Anda di halaman 1dari 17

DOKUMEN RENCANA KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

TAHUN 2018

RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam index pembangunan
manusia (IPM) Yang dapat mendukung terciptanya sumber daya manusia yang sehat,
cerdas, terampil dan ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan. Pembangunan
kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu dalam pelaksanan pembangunan kesehatan telah
dilakukan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit menuju paradigma
sehat sejalan dengan visi Indonesia sehat 2025.

Seiring dengan visi tersebut, maka visi RSUD Kanjuruhan Kabuapten Malang
kabupaten Malang adalah “Menjadi Rumah Sakit Terbaik dan Bermutu” visi
tersebut mengandung filosofi pokok yang akan dilaksanakan perwujudannya, yaitu
kualitas layanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat secara tepat, aman, nyaman dan
terjangkau dengan dilandasi etika profesi. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama
setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh
pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjadi
kesehatan mereka,hanya sedikit hasil yang akan dicapai.

Perilaku masyarakat Kabupaten Malang yang mandiri untuk hidup sehat


diharapkan adalah bersifat proaktif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
disamping itu lapisan masyarakat khususnya di kota Kepanjen dapat mengakses serta
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan misi, yaitu :


1) Meningkatkan perfomance rumah sakit dan optimalisasi layanan
2) Memberikan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakat secara komprehensif
dan profesional
3) Mewujudkan pelayanan publik yang inovatif.
4) Melaksanakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
secara efektif dan efisien
5) Mewujudkan sumber daya manusia yang sejahtera.

UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa setiap kegiatan dalam
upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Upaya pelayanan kesehatan dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat secara luas
mencakup upaya promotif, prevetif, kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh, berjenjang,
terpadu, dan berkesinambungan. Selain itu upaya kesehatan juga perlu mempertimbangkan
perkembangan tekhnologi dan informasi bidan kesehatan seiring dengan fenomena globalisasi
berdasarkan paradigma sehat.
Dalam penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional (SKN),salah satu sub system adalah
sub system SDM kesehatan yang merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan upaya
perkembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang meliputi upaya
perencanaan,pengadaan,pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan SDMK kesehatan
untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan dari penyelenggaraan sub system SDM
kesehatan adalah tersedianya SDM kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan yang terdistribusi
secara adil dan merata serta didayagunakan secara optimal.

Perkembangan kota kepanjen sebagai ibukota kabupaten malang ditandai dengan


dibangunnya berbagai fasilitas pelayanan masyarakat dan berbagai perkantoran pemerintahan.
Dengan meningkatkan situasi dan kondisi tersebut membawa dampak terhadap kegiatan
masyarakat baik dikota kepanjen maupun daerah sekitarnya (Malang Selatan pada umumnya)
menjadikan kota Kepanjen sebagai sentra kegiatan. Dalam upaya mengimbangi perkembangan
kota Kepanjen yang begitu cepat, RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang terus berupaya
meningkatkan potensi diri untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya kepada masyarakat agar
menjadi rumah sakit pilihan bagi masyarakat dalam bidang kesehatan.

B. DASAR HUKUM

1. Undang- undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang –
undang nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas undang – undang nomor 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2008 nomor 59 ,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4844);
2. Undang – undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 166 ,Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4431 );
3. Undang –undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
nomor 5063);
4. Undang –undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit (Lembaran Negra Republik
Indonesia Tahun 2009 nomor 152 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);
5. Undang undang nomor 24 tahun 2011 tentang badan penyelengara tentang jaminan
social;
6. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 nomor 49 ,Tambahan Lembaran Republik Indonesia
nomor 3637);
7. Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahaan
antara pemerintah , pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kota / kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, tambahan Lembaran
republic Indonesia nomor 4737);
8. Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian;
9. Peraturan Presiden RI nomor 5 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangkan
menengah nasioal (RPJMN tahun 2010 -2014 );
10. Peraturan presiden 72 tahub 2012 tentang system kesehatan nasional;
11. Instruksi presiden republic Indonesia nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan
pembangunan nasional;
12. Instruksi presiden republic Indonesia nomor 3 tahun 2010 tentang program pembangunan
yang berkeadilan;
13. Peraturan mentri kesehatan RI nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standart
Pelayanan Minimal Bidang kesehatan dikota/kota;
14. Peraturan mentri kesehatan RI nomor 317/MENKES/PER/III/2010 tentang
pendayagunaan Tenaga kesehatan warga Negara asing diindonesia;
15. Peraturan mentri keseharan RI nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentamg klasifikasi
rumah sakit;
16. Peraturan mentri kesehatan RI nomor 411 tahun 2010 tentang laboratorium klinik;
17. Peraturan mentri kesehatan RI nomor 28/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik;
18. Peraturan mentri Negara pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nomor 33 tahun 2011 tentang pedoman Analisis jabatan;
19. Keputusan mentri kesehatan RI nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan ditingkat provinsi kota/kota serta rumah sakit;
20. Keputusan mentri kesehatan RI nomor 370 tahun 2007 tentang Standart Profesi Ahli
Tekhnologi laboratorium kesehatan;
21. Keputusan mentri kesehatan RI nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis Standart Pelayanan minimal Bidang Kesehatan dikota/kota;
22. Keputusan mentri kesehatan nomor 922/MENKES/SK/X/2008 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan Antara Pemerintah, pemerintah daerah profinsi
dan pemerintah daerah kota/kota;
23. Keputusan mentri kesehatan RI nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategi
kementrian kesehatan tahun 2010-2014;

