Anda di halaman 1dari 9

BENTUK SEDIAAN

PIL
          
Disusun oleh:
Deden Ganjar Muklis A0101 0001

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA


BANDUNG
2011
PIL (PILLULAE)
PENGERTIAN
Pillulae berasal dari kata  ‘pila’ artinya bola
kecil.Obat berbentuk bundar seperti bola ini
bermacam-macam bobotnya dan masing-
masing diberi nama sendiri. Pillulae menurut
FI edisi III ialah  suatu sediaan berupa massa
bulat mengadung satu atau lebih bahan obat
yang di gunakan untuk obat dalam dan
bobotnya 50-300 mg per pil (ada juga yang
menyebutkan bobot pil adalah 1-5 gram.Boli
adalah pil yang bobotnya diatas 300mg ;
granula bobot nya 20-60 mg dan parvule
bobonya di bawah 20mg per buah.
      Bentuk sediaan pil mempunyai beberapa
keuntungan ,antara lain :
1.Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak
enak dari bahan obat.
2.Memberikan obat dalam dosis tertentu.
KOMPONEN, PENGGUNAAN, DAN CONTOH
PILLULAE.
1. Zat utama berupa bahan obat yang harus
      

memenuhi persyaratan farmakope misalnya


KmnO4,asetosal,digitalis folium, garam
ferro,dan lain-lain.
2. Zat tambahan terdiri dari :
      
 Zat pengisi: fungsinya untuk memperbesar
  

volume massa pil agar mudah untuk dibuat.


Contoh: akar manis ( Radix Liquiritae ),bolus
alba, atau bahan lain yang cocok
( glukosa,amilum,dan lain-lain).Radix Liq.
Dengan gliserinadalah konsistuen yang baik
untuk bahan-bahan minyak atsiri ( metode
blomberg ).Terlebih dahulu kalau ditambahkan
succus lq.Hal ini karena radix liq. Mengadung
glisirizin yang bersifat mengemulsi minyak.
 Zat pengikat :fungsinya untuk memperbesar
  

daya kohesi dan adhesi massa pil agar massa


pil saling melekat menjadi massa yang
kompak.                                                 Contoh
: sari akar manis (succus liquiritae),gom
akasia,tragakan,campuran bahan tersebut
(PGS) atau bahan lain yang cocok
(glukosa,mel
,sirop,mucilago,kanji,adeps,glycerinum cum
tragakan,extra.gentian,extra.aloe , dan lain –
lain).
 Zat penabur : fungsinya untuk memperkecil
  

gaya gesekan antara molekul yang sejenis


maupun tidak sejenis,sehingga massa pil tidak
lengket satu sama lain,atau pil lenket satu pil
dengan pil lainnya. Contoh : lycopodium dan
talcum.
 Zat pembasah :fungsinya untuk memperkecil
  

sudut kontak ( < 90) antar molekul sehingga


massa menjadi basah dan lembek serta
mudah di bentuk. Contoh : air, air-gliserin,
gliserin ,sirop,madu dan lain-lain.
 Zat penyalut :fungsinya adalah
  

1. Untuk  menutupi rasa dan bau yang tidak


      

enak.
2. Mencegah perubahan karena pengaruh
      

udara
3. Supaya pil pecah di dalam usus tidak di
      

lambung (enteric coated pil )


Ada  6 tipe bahan obat yang diberikan secara
enterik :
1.Bahan obat yang di pakai terus-menerus
tetapi merangsang selaput lendir hidung.
Misalnya asam         salisilat dan digitalis.
2.Bahan obat yang menghalagi pencernaan
karena dengan pepsib membetuk senyawa
yang tidak larut. Misanya argentum nitrat.
3.bahan yang ter urai oleh asam lambung .
Misalnya antibiotik golongan penisilin.
4.Bahan obat yang dalam keadaan sepeka
mungkin di usus. Misalnya antiseptik,
santonin.
5.Bahan obat yang mengakibatkan mabuk dan
muntah-muntah .Misalnya emetin dan
sulfonanama.
6. Bahan obat yang dikehendaki lambat
bereaksi.Misanya antihistamin.
Beberapa keterangan pada pembuatan pil
1.Bobot pil ideal adalah antara 100-150 mg,
rata-rata 120 mg,namun karena suatu hal
sering tidak terpenuhi.
2.SEBAGAI ZAT PENGISI JIKA MUNGKIN DIPILIH
RADIX LIQ. KECUALI JIKA MUNCUL REAKSI
KADANG DIPAKAI BOLUS ALBA.
3. sebagai zat [engikat, jika mungkin gunakn
succus liq. 2gram/60 pil jika ada reaksi kadang
digunakan adeps lanae atau vasline.
4. Pada pembuatan masa pil ke dalam
campuran obat radiks dan succus harus
ditambahkan cairan (bahan pembasah)
supaya pada penggempalan diperoleh massa
yang homogen.
5. Setelah massa pil dibuat, massa pil
kemudian digulung dan dipotong menurut
jumlah pil yang diminta dan akhirnya pil
dibulatkan.

Cara Pembuatan Sediaan Pil


Cara pembuatan pil pada prinsipnya adalah
mencampurkan bahan-bahan, baik obat atau
zat utama dan zat tambahan sampai
homogen. Setelah homogen, campuran ini
ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi
massa lembek yang elastis, lalu dibuat bentuk
batang dengan cara menekanan sampai
sepanjang alat pemotong pil yang
dikehendaki, kemudian dipotong dengan alat
pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang
diminta. Bahan penabur ditaburkan pada
massa pil, pada alat penggulung dan alat
pemotong pil agar massa pil tidak melekat
pada alat tersebut. Penyalutan dilakukan jika
perlu, namun sebelum penyalutan pil harus
kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau
ruang pengering dan bahan penabur yang
masih menempel pada pil harus dibersihkan
dahulu.

Syarat-syarat Pil Dalam FI Edisi III adalah :


1. Pada penyimpanan bentuknya tidak boleh
      

berubah, tidak begitu keras sehingga dapat


hancur dalam saluran pencernaan dan pil salut
enterik tidak hancur dalam lambung tetapi
hancur dalam usus halus.
2. Memenuhi keseragaman bobot. Timbang 20
      

pil satu-persatu, hitung bobot rata-rata,


penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-
rata adalah :
3. Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada
      

compressi yaitu dalam air 36 derajat – 38


derajat selama 15 menit untuk pil tidak
bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut.

Penyimpanan Pil
Sesuai dengan cara penyimpanan tablet
dengan memperhatikan sifat zat tambahan
yang digunakan. Yaitu:    Dalam wadah
tertutup rapat, sebaiknya berisi zat
pengering ,di tempat sejuk. Sejuk ialah suhu
antara 8 dan 15 derajat. kecuali dinyatakan
lain dapat disimpan dalam lemari pendingin.

Anda mungkin juga menyukai