Anda di halaman 1dari 15

Jl. Raya Tengeng Wetan, Kec.Siwalan, Kab.

Pekalongan kode pos 51154


Telp. 085100928606, email: pusksiwalan@gmail.com.

PEDOMAN PEMERIKSAAN UMUM


PUSKESMAS SIWALAN

Nomor 800/C/VII/(KU)/PD/VI/2016/
Revisi Ke 0
Berlaku 1 Juli 2016
Tgl.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEKALONGAN


PUSKESMAS SIWALAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah
dan Inayahnya kepada kita, karena hanya dengan Ridlo-Nya kami bisa menjalankan amanah-Nya.
Dalam rangkan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diperlukan adanya
pedoman pemeriksaan umum di puskesmas. Untuk itu kami akan menggunakan Buku
Pedomanpemeriksan umum ini sebagai pedoman pemeriksan umum di Puskesmas Siwalan
disesuaikan dengan kondisi Puskesmas Siwalan. Pedoman ini sengaja kami pergunakan agar terjadi
keseragaman dalam pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Siwalan.
Ucapan terima kasih yang tiada terhingga kami ucapkan kepada semua fihak yang telah
memberikan dorongan, baik secara material maupun spiritual sehingga buku pedoman ini bisa kami
gunakan tanpa halangan.
Semoga Buku Pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen
akreditasi puskesmas di Puskesmas Siwalan.

Siwalan, Juni 2016


Kepala Puskesmas Siwalan

Rusdi, S. Kep. Ns, M. Kep


NIP: 19651122185111001
PEDOMAN PEMERIKSAAN UMUM
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap penduduk di dunia ini
dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik dan mental.
Keadaaan kesehatan seseorang akan dapat berpengaruh pada segi kehidupan sosial
ekonominya, maupun kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan negara dimanapun di
dunia ini, baik di negara yang sudah maju maupun negara yang sedang berkembang
seperti di Indonesia ini.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan urusan wajib
daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga negara dengan
penerapan Standar Pelayanan Minimal guna meningkatkan ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang meliputi kehidupan social, ekonomi dan pemerintahan.
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan
Undang-undang Dasar 1945. Penjelasan umum atas Undang-undang Republik Indonesia
No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pada huruf (b ) ditentukan , bahwa pembangunan
kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan secara optimal.
Demikian juga di dalam ketetapan MPR No.II/MPR/1993 tentang Garis-Garis
Besar Haluan Negara antara lain disebutkan bahwa :“ Pembangunan kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta
untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.”
Hal itu menunjukan bahwa masalah kesehatan di negara kita mendapatkan
perhatian dan penanganan secara serius oleh pemerintah, yaitu dengan didirikannya
sarana-sarana kesehatan, tidak hanya di kota-kota tetapi juga sampai ke desa-desa.
Tujuan dan dasar pembangunan kesehatan di dalam Sistem Kesehatan
Nasional dijabarkan sebagai berikut :
1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, agar dapat
bekerja dan hidup layak, sesuai dengan martabat manusia.
2. Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab dalam memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi
dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat, serta dilaksanakan terutama melalui
upaya peningkatan dan pencegahan yang dilakukan secara terpadu dengan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang diperlukan.
4. Setiap bentuk upaya kesehatan harus berasaskan perikemanusiaan yang berdasarkan
ke-TuhananYang Maha Esa dengan mengutamakan kepentingan nasional , rakyat
banyak dan bukan semata-mata kepentingan golongan atau perorangan.
5. Sikap suasana kekeluargaan, kegotongroyongan serta semua potensi yang ada
diarahkan dan dimanfaatkan sejauh mungkin, untuk pembangunan kesehatan.
6. Sesuai dengan asas adil dan merata, hasil yang dicapai dalam pembangunan kesehatan
harus dinikmati secara merata oleh penduduk.
7. Semua warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan wajib menjunjung tinggi
dan mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang
kesehatan.
8. Pembangunan kesehatan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan
kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepribadian bangsa.

Undang-Undang No 23 tahun 1992 pasal 56 ayat (1) tentang kesehatan ditentukan:


sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit umum,
rumah sakit khusus, praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis , praktek
dokter spesialis gigi, praktek bidan, toko obat, apotek, pedagang besar farmasi, pabrik obat
dan bahan obat, laboratorium sekolah dan akademik sekolah, dan akademik kesehatan, dan
sarana kesehatan lainnya.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 pada huruf
(a) bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional khususnya
subsistem upaya kesehatan.
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
pemeriksaan pada Bab 1 ketentuan umum pasal 1 , pemeriksaan adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan / spesialistik.
Pemeriksaanberdasarkan jenis pelayanannya, dibagi menjadi Pemeriksaan Pratama
dan Pemeriksaan Utama. Kedua macam pemeriksaan ini dapat diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat.
Pemeriksaan Pratama adalah pemeriksaan yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar sedangkan Pemeriksaan Utama adalah pemeriksaan yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan bisa berupa rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care.
Pemeriksaanyang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat
penting dibutuhkan masyarakat karena pemeriksaan menyediakan pelayanan medis dasar
dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan
atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau
dokter gigi spesialis).
Keberadaan pemeriksaan di setiap pelayanan kesehatan dasar merupakan hal yang
fundamental bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman
yang bisa menggambarkan pemeriksaan secara umum.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di pemeriksaan umum dengan
mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan kesehatan di pemeriksaan umum dapat berjalan dengan baik
berdasarkan SOP sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dengan
mengutamakan pada upaya preventiv dan kuratif.
c. Menciptakan pemeriksaan umum dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan
yang aman.
d. Menjadi pemeriksaan umum dengan SDM yangprofesional, tim dan melayani
dengan “Ceria” (Cepat, Efektif, Ramah, Ikhlas dan Amanah).

Ruanglingkup pemeriksaan umum yaitu memberikan pelayanan dengan lingkup


yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan diperiksa oleh dokter atau
perawat yang sudah diberikan delegasi wewenang oleh dokter.
C. Batasan Operasional
Pemeriksaan umum didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan
diagnosa oleh dokter atau perawat yang diberikan delegasi wewenang oleh dokter,
konseling dan edukasi, memberikanrujukankerumahsakitbagipasien yang
perludirujukdanmemberikantindakan / pertolongankegawatdaruratansederhana.
D. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 75 Tahun tentang Puskesmas
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
( lembaran Negara RI No.125, tambahan lembaran Negara RI No.4437 )
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.HK.02.02/MENKES/148/2010
Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
7.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/
MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
8.Standar Tenaga Keperawatan di Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
9. Pedoman Praktek Dokter di Fasilitas pelayanan Tingkat I
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1.Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di pemeriksaan umum adalah tenaga medis yang mempunyai
ketrampilan dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran sebagai dokter umum.
2. Tenaga Perawat
Tenaga perawat yang ada di pemeriksaan umum adalah perawat yang mempunyai
ketrampilan dan berpendidikan DIII Keperawatan maupun S1 Keperawatan /Ners.

B. Distribusi Ketenagaan
Nama Kualifikasi Waktu kerja Jumlah
Jabatan Formal dan informal
SDM
Dokter Puskesmas Pendidikan Kedokteran Minimal 3 th 2
Umum, telahmengikuti
ACTLS, telahmengikuti
Pelatihanmanajemenpenyakit

Perawat Mahir Pendidikan D3 Keperawatan Minimal 3 th 6


Telahmengikutipelatihan
Penatalaksanaanpenyakit

PerwatMahir Pendidikan S1 Keperawatan Minimal 3 th 1


Telahmengikutipelatihan
Penatalaksanaanpenyakit
PerawatAhli Pendidikan S1 Keperawatan Minimal 3 th 2
Telahmengikutipelatihan
Penatalaksanaanpenyakit

C. Jadwal Kegiatan
Dalam pelayanan di pemeriksaan umum pengaturan jadwal piket sebagai berikut :
Nama Jam Jam Keterangan
Jabatan Masuk pulang
1. dr.Eny Indarti 07.30 14.00 Senin- Sabtu
2. dr.Habun Muntakhab 07.30 14.00 Senin- Sabtu
3. Sri Supadmi 07.30 14.00 Selasa
4. Sutarso Bagus P. 07.30 14.00 Kamis dan Sabtu
5. Teguh Saefulloh 07.30 14.00 Senin
6. Listyowati 07.00 14.00 Rabu dan Jumat
7. Pipit Sulistiyani 07.30 11.00 Jumat
8. Yusuf Mardiyanto 07.30 14.00 Senin
9. Elom Kosmawati 07.30 14.00 Rabu dan Kamis
10. Ika Kus S. 07.30 14.00 Sabtu
11. Marniti Dyah L 07.30 14.00 Selasa
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
- Terlampir
B. Standar Fasilitas
Kelengkapan alat dalam instalasi pemeriksaan umum di Puskesmas Siwalan terdiri dari :
1. Registrasi
a. Buku R1
b. Bukutindakan
c. Bukurujukan
d. Formulir inform consent
e. Formulirrujukanlaboratorium
f. Formulirijinsakit/ cuti
2. Meja anamnesa
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Timbangan dan alat ukur tinggi badan
d. Tensimeter digital
e.Stetoscope
f. Termometer
g. Senter
h. Tempat tidur periksa Pasien
i. Lemari alat kesehatan
3. Meja dokter umum
a. Meja kerja
b.Kursi
c. Tensimeter digital
d.Stetoscope
e. Lemari administrasi
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Taata laksana dalam pelayanan di pelayanan pemeriksaan umum dikerjakan secara


team work dilakukan mulai dari pemeriksaan dan anamnesis untuk mengambil data Subjektif dan
objektif oleh perawat. Kemudian dilakukan penentuandiagnosis, Perencanaan pengobatan (P - Plan)
oleh dokter dan atau perawat yang diberi delegasi untuk memberikan pengobatan dan yang terakhir
pasien masuk ke ruang Edukasi (E). Semua kegiatan pelayanan di pemeriksaan umum
terdokumentasikan dengan baik.
Pasien Mendaftar di loket pendaftaran kemudian , petugas registrasi akan memasukan data ke
buku kunjungan R1 loket , kemudian pasien menunggu panggilan di bagian pemeriksaan umum
sesuai nomor antrian , setelah pasien dipanggil masuk ke bagian pemeriksaan umum yang terdiri
dari menanyakan keluhan pasien, ukur tensimeter,suhu tubuh, sedangkan pasien yang memerlukan
pemeriksaan guladarah, kolesterol atau asam urat dan perlu ke laboratorium segera dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan ke laboratorium , setelah semua hasil pemeriksaan jadi, baru pasien siap
diperiksa dokter atau perawat yang mendapat delegasi wewenang dan pasien mendapat resep obat,
setelah selesai pemeriksaan pasien mendapatkan konseling atau edukasi untuk mendapatkan
penyuluhan sesuai dengan penyakit atau masalah kesehatan yang dialami pasien , selanjutnya pasien
menunggu didepan pelayanan obat untuk menerima obat.
BAB V
LOGISTIK

NO. PERSEDIAAN BARANG NO. BARANG


1. Lemariperalatan 02.06.01.04.12.0001
2. Bed periksa 02.06.02.01.08.0001
3. Mejastaf 02.06.02.01.11.0012
4. Kursistaf 02.06.02.01.31.0015
5. Kursilipat 02.06.02.01.34.0007
6. Diagnostik set lengkap 02.08.01.01.03
7. Stetoscope 02.08.01.01.04
8. Stetoscope 02.08.01.01.04
9. Tensimeter digital 02.08.01.01.05.0001
10. Tensimeter air raksa 02.08.01.01.05.000
11. Tensimeter digital 02.08.01.01.05.0003
12. Waskom cekung 36 cm 02.08.01.01.08
13. Waskom cekung 36 cm 02.08.01,01.08
14. Pincetanatomis 02.08.01.01.14.0001
15. Pincetanatomis 02.08.01.01.14
16. Klemarterilurus ( Kelly ) 02.08.01.01.17.0001
17. Klemarterilurus( Kelly ) 02.08.01.01.17
18. Lemari instrument 1 pintu s/s 02.08.01.01.19.0001
19. Skapel,tangkaidanmatapisaubedah 02.08.01.01.40.0001
20. .Skapel, tangkaidanmatapisaubedah 02.08.01.01.40.0002
21. Skapel, tangkaidanmatapisaubedah 02.08.01.01.40.0003
22. Meja instrument 02.08.01.01.44.0001
23. Waskom bengkok 23 cm 02.08.01.01.56.0001
24. Waskom bengkok 23 cm 02.08.01.01.56
25. Senter 02.08.01.01.60
26. Senter 02.08.01.01.60
27. Kittanggapdarurat 02.08.01.01.68.0001
28. Foot step biasa 02.08.01.01.68.0001
29. Heeting set 02.08.01.01.68.0001
30. Pispotlaki-laki 02.08.01.01.68
31. Kacapembesar 02.08.01.01.68
32. Bukuishara (test butawarna ) 02.08.01.01.68
33. Kartu test penglihatandekat(snellen) 02.08.01.01.68.
34. Mansetanak 02.08.01.01.68.0001
35. Pengukurwaktuyang dapatdiatur (stop watch ) 02.08.01.01.68
36. Sudiplidah 02.08.01.01.68.0001
37. Sudiplidah 02.08.01.01.68.0002
38. Sudiplidah 02.08.01.01.68
39. Alatuntukmengeluarkanbendaasing 02.08.01.01.68.0001
40. Alatuntukmengeluarkanbendaasing 02.08.01.01.68.0002
41. Guntingbedahstandar, lengkung, ujungtajam 02.08.01.01.68
42. Guntingbedahstandar, lengkung, ujungtajam 02.08.01.01.68
43. Guntingbedahstandar, lengkung, ujungtajam/tumpul 02.08.01.01.68.0001
44. Guntingbedahstandar, lengkung, ujungtajam/tumpul 02.08.01.01.68.0002
45. Guntingbedahstandar, lengkung, ujungtumpul/ tumpul 02.08.01.01.68.0001
46. Guntingbedahstandar, lengkung ,ujungtumpul/ tumpul 02.08.01.01.68.0001
47. Guntingbedahstandar, lengkung, ujungtajam/ tajam 02.08.01.01.68.0001
48. Guntingbedahstandar, lurus, ujungtumpul/tajam 02.08.01.01.68
49. Guntingbedahstandar, lurus, ujungtajam/ tumpul 02.08.01.01.68.0001
50. Guntingbedahstandar, lurus,ujungtajam/ tumpul 02.08.01.01.68.0001
51. Guntingbedahstandar, lurus, ujungtumpul/ tumpul 02.08.01.01.68.0001
52. Guntingbedahstandar, lurus, ujungtumpul/tumpul 02.08.01.01.68.0002
53. Gunting mayo untukmata, luruslengkung 02.08.01.01.68.0001
54. Gunting mayo untukmata, luruslengkung 02.08.01.01.68.0002
55. Guntingpembalut( listter ) 02.08.01.01.68.0001
56. Guntingpembalut( listter ) 02.08.01.01.68
57. Mangkokuntuklarutan 02.08.01.01.68.0001
58. Mangkokuntuklarutan 02.08.01.01.68
59. Torniketkaret 02.08.01.01.68.0001
60. Torniketkaret 02.08.01.01.68.0002
61. Tromolkasa/ kainstteril 30x25 cm 02.08.01.01.68.0001
62. Tromolkasa/ kainsteril 30x 25 cm 02.08.01.01.68
63. Klempemegangjarumjahit 02.08.01.01.68.0001
64. Klempemegangjarumjahit 02.08.01.01.68.0001
65. Pincetbedah 02.08.01,01.68.0001
66. Pincetbedah 02.08.01.01.68.0001
67. Brancar komplit S / S 02.08.01.01.68.0001
68. Minor surgery set 02.08.01.02.15.0001
69. Kartusnelen 02.08.01.04.43.0001
70. THT set 02.08.01.05.83.0001
71. Timbangan injak dewasa dan tinggi badan 02.08.01.10.04.0001
72. Palupengukurreflek 02.08.01.10.27.0001
73. Lamputindakan halogen 02.08.01.10.40.0001
74. Kursi stool 02.08.01.10.41.0002
75. Nebulaiser 02.08.01.10.47.0001
76. Haed lamp 02.08.01.10.73.0001
77. Kacakepala/ head lamp 02.08.01.10.73.0001
78. Ogygin therapy complitw set 02.08.01.10.82.0001
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamataan pasien pemeriksaan umum adalah suatu sistem dimana puskesmas


