Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGGUNAAN INFORMASI KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU:

Sri purwaningsih.SKM,.M.Kes

DISUSUN OLEH:

Kelompok 8:

Nanda sumiarti (SA22025)

Nawal Nabila (SA22026)

Kristian kevin madadi (SA22003)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALA KESELAMATAN PALU


PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI KESEHATAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala berkat rahmat dan hidayah-nya
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PENGGUNAAN INFORMASI KESEHATAN” ini dengan tepat
waktu.

Semoga makalah ini memberi manfaat besar bagi pembaca untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang disyaratkan dalam
kurikulum. kami ucapakan Terima Kasih kepada Dosen Pengampuh Mata Kuliah system
informasi kesehatan dan semua teman-teman yang telah mendorong dan memberikan
motivasi penyusunan makalah ini, Harapanya semoga makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta ilmu pengetahuan.

Makalah ini memang dirasakan jauh dari kata sempurna banyak kekurangan dan
keterbatasan,baik dari segi penulisan maupun isi didalamnya.untuk itu saran dan kritikan
yang bersifat membangun.semoga makalah ini bermanfat dan membawa hikmat untuk kita
semua.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. dasar hukum system informasi kesehatan
B. Pengertian system informasi kesehatan nasional
C. alur system informasi kesehatan nasional
D. jaringan system informasi kesehatan nasional
E. perkembangan system informasi nasional
F. tantangan system kesehatan nasional
G. konsep konsep yang ada dalam pengembangan system informasi kesehatan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku “Design and implementation of
health information system” Geneva (2000), adalah suatu sistem informasi kesehatan yang
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan. Sistem
informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi sebagai proses
pengambilan keputusan di segala jenjang. Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi
kesehatan tersebut pada tahun 2002 pemerintah melalui Menteri Kesehatan pengembangan
sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA)”. Tujuan pembangunan nasional disusun dalam
rencana pembangunan jangka panjang nasional, hal ini tertuang dalam Undang-Undang
nomor 17 tahun 2007 yang mempunyai tiga tujuan pembangunan nasional. Rencana
pembangunan jangka panjang nasional tersebut dibagi lagi setiap lima tahunan, atau disebut
juga rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) yang mana bertujuan
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dimana salah satunya adalah menekankan
pembangunan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini bisa dilihat dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi
kesehatan, hal ini untuk melaksanakan ketentuan pasal 168 ayat (3) Undang-Undang nomor
36 tahun 2009 tentang kesehatan. Pada era globalisasi saat ini kebutuhan akan data dan
informasi yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sangat dibutuhkan
keberadaannya karena merupakan sumber utama dalam pengambilan kebijakan untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi merupakan kondisi positif yang akan sangat mendukung berkembangnya sistem
informasi kesehatan, hal ini juga sangat berguna dalam pengambilan keputusan bisa lebih
mudah jika semua informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Untuk tujuan itu sistem
informasi kesehatan perlu dibangun dengan mengorganisir berbagai data yang telah
dikumpulkan secara sistematik, memproses data menjadi informasi yang berguna.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana dasar hukum system informasi kesehatan
2. Bagaimana Pengertian system informasi kesehatan nasional serta alur system
informasi kesehatan nasional dan jaringan system informasi kesehatan nasional

1
3. Bagaimana cara perkembangan system informasi nasional serta tantangan system
kesehatan nasional
4. Apa saja konsep konsep yang ada dalam pengembangan system informasi
kesehatan

C. Tujuan
Tujuannya agar kita dapat memahami bagaimana system penggunaan informasi serta
apa saja tata cara dalam penggunaan system informasi dan juga kita dapat mengetahui
Dasar hukum pengembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. dasar hukum system informasi kesehatan

Dasar hukum pengembangan sistem informasi sistem informasi kesehatan di indonesia


adalah :

1. UUD 19945, pasal 28 : setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk
mencari, memperoleh ,memiliki, menyimpan, mengola dan menyampaikan
informasi dan penyampaian informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
2. Undang-Undang republik indonesia Nomor 36 tentang kesehatan;
3. Peraturan pemerintah RI Nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan;
4. Peraturan MentriKesehatan Nomor; 1144/MENKES/PER/2010 tentang organisai
dan tata kerja informasi (PUDATIN) sebagai pelaksana tugas kementrian kesehatan di
bidang data dan informasikesehatan;
5. Kepmenkes RI Nomor 511 tanun 2002 tentang kebijakan strategi pengembangan
sistem informasi kesehatan nasional(SIKNAS)
6. Kepmenkes RI Nomor: 932 /Menkes /SK/I/2003 Tentang kebijakan dan strategi
desentralisai bidang kesehatn;
7. Keputusan mentri kesehatan RI nomor 837 Tahun 2007 pengembangan jaringan
komputer (SIKNAS) online sistem informasi kesehatan nasional.

B. Pengertian system informasi kesehatan nasional

SIKNAS adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sitem-sistem informasi lain yang
baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerja sama yang saling
menguntungkan. Kerjasana di atur sedemikian rupa hingga tidak dapat mengabaikan
kepentingan bangsa yang lebih luas dan rahasia-rahasia negara. Pengembangan SIKNAS
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan mendayagunakan kemajuan di
bidang teknologi imformatika. Pengembangan SIKNAS dilakukan dengan mengembangkan
sumber daya dan imprastruktur imformatika,dengan menggutamakan pengembangan sumber

3
daya manusia(SDM).pengembangan SDMpengelola data dan imformasi kesehatan di
laksanakan secara terpadu dengan pengembangan SDM kesehatan pada umumnya serta di
arahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan.

Pengembangan sistim imformasi kesehatan nasional (SIKNAS) merupakan pengembangan


sistim imformasi kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi di setiap tingkat administrasi
kesehatan,yang akan menghasilkan data/imformasi yang akurat yang dapat menunjang
indonesia sehat,pengembangan sistim imformasi kesehatan tersebut harus sejalan dengan
kebijakan desentralisasi sebagaimana di atur dalam UU nomber 22 tahun 1999,yang antara
lain kewenangan nya dalam sistem imformasi adalah dapat dirumuskan sebaga berikut :

1.pemerintah kabupaten/kota melakukan penyelenggaraan sistem imformasi ksehatan


kabupaten/kota
2.pemerintah provinsi melakukan bimbingan dan penegendalian dan penyelengaraan
sistem imformasi kesehatan provinsi
3.pemerintah pusat membuat kebijakan nasional,bimbingan pengendalian,dan
penyelenggaraan sistem imformasi kesehatan nasional

SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri,melainkan merupakan bagian dari sistem
kesehatan.oleh karena itu ,sistem imformasi kesehatan di tingkat pusat merupakan bagian dari
sistem kesehatan nasional,di tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan
kabupaten /kota,di tingkat kabupaten/kota merupakan bagian dari sistem kesehatan
kabupaten/kota.SIKNAS di bangun dari dihimpunan atau jaringan sistem-sistem imformasi
kesehatan privinsi dan sistem kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau jaringan
sistem-sistem imformasi kesehatan kabupaten/kota.di setiap tingkat,sistem imformasi
kesehatan juga merupakan jaringan yang memiliki pusat jaringan dan anggota-anggota
jaringan.

Untuk mewujudkan sistem imformasi kesehatan yang di harapkan ,sampai saat inimasih di
jumpai sejumlah permasalahan yang bersifat klasik antara lain :

1.sistem imformasi kesehatan masih terfragmentasi


2.sebagian besar daerah belum memiliki kemampuasn memadai
3.pemanfaatan data dan imformasi oleh manajemen belum optimal
4.pemanfaatan data dan imformasi kesehatan oleh masyarakat kurang berkembang
5.pemanfaatan teknologi telematika belum optimal

4
6.data untuk pengembangan sistem imformasi kesehatan terbatas
7.kurangnya tenaga purna waktu untuk sistem imformasi kesehatan

Untuk mendapatkan visi tersebut,maka misi dai pengembangan sistem imformasi kesehatan
nasional adalah

1. mengembangkan pengelolaan data yang meliputi pengumpulan, penyimpanan,


pengolahan, dan analisi data
2.pengembangkan pengemasan data dan imformasi dalam bentuk BANKDATA,profil
kesehatan,dan pengemasan-pengemasan data dan imformasi khusu.
3.mengembangan kan jaringan kerjasama pengolaan data dan imformasi kesehatan
4.pengembangan pendaya gunaan data dan imformasi kesehatan.

C. alur system informasi kesehatan nasional


Terdapat 7 komponen yang saling terhubung dan saling terkait dengan adanya
jaringan SIKNAS, yaitu
1. Sumber data manual.
2. Sumber daya komputerisasi.
3. Sistem informasi dinas kesehatan.
4. Sistem informasi pemangku kepentingan.
5. Bank data kesehatan nasional.
6. Pengguna data oleh Kementrian Kesehatan.
7. Pengguna data.

D. jaringan system informasi kesehatan nasional

sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan
hanya bisa diakses bila telah dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur
jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN),
jaringan telekomunikasi mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak
jauh antara Local Area Network (LAN)

Yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lainnya. Pengmebangan jaringan
komputer (SIKNAS) online ditetapkan melalui Keputusan Mentri Kesehatan (KEPMENKES)
No. 837 Tahun 2007.

5
E. perkembangan system informasi nasional

Pengembanngan sistem informasi kesehatan nasional (SIKNAS) merupakan pengembangan


sistem informasi kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi di setiap tingkat administrasi
kesehtan, yang akan menghasilkan data/informasi yang akurat yang dapat menunjang
Indonesia Sehat. Pengembangan sistem informasi kesehatan tersebut harus sejalan dengan
kebijakan desentralisasi sebagaimana diatur dalam UU nomor 23 tahun 1999, yang antara
lain kewenangannya dalam sistem informasi kesehatan adalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1. Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan penyelenggaraan sistem informasi


kesehatan kabupaten/kota
2. Pemerintah Propinsi melakukan bimbingan dan pengendalian, dan penyelenggaraan
sistem informasi kesehatan propinsi
3. Pemerintah Pusat membuat kebijakan nasional, bimbingan pengendalian, dan
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional

F. tantangan system kesehatan nasional

Pelaksanaa SIKNAS di era desentralisasi bukan menjadi lebih baik tetapi malah
berantakan. Hal ini di karenakan belum adanya infrastruktur yang memadai di daerah juga
pencatatan dan pelaporan yang ada ( produk sentralisasi ) banyak overlaps sehingga di
rasakan sebagai beban oleh daerah.

G. konsep konsep yang ada dalam pengembangan system informasi kesehatan

Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak
kompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara
umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat
rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut anatara lain :

1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi.

Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi


komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan terkonolgi komputer dalam
implementasinya disebut dengan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer

6
Based Information System). Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi
komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah :
1. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
2. Informasi yang tersedia, tidak relevan.
3. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
4. Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
5. Terlalu banyak informasi.
6. Informasi yang tersedia, tidak akurat.
7. Adanya duplikasi data.
8. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.

2. Sistem organisasi organisasi adalah suatu isitem yang dinamis.

Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan
sistem informasi tidak pernah berhenti.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan adalah sejumlah komponen dan prosedur yang
terorganisir dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk meningkatkan keputusan
manajemen pelayanan kesehatan pada setiap tingkat sistem kesehatan
B. Saran
Berdasarkan isi dari makalah yang kami susun kami menyarankan agar dasar hukum
system informasi kesehatan bisa di kembangkan dalam dunia pelayanan kesehatan dan
dengan konsep konsep informasi kesehatan yang ada dapat diterapkan dan harus
dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak kompakan antar badan kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2009.
2. PMK Nomor 97 Tahun 2015 tentang Peta Jalan SIK 2015-2019. 2015
. 3. KEPMENKES RI Nomor 837/MENKES/SKVII/2007 tentang Pengembangan Jaringan
Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS ONLINE) 2007.
2007.
4. Profil kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2010. Padang. 2010.
5. Soemitro D. Bulletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI. 2016.
6. Kairina Isnawati EN, Lutfan Luzuardi. Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA) Generik Di UPT. Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar. Journal of
Information Systems for Public Health. 2016;1 No. 1:64-71.
7. PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 2014.
8. PERMENKES Nomor 44 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. 2016.
9. PERMENKES Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data Melalui
SIK Terintegrasi. 2014.
10. Amelia B. Analisis Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014. Padang: Universitas Andalas;
2014.
11. Alamsyah D. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
12. Darmawan ES, Sjaaf AC. Administrasi Kesehatan Masyarakat Teori dan Praktik. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada; 2016.
13. Soegianto B. Kebijakan Dasar Puskesmas (Kepmenkes No 128 Tahun 2004). 2008.
14. A. Rusdiana MI. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia; 2014.
15. Rochaeti E, Z FR, Setyowati T. Sistem Informasi Manajemen Edisi 2. Jakarta: Mitra
Wacana Media; 2013.
16. Peraturan Pemerintah No. 45
Engkoswara, dan Aan Komariah. Administrasi pendiddikan, Bandung:alfabeta. 2012.
Usman, Husain Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2006.

9
10

Anda mungkin juga menyukai