Anda di halaman 1dari 14

Zaujatun Nisa

Tazkiya Fakara
Tasya
Yuliza
Dasar Hukum SKN

SKN ditetapkan pertama kali pada tahun 1982, lalu pada


tahun 2004 terdapat SKN 2004 sebagai pengganti SKN
1982. SKN 2004 ini kemudian diganti dengan SKN 2009
hingga akhirnya SKN 2009 ini dimutakhirkan menjadi SKN
2012. Penyusunan SKN tersebut mengacu pada dasar-
dasar hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Unsur-
unsur tersebut antara lain :

1). SKN 1982


. Dasar hukum SKN 1982 adalah KEPMENKES Nomor
99a/MENKES/SK/lll/1982 tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
2). SKN 2004
. Dasar hukum SKN Tahun 2004 adalah KEPMENKES
Nomor 131/MENKES/ll/2004 tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
3). SKN 2009
Dasar hukum SKN Tahun 2009 adalah KEPMENKES
RI Nomor 374/MENKES/V/2009, serta UU 36 tahun 2009
Pasal 167 (4) tentang Kesehatan.
4). SKN 2012
. Dasar hukum SKN Tahun 2012 adalah PERPES Nomor
72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.

5). Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional (RPJP-


N) 2005-2025.

6). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang


Kesehatan (RPJP-K) 2005-2025.
03
Pengertian SKN

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara


penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Dasar 1945.
Landasan SKN
1) Landasan idiil atau ideologi dasar bangsa
Indonesia adalah Pancasila . Dengan
demikian pembangunan Kesehatan di
Indonesia yang di kelola dengan SKN juga
memiliki ideologi dasar Pancasila.

2) Landasan konstitusional : Pasal 28; Pasal


34 UUD RI Tahun 1945.

3) Operasional SKN: UU Kesehatan No 36


tahun 2009 dan aturan lain yang
berhubungan dengan Kesehatan (Perpres,
2012)
Perikemanusiaan

Hak asasi manusia

Adil dan merata

Pemberdayaan dan kemandirian

Kemitraan

Pengutamaan dan manfaat

Tata kepemerintahan yang baik


Tujuan dan Kedudukan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik pemerintah,
pemerintah daerah, dan atau masyarakat termasuk badan
hukum , badan usaha , dan lembaga swasta secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang yang setinggi tingginya.
(Perpres 72, 2012)

Kedudukan SKN terhadap penyelenggaraan pembangunan


kesehatan di daerah kan pembangunan kesehatan, SKN
merupakan acuan bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di daerah . Sistem Kesehatan
Nasional dapat mewarnai potensi swasta, sehingga sejalan
dengan tujuan pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan.
Subsistem SKN
1. Subsistem upaya kesehatan;
Digolongkan menjadi upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan upaya kesehatan masyarakat, (UKM) sedang sumber
sumber daya terbagi atas SDM, sarana dan prasarana serta
teknologi dan produk nya.

2. Subsistem Litbangkes
Pengelolaan Litbangkes terdiri dari bidang biomedis
dan teknologi dasar kesehatan, teknologi terapan
kesehatan dan epidemiologi klinik, teknologi intervensi
kesehatan masyarakat dan humaniora , manajemen
kesehatan dan pendayagunaan masyarakat.
3. Subsistem pembiayaan kesehatan ;
Merupakan pengaturan dana untuk membiayai sektor
kesehatan . Bertujuan untuk mengatur dana sehingga
dimanfaatkan sesuai peruntukannya.

4. Subsistem sumber daya manusia kesehatan ;


. Fokus subsistem adalah mengelola, mengembangkan
kapasitas, dan memberdayakan seluruh tenaga kesehatan
dan tenaga penunjang yang terlibat.

5. Subsistem sediaan farmasi, alkes, dan makanan ;


Merupakan tata kelola kefarmasian yang berkualitas.
Unsur-unsur subsistem terdiri dari :
(a) Komoditi
(b) Sumber daya
(c) Pelayanan kefarmasian
(d) Pengawasan
(e) Pemberdayaan masyarakat

6. Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan ;


Manajemen kesehatan untuk regulasi , sinkronisasi
subsistem - subsistem SKN sehingga berjalan transparan,
efisien dan efektif . Sehubungan hal itu, maka fungsi sistem
informasi kesehatan dibutuhkan mulai penyediaan teknologi,
data dan informasi.

7. Subsistem pemberdayaan masyarakat ;


Tujuan subsistem ini yaitu adanya peningkatan kemampuan
dan kemauan masyarakat berperilaku hidup sehat,
berpartisipasi dalam upaya kesehatan.
Penyelenggaraan SKN
Penyelenggaraan SKN dilaksanakan secara bertahap ,
yaitu sebagai berikut :

1. Penetapan SKN
Untuk memperoleh kepastian yang mengikat semua
pihak, SKN perlu ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

2. Sosialisasi dan Advokasi SKN


SKN perlu disosialisasikan dan diadvokasi kan ke
seluruh pelaku pembangunan kesehatan dan seluruh
pemangku kepentingan kesehatan untuk memperoleh
komitmen dan dukungan dari semua pihak.
3. Fasilitasi Pengembangan Kebijakan Kesehatan di
Daerah
Dalam pengembangan kesehatan di daerah perlu
dikembangkan kebijakan kesehatan, seperti ; Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), (RPJM-D),
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD), yang penyelenggaraan nya disesuaikan
dengan kondisi, dinamika dan masalah spesifik daerah
dalam kerangka SKN. Pemerintah pusat memfasilitasi
pengembangan kebijakan kesehatan daerah , memfasilitasi
pengukuhannya dalam bentuk peraturan perundang-
undangan daerah, serta memfasilitasi sosialisasi dan
Advokasi penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
daerah sesuai kebutuhan.
Terima Kasih

13

Anda mungkin juga menyukai