C. TUJUAN
1. Memberikan gambaran situasi kecukupan SDM kesehatan ditinjau dari ketersediaan dan
distribusi SDM kesehatan difasilitas kesehatan, produksi tenaga kesehatan diinstitusi
pendidikan tenaga kesehatan dan keadaan serta pengembangan fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Menjadi acuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan melalui rekrutmen
SDM kesehatan dengan mekanisme PNS, PTT, penugasan khusus, pegawai kontrak,
pendelegasian wewenang kepada tenaga dengan kualifikasi lebih rendah, atau model
pendayagunaan lainnya
3. Tercapainya presepsi yang sama dalam penyusunan kebijakan – kebijakan pelayanan
kesehatan di lingkungan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sehingga produk
kebijakan dapat dijadikan acuan dan atau pedoman bagi seluru unit kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

D. RUANG LINGKUP
1. Status Kepegawaian
2. Terpilah Jenis Ketenagaan
3. Standart yang digunakan
E. SUMBER DATA

Dokumen perencanaan SDMK yang disusun ini menggunakan data primer yang ada di
bagian administrasi dan umum, Sub Bagian Kepegawaian, serta unit/bidang terkait.

F. STANDAR YANG DIGUNAKAN

Penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK ini mengacu pada standar yang ada yaitu :

1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman


Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota serta
Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH

Tahun 1952 -1958

Merupakan rumah sakit pertolongan atau BKIA yang dipimpin oleh dr.Artodibyo dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 41 buah serta karyawan sebanyak 30 orang yang terdiri dari : 1
dokter,4 paramedis,dan 25 non medis.

Tahun 1958 -1966

Perubahan status menjadi Balain Kesehatan yang di pimpin oleh dr.Han wi sing terjadi
penambahan karyawan menjadi 40 (1 dokter,4 paramedis dan 35 non medis ).

Tahun 1966-1971

Menjadi puskesmas dengan pimpinan dr.Hartono Wijaya di ikuti dengan penambahan


karyawan dari 5 orang menjadi 45 orang (2 dokter,6 paramedis dan 38 non medis)

Tahun 1971-1978

Menjadi puskesmas Pembina di pimpin oleh dr.Ibnu Fadjar dengan perubahan jumlah
Karyawan menjadi 69 orang (2 dokter,7 paramedis,60 non medis).

Tahun 1978-1983

Menjadi puskesmas dengan perawatan di pimpin oleh dr. Tuti Harianto dengan jumlah
TT :51 buah dengan jumlah kariawan sebanyak 75 orang

Tahun 1983-1986

Menjadi rumah sakit tipe D (Instruksi Gubernur Jatim no.26 tahun 1983 ) di pimpin oleh
dr. Tuti Harianto ,MARS dengan jumlah tempat tidur : 61 buah dan jumlah karyawan 80 orang.

Tahun 1986-1996

Peningkatan status menjadi rumah sakit tipe C (SK MENKES RI No 303 /Sk/IV/1987 )
di pimpin oleh dr.Ibnu fadjar dengan jumlah TT : 130 buah .

Tahun 1996-2000

Menjadi rumah sakit umum unit swanda (SK Bupati tahun 1997) di pimpin oleh dr.Ibnu
Fadjar dengan jumlah TT :143 buah

Tahun 2001 -2003

Adanya perubahan status menjadi badan rumah sakit daerah kabupaten malang yang di
pimpin oleh dr.Setyo Darmono dan jumlah TT : 155 buah,dengan jumlah karyawan 339 orang.

