Kelompok
Anggota :
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kkami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Kesehatan
Nasional” dengan tepat waktu.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan
kita semua. Semoga bermanfaat.
Garut,16November 2019
Penyusun
Daftar Isi
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini berdasarkan latar belakang masalah
diatas adalah :
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetehahui apa pengertian sistem informasi kesehatan nasional!
2. Untuk menjelaskan sejarah sistem informasi kesehatan nasional di Indonesia!
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi kesehatan nasional!
4. Untuk menjelaskan perkembangan sistem informasi kesehatan nasional saat sekarang !
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak bisa di
pisahkan dari sistem kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran sistem informasi
kesehatan selalu berkolerasi dan mengikuti perkembangan sistem kesehatan, kemajuan
teknologi informasi (TIK) bahkan mempengaruhi sistem pemerintahan yang berlaku di suatu
negara. Suatu sisyem yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan aoutput
yang baik juga. Sistem informasi kesehatan, merupakan salah satu bebtuk pokok sistem
kesehatan(SKN) yanng dioergunakan sebagai dasar dan acuan dalam bebagai tindakan
pedoman atau penyelengaraan pembangun kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan
Dengan sistem informasi kesehatan yang baik akan membuat masyarakat tidak buta
dengan semua permasalahan kesehatan dan mau membawa keluarga nya berobat dengan
mudah bukan lagi dengan berkolaborasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan untuk
berobat di oelayan kesehatan dan teknologi seharusnya membuat masyarakat dan khususnya
pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistetm
kesehatan informasi indonesia.
Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharusnya nisa di
jadikan bahwa evaluasi dari pertimbangan untuk dapat membuat sistem informasi kesehatan
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan bayaknya referensi yang ada
pada saat ini hingga dijadikan rumusa yang dapat dan membuat sistem nformasi kehehatan
berguna .
https://www.kompasiana.com/asnawiok/54fd1a38a33311111d50f878/sistem-
informasi-kesehatan
Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan
sistem informasi tidak pernah berhenti.
Pelaksanaa SIKNAS di era desentralisasi bukan menjadi lebih baik tetapi malah
berantakan. Hal ini di karenakan belum adanya infrastruktur yang memadai di daerah
juga pencatatan dan pelaporan yang ada ( produk sentralisasi ) banyak overlaps
sehingga di rasakan sebagai beban oleh daerah.
Melihat sistem imformasi kesehatan yang ada di indonesia,maka kita bisa menilai
bahwa penerapannya masih cukup kurang.khusunya umtuk surveilans yang berfungsi
untuk menggambarkan segala situasi yang ada khususnya perkembangan penyakit
sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan setiap individu di dalam populasi
yang ada.perkembangan dan masalah sistem imformasi antara lain :
1. Upaya Kesehatan
Pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan masih belum di dukung oleh data
yang kuat,pengelolaan sistem imformasi kesehatan yang valid yang dapat mendukung
dalam penentuan kebijakan pembangunan kesehatan di berbagai bidang seperti yang
tercantum di bawah ini :
2. perbaikan dan penangulangan gizi masyarakat dengan fokus utama pada ibu hamil
dan anak hingga usia 2 tahun
https://www.kompasiana.com/asnawiok/54fd1a38a33311111d50f878/sistem-
informasi-kesehatan
G. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi
Meskipun pada umumnya, perusahaan pengembang perangkat keras maupun perangkat lunak
tersebut, mecoba menjaga kompatibilitas dengan versi terdahulu, namun kalau dilihat dari sisi
efektivitasnya, maka pemanfaatan infrastruktur tersebut tidak efektif. Hal ini disebabkan
karena feature-feature yang baru tidak termanfaatkan dengan baik. Mengingat perkembangan
teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat, maka para pengguna harus sigap dalam
memanfaatkan dan menggunakan teknologi tersebut.
Arah perkembangan teknologi informasi dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang adalah
sebagai berikut:
Dari sisi pemakai, dikenal istilah end-usercomputing (EUC). EUC adalah pemakai yang
melakukan pengembangan sistem untuk keperluan dirinya sendiri. Mengingat bervariasinya
kemampuan EUC dan sulitnya melakukan pemantauan serta pengendalian terhadap EUC,
maka EUC akan menyebabkan masalah yang serius dalam
pengembangan maupun dalam pemeliharaan sistem informasi. Ancaman yang paling serius
adalah adanya disintegrasi sistem menjadi sistem yang terfragmentasi.
http://blogkesmas.blogspot.com/2011/05/konsep-konsep-pengembangan-sistem.html
Tahun 2007 : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online terintegrasi antara
80% Dinkes Kab/Kota dan 100% Dinkes Provinsi dengan Departemen Kesehatan.
Tahun 2008 : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online terintegrasi anatara 90
% Dinkes Kab/Kota, 100% Dinkes Provinsi, 100% Rumah Sakit Pusat, dan 100% UPT
Pusat dengan Departemen Kesehatan.
