Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN, INFORMASI

DAN REGULASI KESEHATAN

KELOMPOK 5
1. LILI WAHYUNI (1941012032)
2. RARA MONISAH (1941012036)
3. RAUDHATUL FADHILAH (1941012034)
4. RIA HUMMAM PRAMIBA (1941012050)
5. FEBRIN RAMADHANI (1941012052)
6. NIPEBRIANTI K. R. (1941012054)

SISTEM KESEHATAN NASIONAL


 Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan adalah pengelolaan yang
menghimpun berbagai upaya kebijakan
kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan
hukum kesehatan, pengelolaan data dan
informasi kesehatan yang mendukung subsistem
lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Subsistem ini meliputi:
 Kebijakan kesehatan

 Administrasi kesehatan

 Hukum kesehatan

 Informasi kesehatan

(Perpres 72 tahun 2012)


Manajemen Kesehatan
Definisi

Suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas


kesehatan dan non-petugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat.

(Notoatmodjo, 2003)
Tujuan Manajemen Kesehatan

 Terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang


berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh sistem
informasi, IPTEK dan hukum kesehatan.

 Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan


guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya
Peran manajemen kesehatan
 koordinasi,
 integrasi,
 regulasi,
 sinkronisasi,
 harmonisasi berbagai subsistem SKN agar efektif,
efisien, dan transparansi dalam penyelenggaraan
SKN tersebut.

(Perpres No 72 Tahun 2012)


Subsistem Manajemen Kesehatan
Subsistem manajemen kesehatan adalah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan
yang didukung oleh
 pengelolaan data dan informasi,

 pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan


dan teknologi, serta
 pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung,
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya
(Herlambang & Murwani, 2012).
Unsur-unsur Sub sistem Manajemen Kesehatan
1. Administrasi kesehatan
Terdiri dari :
a. Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan berpedoman pada
asas dan kebijakan desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas perbaruan
dalam negara RI.
b. Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan dukungan kejelasan
hubungan administrasi dengan berbagai sektor pembangunan lain
serta antar unit kesehatan di berbagai jenjang administrasi
pemerintahan.
c. Administrasi kesehatan diselenggarakan melalui kesatuan koordinasi
yang jelas dengan berbagai sektor pembangunan lainnya.
d. Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan mengupayakan
kejelasan pembagian kewenangan, tugas dan tanggung jawab antar
unit kesehatan dalam satu jenjang yang sama dan diberbagai jenjang
administrasi kesehatan.
Sub sistem Manajemen Kesehatan

2. Informasi Kesehatan
Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Terdiri dari :

a. Informasi kesehatan mencakup seluruh data yang terkait dengan


kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan ataupun dari
berbagai sektor pembangunan lainnya

b. Informasi kesehatan mendukung proses pengambilan keputusan di


berbagai jenjang administrasi kesehatan
Sub sistem Manajemen Kesehatan

c. Informasi kesehatan disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk


pengambilan keputusan.

d. Informasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan disajikan secara


cepat dan tepat waktu, dengan mendayagunakan teknologi informasi
dan komunikasi.

e. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan


data melalui cara rutin (pencatatan dan pelaporan) dan cara non rutin
(survey, dll).
Sub sistem Manajemen Kesehatan

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi


Hasil penelitian dan pengembangan yang merupakan masukan bagi
pengambil keputusan di bidang kesehatan. Terdiri dari :

a. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi


kesehatan adalah untuk kepentingan masyarakat.

b. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi


kesehatan tidak boleh bertentangan dengan etika, moral, dan nilai
agama.
Sub sistem Manajemen Kesehatan
4. Hukum Kesehatan

Peraturan perundang-undangan kesehatan yang dipakai sebagai


acuan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan. Terdiri dari :

a. Pengembangan hukum kesehatan diarahkan untuk terwujudnya


sistem hukum kesehatan yang mencakup pengembangan subtansi
hukum, pengembangan kultur, dan budaya hukum, serta
pengembangan aparatur hukum kesehatan

b. Tujuan pengembangan hukum kesehatan adalah untuk menjamin


terwujudnya kepastian hukum, keadilan hukum, dan manfaat hukum.

