MAKALAH
DISUSUN OLEH :
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikannya makalah yang berjudul “Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna tugas memenuhi pada Mata Kuliah Evidence based dalam
practice kebidanan .Selain itu,kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Enyk Yunanto
SST., MPH selaku dosen mata kuliah. Karena tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkanterima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………..4
B. Rumusan masalah……………………………………………………………….5
C. Tujuan…………………………………………………………………………...5
D. Manfaat …………………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem informasi adalah cara bagi organisasi untuk membantu mengatur dan
menganalisa data menjadi informasi bermanfaat yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan. Saat ini, sistem informasi di suatu perusahaan atau organisasi
terus berkembang. Jika dulu sistem informasi masih sistem tradisional, sekarang sudah
terkomputerisasi untuk menjalankan semua proses bisnis yang terjadi dan menggunakan
komputer untuk membantu implementasinya. Dengan berkembangnya sistem informasi,
setiap perusahaan atau organisasi berusaha menciptakan sistem informasi yang
bermanfaat untuk proses bisnisnya (1). Dalam proses pelaksanaan rencana pembangunan
kesehatan di daerah, Puskesmas sebagai pelaksana kesehatan di tingkat terendah perlu
dikelola secara efektif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
rencana pelaksanaannya. Pengelolaan yang efektif dan efisien dalam kebutuhan
ketersediaan informasi terkait Puskesmas, disediakanlah suatu sistem informasi
manajemen yang berbasis layanan Puskesmas. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan
mengeluarkan Kebijakan Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/II/2004 menyebutkan
bahwa azas penyelenggaraan Puskesmas mengupayakan untuk melaksanakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Sistem informasi manajemen Puskesmas merupakan suatu sistem informasi yang
dapat memproses pengumpulan dan pengolahan data, yang dapat dianalisa menjadi
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan pelayanan
Puskesmas. Puskesmas memperoleh data dari pelayanan medis yang dilakukan oleh
Puskesmas Utama, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Posyandu (3). Dalam
melaksanakan Sistem Informasi Manajemen dalam pelayanan Puskesmas, diharapkan
dapat meningkatkan dan mempercepat pelayanan, serta memperoleh data dan informasi
yang akurat. Harapannya Sistem Informasi Manamejem di Puskesmas dapat
meningkatkan pengolahan terkait data dan informasi Puskesmas dengan lebih efektif dan
efisien .
4
Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia, pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan telah mengembangkan sistem informasi kesehatan berjenjang
atau bertahap. Sistem Informasi Kesehatan Nasional ini nanti akan digunakan untuk
memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambil keputusan dalam melaksanakan
rencana kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem informasi Kesehatan di Puskesmas?
2. Bagaimana Ruang Lingkup SIK di Puskesmas?
3. Bagaimana Pengaplikasian SIK di Puskesmas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
2. Untuk mengetahui bagaimana Ruang Lingkup SIK di Puskesmas
3. Untuk mengetahui bagaiamana Pengaplikasian SIK di Puskesmas
D. Manfaat
1. Mengetahui sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
2. Mengetahui bagaimana Ruang Lingkup SIK di Puskesmas
3. Mengetahui bagaiamana Pengaplikasian SIK di Puskesmas
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Puskesmas yang bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan
aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada
pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem
informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data
maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian
yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi
di Puskeswmas adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa
terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis,
dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
privasi pasien.
1. Merencanakan dan
mengevaluasi kegiatan di unit
TU
2. Mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di unit
2 Koordinator Unit Tata
TU
3. Menggantikan tugas Kepala
Usaha
Puskesmas bila Kepala
Puskesmas berhalangan hadir
4.
7
1. Melakukan perencanaan
Keuangan
2. Merealisasikan Keuangan
3. Membuat
pembukuan/penutupan kas.
4. Mengambil gaji dan dana
operasional serta yang
berkaitan dengan
3 Keuangan
kesejahteraan pegawai
5. Pencatatan dan Pelaporan
6. Membuat petikan daftar gaji
7. Menerima setoran dari
masing-masing unit pelayanan
8. Mengkoordinir bendahara-
bendahara di Puskesmas
9. Melakukan setoran perda ke
kas daerah
1. Membuatlaporan
kepegawaian (Absensi,
bezzeting, DUK,
lap.triwulan,
tahunan ,dsb.)
2. Mengetik DP 3 yang
sudah di isi nilai oleh
Atasan Langsung
5 Kepegawaian
3. Mendata dan
mengarsipkan file
8
pegawai.
4. Mengusulkan cuti dan
kenaikan pangkat
5. Mengusulkan tunjangan
pegawai ( Penyesuaian
Fungsional, Baju, Sepatu
dan lain-lain)
9
untuk selanjutnya diserahkan
kepada koord. data &
informasi serta koordinasi
program terkait
4. Mengarsipkan hasil kegiatan
10
3.Penyuluhan kesehatan secara
intensif
4.Pencatatan dan pelaporan
Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang
sebenarnya di lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan
data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan
keputusan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara, yaitu:
1. metode rutin
2. metode non-rutin.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari
fasilitas kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik
pasien/klien baik yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang
dilayani di luar gedung fasilitas pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara rutin
umumnya dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan tetapi pengumpulan data secara
rutin juga dapat dilakukan oleh masyarakat (kader kesehatan). Bentuk lain dari
11
pengumpulan data secara rutin adalah registrasi vital. Adapun pengumpulan data
secara non-rutin umumnya dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi cepat
(kuantitatif atau kualitatif), dan studi-studi khusus/penelitian.
12
Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas
Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk
memberikan wadah bagi Puskesmas untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-
masing yang tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara komprehensif (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip strategi
pengembangan Puskesmas.
Indikator kinerja puskesmas
1. Kondisi bangunan Puskesmas
2. Ketersediaan listrik 24 jam
3. Alat kesehatan sesuai standar
4. Kecukupan sarana komunikasi
5. Pelaksanaan perencanaan
6. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Pilihan
7. Pertemuan berkala lintas sektor
8. Persentase Penduduk miskin ditangani
9. Cakupan Desa siaga aktif
10. Ketersediaan dan kecukupan air bersih
11. Kecukupan tenaga kesehatan
12. Ketersediaan obat sesuai standar
13. Ketersediaan sarana Transportasi
14. Kecukupan dana operasional
15. Pelaksanaan upaya kesehatan wajib
16. Rujukan medis dan kesmas
17. Pelaksaan diskusi kasus(audit kasus)
18. Presentase penduduk ditangani
19. Presentase kemandirian posyandu
13
E. Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Wonasa
Sistem Informasi Kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Wonasa mengacu
pada strategi pengembangan atau indikator-indikator pelaksanaan pelayaan
Puskesmas yang secara luas memberikan wadah bagi Puskesmas Wonasa untuk
mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing yang tujuannya adalah
peningkatan mutu layanan secara komprehensif di bidang promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
Alur pelayanan kesehatan yang di terapkan Puskesmas Wonasa yaitu mulai dari
pelayanan utama di loket pendaftaran, kemudian pasien diarahakan sesuai dengan keluhan
mereka masing-masing terhadap penyakit kemudian menuju ke bagian-bagian pelayanan
kesehatan yang telah disediakan Puskesmas. Baik itu pelayanan kesehatan ibu dan anak,
pelayanan masalah kesehatan gizi, pelayanan keluarga berencana dan sebagainya. Dengan
pembagian pelayanan kesehatan ini, akan mempermudah para pelaksana layanan kesehatan
untuk melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Kasus penyakit-penyakit yang sering di dapati oleh puskesmas Wonasa ialah sebagai
berikut:
1. Commond cold atau selesma (iritasi hidung) adalah penyakit infeksi catarrhal dari
saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh virus selesma yang terjadi
pada anak-anak yang berusia lebih dari 3 tahun dan jarang pada orang dewasa.
14
2. Essential (primary) hypertension atau tekanan darah tinggi.
3. Cough atau batuk
4. Dermatitis unspecified atau penyakit kulit yang memiliki banyak penyebab dan
terjadi dalam berbagai bentuk
5. Acute upper respiratory atau (ISPA) infeksi saluran pernafasan akut.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesesuaian antara penerapan teknologi dengan organisasi terlihat dari adanya
alokasi dana untuk pemeliharaan dan pelaksanaan sistem baik di Dinas Kesehatan
maupun Puskesmas dan komunikasi serta koordinasi yang baik antar organisasi pengguna
sistem informasi di puskesmas. Dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang
Pariaman belum sesuai dengan harapan Puskesmas. Kualitas informasi yang dihasilkan
sistem belum bisa dimanfaatkan oleh organisasi saat ini karena belum sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan pengisian yang belum lengkap. Pengisian yang belum lengkap
ini juga disebabkan oleh tidak adanya SOP khusus tentang penerapan sistem informasi
yang bisa menuntun dan meminimalisir kesalahan di Puskesmas. Kualitas pelayanan oleh
vendor juga masih jauh dari harapan karena layanan hanya cepat pada awal penerapan
sementara tidak ada kepastian untuk update dan upgrade sistem.
B. Saran
Peningkatan komitmen petugas dalam penerapan sistem informasi manajemen pasien
on line seperti penginputan data agar output system bisa digunakan dalan
pengambilan keputusan dan proses perencanaan puskesmas.
16
DAFTAR PUSTAKA
17