Disusun Oleh :
Chaerani Andinawati (205401446200)
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam
bidang industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang
memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan.
Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita, salah
satu contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik (EMR) yang
digunakan oleh dokter untuk mengetahui riwayat penyakit anda, obat-obatan apa saja
yang sudah pernah di konsumsi, apakah anda mempunyai sebuah alergi, dan lain-lain.
Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data tersebut
tidaklah mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien jika dilakukan
secara manual. Teknologi informasi juga memudahkan komunikasi jarak jauh dengan
adanya internet. Seluruh rumah sakit akan mengakses database yang berisi dengan
data pasien, sehingga memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien
menggunakan rumah sakit yang berbeda. Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi sudah harus diterapkan di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi
kesehatan di puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan dengan mencatat dan mengumpulkan data, mengolah data, membuat laporan
berkala, memelihara bank data, mengupayakan penggunaan data dan informasi serta
memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat atau pihakpihak yang
berkepentingan lainnya (Hatta, 2012). Adapun peranan dan fungsi sistem informasi
dalam sebuah pelayanan kesehatan puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga,
sebagai pusat pelayanan kesehatanndasar yang mana berkewajiban mengupayakan,
menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam rangka
mecapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu terwujudnya derajat kesehatan
yang setinggi tingginya bagi masyarakat (Satrianegara, 2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah :
“Bagaimana Sistem Informasi Kesehatan Pada IntraNatal Care”
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pemerintah pusat untuk ruang lingkup berskala nasional dalam ruang lingkup
sistem kesehatan nasional.
2) Pemerintah daerah provinsi untuk tingkat provinsi.
3) Pemerintah daerah kabupaten/kota untuk skala kabupaten/kota,
4) Fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengelolaan sistem informasi kesehatan
dengan skala fasilitas pelayanan kesehatan.
1) Memberikan data dan informasi kesehatan yang diminta oleh pengelola sistem
informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota
2) Menyediakan akses pengiriman data dan informasi kesehatan kepada
pengelola sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau
kabupaten/kota
3) Menyediakan akses pengambilan data dan informasi kesehatan bagi pengelola
sister informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota
4) Menyediakan akses keterbukaan informasi kesehatan bagi masyarakat untuk
informasi kesehatan yang bersifat terbuka.
Perencanaan program
Pengorganisasian
Kerja sama dan koordinasi dalam unsur kesehatan sendiri dan melalui lintas
sektor, termasuk melalui jejaring global
Penguatan sumber daya
Pengelolaan data dan informasi kesehatan, meliputi kegiatan pencatatan,
pengumpulan, standarisasi, pengolahan, penyimpanan, penyebarluasan, dan
penggunaan
Pendayagunaan dan pengembangan sumber daya, meliputi perangkat keras,
perangkat lunak, sumber daya manusia dan pembiayaan
Pengoperasian sistem elektronik kesehatan
Pengembangan sistem informasi kesehatan
Pemantauan dan evaluasi
Pembinaan dan pengawasan
Karena suatu sistem informasi merupakan jiwa dari suatu institusi, maka sistem
informasi kesehatan merupakan jiwa dari institusi kesehatan. Jadi dengan kondisi
sistem informasi kesehatan yang kuat akan mampu mendukung upaya-upaya dari
institusi kesehatan. Penguatan sistem infomasi kesehatan secara tidak langsung akan
turut pula memperkuat sistem kesehatan nasional. Agar upaya penguatan dapat
terarah, saling terkait dan dengan langkah-langkah serta strategi yang jelas dan
komprehensif, maka disusunlah suatu roadmap rencana aksi penguatan sistem
informasi kesehatan pada tahun 2011-2014, yang merupakan rencana kerja jangka
menengah yang komprehensif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari
sistem informasi kesehatan dalam penerapannya.
Sampai saat ini sistem informasi kesehatan masih terfragmentasi dan belum
mampu menyediakan data dan informasi yang handal, sehingga sistem informasi
kesehatan masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang
efektif. Untuk menyelenggarakan pengelolaan pembangunan kesehatan diperlukan
komponen yang dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu :
Upaya kesehatan.
Penelitian dan pengembangan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan.
Sumber daya manusia kesehatan.
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh semua komponen
bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan