Anda di halaman 1dari 15

PRICILLA L.M,S,SI, M.PD.

,APT

PIL

Pillulae
CONTOH PIL
CONTOH PIL JAMU
PENGERTIAN

 Pillulae berasal dari kata “pila”


artinya Bola Kecil
 Pillulae menurut FI III adalah :
Suatu sediaan berupa massa
bulat mengandung satu atau
lebih bahan obat dalam dan
bobotnya 50-300mg perpil (ada
juga yang menyebutkan bobot
pil 1-5g.
JENIS PIL
 Boli adalah Pil yang bobotnya diatas
300 mg
 Granula bobotnya 20-60 mg
(Ph.Bld.V menyatakan tidak lebih
dari 30 mg dan mengandung 1mg
bahan obat)
 Parvula bobotnya dibawah 20 mg
perbuah
PENGGUNAAN PIL
Pil diberikan dengan cara
diletakkan diatas lidah atau pun
ditelan dengan bantuan air
minum
Pil yang sangat kecil dikenal
dengan nama Granula
Pil yang paling besar, dimana
biasanya digunakan untuk
pengobatan hewan disebut Boli
KEUNTUNGAN BENTUK PIL
1. Bentuknya yang kecil sehingga
sangat mudah diberikan
2. Dapat menutupi rasa bau yang
tidak enak dari bahan-bahan obat
3. Bentuknya sangat permanen
dibandingkan bentuk sediaan
lain yang sangat mudah terpapar
oleh udara dan cahaya
4. Memberikan obat dalam dosis
tertentu
KERUGIAN BENTUK PIL
 Bentuk sediaan pil adalah pil tidak
cocok bila dikehendaki aksi yang
cepat dari obat.
 Bila formulasi pil menghasilkan pil
yang keras maka, akan terlewatkan
di saluran pencernaan dan keluar
dengan feces kembali.
 Obat yang bersifat mengiritasi
tidak dapat dibuat dalam bentuk pil
SIFAT-SIFAT PIL YANG IDEAL
1. Pil yang baik haruslah mempunyai
tingkat kekakuan dan daya ikat
yang kuat
2. Pil haruslah tahan dan memiliki
daya yang cukup untuk
mempertahankan bentuknya
3. Pil harus plastis agar mudah dicetak
4. Yang paling penting adalah massa pil
harus dapat hancur dan melarut
dalam saluran cerna
KOMPONEN PILLULAE
1. Zat Utama
Berupa bahan obat yang harus memenuhi
persyaratan Farmakope, misalnya KMnO4, asetosal,
digitalis folia, garam ferro dll
2. Zat Tambahan, terdiri dari :
a. Zat pengisi : memperbesar vol massa pil agar
mudah dibuat
contoh : akar manis (Radix Liquiritae), bolus alba
b. Zat Pengikat : memperbsar daya kohesi & daya
adhesi massa pil agar massa pil dapat saling
melekat menjadi massa yang kompak
contoh : sari akar manis (Succus liquiritae), gom
akasia, tragakan
LANJUTAN...
c. Bahan/Zat Penabur : memperkecil gaya gesekan
antara molekul yang sejenis/tidak sejenis,
sehingga massa pil menjadi tidak lengket satu
sama lain, lengket pada alat pembuat pil atau
lengket satu pil dengan pil lain.
contoh : lycopodium, talkum
d. Bahan/Zat Pembasah : memperkecil sudut
kontak (90%) antar molekul sehingga massa
menjadi basah dan lembek serta mudah
dibentuk.
contoh : air, air-gliserin, gliserin, sirop, madu
e. Bahan/Zat Penyalut, fungsinya adalah :
1. Untuk menutupi rasa & bau yang
tidak enak
2. Mencegah perubahan karena
pengaruh udara
3. Supaya pil pecah dalam usus, tidak
dilambung (enteric coated pil)
contoh : perak, tolu balsam, keratin,
sirlak, kolodium, salol, gelatin, gula
PEMBUATAN SEDIAAN PIL
 Mencampurkan bahan-bahan , baik bahan obat
atau zat utama dan zat-zat tambahan sampai
homogen
 Setelah homogen, campuran ini ditetesi dengan
zat pembasah sampai menjadi massa lembek
yang elastis atau plastis dan kohesif
 Lalu dibuat bentuk batang dengan cara menekan
sampai sepanjang alat pemotong pil yang
dikehendaki
 Bahan penabur ditaburkan pada massa pil, pada
alat penggulung dan alat pemotong pil agar
massa pil tidak melekat pada alat tersebut.
LANJUTAN...
 Batangan pil tersebut dipotong dengan pisau
pemotong yang ada pada alat papan pil,
akhirnya pil yang belum bulat itu
digelinding-gelindingkan pada papan
pembuat pil supaya bulat.
Pada papan alat pil biasanya terdapat 30
lubang kanal dan pada pembuatan pil
supaya menyesuaikan pil dengan lubang
kanal tersebut.
 Penyalutan dilakukan jika perlu, namun
sebelumnya harus dikeringkan terlebih
dulu/dikeringkan dalam alat/ruang
pengering, dan bahan penabur yang masih
menempel pada pil harus dibersihkan
terlebih dahulu
T
E
R
I
M
A

K
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai