Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SIM PUSKESMAS

OLEH :
NAMA KELOMPOK

I MADE ADITYA DWI ARTAWAN (P07120219055)


I GUSTI NGURAH AGUNG ARI KEPAKISAN (P07120219059)
I GEDE MADE KRISNA DWIPAYANA (P07120219064)

KELAS: 2B/ S.Tr keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “SIMPUS (sistem
informasi puskesmas) “, dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan
yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun,berkat dukungan dan bantuan
teman-teman,kami bisa menyelesaikan makalah  ini. Dengan adanya makalah ini di harapkan
dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para
pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini,
di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

\
DAFTAR ISI

Kata pengantar...............................................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................
Latar belakang...............................................................................................................
Rumusan masalah.........................................................................................................
Tujuan penulisan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

Pengertian simpus........................................................................................................
Tujuan simpus............................................................................................................
Manfaat simpus..........................................................................................................
Upaya pencegahan kesalahan simpus...........................................................................
Sumber data simpus...................................................................................................
Pelaporan & pencatatan simpus.....................................................................................
Pengembangan indikator................................................................................................
Spesifikasi simpus.........................................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................


Kesimpulan..................................................................................................................
Saran...........................................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................
BAB 1

A.    Latar Belakang
Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa
kesehatan masyarakat. Pada zaman sekarang telah banyak di bangun Rumah Sakit akan tetapi
di daerah pelosok atau desa yang ada masih Puskesmas yang berfungsi sebagai usaha
preventif (pencegahan) dan operatif (penanggulangan) terhadap upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Semakin banyak Rumah Sakit dan Puskesmas yang dibangun maka sangatlah
penting jika pihak Puskesmas berfikiran untuk meningkatkan mutu dari Puskesmas tersebut.
Untuk menunjang peningkatan mutu Badan usaha sosial seperti Puskesmas yang melayani
masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena
pelayanan yang diberikan di Puskesmas juga harus cepat. Misalnya, mengatasi sistem
informasi manajemen pada pendaftaran pasien yang selama ini digunakan. Penyelenggaraan
upaya pelayanan kesehatan secara paripurna dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan pokok di
dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
meliputi pengobatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), kesehatan
gigi dan laboratorium. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas
meliputi pemberantasan penyakit menular, gizi, kesehatan ibu dan anak, imunisasi,
penyuluhan kesehatan masyarakat, dan kesehatan usia lanjut. Sebagai tindak lanjut
mengembangkan sarana pelayanan pendaftaran pasien di instansi jasa khususnya Puskesmas,
perlu diadakan pengolahan sistem informasi manajemen yang memadai. Oleh sebab itu,
untuk mengatasi masalah yang ada di Puskesmas  dapat dilakukan dengan cara membuat
sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi tersebut berupa “Sistem
Informasi Kesehatan Puskesmas“.

B.     Rumusan Masalah
1.      apa pengertian dari sistem informasi puskesmas?
2.      bagaimana ruang lingkup kajian sistem informasi puskesmas?
3.      apa manfaat dari simpus?
4.      bagaimana cara pencegahan kesalahan dalam simpus?
5.      bagaimana sumber data sistem informasi puskesmas?
6.      Bagaimana pencatatan dan pelaporan kegiatan sistem informasi Puskesmas?
7.      Bagaimana pengembangan indikator sistem informasi Puskesmas?
8.      Apa saja spesifikasi sistem informasi puskesmas?

C.    Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian sistem informasi puskesmas.
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi puskesmas.
3.      Untuk mengetahui manfaat dari simpus.
4.      Untuk mengetahui bagaimana pencegahan kesalahan dalam sistem informasi puskesmas.
5.      Untuk mengetahui sumber data sistem informasi puskesmas.
6.      Untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan sistem informasi puskesmas.
7.      Untuk mengetahui pengembangan indikator sistem informasi puskesmas.
8.      Untuk mengetahui spesifikasi sistem informasi puskesmas?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Informasi Puskesmas


Sistem Informasi Kesehatan merupakan  gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian
umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan
dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas,
pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga
proses evaluasi.
Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan
masyarakat.
Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi,
tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik,  serta menejemen terhubung menjadi satu dengan
sitem real online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat
memonitor perkembangannya.
Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas  yang
terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
1.      Pencatatan medical record
2.      Kecepatan pelayanan administrasi
3.      Pembuatan laporan data penyakit  secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan
teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang ada.
Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua
faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang
bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih
berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas  yang bersangkutan
seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih
terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi
Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun
keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat
memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di Puskeswmas 
adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data
utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.
B.     Tujuan SIMPUS
1)      Tujuan Umum
      Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya
guna, melalui pemanfaatan secara optimal data sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas (SP2TP)  maupun  informasi lainnya yang menunjang kegiatan pelayanan.
2)      Tujuan Khusus
a)      Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan pelaksanaan
kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
b)     Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas
c)      Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas.
b.        Penyelenggaraan SIMPUS
1)   Sumber Informasi
a)      Kartu pelayanan pasien, Kartu kesehatan keluarga, Registrasi kunjungan, Laporan
kejadian luar biasa (KLB)
b)      Data informasi kependudukan, hasil kegiatan lintas sektoral lainnya (BKKBN,
Depdiknas)
2)   Mekanisme Penyajian
a)         Data kegiatan dan data penunjang lainnya diolah, disajikan dan diinterpretasikan
sesuai dengan petunjuk teknis program puskesmas.
b)        Pengolahan, analisis, interpretasi data dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
puskesmas dan pengelola program di semua jenjang administrasi pelaya

C.     Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS


Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara lain:
       ·Bagi dokter:
1.      Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
2.        Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
3.         Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa
saja  yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4.       Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan ditingkat
puskesmas gondokusuman.
5.       Proses regristasi yang cepat dan mudah

         Bagi pasien:
1.      Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
2.      Kesehatan pasien cepat teratasi
3.      Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di puskesmas
yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.
4.      Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

         Bagi pemerintah:
1.      membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan mengakibatkan
keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.
2.      mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi permasalahan
dalam negara.

D.    Upaya Pencegahan Kesalahan


Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain:
1.      Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas gondokusukan II
karena kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi
berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus / pelatihan dalam
penggunaan program simpus ini.
2.        Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini.
Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk
merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan membuat
program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien mungkin.
3.        Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil masalah
pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien beberapa hari
ini.
4.       Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada disekeliling
masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh puskesmas dalam
faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan membuat kesehata
masyarakat semakin meningkat.

E.     Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas


Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang sebenarnya di
lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian
sehingga akan berguna untuk pengambilan keputusan. Data dapat dikumpulkan dengan
berbagai macam cara, yaitu:
1.      metode rutin
2.      metode non-rutin.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari fasilitas kesehatan.
Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien/klien baik yang berkunjung
ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang dilayani di luar gedung fasilitas pelayanan
kesehatan. Pengumpulan data secara rutin umumnya dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan
tetapi pengumpulan data secara rutin juga dapat dilakukan oleh masyarakat (kader
kesehatan). Bentuk lain dari pengumpulan data secara rutin adalah registrasi vital. Adapun
pengumpulan data secara non-rutin umumnya dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi
cepat (kuantitatif atau kualitatif), dan studi-studi khusus/penelitian.

F.      Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas


Kegiatan-kegiatan pokok Pusskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya
semakin berkembang. Usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas
sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas
biaya/ anggaran yang tersedia. Oleh karena itu pemerintah dewasa ini menetapkan 20 pokok
usaha kesehatan puskesmas yang terdiri dari:
A.    Upaya kesehatan ibu dan anak
1.      Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyususi, bayi, balita, dan anak
prasekolah.
2.      Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena kekurangan
kalori dan protein, serta bila ada pemberian makanan tambahan dan mineral.
3.      Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
4.      Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1
kali pada bayi.
5.      Penyuluhan keehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA
6.      Pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus pada mereka yang
dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan ibu beresiko tinggi.
7.      Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit
ringan.
8.      Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan, memberikan
penerangan dan pendidikan tentang kesehatan dan mengadakan pemantauan pada mereka
yang lalai mengunjungi puskesmas dan meminta mereka datang ke puskesmas lagi.
9.      Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi.
B.     Upaya keluarga berencana
1.      Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.
2.      Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai     penggerak
calon peserta KB.
3.      Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang KB kapan saja ada kesempatan baik di
puskesmas maupun ketika mengadakan kunjungan rumah.
4.      Memasang IUD, cara—cara penggunaan pil, kondom, dan cara- cara lain    dengan
memberikan sarannya.
5.      Mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan.
C.     Upaya peningkatan gizi
1.      Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
2.      Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi.
3.      Memberikan pendidikan gizi pada masyarakat secara perseorangan kepada mereka yang
membutuhkan terutama dalam rangka program KIA.
4.      Melaksanakn program:
(a)       program perbaikan gizi keluarga
(b)       memberikan makanan tambahn yang mengandung protein dan kalori yang cukup pada
anak-anak dibawah umur 5 tahun dan ibu yang menyususi.
(c)       Memberiakn vitamin A pada anak-anak dibawah umur 5 tahun
D.    Upaya kesehatan lingkungan
1.      Penyehatan air bersih
2.      Penyehatan pembuangan kotoran
3.      Penyehatan lingkungan perumahan
4.      Penyehatan makanan dan minuman
5.      Pelaksanaan peratuaran dan perundang-undangan
E.     Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
1.      Mengumpulkan dan menganalisa penyakit
2.      Melaporkan kasus penyakit menular
3.      Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang     masuk untuk
menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber        penularan.
4.      Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
5.      Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6.      Pemberian imunisasi
7.      Pemberantasa vektor
8.      Pendidikan kesehatan pada masyarakat
F.      Upaya penyuluhan kesehatan
1.      penyulahan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tiap-
tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan
oleh petugas, apakah di   klinik, rumah dan kelompok masyarakat.
2.      Di tingakat puskesmas tidak ada petugas pnyuluhan tersendiri tetapi di tingkat
kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. koordinator membantu
para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di puskesmas.
G.    Upaya kesehatan sekolah
1.      membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin
dan sarana keteladanan kebersiahn lingkungan.
2.      Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
3.      Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan
kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
4.      Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I.
5.      Pemerikasaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II-IV dan guru berupa
pemeriksaan kesehatan sederhana
6.      Imunisasi peserta didik I dan VI.
7.      Pengawasan terhadap keadaan air
8.      Pengobatan ringan pertolongan pertama
9.      Rujukan medik
10.  Penanganan kasus anemia gizi
11.  Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah
12.  Pencatatan pelaporan
H.    Upaya kesehatan olah raga
1.      Pemeriksaan kesehatan berkala
2.      Penentuan takaran latihan
3.      Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi
4.      Pengobatan akibat cedera latihan
5.      Pengawasan selama pemusatan latihan
I.       Upaya kesehatan masyarakat
1.      Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagi
tingkat umur, kondisi kesehatan tumbuh kembang dan jenis kelamin
2.      Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan)
3.      Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu hamil, anak balita, usia
lanjut dan sebagainya.
4.      Pelayanan keperawatan kapada tingkat masyarakat
J.       Upaya kesehatan kerja
1.      Identifikasi masalah, meliputi:
2.      Pemeriksaan kesehatan awal dan berkal untuk para pekerja
3.      Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke puskesmas
4.      Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya akibat kerja
5.      Kegiatan peningkatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan kerja
dan peningkatan kegiatan kesejahteraan.
6.      Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi:
a)      Penyuluhan kesehatan
b)      Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuain antara alat kerja agar
tidak terjadi stress fisik
c)      Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
d)     Pemakaian alat pelindung
7.      Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
8.      Kegiatan pemulihan bagi pekerja yang sakit
9.      Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
K.    Upaya kesehatan gigi dan mulut
1.      Pembinaan/pembangunan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM.
2.      Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi: anak sekolah,      kelompok        ibu
hamil, menyusui dan anak prasekolah.
3.      Pelayanan medis gigi dasar, meliputi:
a)      Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang rujuk
b)      Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
c)      Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
d)     Meemlihara kesehatan (hygiene klinik)
e)      Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
4.      Pencatatan dan pelaporan
L.     Upaya kesehatan jiwa
1.      Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas.
2.      Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
3.      Kegaitan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
4.      Pengemabangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui tekanan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapang pandang, pundus copy, dan pemeriksaan laboratorium.
5.      Penataan dan pelaporan
M.   Upaya kesehatan mata.
1.      Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegaiatan
lainnya
2.      Upaya kesehatan mata
a)       Anamnesa
b)      Pemeriksaan visus dan mata keluar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes saluran
air mata, tes lapang pandang, pundus copy, dan pemeriksaan laboratorium.
c)      Pengobatab dan pemberian kaca mata
d)     Operasi katarak
e)      Perawatan post operasi katarak dan glukoma yang dilakukan oleh tim rujukan dari
rumah sakit
f)       Perawatan post operasi katarakdan glukoma akut
g)      Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi
h)      Pemberian protesa mata
3.      peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta
mencipatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
4.      pengembangan masyarakat kesehatan mata masyarakat
5.      pencatatan dan pelaporan
N.    Upaya laboratorium kesehatan
1.      Diruang laboratorium
a)      penerimaan pasien
b)      Pengambilan specimen
c)      Penanganan specimen
d)     Pelaksanaan pemeriksaan
e)      Penanganan sisa specimen
f)       Pencatata hasil pemeriksaan
g)      Pengecekan hasil pemeriksaan
h)      Penyampaian hasil pemeriksaan
2.      Terhadap specimen yang akan dirujuk
a)      Pengambilan specimen
b)      Penaganan specimen
c)      Pengemasan specimen
d)     Pengiriman specimen
e)      Pengambilan hasil pemeriksaan
f)       Pencatatan hasil pemeriksaan
g)      Penyampaian hasil pemeriksaan
3.      Diruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan meliputi |
a)      persiapan pasien
b)      pengambilan specimen
c)      menyerahkan specimen untuk diperiksa
4.      Diluar gedung meliputi:
a)      melakukan tes skrining Hb
b)      pengambilan specimen untuk kemudian dikirim kelabolatorium puskesmas
c)      memberikan penyuluhan
d)     pencatatan dan pelaporan
O.    Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
1.      Dilakukan oleh semua puskesmas (Pembina, pembantu, dan keliling)
2.      Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a)      data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b)      data ketenagaan di puskesmas
c)      data sarana yang dimiliki puskesmas
d)     data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik didalam maupun diluar gedung
puskesmas
3.      Laporan dilakukan secara periodic (bulan, triwulan, dan tahunan

G.     Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas


Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk memberikan
wadah bagi Puskesmas untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing yang
tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif) dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip strategi pengembangan
Puskesmas.
Indikator kinerja puskesmas
1.      Kondisi bangunan Puskesmas
2.      Ketersediaan listrik 24 jam
3.      Alat kesehatan sesuai standar
4.      Kecukupan sarana komunikasi
5.      Pelaksanaan perencanaan
6.      Pelaksanaan Upaya Kesehatan Pilihan
7.      Pertemuan berkala lintas sektor
8.      Persentase Penduduk miskin ditangani
9.      Cakupan Desa siaga aktif
10.  Ketersediaan dan kecukupan air bersih
11.  Kecukupan tenaga kesehatan
12.  Ketersediaan obat sesuai standar
13.  Ketersediaan sarana Transportasi
14.  Kecukupan dana operasional
15.  Pelaksanaan upaya kesehatan wajib
16.  Rujukan medis dan kesmas
17.  Pelaksaan diskusi kasus(audit kasus)
18.  Presentase penduduk ditangani
19.  Presentase kemandirian posyandu

H.    Spesifikasi SIMPUS
1. SIMPUS versi Desktop
         Spesifikasi teknis:
         Platform Under Windows
         OS Windows
         Pemrograman Visual Basic untuk interface
         Database MySQL
2. SIMPUS versi Web (Web Based)
         Spesifikasi teknis:
         Platform Open Source
         OS   (Linux/Windows)
         Pemrograman PHP untuk interface
         Database MySQL
Bab III
Penutup

Kesimpulan
 Sistem Informasi Kesehatan merupakan  gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian
umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan
dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas,
pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga
proses evaluasi.

Saran
Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi public
dengan istansi pemerintah dalam menyelesaikan asalah kesehatan yang mengakibatkan suatu
negara kurang atau tidak dapat maju-maju yang berakibat juga bagi faktor faktor lain.
Daftar Pustaka

https://sikomputerkesehatan.wordpress.com/2011/10/09/simpus-sistem-informasi-
manajemen-puskesmas/
http://publichealthpromosion.blogspot.co.id/2016/05/makalah-sistem-informasi-
puskesmas.html

Anda mungkin juga menyukai