c. Pengembangan dan penerapan hukum harus menjunjung tinggi etika,


moral, dan nilai agama.
Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan

1. Manajemen sumber daya manusia


2. Manajemen keuangan (mengurusi cash flow
keuangan)
3. Manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan
peralatan)
4. Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem
informasi manajemen (mengurusi pelayanan
kesehatan).
Kebijakan Manajemen Kesehatan di Indonesia
Kebijakan manajemen operasional dalam manajemen kesehatan di
Indonesia dalam menghadapi krisis dan tantangannya :
1. Meletakkan landasan kebijakan kesehatan yang lebih
bersifat pencegahan (preventif)
2. Kebijakan obat nasional diarahkan untuk pemasyarakatan
obat-obatan esensial dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat
3. Pembatasan jumlah industri farmasi dilaksanakan secara
ketat.
4. Etika kedokteran dan tanggung jawab profesi mendapat
porsi yang lebih besar.
5. Kesehatan merupakan hak masyarakat yang perlu terus
diperjuangkan terutama penduduk miskin.
Fungsi Manajemen Kesehatan di Rumah
Sakit

 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Penggerakan Pelaksanaan
 Pengawasan dan pengendalian
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

1. Micro Planning (MP)


Merupakan perencanaan tingkat puskesmas. Pengembangan program
puskesmas selama 5 tahun disusun dalam MP.
2. Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP)
Merupakan bentuk penjabaran MP kedalam paket-paket
kegiatan program yang dilaksanakan oleh staf, baik secara individu
maupun berkelompok. LKMP dilaksanakan setiap tahun.
3. Local Area Monitoring (LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan Ibu dan
Anak Setempat-Pemantauan Wilayah Setempat)
Merupakan sistem pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan
penyakit pada ibu dan anak atau untuk penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Sistem Informasi Kesehatan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Sistem Informasi :

Sekumpulan komponen yang bekerja sama untuk


menghasilkan suatu informasi fakta (data).

Sistem Informasi Kesehatan

Sekumpulan komponen yang bekerja sama menghasilkan


informasi (fakta/data) untuk mencapai tujuan yaitu
meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan
Tujuan :
 Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
 Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat
 Sebagai dasar evidence based bagi sistem
kesehatan
 Sebagai dasar dalam proses pengambilan
keputusan dalam manajemen kesehatan
1. UUD 1945, Pasal 28 ; Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan mengamanatkan pusat data dan informasi (
PUSDATIN ) sebagai pelaksana tugas kementrian kesehatan di bidang
data dan informasi kesehatan;
5. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan
Strategi Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan Nasional (
SIKNAS )
6. Kepmenkes RI Nomor : 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Laporan Informasi
Kesehatan Kabupaten / Kota
7. Kepmenkes RI Nomor : 004/Menkes/SK/I/2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 Tahun 2007
tentang Pengembangan Jaringan Komputer ( SIKNAS )
Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Peran Sistem Informasi Kesehatan
Peran informasi kesehatan sangat penting. Dari segi
pengadaan data, informasi dan teknologi komunikasi untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan, pengembangan
sumber daya manusia dan kegiatan lainnya yang
kegiatannya dapat dikelompokkan antara lain:
a. Pengelolaan sistem informasi
b. Pelaksanaan sistem informasi
c. Dukungan sumber daya
d. Pengembangan dan peningkatan sistem informasi
kesehatan
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan

a. pengelolaan sistem informasi kesehatan, yang meliputi


landasan hukum, perencanaan kebijakan dan program,
pengorganisasian, kerjasama dan koordinasi, monitoring dan
evaluasi, serta pembinaan dan pengawasan;

b. pelaksanaan sistem informasi kesehatan, yang meliputi data


dan informasi serta indikator, sumber data dan pengelolaan
atau pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data
serta informasi kesehatan
SASARAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Ditetapkannya kebutuhan esensial data / informasi di tiap


tingkat dan pengembangan instrumen pengumpulan dan
pelaporan data

Pengembangan bank data kesehatan, pengembangan


jaringan komunikasi komputer dan informasi

Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan di seluruh


tingkat administrasi secara teratur, tepat waktu dan
sesuai dengan kebutuhan dan atau atas permintaan
dari pengguna data / informasi

Tersedianya dukungan teknis dan sumber daya yang


memadai dalam rangka pemantapan dan pengembangan
otomasi pengolahan data di seluruh tingkat administrasi
STRATEGI SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Integrasi sistem informasi kesehatan yang ada

Penyelenggaraan pengumpulan dan pemanfaatan bersama


(sharing) data dan informasi terintegrasi

Fasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan daerah

Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk


manajemen

Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk


masyarakat

Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi


Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan


akan mengalami 3 pembagian masa sebagai berikut
:
 Era manual (sebelum 2005)

 Era Transisi (tahun 2005 – 2011)

 Era Komputerisasi (mulai 2012)


URGENSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan Menurut WHO, Sistem Informasi


Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building blocks” atau komponen
utama dalam Sistem Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
(buliding blocks) Sistem Kesehatan tersebut ialah :
1. Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
2. Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis,
vaksin, dan Teknologi Kesehatan)
3. Health Workforce (Tenaga Medis)
4. Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)
5. Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)
6. Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)

Anda mungkin juga menyukai