Nomor 800/C/VII/(KU)/PD/VI/2016/
Revisi Ke 0
Berlaku 1 Juli 2016
Tgl.
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap penduduk di dunia ini
dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik dan mental.
Keadaaan kesehatan seseorang akan dapat berpengaruh pada segi kehidupan sosial
ekonominya, maupun kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan negara dimanapun di
dunia ini, baik di negara yang sudah maju maupun negara yang sedang berkembang
seperti di Indonesia ini.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan urusan wajib
daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga negara dengan
penerapan Standar Pelayanan Minimal guna meningkatkan ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang meliputi kehidupan social, ekonomi dan pemerintahan.
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan
Undang-undang Dasar 1945. Penjelasan umum atas Undang-undang Republik Indonesia
No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pada huruf (b ) ditentukan , bahwa pembangunan
kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan secara optimal.
Demikian juga di dalam ketetapan MPR No.II/MPR/1993 tentang Garis-Garis
Besar Haluan Negara antara lain disebutkan bahwa :“ Pembangunan kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta
untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.”
Hal itu menunjukan bahwa masalah kesehatan di negara kita mendapatkan
perhatian dan penanganan secara serius oleh pemerintah, yaitu dengan didirikannya
sarana-sarana kesehatan, tidak hanya di kota-kota tetapi juga sampai ke desa-desa.
Tujuan dan dasar pembangunan kesehatan di dalam Sistem Kesehatan
Nasional dijabarkan sebagai berikut :
1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, agar dapat
bekerja dan hidup layak, sesuai dengan martabat manusia.
2. Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab dalam memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi
dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat, serta dilaksanakan terutama melalui
upaya peningkatan dan pencegahan yang dilakukan secara terpadu dengan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang diperlukan.
4. Setiap bentuk upaya kesehatan harus berasaskan perikemanusiaan yang berdasarkan
ke-TuhananYang Maha Esa dengan mengutamakan kepentingan nasional , rakyat
banyak dan bukan semata-mata kepentingan golongan atau perorangan.
5. Sikap suasana kekeluargaan, kegotongroyongan serta semua potensi yang ada
diarahkan dan dimanfaatkan sejauh mungkin, untuk pembangunan kesehatan.
6. Sesuai dengan asas adil dan merata, hasil yang dicapai dalam pembangunan kesehatan
harus dinikmati secara merata oleh penduduk.
7. Semua warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan wajib menjunjung tinggi
dan mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang
kesehatan.
8. Pembangunan kesehatan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan
kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepribadian bangsa.
B. Distribusi Ketenagaan
Nama Kualifikasi Waktu kerja Jumlah
Jabatan Formal dan informal
SDM
Dokter Puskesmas Pendidikan Kedokteran Minimal 3 th 2
Umum, telahmengikuti
ACTLS, telahmengikuti
Pelatihanmanajemenpenyakit
C. Jadwal Kegiatan
Dalam pelayanan di pemeriksaan umum pengaturan jadwal piket sebagai berikut :
Nama Jam Jam Keterangan
Jabatan Masuk pulang
1. dr.Eny Indarti 07.30 14.00 Senin- Sabtu
2. dr.Habun Muntakhab 07.30 14.00 Senin- Sabtu
3. Sri Supadmi 07.30 14.00 Selasa
4. Sutarso Bagus P. 07.30 14.00 Kamis dan Sabtu
5. Teguh Saefulloh 07.30 14.00 Senin
6. Listyowati 07.00 14.00 Rabu dan Jumat
7. Pipit Sulistiyani 07.30 11.00 Jumat
8. Yusuf Mardiyanto 07.30 14.00 Senin
9. Elom Kosmawati 07.30 14.00 Rabu dan Kamis
10. Ika Kus S. 07.30 14.00 Sabtu
11. Marniti Dyah L 07.30 14.00 Selasa
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
- Terlampir
B. Standar Fasilitas
Kelengkapan alat dalam instalasi pemeriksaan umum di Puskesmas Siwalan terdiri dari :
1. Registrasi
a. Buku R1
b. Bukutindakan
c. Bukurujukan
d. Formulir inform consent
e. Formulirrujukanlaboratorium
f. Formulirijinsakit/ cuti
2. Meja anamnesa
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Timbangan dan alat ukur tinggi badan
d. Tensimeter digital
e.Stetoscope
f. Termometer
g. Senter
h. Tempat tidur periksa Pasien
i. Lemari alat kesehatan
3. Meja dokter umum
a. Meja kerja
b.Kursi
c. Tensimeter digital
d.Stetoscope
e. Lemari administrasi
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu
bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat
kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan dokter dan perawat dapat menerapkan
sistem keselamatan kerja diantaranya :
1. Tersediannya APD yang memenuhi standar serta dapat digunakan dengan benar baik itu
masker, maupun hanscoon.
2. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius, dan non infeksius
serta terdapat tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
3. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarumsuntik setelah dipakai ke pasien.
4. Setiap petugas menanggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga unsur
keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
BABVIII
PENGENDALIAN MUTU
Target Kinerja
No Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
Input 1. Ketersediaan dokter sesuai 100 %
standar Permenkes
No.75/2014
Proses 2. Jam buka pelayanan dengan 07.30 s/d 14.00 WIB
ketentuan Setiap hari kerjakecualiJum’at : 07.30 – 11.00
WIB
3. Waktu tunggu rawat jalan ≤30men
it
4. Peresepanobatsesuaiformular 100 %
ium
5. PencatatandanPelaporan TB ≥ 60%
di Puskesmas
Out 6. Meningkatnya kuantitas dan ≥ 80 %
put kualitas pelayanan Upaya
Kesehatan Perseorangan
(UKP)
Out 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
come eksternal
BAB IX
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan di pemeriksaan umum adalah pelayanan yang tidak hanya
memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapisebuah pelayanan
yangmengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara
meningkatkan sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan .
Semoga dengan adanya pedoman pelayanan ini, pelayanan di pemeriksaan umum ini dapat
berjalan dengan baikserta semakin dipercaya oleh masyarakat.