Tahun 2003-2004

Terjadi perubahan menjadi rumah sakit umum daerah umum Malang yang di pimpin dr.
April Mustiko R,SpA.dan jmlah TT : 155 buah

Tahun 2004-2008
Di pimpin oleh dr.Agus Wahyu Arifin ,MM,ada penambahan jumlah karyawan menjadi
424 orang serta terjadi perubahan status rumah sakit menjadi badan layanan umum dengan tipe
kelas rumah sakit tipe B non pendidikan ( Sk Bupati 2008) dengan jumlah tempat tidur sebanyak
201 buah .

Tahun 2008-2010

Menjadi Direktur RSUD adalah Dr. Lina Julianty P.,Sp.M,MM dan adanya perubahan
nama menjadi rumah sakit umum daerah “ Kanjuruhan “kepanjen kabupatrn Malang berdasarkan
SK Bupati No.180/37/KEP/421.13/2008 tentang pemberian nama RSUD kanjuruhan
kepanjen.kemudian diikuti dengan perubahan struktur organisasi berdasarkan peraturan bupati
Malang Nomor 37 tahun 2008 tentang organisasi perangkat daerah rumah sakit umum daerah
.Bersadarkan SK Bupati Malang 180/232/KEP/421.013/2009 tentang penetapan RSUD
kanjurughan kepanjen senbagai SKPD yang menerapkan PPK BLUD setatus penuh. Jumlah
karyawan menjadi 564 orang dan jumlah tempat tidur menjadi 221 buah.

Tahun 2011 – sekarang

Sampai saat ini (2018) RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Dipimpin dr. Harry Hartanto,
MM, di ikuti dengan perubahan karyawan menjadi 669 orang dan jumlah TT menjadi 270 buah

Perkembangan kota Kepanjen sebagai ibu kota Kabupaten Malang ditandai dengan
dibangunnya berbagai fasilitas pelayanan masyarakat dan berbagai perkantoran pemerintahan.
Dengan meningkatnya situasi dan kondisi tersebut membawa dampak terhadap kegiatan
masyarakat baik dikota Kepanjen maupun daerah sekitarnya (Malang Selatan pada umumnya)
menjadikan kota kepanjen sebagai sentra kegiatan. Dalam upaya mengimbangi perkembangan
kota Kepanjen yang begitu cepat, RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Kabupaten Malang
terus berupaya meningkatkan potensi diri untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya kepada
masyarakat agar menjadi rumah sakit pilihan bagi masyarakat dalam bidang kesehatan. Pada
akhir tahun 2006 status RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang telah meningkat menjadi rumah
sakit kelas B non pendidikan, sesuai dengan keputusan Mentri Kesehatan RI Tanggal 23
Oktober 2006 Nomor 881/MENKES/SK/X/2006,Tentang peningkatan Kelas RSUD
”KANJURUHAN” Kepanjen Kabupaten Malang Dari Kelas C Menjadi Kelas B non
Pendidikan yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 16
Tahun 2007 Tentang susunan organisasi Dan tata kerja rumah sakit umum daerah, namun
SOTK belum sepenuhnya dilaksanakan sampai dengan turunnya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah yang
ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati nomor 33 tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah. Hal tersebut untuk mengantisipasi bahwa di
Kota Kepanjen akan bermunculan rumah sakit swasta yang akan menjadi pesaing di masa
mendatang

B. KONDISI GEOGRAFIS

Rumah sakit daerah kanjuruhan kepanjen kabupaten Malang adalah rumah sakit umum daerah
milik pemerintah kabupaten malang, terletak diatas tanah seluas 32.140 m dengan bangunan
yang didirikan dan digunakan untuk operasional pelayanan sampai saat ini seluas 11.550 m
,berada dimalang slatan dan mempunyai 270 tempat tidur dengan tingkat hunian rata –rata 79,31
% per tahun .wilayah dispersi atau jangkauan pelayanan rumah sakit meliputi Malang Selatan
hingga perbatasan kabupaten Blitar dan Lumajang .
E. GAMBARAN STATUS KESEHATAN

Untuk menilai keshatan masyarakat ,digunakan beberapa indicator yang mencerminkan


kondisi mortalitas (kematian ) yang terdiri atas angka kematian bayi (AKB) ,angka kematian
balita(AKABA),dan angka kamatian ibu (AKI) setati giji dan mordibitas (kesakitan )meliputi
angaka kesakitan beberapa penyakit serta satatus gizi pada balita dan dewasa. Angka kematian
bayi (AKB) di kabupaten malang menunjukan Trend menurun dari 33,46 per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2009,menjadi 30,46 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012 hal ini
menunjukkan meningkatnya jumlah tenaga medis dan meluasnya program –program terkait
kesehatan .

F. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malang berdasarkan


peraturan Bupati Malang NO. 33 tahun 2014 tanggal 10 November 2014 tentang organisasi
perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan, diatur dan ditetapkan sebagai
berikut:

a. Direktur, berada dibawah dan tanggung jawab kepada Bupati Malang melalui sekretaris
Daerah.
b. Wakil Direktur, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur.
1) Wakil Direktur Pelayanan
a. Bidang Pelayanan Medik, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada wakil
direktur pelayanan.
 Seksi pelayanan medic
 Seksi monitoring dan evaluasi pelayanan medic
b. Bidang Pelayanan Keperawatan, berada dibawah dan tanggung jawab kepada
wakil direktur pelayanan.
 Seksi pelayanan keperawatan
 Seksi monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan
c. Bidang Sarana dan Pelayanan Penunjang, berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada wakil direktur pelayanan.
 Seksi pelayanan penunjang
 Seksi monitoring dan evaluasi sarana penunjang
2) Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
a. Bagian Umum dan Kepegawaian, berada di bawah dan tanggung jawab kepada
wakil direktur administrasi dan keuangan
 Sub bagian umum
 Sub bagian kepegawaian
 Sub bagian perlengkapan
b. Bagian Keuangan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada wakil
direktur administrasi dan keuangan.
 Sub bagian penerimaan
 Sub bagian pengeluaran
 Sub bagian akuntansi dan verifikasi
c. Bagian Perencanaan Program, Rekam Medic, Evaluasi dan Pelaporan serta
Humas dan Pemasaran, berada dibawah dan tanggung jawab kepada wakil
direktur administrasi dan keuangan.
 Sub bagian perencanaan program
 Sub bagian rekam medic, evaluasi dan pelaporan
 Sub bagian humas dan pemasaran
G. Unit- unit Non Struktural
1. Komite, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur
a. Komite farmasi dan terapi
b. Komite medic ,secara fungsi membawahi:
 Sub komite
 Kelompok staf medic fungsional (ka. SMF)
c. Komite keperawatan
2. Instalasi, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada wakil direktur sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing- masing penyelenggaraan kegiatan dalam
tanggung jawab masing- masing wakil direktur
a. Instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada wakil
direktur pelayanan:
 Instalasi rawat jalan
 Instalasi rawat inap
 Instalasi gawat darurat
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Pelayanan Intensif
 Instalasi Pelayanan Khusus
 Instalasi Hemodalisa
 Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu
 Instalasi patologi Klinik
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Gizi
 Instalasi Sterilisasi sentral
 Instalasi Pemeliharaan sarana dan Sanitasi Lingkungan
 Instalasi kedokteran Kehakiman
b. Instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada wakil
direktur administrasi dan keuangan:
 Instalasi Diklat, litbang dan perpustakaan
 Instalasi sitem informasi rumah sakit (SIRS)
3. Satuan pengawas internal (SPI), Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
direktur.
4. Kelompok jabatan fungsional
a. terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok
jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya ,dalam unit kegiatan sesuai
dengan kompetensinya,brada dibawah dan bertanggungjawab kepada wakil
direktur.
b. Dalam rangka mempersiapkan peningkatan kelas RS menjadi kelas B pendidikan
serta menjaga dan / atau memelihara mutu pelayanan sesuai setandart akreditasi
RS dan /atau sertifikasi SMM ISO 9001:2008,RSUD “ kanjuruhan “ kepanjen
kabupaten malang,direktur membentuk beberapa unit pelayan dan panitia –
panitia yang bertugas membantu direktur dalam penyelenggaraan RS sesuai
fungsinya.
c. Unit unit pelayanan dan panitia –panitia tersebut di bentuk dengan SK
direktur,berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur,dengan struktur
organisasi menyesuaikan / menyelaraskan dengan organisasi menyesuaikan /
menyelaraskan dengan organisasi fungsi rumah sakit serta peraturan per undang –
undangan yang berlaku ,terdiri dari :
 Unit peningkatan dan pengendalian mutu (UPM)
 Unit layanan pengadaan barang dan jasa.
 Panitian keselamatan pasien rumah sakit (KPRS).
 Panitian pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
 Panitian keselamatan kerja ,kebakaran dan kewaspadaan bencana (k3)
 Panitia etik dan hukum
BAB III
SITUASI KEADAAN SDM KESEHATAN

