Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Kelompok 2

Dian Putri Rahmadani


Dila Aulia Amanah Parisya
Dwi Putri Nurhaliza
Maisyarah
Melani Dewi Manik
Mutiara Aini Afna
Silvia Lisa
Ulfa Fahriana
Widiya henita
Pengertian Sistem Informasi
Kesehatan

Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku “Design and


implementation of health information system” Geneva (2000), adalah
suatu sistem informasi kesehatan yang tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan. Sistem
informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi
sebagai proses pengambilan keputusan di segala jenjang. Untuk
mendukung pelaksanaan sistem informasi kesehatan tersebut pada
tahun 2002 pemerintah melalui Menteri Kesehatan pengembangan
sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA)”.
LANJUT...

Di dalam peraturan pemerintah RI no.46 tahun 2014 tentang


sistem informasi kesehatan, disebutkan bahwa suatu sistem
informasi kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi
data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan
sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara
terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang
berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.
LANJUT...

 sistem informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri,


melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan
Suatu sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di
semua jenjang. Sistem informasi harus dijadikan sebagai alat
yang efektif bagi manajemen
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu juga
merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi terhadap
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Konsep-konsep Pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan
1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi, Pada
dasarnya sistem informasi tidak bergantung pada penggunaan
teknologi komputer.
2. Sistem informasi organisasi
3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus
hidup sistem
4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat
integritas sistem informasi itu sendiri
5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung
pada strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut
6. Pengembangan sistem informasi organisasi harus menggunakan
pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh.
Pengembangan dan penguatan sistem
informasi kesehatan dilakukan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip
1. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
2. Keamanan dan kerahasiaan data
3. Kemudahan akses
4. Informasi telah menjadi aset organisasi
5. Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Informasi manajemen dan regulasi kesehatan
7. Informasi pemberdayaan masyarakat
8. Penjabaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan struktur
hirarkis yang mudah dipahami
Tujuan sistem informasi kesehatan

• Menjamin ketersediaan, kualitas dan akses terhadap informasi


kesehatan yang bernilai pengetahuan serta dapat
dipertanggungjawabkan.
• Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi
profesi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.
• Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan
dalam ruang lingkup sistem kesehatan nasional yang berdaya
guna dan berhasil guna terutama melalui penguatan kerja
sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan.
Pengelolaan

Sistem informasi kesehatan di Indonesia wajib dikelola oleh :

• Pemerintah pusat untuk ruang lingkup berskala nasional


dalam ruang lingkup sistem kesehatan nasional.
• Pemerintah daerah provinsi untuk tingkat provinsi.
• Pemerintah daerah kabupaten/kota untuk skala
kabupaten/kota,
• Fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengelolaan sistem
informasi kesehatan dengan skala fasilitas pelayanan
kesehatan
LANJUT...

Semua pengelola sistem informasi kesehatan juga diwajibkan untuk :

• Memberikan data dan informasi kesehatan yang diminta oleh pengelola


sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota
• Menyediakan akses pengiriman data dan informasi kesehatan kepada
pengelola sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau
kabupaten/kota
• Menyediakan akses pengambilan data dan informasi kesehatan bagi
pengelola sister informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau
kabupaten/kota
• Menyediakan akses keterbukaan informasi kesehatan bagi masyarakat
untuk informasi kesehatan yang bersifat terbuka
• Pengelolaan sistem informasi kesehatan menimbulkan konsekuensi
tanggung jawab dalam pelaksanaannya
LANJUT...

sistem informasi kesehatan masih belum menjadi alat pengelolaan


pembangunan kesehatan yang efektif. Untuk menyelenggarakan
pengelolaan pembangunan kesehatan diperlukan komponen yang
dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu :

• Upaya kesehatan.
• Penelitian dan pengembangan kesehatan.
• Pembiayaan kesehatan.
• Sumber daya manusia kesehatan.
• Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
• Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan.
• Pemberdayaan masyarakat.
LANJUT...

 Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh


semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi.
 Data dan informasi adalah sumber daya yang sangat strategis
dalam pengelolaan pembangunan kesehatan, yaitu pada
proses manajemen, pengambilan keputusan, kepemerintahan
dan penerapan akuntabilitas. 
Kondisi Sistem Informasi Kesehatan di
Indonesia

Saat ini kebutuhan data informasi yang akurat makin


meningkat, namun sistem informasi masih belum
menghasilkan data yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu. Masalah yang dihadapi sistem informasi
kesehatan saat ini, terutama belum adanya persepsi
yang sama diantara penyelenggara kesehatan terutama
penyelenggara sistem informasi kesehatan terhadap
sistem informasi kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Infrastruktur pelayanan kesehatan dibangun mulai dari tingkat
nasional, provinsi, kabupaten dan seluruh pelosok. Setiap jenjang
memiliki sistem kesehatan yang saling terkait, sehingga jaringan sistem
pelayanan kesehatan itu memerlukan sistem informasi yang saling
mendukung dan terkait
Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi
kesehatan yang disebut SIKNAS (sistem informasi kesehatan nasional)
yang melingkupi sistem informasi kesehatan mulai dari kabupaten
sampai ke pusat
Jaringan sistem informasi kesehatan nasional adalah sebuah koneksi
jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola
oleh Kementerian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah
dihubungkan. Jaringan sistem informasi kesehatan merupakan
infrastruktur jaringan komunikasi data .
Lanjut...

Model sistem informasi kesehatan yang terintegrasi terdiri dari 7


komponen yang saling terhubung dan saling terkait, yaitu:
a. Sumber data manual
b. Sumber data komputerisasi
c. Sistem informasi dinas kesehatan
d. Sistem informasi pemangku kepentingan
e. Bank data kesehatan nasional
f. Penggunaan data oleh kementerian kesehatan
g. Pengguna data
Kebijakan Sistem Informasi
Kesehatan
• Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.
• Pengembangan dan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan
dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
termasuk lintas sektor dan masyarakat.
• Penetapan kebijakan dan standar sistem informasi kesehatan
dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang kesehatan.
• Penataan sumber data dan penguatan manajemen sistem informasi
kesehatan pada semua tingkat sistem kesehatan dititik beratkan
pada ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan
dan penguatan kapasitas SDM dan pemanfaatan TIK, serta
penguatan advokasi bagi pemenuhan anggaran.
LANJUT...

• Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan


dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi
dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan SDM
kesehatan lainnya.
• Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan, penyimpanan,
diseminasi dan pemanfaatan data/informasi dalam kerangka
kebijakan manajemen data satu pintu.
• Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai
kebutuhan dari pemangku-pemangku kepentingan dan dapat
diakses dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip
kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan
kedokteran.
Lanjut....
• Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk
meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan
registrasi vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif
lainnya.
• Peningkatan inisiatif penerapan eHealth untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan proses kerja yang
efektif dan efisien.
• Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap
pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum
informatika kesehatan yang ada.
• Peningkatan penggunaan solusi-solusi mHealth dan telemedicine
untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi dan sumber
daya manusia.
Ruang Lingkup Sistem Informasi
Kesehatan

1. Registrasi Pasien
2. Rawat Jalan/Poliklinik
3. Rawat Inap
4. Penunjang Medis/Laboratorium
5. Penagihan dan Pembayaran
6. Apotik/Farmasi

Anda mungkin juga menyukai