan SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk dalam pemenuhan SDM Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang mempunyai peran penting dalam upaya pelayanan
kesehatan. Upaya pemenuhan SDM Kesehatan dapat dilakukan melalui 2 (dua) mekanisme yaitu mekanisme
yang bersifat permanen maupun yang bersifat sementara (temporer).

Konsep pemenuhan yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yakni bahwa pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada Pasal 23 (1) Dalam rangka
pemerataan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan penempatan Tenaga Kesehatan setelah melalui proses
seleksi. (2) Penempatan Tenaga Kesehatan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara:
a. pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil;
b. pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja; atau
c. penugasan khusus.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri
Sipil pada Satuan Kerja Kementerian Kesehatan yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Layanan Umum
bahwa BLU dapat melaksanakan pengadaan pegawai Non PNS baik pegawai tetap dan pegawai kontrak
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Berdasarkan hal tersebut mekanisme pemenuhan tenaga Kesehatan dapat melalui permanen yakni ASN
(PNS dan PPPK) serta tidak permanen penugasan khusus, tenaga BLUD dan Tenaga BOK. Dalam pemenuhan
kebutuhan tenaga Kesehatan mekanisme ASN, ada beberapa hal yang diperhatikan yakni: jumlah pegawai ASN,
rasio anggaran belanja pegawai dengan anggaran pendapatam dan belanja daerah (APBD) dan fiscal daerah.

4. 1 RUMAH SAKIT

Beberapa metode pemenuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit milik pemerintah berdasarkan
kekurangan dari hasil perhitungan Standar Ketenagaan Minimal baik secara permanen (PNS dan PPPK) serta
temporer (BLU dan PTT daerah atau tenaga kontrak). Pemenuhan berdasarkan kekurangan dari kebutuhan
standar minimal tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tergambar pada
table di bawah ini

Tabel 4.1
Asumsi Rencana Pemenuhan Dokter Spresialis Empat Dasar dan
Spesialis Anastesi, Radiologi dan Patologi Klinik
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

KEKURANGAN ASN KONTRAK


JENIS KETENAGAAN BLUD
SKM (PNS/PPPK) DAERAH/

Dokter Sp Anak 4 50% - 50%


Dokter Sp Obgyn 2 50% - 50%
Dokter Sp Peny Dalam 1 100% - -
Dokter Sp Bedah 4 50% - 50%
Dokter Sp Anastesi 3 25% - 75%
Dokter Sp Radiologi 2 50% - 50%
Dokter Patologi Klinik 2 50% - 50%
Dokter Spesialis 3 25% - 75%
Kedokteran Fisik Dan
Rehabilitas
Dokter Spesialis Mata 1 100% - -
Dokter Spesialis 3 25% - 75%
Neurologi
Dokter Spesialis Telinga 2 50% - 50%
Hidung Tenggorok -
Bedah Kepala Dan Leher
Dokter Spesialis 1 100% - -
Prostodonsia
Dokter Spesialis 2 50% - 50%
Dermatologi Dan
Venereologi
Dokter Spesialis 1 100% - -
Farmokologi Klinik
Dokter Spesial 1 100% - -
Kedokteran Forensik Dan
Medikolegal
Dokter Spesialis Jantung 2 50% - 50%
Dan Pembuluh Darah
Doker Speialis Gizi Dan 1 100% - -
Klinik
Dokter Spesialis Patologi 2 50% - 50%
Anatomi
Dokter Spesialis 1 100% - -
Kedokteran Jiwa Atau
Psikiatri
TOTAL 38

Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Anak yaitu sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Anak yaitu sebanyak 2 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Obgyn yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Obgyn yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Penyakit Dalam yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Bedah yaitu sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Bedah yaitu sebanyak 2 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 25% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Anastesi yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan
daerah/kontrak daerah sebesar 75% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Anastesi yaitu sebanyak 2 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Radiologi yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Radiologi yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Patologi Klinik yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu
dengan daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Patologi Klinik yaitu
sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 25% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan
mekanisme lain yaitu dengan daerah/kontrak daerah sebesar 75% dari kekurangan jumlah dokter spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yaitu sebanyak 2 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Mata yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 25% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Neurologi yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan
daerah/kontrak daerah sebesar 75% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Neurologi yaitu sebanyak 2 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat
dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu dengan daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah
dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Prostodonsia yaitu sebanyak 1 orang
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Dermatologi dan Venereologi yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan
mekanisme lain yaitu dengan daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis
Dermatologi dan Venereologi yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Farmakologi Klinik yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Kedokteran Forensik dan Medikolegal yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan
mekanisme lain yaitu dengan daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis
Jantung Dan Pembuluh Darah yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Gizi dan Klinik yaitu sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Patologi Anatomi yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain yaitu
dengan daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah dokter spesialis Patologi Anatomi yaitu
sebanyak 1 orang.
Asumsi pemenuhan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah
dokter spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri yaitu sebanyak 1 orang.

Pemenuhan tenaga Kesehatan lainnya berdasarkan kekurangan dari kebutuhan standar minimal di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang Tergambar pada table di bawah ini:

Tabel 4.2
Asumsi Rencana Pemenuhan Tenaga Kesehatan Lainnya
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang
Tahun 2023

KEKURANGAN ASN KONTRAK


JENIS KETENAGAAN BLUD
SKM (PNS/PPPK) DAERAH/

Dokter 12 50% - 50%


Dokter Gigi 4 50% - 50%
Perawat 78 50% - 50%
Bidan 51 50% - 50%
Apoteker 4 50% - 50%
Asisten Apoteker 11 50% - 50%
Tenaga Promosi 3 25% - 75%
Kesehatan Masyarakat
dan Ilmu Perilaku
KEKURANGAN ASN KONTRAK
JENIS KETENAGAAN BLUD
SKM (PNS/PPPK) DAERAH/

Sanitarian 3 75% - 25%


Nutrisionis 7 60% - 40%
Psikologi Klinis 1 100% - -
Tenaga Keteknisian Medis
Terapis Gigi dan Mulut 4 50% - 50%
Teknisi Gigi 3 25% 75%
Refraksionis 4 50% - 50%
Optisien/Optometris
Perekam Medis 6 50% - 50%
Administrator Kesehatan 7 60% - 40%
Penata Anestesi 2 50% - 50%
Asisten Penata Anestesi 8 50% - 50%
Teknik Tansfusi Darah 2 50% - 50%
Tenaga Keteknisian Biomedik
Radiografer 9 60% - 40%
ATLM 5 60% - 40%
Tenaga Keterapian Fisik
Fisioterapis 8 50% - 50%
TOTAL 232

Asumsi pemenuhan tenaga Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Dokter Umum yaitu
sebanyak 6 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Dokter Umum lainnya yaitu sebanyak 6 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Dokter Gigi di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Dokter Gigi yaitu
sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Dokter Gigi lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Perawat yaitu
sebanyak 39 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Perawat lainnya yaitu sebanyak 39 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Bidan di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM dengan
menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Bidan yaitu sebanyak 25
orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah
sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Bidan lainnya yaitu sebanyak 26 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Apoteker di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Apoteker yaitu
sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Apoteker lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Asisten Apoteker di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan
SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Asisten
Apoteker yaitu sebanyak 5 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Asisten Apoteker lainnya yaitu sebanyak 6
orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku di Rumah Sakit Umum Daerah tahun
2023 berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 25% dari total kekurangan jumlah
tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti
perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah sebesar 75% dari kekurangan jumlah tenaga Kesehatan
Masyarakat lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Sanitarian di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 75% dari total kekurangan jumlah tenaga Sanitarian yaitu
sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 25% dari kekurangan jumlah tenaga Sanitarian lainnya yaitu sebanyak 1 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Nutrisionis di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 60% dari total kekurangan jumlah tenaga Nutrisionis yaitu
sebanyak 5 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 40% dari kekurangan jumlah tenaga Nutrisionis lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Psikologi Klinis di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan
SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 100% dari total kekurangan jumlah tenaga Psikologi
Klinis yaitu sebanyak 1 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Terapis Gigi dan Mulut di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023
berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga
Terapis Gigi dan Mulut yaitu sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti
perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Terapis Gigi dan
Mulut lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Teknisi Gigi di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 25% dari total kekurangan jumlah tenaga Teknisi Gigi yaitu
sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 75% dari kekurangan jumlah tenaga Teknisi Gigi lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Refraksionis Optisien/Optometris di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023
berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga
Refraksionis Optisien/Optometris yaitu sebanyak 2 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain
seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Refraksionis
Optisien/Optometris lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Perekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan
SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Perekam Medis
yaitu sebanyak 3 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Perekam Medis lainnya yaitu sebanyak 3
orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Administrator Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023
berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 60% dari total kekurangan jumlah tenaga
Administrator Kesehatan yaitu sebanyak 5 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti
perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah sebesar 40% dari kekurangan jumlah tenaga Administrator
Kesehatan lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Penata Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan
SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Penata Anestesi
yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT
daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Penata Anestesi lainnya yaitu sebanyak 1
orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Asisten Penata Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023
berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga
Asisten Penata Anestesi yaitu sebanyak 4 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti
perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Asisten Penata
Anestesi lainnya yaitu sebanyak 4 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Teknik Transfusi Darah di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023
berdasarkan SKM dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga
Teknik Transfusi Darah yaitu sebanyak 1 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti
perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Teknik Transfusi
Darah lainnya yaitu sebanyak 1 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Radiografer di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 60% dari total kekurangan jumlah tenaga Radiografer yaitu
sebanyak 6 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 40% dari kekurangan jumlah tenaga Radiografer lainnya yaitu sebanyak 3 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga ATLM di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM dengan
menggunakan mekanisme ASN sebesar 60% dari total kekurangan jumlah tenaga ATLM yaitu sebanyak 3
orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak daerah
sebesar 40% dari kekurangan jumlah tenaga ATLM lainnya yaitu sebanyak 2 orang.

Asumsi pemenuhan tenaga Fisioterapis di Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2023 berdasarkan SKM
dengan menggunakan mekanisme ASN sebesar 50% dari total kekurangan jumlah tenaga Fisioterapis yaitu
sebanyak 4 orang. Sisanya dapat dipenuhi dengan mekanisme lain seperti perekrutan tenaga PTT daerah/kontrak
daerah sebesar 50% dari kekurangan jumlah tenaga Fisioterapis lainnya yaitu sebanyak 4 orang.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDMK di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Empat Lawang dengan metode ABK ( Analisa Beban Kerja) terdapat kesenjangan SDM antara
SDM ASN yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang sebanyak
120 (seratus dua puluh) orang dan tenaga kontrak daerah sebanyak 338 (tiga ratus tiga puluh
delapan) orang, dengan SDM sesuai kebutuhan sebanyak 518 (lima ratus delapan belas) orang
dimana masih terdapat kesenjangan / kekurangan SDM sebanyak 398 (tiga ratus sembilan puluh
delapan) orang terhitung dari jumlah ASN yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Empat Lawang.

Kesenjangan tersebut meliputi : kekurangan tenaga medis seperti (2) orang dokter
spesialis obgyn, (4) orang spesialis bedah, (1) orang spesialis penyakit dalam, (4) orang
spesialis anak, (3) orang spesialis anestesiologi dan terapi intensif, (2) orang spesialis patologi
klinik, (2) orang spesialis dermatologi dan venereologi, (3) orang spesialis neurologi, (1) orang
spesialis farmokologi klinik, (2) orang spesialis telinga hidung tenggorokan – bedah kepala dan
leher, (1) orang spesialis kedokteran forensik dan medikolegal, (2) orang spesialis jantung dan
pembuluh darah, (1) orang spesialis gizi dan klinik, (2) orang spesialis patologi antonomi, (1)
orang spesialis kedokteran jiwa atau psikiatri, (3) orang spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitas, (1) orang spesialis mata, (2) orang spesialis radiologi, dan (1) orang spesialis
prostodonsia. Serta (12) orang dokter umum dan (4) orang dokter gigi, (51) orang bidan, (78)
perawat, (4) terapis gigi dan mulut, (7) orang administrator kesehatan, (5) orang pranata
laboratorium, (9) orang radiografer, (4) orang apoteker, (11) orang asisten apoteker, (6) orang
perekam medis, (8) orang fisioterapis, (7) orang nutrisionis, (8) orang asisten penata anestesi, (2)
orang penata anestesi, (1) psikologi klinis, (3) sanitarian, (4) orang refraksionis
optisien/optometris, (3) tenaga promosi kesehatan masyarakatdan ilmu perilaku, (2) orang
teknisi tranfusi darah, (3) orang teknisi gigi, (4) orang arsiparis, (1) orang pengelola
pemberantas penyakit menular langsung, (1) orang analisi sumber daya manusia aparatur, (2)
orang analis kepegawaian, (3) orang teknisi elektromedik, (3) orang auditor, (10) orang pranata
komputer, (1) orang operator telekomunikasi, (2) orang pengelola barang milik negara, (2) orang
analis keuangan, (2) orang pengadministrasi keuangan, (3) orang pengelola akuntansi, (2) analis
data dan informasi, (5) orang teknisi mesin, (4) orang pengelola instalasi listrik, (3) orang
pengelola instalasi air, (10) orang pramubakti, (35) orang pramu kebersihan, (8) orang binatu
rumah sakit, (19) orang petugas keamanan, (8) orang pengemudi ambulas. SDM/kepegawaian ,
keuangan, perencanaan, perlengkapan dan pelayanan. sangatlah penting guna mengoptimalkan
pelayanan kesehatan yang di berikan. Untuk itu diharapkan adanya penambahan jumlah SDM
yang dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang, agar distribusi
SDM merata dan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan data kesenjangan SDM Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Empat Lawang, diatas yang menunjukkan masih terdapat kekurangan banyak tenaga
kesehatan maupun non kesehatan. Oleh karena itu sangat diperlukan pengadaan tenaga / sumber
daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Lawang berdasarkan data kebutuhan SDM di atas baik SDM Kesehatan maupun SDM Non
Kesehatan guna menunjang kelancaran pelayanan kepada masyarakat di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Empat Lawang.

5.2 Rekomendasi
Pengadaan pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan yang masih kekurangan seperti
dokter spesialis obgyn, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis
anestesiologi dan terapi intensif, spesialis patologi klinik, spesialis dermatologi dan
venereologi, spesialis neurologi, spesialis farmokologi klinik, spesialis telinga hidung
tenggorokan – bedah kepala dan leher, spesialis kedokteran forensik dan medikolegal, spesialis
jantung dan pembuluh darah, spesialis gizi dan klinik, spesialis patologi antonomi, spesialis
kedokteran jiwa atau psikiatri, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitas, spesialis mata, spesialis
radiologi, dan spesialis prostodonsia. serta dokter umum dan dokter gigi, bidan, perawat, terafis
gigi dan mulut, administrator kesehatan, pranata laboratorium, radiografer, apoteker, asisten
apoteker, rekam medis, fisioterapis, nutrisionis, asisten penata anestesi, penata anestesi,
psikologi klinis, sanitarian, refraksionis optisien/optometris, promosi kesehatan masyarakat dan
ilmu perilaku, teknisi tranfusi darah, teknisi gigi, arsiparis, pengelola pemberantas penyakit
menular langsung, analisi sumber daya manusia aparatur, analis kepegawaian, teknisi
elektromedik, auditor, pranata komputer, operator telekomunikasi, pengelola barang milik
negara, analis keuangan, pengadministrasi keuangan, pengelola akuntansi, analis data dan
informasi, teknisi mesin, pengelola instalasi listrik, pengelola instalasi air, pramubakti, pramu
kebersihan, binatu rumah sakit, petugas keamanan, pengemudi ambulas, SDM/kepegawaian ,
keuangan, perencanaan, perlengkapan dan pelayanan. sangatlah penting guna mengoptimalkan
pelayanan kesehatan yang di berikan. Untuk itu diharapkan adanya penambahan jumlah SDM
yang dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang. agar distribusi
SDM merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Tenaga Kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang.
Hendaklah melakukan tugas dengan kompetensi yang di milikinya,sehingga tidak terjadi
tumpang tindih tugas yang akan berpengaruh dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Pengadaan Pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan ini hendaklah ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat
Lawang.sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan dapat optimal.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Rumah Sakit
Rekapan Kesenjangan Jumlah SDM Kesehatan berdasarkan ABK Jabatan Fungsional (JFT/ jab.
fungsional) di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang

Jumlah
No
Jabatan Fungsional (JFT) tenaga saat Kebutuhan Kesenjangan Keterangan
. ini (ASN)
1 DOKTER SPESIALIS OBSTETRI
DAN GINEKOLOGI        
  Dokter Ahli Pertama 1 2 -1 K
  Dokter Ahli Muda 1 2 -1 K
2 DOKTER SPESIALIS BEDAH        
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
  Dokter Ahli Muda 0 1 -1 K
  Dokter Ahli Madya 1 2 -1 K
3 DOKTER SPESIALIS PENYAKIT
DALAM        
  Dokter Ahli Pertama 1 2 -1 K
  Dokter Ahli Muda 1 1 0 S
4 DOKTER SPESIALIS ANAK        
  Dokter Ahli Pertama 0 3 -3 K
  Dokter Ahli Muda 1 2 -1 K
5 DOKTER SPESIALIS
ANESTESIOLOGI DAN TERAPI
INTENSIF        
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
  Dokter Ahli Muda 1 2 -1 K
6 DOKTER SPESIALIS PATOLOGI
KLINIK        
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
7 DOKTER SPESIALIS
DERMATOLOGI DAN        
VENEREOLOGI
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
8 DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI        
  Dokter Ahli Pertama 0 3 -3 K
9 DOKTER SPESIALIS
       
FARMOKOLOGI KLINIK
  Dokter Ahli Pertama 0 1 -1 K
10 DOKTER SPESIALIS TELINGA
HIDUNG TENGGOROK - BEDAH        
KEPALA DAN LEHER
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
11 DOKTER SPESIAL
KEDOKTERAN FORENSIK DAN        
MEDIKOLEGAL
  Dokter Ahli Pertama 0 1 -1 K
12 DOKTER SPESIALIS JANTUNG
       
DAN PEMBULUH DARAH
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
13 DOKER SPEIALIS GIZI DAN
       
KLINIK
  Dokter Ahli Pertama 0 1 -1 K
14 DOKTER SPESIALIS PATOLOGI
       
ANTONOMI
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
15 DOKTER SPESIALIS
KEDOKTERAN JIWA ATAU        
PSIKIATRI
  Dokter Ahli Pertama 0 1 -1 K
16 DOKTER SPESIALIS
KEDOKTERAN FISIK DAN        
REHABILITAS
  Dokter Ahli Pertama 0 3 -3 K
17 DOKTER SPESIALIS MATA        
  Dokter Ahli Pertama 0 1 -1 K
Dokter Ahli Muda 1 1 0 S
18 DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI        
  Dokter Ahli Pertama 0 2 -2 K
19 DOKTER SPESIALIS
       
PROSTODONSIA
  Dokter Ahli Pertama 0 1 -1 K
20 DOKTER UMUM        
  Dokter Ahli Pertama 6 14 -8 K
  Dokter Ahli Muda 0 4 -4 K
21 DOKTER GIGI        
  Dokter Gigi Ahli Pertama 0 3 -3 K
  Dokter Gigi Madya 1 2 -1 K
22 BIDAN        
  Bidan Terampil 17 50 -33 K
  Bidan Mahir 2 5 -3 K
  Bidan Penyelia 3 5 -2 K
  Bidan Ahli Pertama 0 10 -10 K
  Bidan Ahli Muda 2 5 -3 K
23 PERAWAT        
  Perawat Terampil 28 82 -54 K
  Perawat Mahir 5 5 0 S
  Perawat Penyelia 2 5 -3 K
  Perawat Ahli Pertama 10 28 -18 K
  Perawat Ahli Muda 2 5 -3 K
24 Terapis Gigi dan Mulut        
  Terampil 3 5 -2 K
  Perawat Gigi Mahir 0 1 -1 K
  Perawat Gigi Penyelia 1 2 -1 K
  Pelaksana 0 3 -3 K
25 ADMINISTRATOR KESEHATAN        
  Ahli Pertama 0 7 -7 K
26 PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU
       
PERILAKU
  Ahli Pertama 3 6 -3 K
27 PEREKAM MEDIS        
  Pelaksana/Terampil 2 8 -6 K
  Penyelia 1 1 0 S
28 ASISTEN PENATA ANESTESI        
  Terampil 0 5 -5 K
  Mahir 0 3 -3 K
29 PENATA ANESTESI        
  Ahli Pertama 0 2 -2 K
30 FISIOTERAPIS        
  Pelaksana/Terampil 0 4 -4 K
  Pelaksana Lanjutan/Mahir 1 3 -2 K
  Penyelia 1 3 -2 K
31 PSIKOLOGI KLINIS        
  Ahli pertama 0 1 -1 K
32 NUTRISIONIS        
  Nutrisionis Pelaksana/Terampil 1 4 -3 K
  Nutrisionis Pelaksana Lanjutan/Mahir 1 2 -1 K
  Nutrisionis Ahli Pertama 2 5 -3 K
33 ASISTEN APOTEKER        
  Asisten Apoteker Pelaksana / Terampil 2 8 -6 K
  Asisten Apoteker Pelaksana
0 3 -3 K
lanjutan/mahir
  Asisten Apoteker Penyelia 4 6 -2 K
34 APOTEKER        
  Apoteker Ahli Pertama 3 7 -4 K
35 PRANATA LABORATORIUM
       
KESEHATAN
  Pelaksana/Terampil 1 6 -5 K
  Pelaksana Lanjutan/Mahir 4 4 0 S
36 RADIOGRAFER        
  Pelaksana / Terampil 1 8 -7 K
  Pelaksana Lanjutan/Mahir 1 3 -2 K
37 REFRAKSIONIS
       
OPTISIEN/OPTOMETRIS
  Pelaksana/Terampil 0 3 -3 K
  Pelaksana Lanjutan/Mahir 1 2 -1 K
38 SANITARIAN        
  Terampil 0 2 -2 K
Ahli Pertama 0 1 -1 K
39 TEKNISI TRANFUSI DARAH        
  Pelaksana 0 2 -2 K
TOTAL 119 389    

Berdasarkan hasil rekapan kesenjangan SDM Kesehatan berdasarkan SKM di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang. terdapat banyak kekurangan SDM untuk tenaga dokter,
baik dokter umum maupun dokter spesialis. Sebagai contoh dokter umum yang saat ini ada di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Empat Lawang saat ini berjumlah 6 orang, berdasarkan perhitungan
ABK seharusnya ada 18 orang sehingga kekurangan 12 orang tenaga dokter umum. Sedangkan untuk
dokter spesialis juga masih terdapat kekurangan tenaga seperti Dokter spesialis Obgyn berjumlah 2 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 4 orang, sehingga kekurangan 2 orang Dokter spesialis Obgyn.
Dokter spesialis Bedah berjumlah 1 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 5 orang, sehingga
kekurangan 4 orang Dokter spesialis Bedah. Dokter spesialis Penyakit dalam berjumlah 2 orang, berdasarkan
perhitungan ABK seharusnya 3 orang, sehingga kekurangan 1 orang Dokter spesialis Penyakit Dalam.
Dokter spesialis Anak berjumlah 1 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 5 orang, sehingga
kekurangan 4 orang Dokter spesialis Anak. Dokter spesialis Anastesiologi dan terapi intensif berjumlah 1 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 4 orang, sehingga kekurangan 3 orang Dokter spesialis
Anastesiologi. Dokter spesialis Patologi Klinik sebanyak 1 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya
2 orang, sehingga kekurangan 2 orang Dokter spesialis Patologi Klinik. Dokter Spesialis Dermatologi dan
Venereologi berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 2 orang, sehingga kekurangan 2
orang Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi. Dokter Spesialis Neurologi berjumlah 0 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 3 orang, sehingga kekurangan 3 orang Dokter Spesialis
Neurologi. Dokter Spesialis Farmokologi Klinik berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 1 orang, sehingga kekurangan 1 orang Dokter Spesialis Farmokologi Klinik. Dokter Spesialis
Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Dan Leher berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 2 orang sehingga kekurangan 2 orang Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala
Dan Leher. Dokter Spesial Kedokteran Forensik Dan Medikolegal berjumlah 0 orang, berdasarkan
perhitungan ABK seharusnya 1 orang, sehingga kekurangan 1 orang Dokter Spesial Kedokteran Forensik
Dan Medikolegal. Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan
ABK seharusnya 2 orang, sehingga kekurangan 2 orang Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah. Doker
Speialis Gizi Dan Klinik sebanyak 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 1 orang, sehingga
kekurangan 1 orang Doker Speialis Gizi Dan Klinik. Dokter Spesialis Patologi Anatomi berjumlah 0 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 2 orang, sehingga kekurangan 2 orang Dokter Spesialis Patologi
Anatomi. Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Atau Psikiatri berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 1 orang, sehingga kekurangan 1 orang Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Atau Psikiatri. Dokter
Spesialis Mata berjumlah 1 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 2 orang. sehingga kekurangan
1 orang Dokter Spesialis Mata. Dokter spesialis Radiologi berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 2 orang, sehingga kekurangan 2 orang Dokter spesialis Radiologi. Dokter Spesialis Prostodonsia
berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 1 orang, sehingga kekurangan 1 orang Dokter
Spesialis Prostodonsia. Dokter Gigi berjumlah 1 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 5 orang.
sehingga kekurangan 1 orang Dokter Gigi.
Sementara untuk SDM yang lain juga msih memiliki kekurangan seperti Bidan berjumlah 24
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 75 orang, sehingga kekurangan 51 orang Bidan. Perawat
berjumlah 47 berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 125 orang, sehingga kekurangan 78 orang
Perawat. Terapis Gigi dan Mulut berjumlah 4 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 11 orang,
sehingga kekurangan 7 orang Terapis Gigi dan Mulut. Administrator Kesehatan berjumlah 0 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 7 orang, sehingga kekurangan 7 orang, Administrator
Kesehatan. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku berjumlah 3 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 6 orang, sehingga kekurangan 3 orang, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Perekam
Medis berjumlah 3 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 9 orang, sehingga kekurangan 6
orang Perekam Medis. Asisten Penata Anestesi berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 8 orang, sehingga kekurangan 8 orang, Asisten Penata Anestesi. Penata Anestesi berjumlah
0 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 2 orang, sehingga kekurangan 2 orang, Penata
Anestesi. Fisioterapis berjumlah 2 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 10 orang, sehingga
kekurangan 8 orang Fisioterapis. Psikologi Klinis berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK
seharusnya 1 orang, sehingga kekurangan 1 orang Psikologi Klinis. Nutrisionis berjumlah 4 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 11 orang, sehingga kekurangan 7 orang Nutrisionis. Asisten
Apoteker berjumlah 6 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 17 orang, sehingga kekurangan
11 orang Asisten Apoteker. Apoteker berjumlah 3 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 7
orang, sehingga kekurangan 4 orang Apoteker. Pranata Laboratorium Kesehatan berjumlah 5 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 10 orang, sehingga kekurangan 5 orang Pranata
Laboratorium Kesehatan. Radiografer berjumlah 2 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 11
orang, sehingga kekurangan 9 orang Radiografer. Refraksionis Optisien / Optometris berjumlah 1 orang,
berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 5 orang, sehingga kekurangan 4 orang. Sanitarian berjumlah
0 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 3 orang, sehingga kekurangan 3 orang Sanitarian.
Teknisi Trafusi Darah berjumlah 0 orang, berdasarkan perhitungan ABK seharusnya 2 orang, sehingga
kekurangan 2 orang Teknisi Trafusi Darah. Salah satu tujuan dari dokumen ini yaitu untuk lebih mudah
mengetahui kebutuhan SDM dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai