Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE SIK DI PUSKESMAS

Sub Tema
1. Pengertian SIK
2. Pengelolaan SIK
3. Pelaporan SIK
4. Penerapan SIK di layanan Puskesmas

Disusun Oleh :

Feby Indri Vionita Ellu SA22013


Felni Yuyun SA22014
Frensy C Mahile SA22015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALA KESELAMATAN PALU


PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI KESEHATAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang
berjudul “METODE SIK DI PUSKESMA”
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Palu, 25 Agustus 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.........................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah........................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

Bab II Pembahasan.........................................................................................3

A. Pengertian SIK.............................................................................................3

B. Pengelolaan SIK...........................................................................................4

C. Pelaporan SIK..............................................................................................5

D. Penerapan SIK di layanan Puskesmas.........................................................6

Bab III Penutup..............................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

B. Saran.............................................................................................................8

Daftar Pustaka................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan institusi dimana fungsi utamaya adalah memberikan
pelayanan kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitasi Maka dengan itu Puskesmas merupakan peran yang paling strategis
dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang lebih dikenal dengan sebutan Puskesmas
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit organisasi di lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang melaksanakan tugas teknis operasional dan
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang
cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi
yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi
sistem yang terkomputerisasi. Sistem informasi kesehatan merupakan suatu
pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis
dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. SIK yang selama
ini telah dikembangkan, (meskipun masih terfragmentasi) secara Nasional tidak
berfungsi, alur laporan dari pelayanan kesehatan ke jenjang administrasi
kabupaten/kota hingga ke pusat banyak yang terhambat. SIK membantu dalam
proses pengambilan keputusan untuk (a) pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-
hari, (b) intervensi cepat dalam penanggulangan masalah kesehatan, dan (c) untuk
mendukung manajemen kesehatan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat
terutama dalam penyusunan rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. SIK yang baik adalah sistem informasi yang mampu menghasilkan
data/informasi yang akurat dan tepat waktuSIK telah digunakan untuk mendukung
kegiatan pelayanan kesehatan sehari-hari yang dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama dalam penanganan pasien
dan intervensi penanggulangan masalah kesehatan.

iv
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SIK?
2. Bagaimana cara pengelolaan SIK?
3. Bagaimana cara pelaporan SIK?
4. Bagaimana cara penerapan SIK di layanan Puskesmas?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami apa yang di maksud dengan SIK?
2. Mahasiswa mampu memahami bagaimana cara pengelolaan SIK?
3. Mahasiswa mampu memahami bagaiman cara pelaporan SIK?
4. Mahasiswa mampu memahami bagaimana cara penerapan SIK di
layanan Puskesmas?

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SIK
Sistem informasi kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data
sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan
tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem
kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program
keschtan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif
solusi. pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga evaluasi.
Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Sistem informasi puskesmas (Simpus) yaitu seluruh
kegiatan puskesmas mulai dari registrasi, tindakan medis atau pengobatan, farmasi
atau apotik, serta manajemen terhubung menjadi satu dengan sistem real online
(up to date). Setiap saat manajemen atau pihak yang berkepentingan dapat
memonitor perkembangannya,
Simpus merupakan sebagian kemampuan sistem informasi manajemen
puskesmas yang terintegrasi disamping keuntungan lain seperti:
1. Pencatatan medical record
2. Kecepatan pelayanan administrasi
3. Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam puskesmas
keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada. Perencanaan suatu sistem
informasi puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni
informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen puskesmas yang
bersangkutan. Secara agris besar struktur manajemen puskesmas dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian
struktural lebihg berhubungan dengann penanganan aspek administratif dan
puskesmas yang bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan

vi
aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada
pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan
sistem informasi puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap
transmisi data maupun keamana terhadap isi informasi atau information content.
Salah satu bagian yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah
keamanan sistem informasi di puskesmas adalah bagian pelayanan di BP. Data-
data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil
pemeriksaan dan data diagnosis,dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-
hal yang berhubungan dengan pasien.

