Anda di halaman 1dari 15

INFORMASI & TEKNOLOGI KEPERAWATAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PUSKESMAS

Dosen Pembimbing

Anindiathy,HR, S.Kep,Ns

Disusun Oleh: (kelompok 1)


Asni

(09.14.01

Laenre
Hasnah

3)
(09.14.02

Nurhidaya

2)
(09.14.03

h
Nursal

2)
(09.14.08
0)

AKADEMI KEPERAWATAN PUTRA PERTIWI


WATANSOPPENG

2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT oleh karena atas
limpahan berkah, rahmat dan hidayahnya kelompok kami mampu
menyelesaikan

makalah

yang

berjudul

SITEM

INFORMASI

MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) dengan lancar. Makalah ini


disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Informasi & Teknologi
Keperawatan.
Makalah ini kami buat tentunya ada berbagai macam rintangan
yang kami lalui dan membutuhkan pengorbanan. Namun, dengan
penuh kesabaran dan berkat pertolongan Allah SWT, alhamdulillah
makalah ini dapat kami rampungkan.
Makalah ini dibuat berdasrkan observasi melalui internet yang
berhubungan dengan judul makalah ini. Kami sangat berterima kasih
kepada seseorang yang telah membuat blog tentang SIMPUS dan
mensharenya ke google.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, namun kami telah menyajikan yang terbaik untuk
para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai
informasi dan wawasan yang lebih kepada pembaca. Kami sangat
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Terima Kasih.

Soppeng, 3 November
2016
Tim Penyusun,
Kelompok 1

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................1
C. TUJUAN......................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian SIMPUS ...................................................................3
B. Kendala-kendala dalam SIMPUS................................................5
C. Penanggulangan kendala-kendala pada SIMPUS .....................6
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN..............................................................................8
B. SARAN.......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum,
dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang
akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanan

puskesmas

kepada

para

pengguna

(pasien)

dan

lingkungan terkait. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas,


tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi
dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di
puskemas turut menentukan kecepatan arus informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan puskesmas.
Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola datadata kunjungan pasien, data-data arus obat, dan juga membuat
pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual. Selain
membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan
data juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan
sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai
komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja
sampai sekarang belum banyak program komputer yang secara
khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas. Maka dri itu
muncullah sebuah sistem yang merubah kesulitan tersebut yang
disebut SIMPUS.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian SIMPUS
2. Apa saja kendala-kendala dalam SIMPUS

3. Bagaimana penanggulangan kendala-kendala pada SIMPUS


C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian SIMPUS
2. Mengetahui pendala-kendala dalam SIMPUS
3. Mengetahui penanggulangan kendala-kendala pada SIMPUS

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SIMPUS
Sistem Informasi Kesehatan merupakan gabungan perangkat
dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi
(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik
informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam
perencanaan,

pelaksanaan

kesehatan.

Informasi

pembuatan

program

dan

kesehatan
kesehatan

pemantauan
selalu
mulai

kinerja

sistem

diperlukan

dalam

dari

analisis

situasi,

penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan


program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit
pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan
Kabupaten

atau

Kota

yang

mempunyai

tugas

memberikan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan


promotif,

preventif,

kuratif,

dan

rehabilitatif

pada

wilayah

kerjanya. Selain itu, juga mempunyai kewajiban administrasi


untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien.
SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan
didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen puskesmas. Dalam implementasinya, Digital
Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS
Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS
adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat

diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan
aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah
bersama-sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan
yang ada di puskesmas.
Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh kegiatan
Puskesmas

mulai

registrasi,

tindakan

medis/pengobatan,

farmasi/apotik, serta manajemen terhubung menjadi satu dengan


sitem real online (up to date). Setiap saat manajemen atau pihak
yang berkepentingan dapat memonitor perkembangannya.
Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem
informasi Manajemen Puskesmas

yang terintegrasi, disamping

keuntungan lain seperti:


1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain:
1. Menggunakan

Sistem

Operasi

Windows,

menampilkan

tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk proses


keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses
dengan menggunakan mouse.
2. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan
akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih
mempermudah

dalam

proses

pencarian

data

pasien

tertentu.
3. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu
registrasi

pasien.