A. LOKASI DAN SEBARAN SDM KESEHATAN


1. LOKASI INSTITUSI KESEHATAN
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang bertempat di Jalan
Panji No. 100 Kepanjen Kabupaten Malang, Telp. (0341) 395041, Fax. (0341)
395024.

2. SEBARAN SDM KESEHATAN


Pada Periode 2018
Status Kepemilikan : Pemerntah Kabupaten Malang
Type Rumah Sakit : B (Non Pendidikan)
Jumlah SDM : 660 Orang, terdiri dari :

No
Kualifikasi Pendidikan / Jabatan PNS PTT JUMLAH
Kode
I. Tenaga Medis
1. Dokter/Dokter Gigi/MHA/Spesialis** 38 10 48
2. Tenaga Keperawatan dan Kebidanan 184 103 287
3. Kefarmasian 20 5 25
4. Kesehatan Masyarakat 3 - 3
5. Gizi 12 3 15
6. Keterapian Fisik 3 1 4
7. Keteknisian Medis 25 12 37
II. Tenaga Non Kesehatan
8. Struktural 23 - 23
9. Pasca Sarjana 1 - 1
10. Diploma 8 18 26
11. D4 / S1 23 19 42
12. SMU Sederajat dan Dibawahnya 61 88 149
Total 401 257 660
Tabel 3.1 Data SDM Pegawai RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
B. PERMASALAHAN
1. KURANGNYA SDM KESEHATAN
2. BEBAN KERJA YANG TIDAK MERATA
3. MASALAH REKRUITMET

BAB IV
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

A. KEBUTUHAN SDM KESEHATAN


1. Kebutuhan SDM Kesehatan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
2. Tabel 3.2 menggambarkan kebutuhan SDM Kesehatan di RSUD Kanjuruhan
Kabupaten Malang berdasarkan kebutuhan dari unit-unit di RSUD Kanjuruhan
Kabupaten Malang.
Tabel 3.2. Tabel Kebutuhan Pegawai pada masing-masing unit.
Kondisi Saat Ini Kekura
NO BAGIAN / UNIT Jenis Kompetensi Kebutuhan
PNS PTT JML ngan
Bagian Umum &
1.
Kepegawaian
Sub Bagian Pengadministrasi
6 2 2 4 2
Kepegawaian Kepegawaian
Sub Bagian
Pengurus Barang 1 1 0 1 0
Perlengkapan
Pembantu Pengurus Barang 1 0 1 1 0
Penyimpan Barang 1 1 0 1 0

Administrasi 3 1 1 2 1

Sub Bagian
Petugas Keamanan 18 5 7 12 6
Umum
Petugas Parkir 12 1 8 9 3
Pengadministrasi Umum 10 6 2 8 2
Driver 5 0 3 3 2
Jumlah 57 17 24 41 16
2. Bagian Pre-Humsar
Sub Bagian
Perencanaan Pengadministrasi Umum 4 1 2 3 1
Progam
Sub Bagian
Humas & Pengadministrasi Umum 8 2 3 5 3
Pemasaran
Sub Bagian
Rekam Medis & Perekam Medis 6 3 3 6 0
Evapor.
Pengadministrasi Umum 26 10 9 19 7
Jumlah 44 16 17 33 11
3 Bagian Keuangan 0
Sub Bagian
Bendahara Penerimaan 1 1 1 0
Penerimaan
Pengolah Data 22 7 15 22 0
Sub Bagian
Akuntansi & Pengolah Data 3 1 1 2 1
Verivikasi Progam
Sub Bagian
Bendahara Pengeluaran 1 1 0 1 0
Pengeluaran
Pengolah Data 2 1 1 2 0
Pengadministrasi
3 1 2 3 0
Pengeluaran
Pengolah Daftar gaji 1 1 0 1 0
33 13 19 32 1
Bidang Sarana &
4.
Pelayanan Penunjang
Instalasi Radiologi Radiografer 9 5 5 10 -1

Pengolah Data 2 0 0 0 2

Perawat 1 0 0 0 1
Jumlah 12 5 5 10 2
IPK Analis Kesehatan 16 12 2 14 2
Pengolah Data 2 0 2 0 2
Pelaksana Non Teknis 1 1 0 1 0
Pelaksana Tranfusi Darah 5 2 2 4 1
Jumlah 24 15 6 19 5
Instalasi Farmasi Apoteker 16 7 0 7 9
Asisten Apoteker 37 19 3 22 15
Pengolah Data 8 2 4 6 2
Transpoter 3 1 1 2 1
Jumlah 64 29 8 37 27
Instalasi Sterilisasi
Pelaksana Loundry 9 4 2 6 3
Sentral
Pelaksana CSSD 8 0 3 3 5
Administrasi 1 0 1 1 0
Jumlah 18 4 6 10 8
Instalasi
Pemeliharaan Pelaksana Teknik Sipil 9 0 3 3 6
Sarana
Pelaksana Teknik Listrik 7 1 3 4 3
Pelakasana Atem 7 3 1 4 3
Pelaksana Teknik Mesin
8 0 2 2 6
Pendingin
Pelaksana Bengkel 6 0 2 2 4
Pengolah Data 1 1 0 1 0
Jumlah 38 5 11 16 22
Instalasi Sanitasi
Sanitarian 6 4 0 4 2
Lingkungan
Pelaksana 8 1 1 2 6
Pengolah Data 1 0 0 0 1
Jumlah 15 5 1 6 9
Instalasi Gizi Ahli Gizi 10 10 10 0

Pelaksana Masak 17 7 1 8 9

Tranpoter 12 1 10 11 1
Jumlah 39 18 11 29 10
Instalasi
Kedokteran Pemulasaran Jenazah 5 2 1 3 2
Kehakiman
Driver 5 2 2 4 1
Pengolah Data 1 0 1 1 0
Jumlah 11 4 4 8 3
Intalasi
Rehabilitasi Fisioterapis 8 3 1 4 4
Medik
Pengolah Data 1 1 0 1 0
Jumlah 9 4 1 5 4
Bidang Pelayanan
5.
Keperawatan
Instalasi Rawat
Jalan
- Poli Dalam Perawat 3 2 0 2 1
- Poli Mata Perawat 2 2 0 2 0
- Poli Syaraf Perawat 2 1 1 2 0
- Poli Kulit
Perawat 1 1 0 1 0
Kelamin
- Poli THT Perawat 1 1 0 1 0
- Poli Bedah Perawat 2 2 0 2 0
- Poli Obgyn Perawat 2 2 0 2 0
- Poli Anak Perawat 1 0 1 1 0
- Poli Paru Perawat 2 2 0 2 0
- Poli Jiwa Perawat 1 2 0 2 -1
- Poli Orthopedi Perawat 1 2 0 2 -1
- Poli Jantung Perawat 2 2 0 2 0
- Poli Bedah Saraf Perawat 1 0 0 0 1
- Poli Tumbah
Perawat 1 1 0 1 0
Kembang
- Poli Gigi Perawat 3 3 0 3 0
- Psikolog Psikolog 1 1 0 1 0
Petugas Poliklinik 1 0 1 1 0
Pengolah Data 1 0 0 0 1
Kepala Instalasi Apoteker 1 1 0 1 0
Jumlah 29 25 3 28 1
Instalasi Rawat
Inap
- Airlangga Perawat 21 11 10 21 0
Pengolah Data 2 1 1 2 0
- Diponegoro Perawat 31 9 12 21 10
Pengolah Data 2 0 2 2 0
Tranporter 4 1 1 2 2
- Empu Tantular Perawat 16 8 7 15 1
Bidan 2 2 0 2 0
Pengolah Data 1 0 1 1 0
- Fatahillah Perawat 23 11 4 15 8
Bidan 2 1 1 2 0
Pengolah Data 1 0 1 1 0
- Imam Bonjol Perawat 26 10 4 14 12
Pengolah Data 1 0 1 1 0
Jumlah 132 54 45 99 33
Instalasi
Pelayanan Khusus
- Gajahmada Perawat 20 12 2 14 6
Bidan 1 1 0 1 0
Pengolah Data 1 1 0 1 0
- Hasanudin Perawat 14 9 1 10 4
Bidan 1 1 0 1 0
Pengolah Data 1 0 1 1 0
- Poli Yansus Perawat 1 1 0 1 0