Tahun 2009 : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online terintegrasi antara
seluruh Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, Rumah Sakit Pusat, dan UPT Pusat dengan
Departemen Kesehatan
Tahun 2010 Dst : Telah terselenggara jaringan komunikasi data online antara seluruh
Puskesmas, Rumah Sakit, dan Sarana Kesehatan lain, baik milik pemerintah maupun
swasta, Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan UPT Pusat dengan Departemen
Kesehatan
Setelah terselenggaranya jaringan komunikasi tersebut, diharapkan memiliki manfaat yang
optimal. Hal ini akan dapat berjalan dengan adanya peran Pusat dan Daerah untuk
komitmen dalam penyelenggaraannya.
K. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (Berdasarkan
Perodenya)
1.Kelebihan
A.Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
blocks” atau komponen utama dalam Sistem Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
Sistem Kesehatan tersebut ialah :
1. Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
2. Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis, vaksin, dan Teknologi
Kesehatan)
3. Health Workforce (Tenaga Medis)
4. Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)
5. Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)
6. Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)
penyelenggaraan keenam subsitem lain di dalam Sistem Kesehatan Nasional sebagai satu
kesatuan yang terpadu.
C. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para
pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua
jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut
:
1. Mendukung manajemen kesehatan
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti
(evidence-based decision)
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu penilaian transparansi
2.Kekurangan
A.Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara lain :
a. Faktor Pemerintah
b. Fragmentasi
Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau
kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak valid dan
tidak 16ias16ic dengan pusat.
Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu)
Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih dari 300
laporan dan ada 8 macam software RR sehingga beban administrasi dan beban petugas terlalu
tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien, format pencatatan dan pelaporan
masih berbeda-beda dan belum standar secara nasional.
Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau
beberapa masih terfragmentasi).
Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
2. Kemampuan Daerah
Pemanfaatan data dan informasi terkesan hanya kebutuhan pusat, bukanlah kebutuhan
daerah, sehingga munculah anggapan hanya proyek dan ego program masing-masing.Hal ini
karena pemanfaatan data dan informasi secara signifikan tidak dirasakan oleh kabupaten/kota
sebagai pelaksana kebijakan pemerintah pusat.
Selama ini di daerah, pengelola data dan informasi umumnya adalah tenaga yang
merangkap tugas atau jabatan lain. Di beberapa tempat memang dijumpai adanya tenaga
purna waktu.
Kini Departemen Kesehatan telah secara langsung dapat menghubungi 340 (76% dari
440 Kabupaten/Kota) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan 33 (100%) Dinas Kesehatan
Provinsi, melalui jaringan 20ias20ic20 (online). Jaringan ini dimungkinkan karena Depkes
telah memasang perangkat-perangkat, 1 buah PC, 1 buah GSM Modem, 1 buah IP Phone, dan
1 buah printer di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sedangkan bagi Dinas Kesehatan
Provinsi, telah dipasang 5 buah PC, 1 buah Server, 1 buah IP Phone, 1 set peralatan video-
conference, dan 1 buah printer.
Pengembangan jaringan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) online ini
telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KEPMENKES) No. 837 Tahun
2007.Untuk mengatasi kendala di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Depkes telah
meminta kepada Dinas-dinas kesehatan untuk menunjuk/menetapkan 2 orang petugas khusus
Hal yang harus dilakukan oleh daerah dalam menindak lanjuti kebijakan Departemen
Kesehatan adalah dengan membuat Master Plan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional disetiap daerah . Dalam sebuah artikel di blog tanggal 16 Nopember 2006 seorang
pakar jaringan yang juga adalah seorang dosen di S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Gadjah Mada minat Sistem Informasi Kesehatan menjelaskan tentang pentingnya master plan
sistem informasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai konsultan di berbagai perusahaan.
Beliau menemukan banyak perusahaan yang tidak mempunyai master plan sistem informasi
dan langsung mengembangkan sistem informasi dengan bantuan sataf teknologi informasi
(TI) baik
internal maupun dengan bantuan vendor (Eksternal).Hal tersebut menimbulkan adanya sekat-
sekat sistem informasi dalam suatu perusahaan karena masing-masing bagian
mengembangkan sistem informasinya sendiri, dan apabila perusahaan berkembang semakin
besar, maka semakin sulit pula dalam pengintegrasian antar satu sistem, sehingga output yang
didapatkan pun berbeda-beda pula.
Dalam tulisannya beliau menganalogikan pentingnya pembuatan master plan ini
ibarat membangun sebuah rumah, karena sangat riskan apabila membangun sebuah rumah
tanpa adanya gambar rencana pembangunannya. Beliau juga menjelaskan mengenai
pengertian master plan sistem informasi yaitu suatu perencanaan jangka panjang dalam
pengembangan SI di perusahaan tersebut, yang dengan baik 23ias menterjemahkan keinginan
baik dari manajemen (Sistem Owner), pengguna (Sistem User) maupun perubahan –
perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi.