dikembangkan

Desain

dengan

masukkan

mengacu

pada

data

yang

pengalaman

di

puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat


proses entri harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh
waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data
pasien.
4. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta
membuat pelaporan LB1 (laporan bulanan penyakit) dan
LPLPO (laporan pemakaian dan lembar permintaan obat)
dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan, dari data harian, periode harian,
mingguan, bulanan atau tahunan.
5. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit
dengan cepat.
6. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun
secara grafik dengan cepat.
7. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan
dengan cepat dan mudah, sesuai dengan kriteria yang
diinginkan.
B. Kendala-kendala dalam SIMPUS
Berbagai kendala dalam

implementasi

SIMPUS

ataupun

program aplikasi yang sudah pernah dialami di berbagai daerah


ikut menjadi masukkan untuk menentukan model pengembangan
SIMPUS. Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di
puskesmas antara lain :
1. Kendala di bidang Infrastruktur
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua
komputer, dan biasanya untuk pemakaian sehari-hari di
puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak

pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer.


Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti mesin ketik
semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga
sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu
sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga
pengoperasian

komputer

menjadi

terganggu.

Dari

segi

keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman,


sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.
2. Kendala di bidang Manajemen
Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau
petugas atau bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang
data/komputerisasi.

Hal

ini

dapat

dijumpai

dari

tingkat

puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.


Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk
menentukan siapa yang bertanggung jawab atas data-data
yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan
data, maupun dari segi koordinasi antar bagian.
3. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di
puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal
dalam

mengoperasikan

komputer.

Biasanya

kemampuan

operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga


tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh
staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.
C. Penanggulangan kendala-kendala pada SIMPUS

1. Pelatihan petugas SIMPUS. Dalam proses masukkan data,


tentunya

dibutuhkan

petugas

khusus

yang

benar-benar

menguasai program SIMPUS. Untuk itu perlu minimal 2 orang


dari tiap puskesmas yang harus di beri pelatihan untuk awal
pelaksanaan implementasi SIMPUS. Setelah beberapa saat di
implementasikan, maka diharapkan staf-staf puskesmas dapat
belajar dari petugas yang sudah menguasai.
2. Pembentukan team informasi baik tingkat puskesmas atau
tingkat dinas kesehatan. Team untuk tingkat puskesmas dapat
terdiri dari seorang penanggung jawab program, disertai
beberapa operator.
3. Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelenggara
pelayanan kesehatan. Karena sering adanya registrasi yang
selalu berlangsung tanpa adanya waktu untuk merangkap jadi
satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya
dan

membuat

program

kacau

sehinga

perlu

adanya

penggunaan waktu yang seefisien mungkin.


4. Peletakan petugas-petugas khusus dalam setiap hal. Hal ini
berguna memperkecil masalah pelaporan berkas tentang
kesehatan di pukesmas dan daftar kunjungan pasien.
5. Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap
puskesmas
dikarenakan

yang

ada

disekeliling

memecahkan

masalah

masyarakat.
yang

Hal

dialami

ini
oleh

puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada


dapat dirasakan dan membuat kesehatan masyarakat semakin
meningkat.

6. Penanganan untuk masalah sering dilakukannya pemadaman


listrik yaitu sebaiknya tiap-tiap puskesmas menyediakan mesin
genset listrik, sehingga pada saat terjadi pemadaman listrik
secara tiba-tiba mesin genset pun dapat dimanfaatkan untuk
keperluan listrik di puskesmas.
7. Untuk segi keamanan puskesmas, bisa dilakukan dengan
pemasangan cctv pada setiap sudut bangunan/ruangan dan
melakukan

kerjasama

dengan

pihak

keamanan

untuk

melakukan patroli malam.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk
memperbantukan tugas suatu penyelenggara kenyamanan yaitu
kedokteran kepada para pasien yang ingin berobat ke suatu
organisasi yaitu organisasi puskesmas.
Simpus merupakan sebagian dan
informasi Manajemen Puskesmas

kemampuan

sistem

yang terintegrasi, disamping

keuntungan lain seperti:


1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
B. Saran
Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi
publik dengan instansi pemerintah dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang
mengakibatkan suatu negara kurang atau tidak dapat maju-maju yang berakibat
juga bagi faktor-faktor lain.

DAFTAR PUSTAKA
http://publichealthpromosion.blogspot.co.id/2016/05/makalah-sistem-informasipuskesmas.html
http://belaum.blogspot.co.id/2015/11/simpus-sistem-informasimanajemen.html
https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sistem-informasimanajemen-puskesmas-simpus/

10

Anda mungkin juga menyukai