Pengolah Data 1 0 0 0 1

Jumlah 40 25 4 29 11
IGD Perawat 31 16 5 21 10
Bidan 0 2 2
Pengemudi 0 4 4
Petugas Keamanan 1 0 1
Pengolah Data 2 2 4
Jumlah 31 19 13 32 10
Instalasi Peristri &
Persalinan
Komprehensif
- Brawijaya Bidan 12 5 11 16 -4
Pengolah Data 0 1 1 -1
- Cut Nyak Dien Perawat 16 9 0 9 7
Bidan 7 0 7
- Kamar Bersalin Bidan 18 9 6 15 3
Perawat 0 1 1
Pengolah Data 0 1 1
Jumlah 46 30 20 50 5
Instalasi
Anesthesiologi &
Terapi Intensif
- ICU Perawat 16 9 4 13 3
Pengolah Data 0 1

- RR dan
Perawat 15 10 6 16 -1
Anasthesi

Pengolah Data 0 1 1
Jumlah 31 19 12 30 2
IBS Perawat 31 15 14 29 2
Pengolah Data 1 2 3
Jumlah 31 16 16 32 2
Hemodialisa Perawat 10 5 2 7 3
Pengolah Data 1 0 1 -1
Jumlah 10 6 2 8 2
IPCN Perawat 2 3 0 3 -1
Jumlah 2 3 0 3 -1
Bidang Pelayanan
Medik
Dokter Umum 14 8 3 11 3
Dokter Gigi Umum 3 1 0 1 2

Spesialis Penyakit Dalam 4 3 0 3 1

Spesialis Anak 4 2 1 3 1
Spesialis Bedah Umum 4 2 2 4 0

Spesialis Obgyn 4 3 0 3 1

Spesialis Mata 3 2 1 3 0
Spesialis THT 2 2 0 2 0
Spesialis Syaraf 2 2 0 2 0
Spesialis Kulit dan Kelamin 2 1 0 1 1
Spesialis Paru 2 1 0 1 1
Spesialis Orthopedi 4 2 2 4 0
Spesialis Bedah Syaraf 2 1 0 1 1
Spesialis Jantung 2 2 0 2 0
Spesialis Kedokteran Jiwa 1 0 0 0 1
Spesialis Urologi 1 1 0 1 0
Spesialis Bedah Plastik 1 0 0 0 1
Spesialis Forensik 1 0 0 0 1
Sub Spesialis Bedah 1 0 0 0 1
Sub Spesialis Penyakit
1 0 0 0 1
Dalam
Sub Spesialis Anak 1 0 0 0 1
Sub Spesialis Obgyn 1 0 0 0 1
Spesialis Radiologi 2 2 0 2 0

Spesialis Pathologi Klinik 2 2 0 2 0

Spesialis Anastesi 2 3 0 3 -1
Spesialis Rehab Medik 2 0 0 0 2
Spesialis Patologi Anatomi 2 0 0 0 2
Spesialis Gigi Bedah Mulut 1 0 0 0 1
Spesialis Gigi Orthodonsia 1 0 0 0 1
Spesialis Gigi Konservasi 1 2 0 2 -1
Spesialis Gigi Prostodonsia 1 1 0 1 0
Jumlah 74 43 9 52 22

TOTAL KEKURANGAN 205


BAB V

KESIMPULAN

Secara umum di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dapat digambarkan bahwa hampir secara
keseluruhan SDM kesehatan kurang. Hal ini di dasari dari jumlah karyawan baik medis maupun
non medis saat ini berjumlah 660 sedangkan kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan
perhitungan dengan peraturan yang ada yaitu 865 sehingga dari analisis tersebut kekurangan
karyawan baik maedis maupun non medis sejumlah 205, selain itu hasil analisis lingkungan
yang akan terus dikembangkan sesuai dengan Renstra 2016-2021 memerlukan karyawan baru.

Dari hasil perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan diatas masih terdapat kekurangan di beberapa
jenis tenaga, ada beberapa cara yang bia dilakukan untuk pemenuhan tenaga yang kurang, yaitu :
formasi Pegawai Negeri Sipil/ASN dan rekruitmen tenaga HHL.

Kepanjen, Desember 2018


Kepala Bagian Umum & Kepegawaian

Dra. NURTINI
Penata Tk. I / III d
Nip. 19670903 198809 2 001

Anda mungkin juga menyukai