Dalam bukunya World Health Organization (WHO) berjudul “Developing Health
Management Information Sistem : A Practical Guide For Developing Countries”
menyebutkan ada 10 langkah dalam mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan
yaitu :
1. Meninjau kembali sistem yang telah berjalan, dengan prinsip bahwa jangan merubah
sistem yang ada dan bangun kekuatan-kekuatan yang ada serta pelajari kelemahan-
kelemahan dari sistem yang telah ada.
2. Gambarkan kebutuhan- kebutuhan data yang relavan dari unit –unit dalam sistem
kesehatan, dengan prinsip, dengan prinsip tingkatan administrasi yang berbeda dalam
suatu sistem kesehatan mempunyai peran- peran yang berbeda – beda pula, oleh karena itu
keperluan data berbeda – beda pula. Tidak semua data yang dibutuhkan siap dalam
pengumpulan data rutin.Data yang tidak sering dibutuhkan atau diperlukan hanya untuk
bagian dari populasi dapat dihasilkan melalui studi-studi khusus dan survey sampel.
3. Menentukan sebagian besar data yang tepat dan aliran data yang efektif, dengan prinsip
bahwa tidak semua data yang dikumpulkan pada suatu tingkatan tertentu diperlukan dan
disampaikan ke tingkat yang lebih tinggi. Kebanyakan data yang lebih rinci pencariannya
langsung ke sumber data, dan persyaratan pelaporan ke tingkatan yang lebih tinggi
sebaiknya dicari ke tingkatan yang lebih rendah.
4. Melakukan desain pengumpulan data dan perangkat pelaporan, dengan prinsip
kemampuan pengumpul data yang akan ditugaskan dengan mengisi formulir yang harus
dipertimbangkan
dalam mengembangkan pengumpul data. Kebanyakan pengumpulan data yang efektif dan
perangkat pelaporan adalah yang sederhanan dan lebih singkat.
5. Mengembangkan prosedur dan mekanisme untuk pengolahan data, dengan prinsip bahwa
arah data sistem informasi manajemen kesehatan adalah prosesnya sebaiknya konsisten
dengan sasaran untuk pengumpulan data dan perencanaan untuk analisis data erta
pemanfaatannya.
6. Mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan untuk penyedia data dan
pengguna data, dengan prinsip program-program pelatihan dirancang sesuai dengan
kebutuhan dan tingkatan kelompok yang akan dilatih.
7. Melakukan pre test dan jika diperlukan melakukan perancangan ulang sistem untuk
pengumpulan data, aliran data, proses dan pemanfaatan data, dengan prinsip sebelum
sistem diuji sistem harus menggambarkan kondisi yang nyata dan umum selama
pelaksanaannya.
8. Melakukan monitoring dan evaluasi sistem yang ada, dengan prinsip bahwa hasil akhir
dari monitoring dan evaluasi tidak bersifat menghukum atau mencari-cari kesalahan, dan
lebih mencari hal-hal yang positif yang dapat membuat sistem bekerja, serta
mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab masalah sebagai dasar untuk meningkatkan
sistem.
9. Mengembangkan penyebaran data yang efektif dan mekanisme umpan balik, dengan
prinsip bahwa suatu cara yang efektif untuk memberikan motivasi kepada penghasil data
agar terus menerus menyediakan data adalah dengan memberikan feedback yang positif
dan negative mengenai keadaan data yang mereka berikan.
10. Meningkatkan sistem informasi manajemen kesehatan, dengan prinsip bahwa
pengembangan sistem informasi kesehatan adalah selalu berusaha memberikan kemajuan.,
hal ini merupakan suatu usaha yang dinamis di mana para manajer dan para pekerja
berusaha memberikan kemajuan terus menerus.
https://www.academia.edu/19639255/TUGAS_MAKALAH_sik?auto=download
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Sudah selayaknya dimanfaatkan dengan maksimal apa yang dilakukan oleh Depkes
dengan menyediakan jaringan beserta kelengakapannya kepada Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kab/Kota di seluruh Indonesia. Banyak manfaat yang bisa diraih dengan adanya
fasilitas tersebut. Komunikasi dan informasi yang makin intensif dan lancar tentunya
antara Depkes Pusat dengan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kab/kota, juga antar Dinas
Kesehatan di seluruh Indonesia. Mari manfaatkan semua fasilitas itu dengan harapan akan
dapat meningkatkan jaringan dan komunikasi data terintegrasi di bidang kesehatan.
2. Perlunya dilakukan kajian mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
sistem informasi kesehatan
3. Lebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah, maka sebaiknya sistem
informasi yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah
Daftar Pustaka
1.https://www.kompasiana.com/asnawiok/54fd1a38a33311111d50f878/sistem
-informasi-kesehatan
2.https://www.kompasiana.com/asnawiok/54fd1a38a33311111d50f878/sistem
-informasi-kesehatan
3. http://blogkesmas.blogspot.com/2011/05/konsep-konsep-pengembangan-
sistem.html
4.https://www.academia.edu/19639255/TUGAS_MAKALAH_sik?auto=down
load