B. Pengelolaan SIK
Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di puskesmas melibatkan
beberapa aspek penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam
pengelolaan data, informasi, dan pelayanan kesehatan di puskesmas. Beberapa
aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan SIK di puskesmas antara lain
adalah:
1. Penyusunan Kebijakan: Penting untuk memiliki kebijakan yang jelas
terkait pengelolaan SIK di puskesmas. Kebijakan ini harus mencakup hal-
hal seperti tujuan penggunaan SIK, prosedur pengelolaan data, keamanan
data, dan tanggung jawab pengguna SIK.
2. Infrastruktur Teknologi: Puskesmas perlu menyediakan infrastruktur
teknologi yang memadai seperti komputer, jaringan internet, server, dan
perangkat lunak SIK. Infrastruktur ini harus diperbarui secara berkala
untuk menjaga kehandalan dan kecepatan pengolahan data.
3. Pelatihan dan Pendampingan: Tenaga kesehatan yang bertugas di
puskesmas perlu mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam
penggunaan SIK. Mereka harus memahami tata cara menginput data,
melakukan pengolahan data, dan memanfaatkan informasi yang dihasilkan
dari SIK.
4. Pengumpulan dan Pengolahan Data: Puskesmas perlu memiliki prosedur
pengumpulan data yang teratur dan akurat. Data yang terkumpul kemudian

vii
diolah menggunakan perangkat lunak SIK untuk menghasilkan informasi
yang berguna seperti laporan kegiatan, statistik kesehatan, dan rekapitulasi
data pasien.
5. Pengamanan Data: Data yang terkumpul di dalam SIK puskesmas harus
dilindungi secara aman. Hal ini meliputi tindakan seperti penggunaan kata
sandi, hak akses terbatas, enkripsi data, dan cadangan data secara berkala.
6. Ketersediaan Informasi: Informasi yang dihasilkan dari SIK puskesmas
haruslah tersedia dan mudah diakses oleh pengguna yang berwenang.
Informasi ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, monitoring
dan evaluasi, serta pelaporan.
7. Evaluasi dan Peningkatan: Puskesmas perlu melakukan evaluasi secara
rutin terhadap penggunaan SIK. Evaluasi ini dilakukan untuk
mengevaluasi keberhasilan sistem SIK, mendeteksi masalah, dan
mengidentifikasi area perbaikan yang perlu dilakukan.
Pengelolaan SIK di puskesmas merupakan hal yang kompleks dan
membutuhkan perhatian yang serius untuk memastikan pengelolaan data dan
informasi kesehatan yang berkualitas. Dengan pengelolaan SIK yang baik,
diharapkan puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efektif
dan efisien kepada masyarakat.

C. Pelaporan SIK
Dalam pelaksanaannya Puskesmas di Indonesia sudah menganut sistem
informasi kesehatan yang di canangkan pemerintah Sistem informasi kesehatan
yang dianut puskesmas pada saat ini masih di dominasi oleh SP2TP. seperti
diketahui bahwa puskesmas adalah ujung tombak pemerintah dalam upaya
pelayanan kesehatan di masyarakat. Sesuai dengan KEPMENKES RI No 128
tahun 2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat nahwa puskesmas
di definisikan sebagai unit pelaksana teknis di kabupaten/kota yang
bertanggungjawab melaksanakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.
Proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian yang dilakukan Puskesmas
terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan baik rencana upaya wajib
maupun pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di

viii
wilayahnya. Salah satu bentuk pemantauan adalah dengan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
SIMPUS merupakan pilihan bagi daerah dalam pengembangan sistem
informasi kesehatan yang lebih cepat dan akurat. Pada potensi yang dimilikinya
sebenamya SIMPUS dapat menggantikan sistem pencatatan dan pelaporan
terpadu puskesmas (SP2TP), Karena SIMPUS merupakan hasil dari pengolahan
berbagai sumber informasi seperti SP2TP, survei lapangan, laporan lintas sector,
dan laporan sarana kesehatan swasta. Seiring kemajuan tekhnologi SIMPUS pun
dikembangkan melalui sistem komputerisasi dalam suatu software yang bekerja
dalam sebuah sistem operasi. Tetapi kendalanya SIMPUS masih belum berjalan
secara optimal di daerah.

D. Penerapan SIK di layanan Puskesmas


Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dapat diterapkan di layanan puskesmas
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan. Berikut adalah
beberapa penerapan SIK di layanan puskesmas:
1. Pendaftaran online: SIK dapat digunakan untuk melakukan pendaftaran
online pasien. Hal ini memungkinkan pasien untuk membuat janji temu
secara online tanpa harus datang ke puskesmas. SIK akan mencatat data
pasien, membagikan nomor antrian, serta memberikan informasi penting
tentang klinik atau dokter yang akan dikunjungi.
2. Manajemen rekam medis: Dengan SIK, puskesmas dapat menyimpan dan
mengelola data rekam medis secara elektronik. Ini memungkinkan petugas
kesehatan untuk melihat riwayat penyakit pasien dan memantau
perkembangan mereka dari waktu ke waktu. Puskesmas juga dapat dengan
mudah berbagi informasi rekam medis antara dokter, perawat, dan petugas
lainnya dengan cepat dan aman.
3. Pengelolaan persediaan obat: SIK dapat membantu mengelola persediaan
obat di puskesmas. Sistem dapat memberikan peringatan ketika stok obat
hampir habis atau tanggal kadaluwarsa. Ini akan memastikan bahwa
puskesmas memiliki persediaan obat yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan menghindari kekurangan atau pemborosan.

ix
4. Pelaporan dan analisis data: Dengan SIK, puskesmas dapat menghasilkan
laporan data kesehatan, seperti jumlah kunjungan pasien, diagnosis
penyakit yang paling umum, atau tingkat kepatuhan pasien terhadap
pengobatan. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren
kesehatan di wilayah tersebut, mengambil keputusan berbasis bukti, dan
merencanakan intervensi atau program kesehatan yang lebih efektif.
5. Konsultasi jarak jauh: Dalam situasi pandemi seperti saat ini, penerapan
SIK dapat memungkinkan konsultasi jarak jauh antara pasien dan dokter.
Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter melalui video call atau aplikasi
telemedicine yang terintegrasi dalam SIK. Ini memungkinkan pasien untuk
mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus datang ke puskesmas dan
mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Penerapan SIK di layanan puskesmas ini akan membantu meningkatkan
aksesibilitas pelayanan kesehatan, efisiensi proses administratif, dan mutu
pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan bertujuan untuk memeberikan pelayanan kepada
masyarakat melalui system informasi yang terintegrasi di semua unit pelayanan
puskesmas sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses pada pelayanan,
mempermudah akses data sehingga menjadi lebih baik. Manfaatnya, dapat
menyajikan informasi secara cepat, tepat, dan dapat dipercaya sehingga informasi
yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, baik untuk
manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis berharap dapat untuk pengetahuan bagi
pembaca pada umunya dan bagi penulis sendiri khususnya mengenai sistem
informasi kesehatan puskesmas. Dengan adanya simpus diharapkan semua data
bisa terekap serta dapat dipertanggung jawabkan dengan benar. Demikian
penulisan sistem informasi kesehatan puskesmas semoga dapat memberikan
wawasan bagi penulis serta lebih dapat memahami tentang sistem informasi
kesehatan yang ada.

xi
DAFTAR ISI
(Tyas & Negara, 2022)Driyah, S., Herawati, M. H., Holly, M., & Kesehatan, P.
(2019). Evaluasi Sistem Informasi Jaminan Kesehatan Nasional (SIK-JKN)
di Puskesmas: Sub Study Tematik Risfaskes 2019. Rifaskes, 341–353.
Services, H. (n.d.). Penerapan Teknologi Web Service Untuk Integrasi Layanan
Puskesmas dan Rumah Sakit. 64–77.
Shofwan, I., Witcahyo, E., & Herawati, Y. T. (2017). Analisis Kesiapan
Pengguna dan Pengaruhnya terhadap Penerimaan SIK Lumajang sebagai
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Analysis of User Readiness and Its
Influence on Acceptance of SIK Lumajang as Puskesmas Management
Information System.
Tyas, Z. A., & Negara, W. N. (2022). Literatur review : implementasi sistem
informasi kesehatan puskesmas di berbagai daerah. Journal of
Technopreneurship and Information System, 5(1), 21–24.

xii

Anda mungkin juga menyukai