Anda di halaman 1dari 14

Pengkajian Keperawatan, menjelaskan teknik dasar

pemeriksaan fisik pada manusia Dan fisik Kulit,


Rambut Dan Kuku

Nama kelompok:

Agnes Tri Rahayu


Azzra Chairunnisa
Maysayrah
Musnaini
Retno Palupi
Sovia Maerani
A.Pengkajian Keperawatan (Anamnesis
Dan Pengumpulan Data)
Pengkajian adalah usaha yang dilakukan oleh perawat
dalam menggali permasalahan dari klien meliputi usaha
pengumpulan data tentang status kesehatan seorang
klien secara sistematis,mnyeluruh,akurat,singkat dan
berkesinambungan( Muttagin, Arif : 2010:2)
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam
meberikan asuhan keperawatan sesai dengan kebutuhan
individu (klien)
1. Macam - Macam Data

a. Data b.Data
Dasar Fokus

c.Data
d.Data
Subjekti
objektif
f
2. Sumber data
a. Sumber Data Primer
Sumbernya adalah klien itu sendiri. Jika klien
tidak sadar atau masih bayi perawat dapat
menggunakan data objektif untuk menegakan
Diagnosis Keperawatan.
b. Sumber Data Sekunder
Sumbernya adalah keluarga, orang terdekat, dan
orang lain yang tahu tentang status kesehatan
klien. Selain itu tenaga kesehatan lain seperti
dokter, ahli gizi, laboratorius, ahli gizi, dll.
3. Teknik Pengumpulan Data

pemeriksaa
anamnesis observatif
n
Anamnesa adalah : Cara pemeriksaan yang dilakukan
dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto
anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo
anamnese ). 80% untuk menegakkan diagnosa
didapatkan dari anamnese.

Tujuan anamnesis:
Untuk mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya
mengenai penyakit pasien, Membantu menegakkan
diagnosa sementara, ada beberapa penyakit yang sudah
dapat ditegaskan dengan anamnese saja, menetapkan
diagnosa banding, Membantu menentukan
penatalaksanaan selanjutnya.
B.Teknik Dasar Pemeriksaan Fisik
Pada Manusia
Teknik dasar pemeriksaan fisik terdiri atas inspeksi
(periksa lihat), palpasi (periksa raba), perkusi
(periksa ketuk), dan auskultasi (periksa dengar). Pada
umumnya, teknik dasar ini dilakukan secara
berurutan atau sistematis. Namun, pada keadaan
tertentu urutan pemeriksaan tidak harus demikian.
Usia pasien dapat mempengaruhi urutan pemeriksaan
tersebut, terutama jika pasien masih sangat muda
(bayi dan anak-anak) atau sangat lanjut usia.
inspeksi perkusi

palpasi aukultasi
kulit
Inspeksi dan palpasi kulit dengan menggunakan :
1.Penlight untuk menyinari lesi.
2.Pakaian pasien atau klien dapat dilepaskan
seluruhnya dan diselimuti dengan benar.
3.Proteksi diri sarung tangan harus dipakai ketika
melakukan pemeriksaan kulit.

Periksa seluruh permukaan kulit dibawah cahaya


yang baik lalu Inspeksi dan palpasi setiap area.
Perhatikan :
Tekstur
Warna kulit
kulit

temperatur Lesi kulit

odor
rambut
Dalam keadaan normal, bulu halus (velus) menutupi semua
bagian tubuh kecuali telapak tangan dan kaki, serta
permukaan labia dalam. Rambut yang kering, rapuh, dan
kekurangan pigmen dapat menunjukkan adanya
kekurangan gizi. Rambut yang jarang atau tumbuh kurang
subur dapat menunjukkan adanya malnutrisi, penyakit
hipotiroidisme, efek obat dan lain-lainnya.
Inspeksi dan palpasi rambut. Perhatikan :
1.Kuantitas : Tipis, tebal
2.Distribusi : Alopesia sebagian atau total
3.Tekstur : Halus, kasar.
kuku
Pemeriksaan kuku bertujuan untuk mengetahui
keadaan kuku: warna dan panjang dan untuk
mengetahui kapiler refill. Tindakan yang dapat
dilakukan dalam pemeriksaan kuku yaiu
dengan cara :
a) Inspeksi: catat mengenai warna : biru:
sianosis, merah: peningkatan visibilitas Hb,
bentuk: clubbing karena hypoxia pada kangker
paru, beau’s lines pada penyakit difisisensi
fe/anemia fe.
b) Palpasi: catat adanya nyeri tekan, dan hitung
berapa detik kapiler refill (pada pasien hypoxia
lambat s/d 5-15 detik
Pemeriksaan fisik kuku :
Pemeriksaan fisik kuku dilakukan dengan
melakukan inpeksi terhadap warna, bentuk dan
keadaan kuku. Adanya jari tubuh (clubbed
fingers) dapat menunjukkan penyakit pernafasan
kronis atau jantung. Bentuk kuku yang cembung
menunjukkan adanya cedera defisiensi besi atau
infeksi.

Anda mungkin juga menyukai