memberikan pelayanan lebih aman. Di dalam pemeriksaan umum ada 6 sasaran keselamatan
pasien yang harus dilaksanakan yaitu :
1. Identifikasipasiendenganbenar
2. Komunikasiefektif
3. Pengawasanobat high alert
4. Pastikantepatstandartoperasionalprosedurtindakan
5. PencegahandanpengendalianinfeksiNosokomial
6. Pencegahanpasienjatuh
BABVII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu
bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat
kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan dokter dan perawat dapat menerapkan
sistem keselamatan kerja diantaranya :
1. Tersediannya APD yang memenuhi standar serta dapat digunakan dengan benar baik itu
masker, maupun hanscoon.
2. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius, dan non infeksius
serta terdapat tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
3. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarumsuntik setelah dipakai ke pasien.
4. Setiap petugas menanggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga unsur
keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
BABVIII
PENGENDALIAN MUTU

PENGUKURAN MUTU LAYANAN PEMERIKSAAN UMUM

Target Kinerja
No Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
Input 1. Ketersediaan dokter sesuai 100 %
standar Permenkes
No.75/2014
Proses 2. Jam buka pelayanan dengan 07.30 s/d 14.00 WIB
ketentuan Setiap hari kerjakecualiJum’at : 07.30 – 11.00
WIB
3. Waktu tunggu rawat jalan ≤30men
it
4. Peresepanobatsesuaiformular 100 %
ium
5. PencatatandanPelaporan TB ≥ 60%
di Puskesmas
Out 6. Meningkatnya kuantitas dan ≥ 80 %
put kualitas pelayanan Upaya
Kesehatan Perseorangan
(UKP)
Out 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
come eksternal
BAB IX
PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan di pemeriksaan umum adalah pelayanan yang tidak hanya
memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapisebuah pelayanan
yangmengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara
meningkatkan sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan .
Semoga dengan adanya pedoman pelayanan ini, pelayanan di pemeriksaan umum ini dapat
berjalan dengan baikserta semakin dipercaya oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai